Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurwulan
Abstrak :
Dalam merancang, berbagai unsur dan prinsip digunakan dalam mendesain bentuk dan komposisi arsitektural. Namun, bentuk dan komposisi dari alam-lah yang paling banyak menginspirasi manusia. Asimetri merupakan salah satu prinsip dalam mendesain yang mengambil dasar pemikirannya dari alam. Pada bentuk dan komposisi yang asimetris, keharmonisan hadir melalui penggunaan elemen yang berbeda-bada. Variasi elemen, ketidak-samaan antara kiri dan kanan, ketidakteraturan dalam bentuk dan penyusunan, bukan berarti keburukan dalam desain, apabila pengolahan asimetri yang baik telah dikuasai. Asimetri, identik dengan Jepang, karena di negara inilah prinsip tersebut pertama kali diterapkan pada arsitektur. Arsitektur Jepang, khususnya arsitektur tradisionalnya, memiliki aturan tersendiri dalam menerapkan asimetri. Selain iru, terdapat makna yang dalam di balik penerapan tersebut, yang mungkin tidak kita temukan pada arsitektur negara-negara lain. Pada masa arsitektur modern, para arsitek Jepang tidak kehilangan jati dirinya. Mereka masih menerapkan prinsip asimetri berikut makna di balik penerapan tersebut hingga saat ini.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
S48529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afridayanti Nurwulan
Abstrak :
Latar Belakang: Efektivitas Human Platelet Lysate (HPL) tanpa penambahan EGF dan bFGF dalam medium HUVEC terhadap profil protein sudah diketahui. Namun, belum diketahui pengaruh HPL tanpa penambahan EGF dan bFGF terhadap ekspresi protein CD106. Tujuan: Mengevaluasi pengaruh HPL tanpa penambahan EGF dan bFGF terhadap ekspresi protein CD106 pada kultur HUVEC. Metode: HUVEC dikultur dengan FBS dan HPL ditambah EGF dan bFGF sebagai kelompok kontrol, dan HUVEC dikultur dengan HPL tanpa penambahan EGF dan bFGF sebagai kelompok perlakuan, setelah itu semua kelompok sampel dianalisis dengan FACS. Hasil: Ekspresi protein CD106 dari HUVEC yang dikultur dengan FBS, HPL ditambah GF dan HPL tanpa penambahan GF tidak berbeda bermakna. Simpulan: Ekspresi CD106 yang dikultur menggunakan HPL tanpa penambahan EGF dan bFGF tidak berbeda dengan ekspresi CD106 yang dikultur menggunakan HPL dan FBS dengan penambahan EGF dan bFGF. Ekspresi CD106 yang dikultur menggunakan HPL 2% dan 5% tanpa penambahan EGF dan bFGF tidak berbeda.
Background: Effectiveness of Human Platelet Lysate (HPL) without additional EGF and bFGF in HUVEC culture medium on protein profile is known. However, it remains unknown how the effect of HPL without additional EGF and bFGF on CD106 protein expression. Objective: To evaluate the effect of HPL without additional EGF dan bFGF on CD106 protein expression in HUVEC culture. Methods: HUVEC cultured with FBS and HPL with additional EGF and bFGF as a control group, and HUVEC cultured with HPL without additional GF as the experimental group. CD106 expression were analyzed by FACS. Results: CD106 protein expression in FBS, HPL with additional EGF and bFGF and HPL without additional EGF and bFGF did not differ significantly. Conclusion: CD106 protein expression cultured using HPL without additional EGF and bFGF did not differ with CD106 expression cultured using HPL and FBS with additional EGF and bFGF. CD106 expression cultured using HPL 2% and 5% without additional EGF and bFGF didn?t different.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melindayanti Nurwulan
Abstrak :
ABSTRAK Transjakarta adalah salah satu pilihan moda transportasi dengan sistem BRT yang diaplikasikan pada daerah Jakarta dan sekitarnya. Transjakarta telah beroperasi sejak tahun 2004, namun pada pengoperasiannya Transjakarta dinilai masih kurang efisien dikarenakan adanya pengaruh dari lalu-lintas di sekelilingnya. Pada operasional bus Transjakarta sering kali terdapat adanya sinyal prioritas khusus bus Transjakarta agar armada tidak memiliki tundaan yang terlalu lama, namun pada beberapa tempat masih terdapat simpang yang belum melakukan integrasi dengan Transjakarta sehingga belum terdapat sinyal bus prioritas yang membuat armada Transjakarta memiliki tundaan yang cukup besar dikarenakan terhambat oleh lampu merah pada simpang tersebut. Pada skripsi ini dilakukan analisis pengaruh lalu-lintas khususnya simpang bersinyal yang belum terintegrasi dengan Transjakarta berdasarkan karakteristik simpang tersebut. Analisis ini dibantu dengan dibuatnya time space diagram untuk mengidentifikasi dimana segmen yang paling sering mengalami hambatan. Hasil akhir dari analisis ini adalah diketahui seberapa besar pengaruh lalu-lintas khususnya simpang bersinyal pada operasional Transjakarta serta perlu atau tidaknya rekayasa lalu-lintas untuk menaikkan tingkat pelayanan Transjakarta.
ABSTRACT
Transjakarta is one of the modes of transportation with BRT system applied to Jakarta area and its surroundings. Transjakarta has been operating since 2004, but in its operation, Transjakarta is considered inefficient due to the influence of the traffic around it. In Transjakarta bus operation there are often special Transjakarta bus priority signals so that the fleet does not have long delay, but in some section there are still intersections that have not been integrated with Transjakarta which is makes Transjakarta fleet has a big enough delay because it is blocked by a red light at the intersection. In this thesis, traffic effects to Transjakarta rsquo s fleet has been analyzed, especially the signal intersection that has not been integrated with Transjakarta based on the characteristics of the intersection. This analysis is assisted by the creation of time space diagrams to identify which segments are most commonly constrained. The end result of this analysis is known how big the influence of traffic, especially the intersection of Transjakarta operations and the need of traffic engineering to raise the level of service Transjakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inayah Nurwulan
Abstrak :
Penelitian ini mendeskripsikan Quality of Work Life (QWL) peneliti profesional selama Work from Home (WFH) di Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah kondisi peneliti profesional yang perlu memenuhi kualitas kehidupan kerja yang baik selama WFH sebagai bentuk peningkatan kesejahteraan pekerja yang diwujudkan oleh LD FEB UI. QWL merupakan sebuah bentuk intervensi dalam pendekatan mezzo yang dilaksanakan organisasi untuk mengoptimalkan kualitas kehidupan kerja pekerja, sehingga dalam gilirannya organisasi dapat memenuhi kesejahteraan pekerja, menciptakan iklim organisasi yang baik, dan mewujudkan tujuan organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan QWL peneliti profesional selama WFH di LD FEB UI. Penelitian ini dilaksanakan dari Oktober 2021 hingga Juli 2022 dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam secara daring terhadap enam (6) informan yang terdiri dari peneliti profesional, Manajer Penelitian, serta Manajer Personalia dan Administrasi Umum. Keenam informan tersebut telah dipilih melalui teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria informan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana kondisi QWL dari peneliti profesional yang mengalami transisi dan melakukan pekerjaannya dari rumah selama pandemi Covid-19. Hasil penelitian ini menguraikan bahwa peneliti profesional telah memenuhi enam dari sembilan dimensi QWL selama bekerja dari rumah, di mana mereka dapat meresolusi konflik yang ada, dapat berpartisipasi dalam lembaga, memiliki karier yang dapat berkembang, mendapatkan kompensasi yang adil, mendapatkan fasilitas kesehatan kerja yang memadai, dan memiliki kebanggaan terhadap lembaga. Adapun diantara tiga dimensi yang belum terpenuhi adalah sebab kesulitan berkomunikasi, terdapatnya rasa tidak aman atas pekerjaan, dan pergeseran lingkungan kerja yang menjadi tidak aman selama WFH. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa LD FEB UI belum memenuhi kualitas kehidupan kerja dalam perspektif pekerja selama peneliti profesional bekerja dari rumah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk memperkaya topik QWL pada mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi Pelayanan Kemanusiaan (MSDM) yang dikaji dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial. ......This study describes the Quality of Work Life (QWL) of professional researchers during Work from Home (WFH) at the Lembaga Demografi Faculty of Economics and Business University of Indonesia (LD FEB UI) from the discipline of Social Welfare Sciences. The urgency of doing this research is the condition of professional researchers who must fulfill a good quality of work life during WFH to improve their welfare. QWL is a form of intervention in the mezzo approach, which organizations carry out to optimize their employees’ quality of work lives. In turn, the organization can meet the welfare of employees, create a good organizational climate, and realize organizational goals. The purpose of this study is to describe the QWL of professional researchers during WFH at LD FEB UI. This research was conducted from October 2021 to July 2022 using data collection techniques, namely in-depth interviews with six (6) informants, including professional researchers, a Research Manager, and Managers of Personnel and General Administration. The six informants have been selected through a purposive sampling technique by the criteria of the informants needed in this study. The approach used in this research is qualitative with a descriptive research type. This study describes the QWL condition of professional researchers while transitioning and doing their work from home during the Covid-19 pandemic. The results of this study describe that professional researchers have fulfilled six of the nine QWL dimensions while working from home, where they can resolve existing conflicts, participate in institutions, develop careers, get adequate compensation, get good occupational health facilities, and have pride in the institution. Among the three dimensions that have not been fulfilled are the causes of communication difficulties, the feeling of insecurity at work, and a shift in the work environment that becomes unsafe during WFH. The results of this study conclude that LD FEB UI has not yet fulfilled the quality of work life from the employees' perspective while the professional researchers are working from home. The results of this study are expected to enrich the QWL topic in the Human Resource Management in Human Service Organizations course, which is studied in Social Welfare Sciences.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nurwulan
Abstrak :
Kacang kedelai sangat sering digunakan sebagai bahan pangan di Indonesia karena harganya yang murah dan mengandung zat gizi tinggi seperti protein. Namun, kedelai mempunyai zat anti gizi seperti polifenol dan fitat yang dapat mengganggu penyerapan zat besi di dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ketersediaan fortifikasi zat besi secara in vitro pada pangan berbasis kedelai seperti, tempe, tahu dan susu kedelai. Proses in vitro dilakukan dengan enzim pepsin, pankreatin dan ekstrak bile. Fortifikan yang digunakan yaitu NaFeEDTA dan ferrous succinate. NaFeEDTA disintesis dari Na2H2EDTA.2H2O dan NaOH serta FeCl3, sedangkan ferrous succinate dari NaOH, asam suksinat, FeSO4.7H2O dan BaCl2.2H2O. NaFeEDTA dan ferrous succinate hasil sintesis dikarakterisasi dengan FTIR yang menunjukan adanya ikatan Fe-N (dari EDTA) pada 390 cm-1 dan pada 620 cm-1 dari ikatan Fe-O pada ferrous succinate. Pada penelitian ini diukur kadar Fe non polifenol dengan menggunakan AAS. Hasil pengukuran kadar Fe dengan AAS menunjukkan efektifitas tertinggi pada penambahan NaFeEDTA untuk tempe 18,81 mg, tahu 37,61 mg, dan susu kedelai 18,81 mg. Sedangkan ferrous succinate untuk tempe 7,69 mg, tahu 7,69 mg, dan susu kedelai 7,69 mg. Sesuai dengan teori, NaFeEDTA lebih efektif sebagai fortifikan. ...... Soybean are very often used as food in Indonesia because the price is cheap and contain high nutrients such as protein. However, soybean have anti-nutrients substances such as polyphenol and phytate that can inhibit iron absorption in the body. The purpose of this study was to determine availability of iron fortification in vitro in soy-based food such as tempeh, tofu and soy milk. In vitro process using pepsin, pancreatin and bile extract enzyms. Fortificant which are used are NaFeEDTA and ferrous succinate. NaFeEDTA is produced by synthesis of Na2H2EDTA.2H2O, NaOH and FeCl3 while ferrous succinate by NaOH, succinate acid, FeSO4.7H2O and BaCl2.2H2O. Product of synthesis NaFeEDTA and ferrous succinate characterized with FTIR and the result show that the presence of Fe-N bond (of EDTA) 390 cm-1 and 620 cm-1 from Fe-O bonding of ferrous succinate.In this study we were analysed Fe non polyphenol by Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). The results showed the highest effectivity by using NaFeEDTA as fortificant are 18,81 mg for tempeh, 37,61 mg for tofu, and 18,81 mg for soy milk. Whereas by using ferrous succinate are 7,69 mg for tempeh, 7,69 mg for tofu, and 7,69 mg for soy milk. Based on theory, NaFeEDTA more effective as fortificant.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56977
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library