Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afifah Nurul Hidayah
"Resiliensi akademik adalah kemampuan untuk bertahan pada kondisi yang sulit, beradaptasi secara positif, serta kemampuan menghadapi hambatan dan tantangan dalam konteks akademik. Perbedaan karakteristik yang terdiri atas usia, jenis kelamin, masa studi, dan prestasi akademik, serta kesejahteraan spiritual mampu menjadi prediksi terbentuknya resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara karakteristik dan kesejahteraan spiritual dengan resiliensi akademik mahasiswa santri di pondok pesantren. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif-korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 111 mahasiswa santri tingkat satu dan dua pondok pesantren di Depok diambil sebagai sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Berdasarkan hasil analisis hubungan, ditemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik usia (p=0,908), jenis kelamin (p=0,361), dan masa studi (p=0,519) dengan resiliensi akademik. Hasil analisis korelasi Pearson, peneliti menemukan bahwa terdapat hubungan bermakna positif antara karakteristik prestasi dengan resiliensi akademik (p=0,048) dan kesejahteraan spiritual dengan resiliensi akademik (p=0,001). Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan dalam bidang pengembangan pendidikan dan penelitian keperawatan.

Academic resilience is the ability to survive in difficult conditions, adapt positively, and deal with obstacles as well as challenges in academic contexts. The difference in characteristics, including age, gender, study year, academic achievement, and spiritual well-being, can predict resilience. This study aims to identify the relationship between characteristics and spiritual well-being with the academic resilience of Islamic boarding school students. This study used descriptive-correlation with a cross-sectional approach. A total of 111 first- and second-year undergraduate students of Islamic boarding school in Depok were taken as samples using a stratified random sampling technique. The result showed that there was no significant relationship between characteristics of age (p=0.908), gender (p=0.361), and study year (p=0.519) with academic resilience. Pearson correlation test found that there was a significant positive relationship between the characteristic of academic achievement and academic resilience (p=0.048) also spiritual well-being and academic resilience (p=0.001). The results of this study can be used for nursing education and research development."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hidayah
"Pemerintah Indonesia bertekad untuk memaksimalkan penggunaan energi terbarukan di masa yang akan datang hingga tahun 2025 diharapkan penggunaan energi terbarukan mencapai 23% dari total bauran energi primer. Namun untuk memenuhi target tersebut, perusahaan membutuhkan barang modal yang memadai. Belum terpenuhinya barang modal untuk memproduksi alat pembangkit listrik tenaga surya di Indonesia, membuat pelaku industri pembangkit listrik tenaga surya harus melakukan impor. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin menganalisis implementasi kebijakan pembebasan bea masuk atas impor barang modal pembangkit listrik tenaga surya serta apa saja faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pembebasan bea masuk atas impor barang modal pembangkit listrik tenaga surya serta menganalisis permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kebijakan ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi dilaksanakan melalui berberapa tahapan dan pada nyatanya implementasi yang dilakukan belum cukup optimal, masih banyak faktor yang belum terpenuhi untuk memaksimalkan penggunaan fasilitas pembebasan bea masuk atas impor barang modal pembangkit listrik tenaga surya.

The Indonesian government is determined to maximize the use of renewable energy in the future until 2025, it is expected that renewable energy will reach 23% of the total primary energy energy. However, to meet these targets, companies need goods that are adequate. The unfulfilled capital goods for producing solar power plants in Indonesia have made the solar power generation industry have to import. Based on this background, the researcher wants to analyze the implementation of the import duty policy on the import of solar power plant capital goods and what are the factors that can implement the implementation of this policy. This study aims to analyze the implementation of import duties on capital goods for solar power plants and to analyze the problems that occur in implementing this policy. This study uses a qualitative approach with literature study data techniques and in-depth interviews. The results of this study indicate that the implementation is carried out through several stages and in fact the implementation has not been optimal, there are still many factors that have not been fulfilled to take advantage of the import duty facilities on the import of capital goods for solar power plants."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hidayah
"Depkes Rl menyatakan bahwa penyakit pulpa dan kerusakan tulang periapikal masih menjadi masalah, karena dari pantauan penyakit gigi dan mulut psnderita yang berkunjung ke rumah sakit menunjukkan bahwa kaxics gigi sebanyak l7,22% dan penyakit pulpa serta periapikal sebanyak 38,83%. Hal ini tidakjauh berbeda dengan data dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang tahun 2006 bahwa dari kasus penyakit gigi dan mulut di Kota Tangerang penyakit pulpa dan nekrosis periapikal scbanyak 39,4%.
Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mcmatuhi standar profesi dan menghomnati hak pasien. Dalam situasi apapun tenaga dolcter, selaku tenaga kesehatan pofesional, merupakan tenaga inti yang bertanggung jawab atas pelayanan medis yang dilakukannya. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas, dokter gigi diharapkan dapat bekerja secara profesional dalam memberikan pelayanan gigi dan mulut kepada masyarakat untuk memelihara kesehatan maupun pengobatan gigi.
Bcrdasarkan hal tersebut, maka penulis berminat untuk meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan dokter gigi terhadap standar pelayanan medis pcngobatan nekrosis pulpa di Puskesmas Kota Tangerang. Penelitian ini menganalisis hubungan sejumlah faktor-faktor intemal yang terdiri dari umur, jenis kelamin, Iama kcuja, pengetahuan, pelatihan, pcrsepsi, motivasi dan sikap, serta sejumlah thktor-faktor ekstemal yang terdiri dari sax-ana, komitmen pimpinan dan beban kerja yang dinilai mempengamhi kepatuhan dokter gigi terhadap standar pelayanan medis pengobatan nekrosis pulpa.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang dirancang dengan metode cross sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer yang diperoleh dari observasi dan penyebaran kuisioner kepada responden yaitu sebanyak 35 doktcr gigi di Puskesmas yang ada di Kota Tangerang. Penelitian ini mcnggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil analisis membuktikan bahwa pada faktor intemal hanya variabel masa kexja dan motivasi, sedangkan pada faktor ekstemal hanya variabel beban kerja yang mempunyai hubungan signifikan dengan kepatuhan dokter gigi terhadap standar pelayanan medis pengobatan nekrosis pulpa. Pada analisis multivariat variabel independen yang mcmiiiki hubungun paiing dominan dengan kepatuhan adalah motivasi.
Dari hasil penelitian ini disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Tangerang untuk memotivasi dokter gigi agar mematuhi standar yang sudah ada dengan cara memberikan perhatian dan penghargaan kepada dokter gigi yang sudah melaksanakan standar pelayanan medis dengan baik. Seiain itu, perlu menambah personil dokter gigi untuk beberapa Puskesmas yang beban ke|janya relatif oukup tinggi sehingga beban kerja dokter gigi tidak terlalu tinggi dan dapat mematuhi standar pelayanan medis. Disamping itu, Dinas Kesehatan perlu memerhatiknn faktor sarana yang ada di tiap-tiap Puskesmas sebagai upaya memberikan rangsangan bagi dokter gigi umuk dapat belcexja dengan baik dan dapat mematuhi standar yang ada.

Depkes RI state that pulp disease and periapical bone damage still become problems, because 'fiom monitoring of tooth and mouth disease, patient that visited hospital shows tooth caries is 17.22% and pulp disease and periapical is 38.83%. It was not significantly different with Health Depanment Tangcrang City at 2006 that pulp and periapical nccroscs fiom tooth and mouth cases in Tangerang City are 39.4%.
Health staff in conducting their task obliged to obey profession standard and respecting patients’ right. ln any situation, doctor as professional health staf£ is the core that responsible for medical service he gave. in conducting health service in Puskesmas, dentist hoped to work professionally in giving tooth and mouth services to public for maintaining health and tooth medication.
Based on it, writer interested to research factors that affecting dentist compliance toward medical service standard of necroses pulp medication in Puskesmas Tangerang City. This research is analyzing relation of some intemal factors that consist of age, gender, work length, knowiedge, training, perception, motivation and attitude; also some extemal factors that consist of medium, leadership commitment and work responsibility that assessed affecting dentist obedient toward medical service standard of pulp necroses medication.
This research is quantitative research designed by cross sectional method. Data used is secondary data and primary data that obtained from distributing questioner to 35 dentists in Puskwmas Tangerang City. This research is using analysis of univariate, bivariate and multivariate.
Analysis result shows that intemal factors were only work length and motivation, while extemal factors was only work responsibility has significant relation with dentist compliance toward medical service standard of pulp necroses medication. On multivariate analysis of independent variable that has the most dominant relation with compliance is motivation.
From this research suggested to Health Department Tangerang City to motivate dentist so that comply with available standard by giving attention and appreciation to dentist that already implementing good medical service standard. Besides, Health Department requires paying attention toward available medium factor in each Puskesmas as effort to encourage dentist work better and comply with available standard.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34430
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Nurul Hidayah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menilai dampak asam laktat sebagai terapi ajuvan yang mengatasi gangguan kenyamanan dengan cepat. Merupakan studi eksperimental tersamar tunggal yang dilakukan di Poliklinik Obstetri Ginekologi RSCM dan beberapa klinik swasta Mei 2012 - Juni 2013. Subjek dengan skor gangguan kenyamanan awal ≥5 mendapatkan terapi antimikroba kombinasi dan dikelompokkan dalam empat kelompok. Pada kelompok A vagina dibersihkan dengan larutan asam laktat 1%, dan cebok vagina dengan larutan asam laktat 1%; kelompok B vagina dibersihkan dengan larutan asam laktat 1%, dan cebok vagina dengan air bersih; kelompok C vagina dibersihkan dengan NaCl 0,9%, dan cebok vagina dengan larutan asam laktat 1%; kelompok D vagina dibersihkan dengan NaCl 0,9%, dan cebok vagina dengan air bersih. Dihitung perubahan skor gangguan kenyamanan setelah 24 jam. Sejumlah 81 subjek dianalisa (25 subjek kelompok A, 26 kelompok B, 15 kelompok C, dan 15 kelompok D). Karakteristik subjek keempat kelompok tidak berbeda signifikan. Rerata skor gangguan kenyamanan awal keempat kelompok tidak berbeda signifikan (p = 0.26). Perbaikan skor gangguan kenyamanan pada kelompok uji A lebih baik dibandingkan C ( p= 0.009), dan B lebih baik dibandingkan C (p = 0,04). Disimpulkan bahwa perbaikan skor gangguan kenyamanan signifikan pada kelompok dengan pembersihan vagina menggunakan asam laktat.

ABSTRAK
This study evaluated the effect of lactic acid as adjuvant therapy. Single blinded experimental study using validated questionnaire done in obstetrics and gynecology clinic Cipto Mangunkusumo Hospital and several private clinic from May 2012 to June 2013. Subject having initial discomfort score ≥5 was being treated with combined antimicrobial treatment and being classified into four groups (group A: 1% lactic acid vaginal toilette and 1% lactic acid self vaginal wiping; group B: 1% lactic acid vaginal toilette and clean water self vaginal wiping; group C: NaCl 0.9% vaginal toilette and 1% lactic acid self vaginal wiping; group D: NaCl 0.9% vaginal toilette and clean water self vaginal wiping). We measure the change of discomfort score within 24 hours. We analyzed 81 subjects (25 in group A, 26 in group B, 15 in group C, and 15 in group D). The subject’s character was not significanty different. The mean initial discomfort score was not significantly different (p= 0.26). We found that the reduction score of discomfort was significant in group A compared to group C (p= 0.009), and in group B compared to group C (p= 0,04). There is significant relieve of discomfort in those having vaginal toilette using lactic acid.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hidayah
"Produk emulsifier lesitin merupakan agen penstabil yang baik digunakan untuk industri makanan, farmasi dan kosmetik. Dalam industri makanan, sebagain besar egen pengemulsi yang digunakan merupakan tipe emulsi minyak dalam air. Dalam penelitian ini, lesitin yang telah diekstrak dari kuning telur, dimodifikasi melalui reaksi hidrolisis enzimatik menggunakan enzim papain. Modifikasi ini akan merubah struktur molekulnya yang menjadikan lesitin lebih stabil dalam tipe emulsi minyak dalam air O/W.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kondisi reaksi hidrolisis yang optimum, meliputi waktu reaksi dan jumlah enzim papain yang digunakan. Penentuan hasil lesitin termodifikasi dilakukan dengan beberapa pengujian seperti uji stabilitas, bilangan saponifikasi, bilangan asam, tegangan permukaan dan zeta potensial.
Dari hasil uji yang telah dilakukan, diperoleh yield lesitin tertinggi sebesar 10,42 melalui ekstraksi menggunakan pelerut etanol absolut. Stabilitas emulsi untuk jenis O/W dicapai pada lesitin dengan waktu reaksi selama 40 menit yang mampu stabil hingga 43 jam dan lesitin dengan pemakaian enzim papain sebanyak 4 yang stabil hingga 31 jam. Tegangan permukaan terendah dicapai pada lesitin hasil hidrolisis selama 40 menit dengan nilai sebesar 48,52 dyne/cm serta lesitin hasil hidrolisis dengan 2 enzim papain dengan nilai tegangan permukaan sebesar 48,68 dyne/cm. Nilai zeta potensial dari lesitin hasil hidrolisis selama 40 menit memiliki nilai 99,2 mV dan pada lesitin hasil hidrolisis dengan 2 enzim papain memiliki nilai 94,8 mV. Hasil tersebut diperoleh sebagai akibat dari putusnya rantai asam lemak tunggal pada struktur senyawa lesitin yang dapat ditunjukkan dengan instrumentasi FTIR.

The lecithin emulsifier product is a good stabilizer agent used for food, pharmaceutical and cosmetic industries. In the food industry, most of the emulsifying emulsifier used is a type of oil in water emulsion. In this study, lecithin extracted from egg yolk was modified by enzymatic hydrolysis reaction using papain enzyme. This modification will change the molecular structure which makes lecithin more stable in the type of oil in water emulsion O W.
This study was conducted to determine the optimum hydrolysis reaction conditions, including reaction time and amount of papain enzyme used. Determination of modified lecithin yield was performed by several tests such as stability test, saponification number, acid number, surface tension and potential zeta.
From the results of tests that have been done, obtained the highest lecithin yield of 10,42 through extraction using absolute ethanol solvent. Emulsion stability for the O W type was achieved in 40 minute hydrolyzed lecithin which stable up to 43 hours and hydrolyzed lecithin using 4 papain enzyme with stable up to 31 hours. The lowest surface tension was achieved in 40 minute hydrolyzed lecithin with value of 48,52 dyne cm and hydrolyzed lecithin using 4 papain enzyme with surface tension value 48,68 dyne cm. The potential zeta value of 40 minute hydrolyzed lecithin has a value of 99.2 mV and on hydrolyzed lecithin using 4 papain enzyme has a value of 94,8 mV. The results are obtained as a result of the breaking of a single fatty acid chain from the structure of lecithin which can be demonstrated by FTIR instrumentation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67876
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Nurul Hidayah
"ABSTRACT
As of 2015, an average person in Indonesia produces 0.7 kilograms of waste per day, with 250 million people, 175.000 tons of waste is produced each day, and it will be 64 million tons per year where most of it dumped into landfill. Reuse, Reduce, and Recycle, generally known as 3R rsquo s, is one of the methods to achieve sustainable waste management. Germany has already recycled 62 of their municipal solid waste in 2010. Therefore, Indonesia can learn from Germany, in the aspect of their waste infrastructure to promote recycling. This research aims to investigate the waste management infrastructure in Germany and Indonesia referring to knowledge sharing process and to develop the feasible inputs for waste infrastructure in Indonesia. Structured questionnaire is employed for data collection and were given to university students as research object. Descriptive statistics, non parametric test and measures of correlation are used to analyze the data. The result indicates that students in Germany have separate their waste compared to students in Indonesia due to an adequate recycling facilities. Students in Indonesia were found to frequently achieve waste separation knowledge compared to Germany. Correlation analysis indicated that there is no association between knowledge shared and waste separation practices in Indonesia, while a moderate correlation was found in case of Germany.

ABSTRACT
Pada 2015, rata-rata orang di Indonesia menghasilkan 0,7 kilogram sampah per hari, dengan 250 juta orang, 175.000 ton sampah dihasilkan setiap hari, dan itu akan menjadi 64 juta ton per tahun di mana sebagian besar dibuang ke tempat pembuangan sampah. Reuse, Reduce, dan Recycle, umumnya dikenal sebagai rsquo 3R, adalah salah satu metode untuk mencapai pengelolaan limbah berkelanjutan. Jerman telah mendaur ulang 62 dari limbah padat kotanya pada tahun 2010. Oleh karena itu, Indonesia dapat belajar dari Jerman, dalam aspek infrastruktur limbah mereka untuk mempromosikan daur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki infrastruktur pengelolaan limbah di Jerman dan Indonesia dengan merujuk pada proses berbagi pengetahuan dan mengembangkan input yang layak untuk infrastruktur limbah di Indonesia. Kuesioner terstruktur digunakan untuk pengumpulan data dan diberikan kepada mahasiswa sebagai objek penelitian. Statistik deskriptif, uji non-parametrik dan ukuran korelasi digunakan untuk menganalisis data. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa di Jerman telah memisahkan limbah mereka dibandingkan dengan siswa di Indonesia karena fasilitas daur ulang yang memadai. Siswa di Indonesia diketahui sering mencapai pengetahuan pemisahan sampah dibandingkan dengan Jerman. Analisis korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara berbagi pengetahuan dan praktik pemisahan limbah di Indonesia, sementara korelasi moderat ditemukan dalam kasus Jerman."
2017
S68837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hidayah
"Era globalisasi menuntut penyedia layanan kesehatan memberikan pelayanan yang berkualitas dan mampu bersaing dengan penyedia layanan kesehatan lain. Kenyataan lapangan menunjukkan bahwa umumnya fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih kurang/tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah bahwa umumnya mutu layanan kesehatan yang diselenggarakan oleh fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih belum atau tidak memenuhi harapan pasien dan/atau masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan tingkat kepuasan dengan keinginan memanfaatkan kembali pelayanan pada 170 responden di UPT Puskesmas Kecamatan Beji, dan telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2017. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pasien sebesar 41,8. Hubungan karakteristik pasien dan tingkat kepuasan dan dengan keinginan memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan adalah semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin kritis penilaian kepuasan yang diberikan terhadap kinerja pelayanan kesehatan, cara pemabayaran asuransi lebih cenderung mempunyai keinginan tinggi memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan, semakin tua usia akan lebih cenderung mempunyai keinginan tinggi memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan, dan pasien yang puas terhadap kinerja pelayanan kesehatan cenderung mempunyai keinginan tinggi memanfaatkan kembali pelayanan kesehatan.

The era of globalization requires healthcare providers to provide quality services and be able to compete with other health care providers. The reality of the field shows that most government owned health care facilities are still under utilized by the community. One reason is that generally the quality of health services administered by health care facilities owned by the government still has not or does not meet the expectations of patients and or the community.
This study aims to determine the characteristics and level of satisfaction with the desire to reuse the service to 170 respondents in UPT Puskesmas Beji District, and has been implemented in May June 2017. The research design used is descriptive quantitative with cross sectional approach.
The results showed the patient satisfaction level of 41.8 . The relationship of patient characteristics and level of satisfaction and with the desire to reuse health services is the higher the level of education the more critical the assessment of satisfaction given to the performance of health services, the way of insurance delivery is more likely to have high desire to reuse health services, the older age will be more likely to have High desire to re utilize health services, and patients who are satisfied with the performance of health services tend to have a high desire to reuse health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hidayah
"ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di PT. Taisho Pharmaceutical Tbk., bertujuan untuk mengetahui fungsi dan peran apoteker dalam industri farmasi. Apoteker memegang peran penting dalam industri famasi yaitu pada pemastian mutu, pengendalian mutu, dan proses produksi. Dalam proses produksi peran apoteker adalah menjamin bahwa proses produksi telah sesuai dengan prinsip Cara Pembuatan Obat yang Baik. Tugas khusus yang berjudul Peningkatan Aspek Kualitas dalam Pembuatan Obat melalui Redesign Penempatan Label Informasi Proses dan Produktivitas serta Revisi Standar Prosedur Operasional di Area Pengemasan Sekunder dan Tersier di Value Stream Counterpain VSC . Tugas khusus ini bertujuan untuk melakukan peningkatan kualitas produk terkait labeling khususnya pada penempelan label pada area pengemasan sekunder dan tersier VSC agar penempelan pada setiap informasi tidak lagi menggunakan plastic tape/ paper tape/ double tape serta meredesain performance board informasi target dan aktual agar lebih efektif dan efisien pada area pengemasan serta agar personil dapat lebih memahami poin-poin kritis yang perlu dilakukan pada saat proses pembersihan pada mesin IWKA Cartoner 150 dan Pampac ACG.

ABSTRACT
This pharmacy profession rsquo s internship program intends to know what is the function and role of pharmacies especially in industry domain, which held in PT. Taisho Pharmaceutical Tbk. In this field, pharmacist has main role to ensure the quality assurance, quality control, and production process that corresponding with principles of making a good medicine. This assignment, that has a title Improving Quality Aspects of Drug Development through Redesign Placement of Process Information and Production Labels and Standard Operational Procedures Revision in Secondary and Tertiary Packaging Areas in Value Stream Counterpain VSC . This special assignment aims to improve product quality related to labeling especially on label attachment in secondary packaging area and tertiary VSC to attach to any information no longer using plastic tape paper tape double sided tape as well as redesigning performance board of target and actual information to be more effective and Efficient in the packaging area and so that personnel can better understand the critical points that need to be done during the cleaning process on IWKA Cartoner 150 and Pampac ACG."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hidayah
"ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Suku Dinas Keseahatan Kota Administrasi Jakarta Utara, bertujuan untuk mengetahui fungsi dan peran apoteker dalam bidang pemerintahan. Susunan organisasi apoteker bertugas pada seksi Sumber Daya Kesehatan khususnya pada subseksi Farmasi Makanan dan Minuman FMM . Subseksi FMM mempunyai tugas untuk memberikan rekomendasi kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu BPM-PTSP untuk izin usaha seperti produksi Pangan Industri Rumah Tangga PIRT , toko obat, apotek, Usaha Mikro Obat Tradisional serta melakukan bimbingan, pengawasan, dan pengendalian perizinan usaha tersebut. Selama proses PIRT subseksi Farmasi Makanan dan Minuman berperan sebagai penyelenggara Penyuluhan Keamanan Pangan PKP dan penerbit sertifikat PKP. Tugas khusus yang berjudul Tata Cara Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga Melalui Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tata cara sertifikasi produksi PIRT melalui BPM-PTSP.

ABSTRACT
This pharmacy profession rsquo s internship program intends to know what is the function and role of pharmacies especially in government domain, which held at Health Agency of North Jakarta. In organizational structure, the pharmacies has a duty at Health resources mainly at subsection food and beverage pharmacy. This subsection give a recommendation to Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu BPM PTSP . Its recommendation gets business license such as production of food industry household, drugstore, pharmacy, Usaha Micro Traditional Medicine as well as a guidance, supervision and controlling. In PIRT process, subsection food and beverage pharmacy acts as principal at counseling food safety and issuer of counseling food safety certificate. This assignment, that has a title Procedures for Certification of Food Production of Household Industry Through BPM PTSP, intends to know and perceive the procedures for certification of food industry household production through BPM PTSP."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Hidayah
"ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi Apoteker dilaksanakan di Apotek Prima Sehat, bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek serta melakukan pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku. Seperti yang diketahui Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker. Judul tugas khusus di Apotek Prima Sehat adalah Analisa Resep Faringitis. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengkaji ketepatan terapi yang diberikan kepada pasien faringitis di Apotek Prima Sehat.

ABSTRACT
This pharmacy profession rsquo s internship program intends to know what is the duties and responsibilities of pharmacies especially in managing a pharmacy. Besides that, performing a good pharmaceutical service has to be guaranteed according to constitution and ethic. Pharmacy is a shop where medicinal drugs are prepared or sold. The science or practice of the preparation and dispensing of medicinal drugs could be done there. This assignment, has a title Pharyngitis Prescription Analysis is in Apotek Prima Sehat, intends to examine the accuracy of therapy given to pharyngitis patients at Apotek Prima Sehat."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>