Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purnawan
"Seiring dengan perkembangan dunia usaha saat ini setiap perusahaan harus mampu bersaing dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Kemampuan untuk memenuhi kemampuan pasar adalah salah satu cara agar perusahaan dapat bertahan dalam kondisi saat ini.Industri elektronik saat ini sedang dalam kondisi yang tidak stabil. Akibat dari krisis global yang melanda seluruh dunia akibatnya berimbas pada penjualan dan melambungnya harga komponen dan lemahnya daya beli masyarakat saat ini. Namun demikian perusahaan harus tetap bertahan dan harus mencari jalan keluar untuk masalah ini. Salah satu cara adalah dengan mengadakan inovasi, perbaikan disemua departemen.
Perbaikan proses bisnis menjadi bahasan dalam penelitian ini. Penelitian bertujuan untuk mengusulkan perbaikan proses bisnis yang terjadi di departemen qualiti kotrol di salah satu perusahaan elektronik. Caranya dengan melakukan pemetaan proses bisnis sederhana terhadap proses yang terjadi di dalam pemeriksaan material kedatangan material dari pemasok lokal, melakukan perbaikan dan memetakan ulang usulan pebaikan dengan mengunakan IDEF0 melakukan analisis, dan dan mengusulkan perubahan pada proses yang ada sebelumnya.

Along with business development today, each of company must able to compete to face growth of business challenge. The Company has to able respond what the market need and and that is one way to survive in this condition. To day electronic industry in unstable condition, This condition effect from global crisis that happens in all over the words and this conditions effect to the market share and high price off the electronic component. But the company have to survive and have to find way out from this condition. One way out are make innovation and improvement in all department.
Business process improvement is main theme in this research, while the aims are to propose Improvement in Business Process in quality control Department in one of electronics industry. Conducting business process mapping in inspections process part from local vendor, conduct improvement, and reengineering process after improvement using IDEF0. And give same advice to related department to improve the current process. Result from research is advice improvement and will be sending to related department. And for applications depends to the department policy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51772
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Purnawan
"Telekomunikasi merupakan alat komunikasi yang sangat vital bagi kegiatan sehari-hari, baik untuk usaha suatu perusahaan atau kegiatan lainnya. Dalam perkembangannya telekomunikasi ini semakin cepat menyesuaikan diri kepada kepentingan para pemakainya, yang meliputi kecepatan, visualisasi, harga dan distribusinya yang mendekati keinginan pemakai. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia, kebutuhan akan telekomunikasi ini menjadi sangat vital dan menentukan. Sedangkan untuk komunikasi yang dapat memenuhi kebutuhan suatu badan usaha menjadi sangat kurang mengingat kebutuhan suatu badan usaha tidak hanya untuk komunikasi biasa melainkan sebagai media pendukung usaha yang sangat membutuhkan akurasi, kecepatan, dan kepastian kerahasiaan yang sangat tinggi. Kebutuhan akan telekomunikasi ini begitu sangat meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia yang diiringi dengan masuknya investasi asing ke Indonesia. Masuknya investasi asing menuntut telekomunikasi yang canggih untuk mendukung usahanya di Indonesia. Hal ini yang mendorong PT Indosat untuk selalu berusaha memenuhi kebutuhan pelanggannya. Semakin besamya pasar dalam negeri untuk telekomunikasi mendorong perusahaan lain untuk berusaha di telekomunikasi, khususnya telekomunikasi telepon internasional. Hal ini yang turut pula diperhitungkan oleh PT Indosat, dengan membuat inovasi.
Tujunan dari telekomunikasi internasional dan berusaha pula untuk menyelenggarakan telekomunikasi dalam negeri. Kondisi global tidak dapat melepaskan Indonesia dari krisis ekonomi yang berkepanjangan (walaupun lingkungan regional telah mengalami pemulihan) dan memaksa semua badan usaha untuk menyesuaikan diri secara terpaksa dengan krisis ekonomi ini, dengan harapan dapat tetap langgeng dalam usaha.
Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk membahas beberapa hal: Bagaimana posisi Indosat dalam persaingan industri telekomunikasi di Indonesia; Bagaimana jenis perusahaan yang cocok apakah sebagai penyelenggara jaringan, penyelenggara jasa atau kombinasi keduanya; serta bagaimana usaha-usaha yang dilakukan PT Indosat dalam menciptakan terobosan usaha untuk mendukung usaha inti perusahaan. Sedangkan metode penulisan tesis yang digunakan adalah pendekatan yang bersifat eksplanatif dan pendekatan kualitatif, yaitu bertujuan mendapatkan gambaran yang lengkap dari subyek yang diteliti dengan melakukan pengamatan langsung. Pengumpulan data melalui data perusahaan dan artikel yang terkait, yang selanjutnya dikaji dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sedangkan untuk strateginya berdasarkan pendekatan matrik SWOT.
Dari hasil analisis ini disimpulkan bahwa dunia telekomunikasi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh tingkat pertubuhan ekonomi nasional. Hasil proyeksi permintaan jasa telekomunikasi di dalam negeri untuk tahun 2000 - 2004 dengan skenario pesimis, normal dan optimis yang menunjukan bahwa pertumbuhan telekomunikasi di Indonesia masih dapat diandalkan bagi dunia usaha di bidang telekomunikasi. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi nasional masih harus terus ditingkatkan oleh pemerintah agar pertumbuhan industri telekomunikasi terus bertambah."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T5893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Anies Purnawan
"Dalam tes ini saya ingin menunjukkan pemolisian oleh Polres Bogor dalam menangani konflik yang terjadi antara warga masyarakat Bojong dengan perusahaan pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di Kabupaten Bogor adalah penegakan hukum yang berpihak untuk meredam gejolak sosial pada masyarakat setempat. Keberpihakan Polres Bogor timbul karena warga masyarakat yang melakukan pengrusakan dan pembakaran dipandang sebagai perusuh yang menentang kebijakan pemerintah. Dalam keadaan seperti ini polisi menempatkan dirinya sebagai pihak yang harus mengatasi para perusuh yang melakukan pelanggaran hukum, dengan melakukan penangkapan dan memprosesnya secara hukum.
Sebanyak 8 orang personil Polres Bogor dari Bintara sampai dengan Perwira Menengah, 5 orang Pegawai Pemerintah Daerah dan 10 orang warga masyarakat ikut berpartisipasi menjadi informan kunci dalam penelitian ini. Selain menggunakan tehnik wawancara berpedoman, penelitian juga menggunakan pengamatan, pengamatan terlibat, serta kajian dokumen Pores Bogor antara tahun 2000 sampai dengan 2005 dan dokumen proses perijinan serta pembangunan TPST dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor serta perusahaan pengelola.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika terjadi konflik antara warga masyarakat Bojong dengan perusahaan pengelola TPST pemolisian yang dilaksanakan adalah tindakan reaktif dan represif yang acuannya adalah penegakan hukum. Penegakan hukum dilakukan dengan berpedoman pada Prosedur Tetap O1/X11998 tetang tindakan tegas bagi Satuan Pengendalian Massa (Dalmas) atau Pengendali Huru-Hara (PHH) Poiri dalam rangka penindakan kerusuhan massa atau huru-hara. Selain itu Penangakapan dilakukan dengan kekerasan terhadap orang-orang yang diduga melakukan pengrusakan dan pembakaran. Kekerasan dilakukan terhadap warga masyarakat yang tidak tertib, melakukan kerusuhan dan menentang kebijakan pemerintah serta menolak untuk ditangkap, diamankan dan dibawa ke Polres Bogor untuk diperiksa.
Penegakan hukum yang menjadi acuan dalam penanganan gejolak sosial yang terjadi pada masyarakat setempat terbukti tidak efektif untuk peredaman konflik. Hal ini menggambarkan ketidaksiapan Polres Bogor dalam menangani konflik yang terjadi antara warga masyarakat Bojong dengan perusahaan pengelola TPST. Karena yang digunakan adalah cara pemolisian tradisional yang biasanya dilakukan dengan menunjukkan kekuatan polisi sebagai penegak hukum. Penegakan hukum yang dilaksanakan oleh Polres Bogor bertujuan untuk mengatasi tindakan warga masyarakat yang melakukan pengrusakan dan pembakaran TPST, yang pada kenyataannya tidak menghilangkan atau meredam konflik yang terjadi antara warga dengan perusahaan.
Upaya pencegahaan kejahatan seperti tugas penyelidikan dengan tujuan untuk mendeteksi poiensi-potensi konflik kurang mendapat perhatian. Akibatnya tugas tersebut dilaksanakan dengan asal-asalan sehingga tidak menghasilkan Informasi tepat atau tidak mempunyai data yang akurat yang dapat dianalisa untuk digunakan sebagai bahan untuk membuat kebijakan dalam menangani konflik. Tugas penggalangan yang intensif baru dilaksanakan setelah terjadinya kerusuhan massa, sehingga masyarakat sangat sulit didekati karena ketidakpercayaan mereka kepada polisi yang semakin besar. Rasa tidak percaya warga masyarakat terhadap polisi terjadi karena penegakan hukum yang dilaksanakan oleh polisi dalam menangani permasalahan TPST tidak adil dan berpihak serta penangkapan yang dilaksanakan oleh petugas polisi saat terjadinya kerusuhan dilakukan dengan kekerasan.
Sedangkan atensi pimpinan dalam upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat hanya sebatas memberikan perintah tanpa adanya dukungan sumberdaya yang memadai. Perintah-perintah tersebut rliberikan sekedar untuk menjalankan kewajiban sebagai pemimpin tanpa dilandasi rasa tanggung jawab yang besar sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Atensi dan perhatian terhadap upaya pencegahaan kejahatan serta pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat baru dilaksanakan dengan lebih baik setelah terjadinya kerusuhan massa yang mengakibatkan kerusakankerusakan yang sangat merugikan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardi Purnawan
"Ada beberapa macam metode penyelesain proyek yang biasa dilaksanakan seperti design-bid-build, design & build, project management, construction management, dan multiple prime contractor. Metode penyelesaian proyek (project delivery method) yang dipilih oleh pihak owner akan sangat menentukan terhadap pencapaian tujuan proyek (project objectives). Pemilihan metode penyelesaian proyek yang tidak sesuai dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan waktu penyelesaian proyek, biaya proyek yang melebihi anggaran yang telah disediakan (over budget), dan kualiatas mutu proyek yang dibawah standard. Dalam memilih metode penyelesaian proyek pihak owner harus memperhatikan beberapa kriteria seperti time constraint, budget, pengalihan risiko, kemungkinan perubahan desain oleh pihak owner, kemampuan pihak owner, type kontrak, type proyek, ukuran proyek. Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi pihak owner dalam memilih metode penyelesaian proyek yang digunakan. Untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut maka digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dari proses ini maka akan dapat diperoleh faktor-faktor dominan yang menjadi dasar bagi pihak owner dalam menentukan metode penyelesaian proyek yang akan dipilih untuk setiap metode penyelesaian proyek yang ada. Dari nilai bobot dari masing-masing faktor untuk tiap metode penyelesaian proyek yang tertuang dalam matriks utility factor diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak owner dalam menentukan metode penyelesaian proyek yang sesuai.

There are some project delivery method such as design-bid-build, design & build, multiple prime contractor, CM-Agent, and CM-contractor. The selection of project delivery method will affect to the project objectives. The wrong in selection the project delivery method can caused the project delay, over budget, and the quality of the project is low. In selection project delivery method, owner must review some criteria such as time constraint, budget, risk allocation, probability change design, owner capability, contract type, project size, and etc. The research is to know how the criteria will effect the selection of project delivery method. To achieve the goal of this research, analytical hierarchy process is used. From this process the owner will know the dominan factor that effect the selection project delivery method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T24934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Handoyo Wahyu Purnawan
"ABSTRAK
Salah satu pemanfaatan hutan yang berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi
adalah pengelolaan hutan produksi dengan skema Hutan Tanaman Industri. PT.
BMH sebagai pemegang izin berkewajiban melaksanakan kemitraan
kehutanan. Gabungan Kelompok Tani Riding Bersatu Gapoktan dan PT.
Bumi Mekar Hijau PT. BMH telah menandatangani Naskah Kesepakatan
Kerjasama Kemitraan Kehutanan pada areal bergambut seluas 10.000,8 ha
yang saat ini belum berjalan. Fokus Utama Exploratory Research ini ialah
realisasi kemitraan kehutanan yang akan terjadi di Tahun 2022. Riset ini
memiliki tujuan mengidentifikasi faktor pendorong driving force yang
mempengaruhi realisasi kemitraan kehutanan, menemukan faktor penting yang
memiliki ketidakpastian yang tinggi critical uncertainty serta
memproyeksikan realisasi kemitraan kehutanan pada tahun 2022. Riset ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kualitatif sesuai dengan
tahapan analisis skenario. Faktor pendorong driving force yang paling
mempengaruhi kemitraan kehutanan adalah budaya bertani, kelembagaan,
pasar dan paduserasi kebijakan perhutanan sosial degan kebijakan
perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut. Faktor penting dengan
ketidakpastian tinggi critical uncertainty yang mempengaruhi realisasi
kemitraan kehutanan adalah paduserasi kebijakan perlindungan dan
pengelolaan ekosistem gambut dan budaya bertani. Skenario terbaik pada
tahun 2022 adalah skenario gambut emas, dimana kemitraaan kehutanan
yang terdiri dari agroforestri dan kemitraan tanaman pokok dapat berjalan jika
perusahan mengganti akasia Acacia crassicarpa dengan alternatif bahan baku
pulp dan kertas yang sesuai dengan ekosistem gambut.

ABSTRACT
One of the forest uses that contributes to economic growth is the management
of production forests under the Industrial Plantation Forest scheme. PT. BMH
as the permit holder is obliged to implement forestry partnerships. Riding
Farmers Group Gapoktan and PT. Bumi Mekar Hijau PT. BMH has signed
the Forestry Partnership Cooperation Agreement Manuscript of 10,000.8 ha
peatland ecosystem which is currently not running. The main focus of this
Exploratory Research is the realization of forestry partnerships that will occur
in 2022. This research aims to identify driving forces that influence the
realization of forestry partnerships, finding critical uncertainty and projecting
possible forestry partnership future occurred in 2022. This research uses a
qualitative approach with qualitative methods according to scenario analysis.
The driving force that most influences forestry partnerships is the culture of
farming that adapts to peat ecosystems, institutions, markets and the
sincronization of social forestry policies and protect and manage peat
ecosystems policies. Critical uncertainty that affect the realization of forestry
partnerships are the implementation of policies to protect and manage peat
ecosystems and farming culture. The best scenario that might occur in 2022 is
the gold peat scenario, where forestry partnerships consisting of agroforestry
and partnership on staple crops can work if the PT. BMH replaces acacia
Acacia crassicarpa with an alternative pulp and paper raw material that is
compatible with the peat ecosystem."
[, ]: Universitas Indonesia. Sekolah Ilmu Lingkungan, 2019
T52140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barkah Ilham Purnawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas kebijakan moratorium kehutanan dalam mengurangi deforestasi di Indonesia dan mengukur dampaknya terhadap industri perkebunan kelapa sawit. Untuk tujuan ini, model regresi data panel digunakan dengan menggunakan data panel 14 provinsi di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Hasilnya mengungkapkan bahwa kebijakan moratorium kehutanan dapat mengurangi deforestasi dengan sedikit meningkatkan kawasan berhutan di Sumatera dan Kalimantan. Peningkatan temporal di kawasan hutan ini dihasilkan melalui industri perkebunan hutan yang akan lebih aktif dalam melakukan penanaman kembali pada area konsesi. Selain itu, kebijakan moratorium juga tampaknya mempengaruhi industri perkebunan hutan untuk secara intensif menggunakan input mereka untuk mempertahankan / meningkatkan output industri; oleh karena itu, industri perkebunan kelapa sawit akan lebih memilih untuk menghasilkan produk akhir yang memiliki nilai tambah tinggi dibandingkan produk yang memiliki nilai tambah yang rendah. Selain itu, kebijakan moratorium ini ternyata tidak terbukti memberikan dampak negatif yang signifikan pada industri perkebunan kelapa sawit.

This study examines the effectiveness of the Forest Moratorium Policy (FMP) in reducing deforestation in Indonesia and measures its impact on the palm oil industry. To this end, panel data regression model is employed with longitudinal data of 14 provinces in Sumatera and Kalimantan Islands. The results reveal that the FMP could reduce deforestation by slightly increasing a trend of forested area. This temporal increase in forested area is generated by the forest plantation industry that would be more active in replanting their concession area under the FMP. Moreover, the FMP also appear to influence the forest plantation industry to intensively utilize their inputs to maintain/increase their output; hence, they would prefer to produce final products that have the high value-added instead of low value-added, while the FMP would not give significant negative impact on the palm oil industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51998
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardi Purnawan
"Compo-girder merupakan salah satu jenis dari berbagai type girder. Bagian-bagian dari compo-girder adalah bagian flange yang terbuat dari pelat baja. bagian web yang terbuat dari beton bertulang, dan penghubung antara flange dengan web yaitu shear connector. Jumlah shear connector yang mencukupi akan menjamin kesatuan flange dan web sehingga dapat bekerja bersama-sama. Beban yang diterima compo-girder adalah beban mati struktur jembatan dan beban lalu lintas yang bekerja. Beban lalu-lintas bekerja pada deck jembatan kemudian diteruskan ke girder jembatan. Deck jembatan selain berfungsi untuk menerima beban lalu-lintas juga berfungsi sebagai penahan arah lateral adalah cross flame. Penggunaan cross flame sudah terlebih maka tidak akan memberi banyak pengaruh pada kekuatan struktur secara keseluruhan. Pada skripsi ini dibahas sejauh mana efektifitas dari penggunaan cross flame pada struktur jembatan. Salah satu parameter yang menentukan kekuatan compo-girder adalah tulangan longitudinal pada bagian web. Pada penelitian ini parameter inilah yang diteliti sedangkan mengenai tulangan geser, flange compo-girder dan shear connector tidak diteliti. Pengaruh tulangan terdistribusi terhadap kekuatan pengampang menjadi bahasan dalam penelitian ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S34738
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santika Purnawan
"Skripsi ini membahas mengenai rancang bangun interpolasi suara dijital arch terima (ISD-T) dengan menggunakan Simulator TMS320C541, yaitu terdiri dari sate saluran masukan clan diuraikan menjadi dua kanal keluaran pembicaraan. Sinyal sisipan yang diterima dari arah kirim terdiri dari dua sinyal pembicaraan yang digabung menjadi sate dengan memanfaatkan waktu-waktu kosong dari masing-masing kanal masukan. Dalam proses pelaksanaannya, sinyal suara analog terlebih dahulu diubah ke dalam bentuk bit-bit sinyal dijital. Pengiriman dilakukan dengan mernakai header untuk masing-masing kanal agar tidak terjadi kesalahan pengiriman sampel data. Pada arah terima, kedua sinyal gabungan dipisahkan kembali menjadi dua sinyal pembicaraan. Besar waktu penyisipan suara yang dikirim tersebut mempengaruhi suara yang didengar penerima. Jika terjadi tabrakan bit akibat adanya sinyal suara di kedua kanal masukar4 maka akan terjadi perubahan berupa hilangnya beberapa sampel data sehingga suara yang didengar pada bagian penerima mengalami perubahan. Dengan pengaturan waktu penyisipan terbaik untuk bit-bit suara dengan sampel dari 16 byte sampai dengan 80 byte menggunakan simulator dari prosessor T,MS320C541, dimana semua proses dilakukan dalam simulator tersebut, sehingga rangkaian yang digunakan menjadi lebih sederhana."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Purnawan
"Hambatan kapal merupakan hal yang sangat penting dalam perancangan suatu kapal. Hambatan ini lah yang akan mempengaruhi dari pemilihan mesin yang akan digunakan. Besar kecilnya nilai hambatan suatu kapal dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah kekasaran permukaan pada lambung kapal. Dimana kekasaran pada permukaan lambung kapal tersebut selalu bertambah seiring bergulirnya waktu. Seberapa besar pengaruh suatu kekasaran terhadap hambatan total kapal maka perlu dilakukan sebuah percobaan uji tank kapal model.
Pada percobaan uji tarik kapal model akan dilakukan dengan dua jenis kekasaran permukaan, pertama kapal model dengan lambung halus dan kedua kapal model dengan lambung kasar. Untuk memberikan kekasaran pada lambung kapal model tersebut dengan cara menempelkan batu-batu keramik pada lambungnya. Proses percobaan akan menggunakan motor listrik untuk menarik kapal model dan dilakukan dengan tiga buah jenis putaran motor yaitu 180 rpm, 240 rpm dan 550 rpm. Kapal model yang ditarik juga akan dilakukan pada tiga buah jenis ketinggian draft yaitu 3 cm, 7 cm dan 13 cm.
Hasil dari percobaan tersebut yaitu perbedaan hambatan total yang terjadi antara kapal model lambung halus dengan kapal model lambung kasar. Dimana kenaikan hambatan tersebut dikarenakan pada kapal model lambung kasar terjadi kenaikan koefisien gesek yang mengakibatkan hambatan gesek kapal menjadi bertambah. Dari variasi kecepatan uji tarik mendapatkan hasil bahwa semakin besar kecepatan kapal maka reynold's numbemya semakin besar mengakibatkan nilai koefisien gesek menurun sehingga hambatan geseknya turun, tetapi walau hambatan geseknya turun hambatan totalnya tetap naik karena nilai froude 's numbemya yang, meningkat.

Ship resistance is vital importance thing in planned of the ship. The resistance that influence of machine election to be used. The value of ship resistance is influenced by a lot of factor one of them is surface roughness at hull ship. Roughness surface at hull ship always increase along time. How to know the influenced of surface roughness to ship total resistance hence need an experiment by a model test.
Model test will be done with two type of surface roughness, first model ship with refine hull and the second model ship with rough hull. To give roughness at hull model ship by gluing stones. Process of model test will use electric motor to pull ship model and done with three type of motor rotation that is 180 rpm, 240 rpm and 550 rpm. The model pulling also will be done at three type of draft that is 3 cm, 7 cm and 13 cm.
Result from the model ship test is the difference of total resistance that happened between the model with smooth hull and model ship with rough hull. The resistance difference is happen because at model ship with rough hull happen increase friction coefficient resulting friction resistance to increase. From variation of test speed get result that ever greater of ship speed hence ever greater ofreynold's number, so the value of friction coefficient is decreased hence the friction resistance is decreased, but although friction resistance is decreased the total resistance remain to go up since value offroude's number be on increase.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>