Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Danti Permatasari
Abstrak :
HIV/AIDS masih menjadi penyakit kronis yang cukup sering ditemukan di masyarakat. Orang dengan HIV/AIDS dapat mengalami masalah psikologis karena pengaruh stres internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketidaknyamanan psikologis: stres, depresi, ansietas dengan kualitas tidur pasien HIV/AIDS. Metode penelitian yang digunakan deskriptif-korelasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen kuesioner yang digunakan adalah kuesioner Depression Anxiety Stress Scale-21 dan Pittsburgh Sleep Quality Index. Sebanyak 110 subjek penelitian ikut serta dalam penelitian ini. Analisis univariat dan bivariat dilakukan dengan menggunakan uji T-test independent dan chi square. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara ketidaknyamanan psikologis: stres, depresi, dan ansietas dengan kualitas tidur pasien HIV/AIDS (p < α = 0,05). Peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pelayanan kesehatan khususnya poli HIV/AIDS agar lebih peduli terkait ketidaknyamanan psikologis yang dialami pasien guna meningkatkan kualitas tidur pada pasien HIV/AIDS.
HIV/AIDS is a chronic disease that is quite often found in the community. People with HIV/AIDS can experience psychological problems because of the influence of internal and external stress. This study aims to determine the correlation between psychological discomfort: stress, depression, anxiety with sleep quality in patients with HIV/AIDS. The research method used was descriptive-correlational with cross sectional approach using consecutive sampling technique. The questionnaire instrument used was the Depression Anxiety Stress Scale-21 questionnaire and Pittsburgh Sleep Quality Index. A total of 110 research subjects participated in this study. Univariate and bivariate analyzes were performed using independent T-test and chi square. The results of bivariate analysis showed that there was a relationship between psychological discomfort: stress, depression and anxiety with sleep quality in HIV / AIDS patients (p < α = 0,05). Researchers hope this research can be applied for health services to be more concerned about psychological discomfort experienced by patients to improve sleep quality in patients with HIV/AIDS.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Danti Permatasari
Abstrak :
Gangguan tidur insomnia pada lansia adalah keadaan individu yang mengalami suatu perubahan dalam kuantitas dan kualitas pola istirahat yang mengakibatkan ketidaknyamanan. Lansia beresiko mengalami insomnia disebabkan karena berbagai faktor misalnya, perubahan pola sosial, kematian pasangan hidup, peningkatan penggunaan obat-obatan, penyakit yang dialami, gangguan mood, perubahan irama sirkadian, dan ansietas. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada lansia dengan insomnia melalui penerapan senam ergonomik dan intervensi tambahan relaksasi benson di long term care pada Opa A (85 tahun) dalam waktu 2 minggu. Hasil didapatkan peningkatan 30 menit pada durasi tidur, terbangun pada waktu yang tepat 3x, kesulitan tidur menurun 15 menit, skor ISI berubah menjadi 14 (insomnia ringan), penurunan skor kualitas tidur PSQI 10 walau masih dalam rentang kualitas tidur buruk, dan pola tidur menurun menjadi cukup terganggu, perasaan segar setelah bangun tidak ada perubahan signifikan, hal tersebut ditetapkan bahwa masalah insomnia teratasi sebagian.
Insomnia sleep disorder in the elderly is a condition in which an individual experiences a change in the quantity and quality of rest patterns that results in discomfort. The elderly are at risk of experiencing insomnia due to various factors, for example, changes in social patterns, death of spouses, increased use of drugs, illness, mood disorders, changes in circadian rhythm, and anxiety. Based on this, this study aims to determine nursing care in elderly with insomnia through the application of ergonomic exercise and additional intervention for benson relaxation in long term care for Opa A (85 years old) within 2 weeks. The results showed a 30 minute increase in sleep duration, waking at the right time 3 times, sleep difficulties decreased by 15 minutes, the ISI score changed to 14 (mild insomnia), decreased sleep quality score PSQI 10 even though it was still in the poor sleep quality range, and sleep patterns decreased. being quite disturbed, feeling refreshed after waking up there is no significant change, it is determined that the problem of insomnia is partially resolved.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library