Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Firdiena Titian Ratu
Abstrak :
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kriteria efikasi, keamanan, dan kualitas adalah dengan melakukan inspeksi diri dan audit mutu kepada pemasok serta penerima kontrak. Audit mutu (external audit) dilakukan kepada pemasok berupa agen, perantara, atau industri yang menyediakan obat dan/atau bahan obat atas permintaan. Evaluasi terhadap hasil audit penting dilakukan untuk memastikan pemasok masuk ke dalam kategori pemasok yang disetujui dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan. Evaluasi dilakukan dengan metode kualitatif dan studi literatur melakukan gap analysis pelaksanaan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) terhadap proses external audit di PT. Kalbio Global Medika. Hasil evaluasi menunjukkan pelaksanaan audit mutu di PT. Kalbio Global Medika sudah sesuai dengan ketentuan peraturan BPOM. ......One effort that can be made to meet the criteria for efficacy, safety and quality is to conduct self-inspection and quality audits on suppliers and contract recipients. External audit is carried out on suppliers in the form of agents, intermediaries, or industries that provide drugs and/or medicinal ingredients upon request. Evaluation of audit results is important to ensure that suppliers are included in the approved supplier category and meet the established quality standards. The evaluation was carried out using a qualitative method and a literature study carried out a gap analysis of CPOB/GMP (Good Manufacturing Practice) implementation on the external audit process at PT. Kalbio Global Medika. The evaluation results show that the implementation of quality audits at PT. Kalbio Global Medika complies with BPOM regulations.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Firdiena Titian Ratu
Abstrak :
Pengkajian dan pelayanan resep serta dispensing merupakan bagian dari standar pelayanan farmasi klinik di apotek. Pelayanan resep yang teliti dengan waktu tunggu yang singkat menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kepuasan serta kenyamanan pasien. Evaluasi mengenai waktu tunggu pelayanan penting dilakukan sebagai salah satu indikator evaluasi mutu pelayanan kefarmasian di apotek untuk mengetahui kecepatan pelayanan farmasi dalam meningkatkan kepuasan juga kenyamanan pasien. Evaluasi dilakukan melalui observasi langsung dan pencatatan waktu tunggu pelayanan tiap resep obat jadi dan obat racikan di Apotek Roxy Poltangan. Hasil evaluasi menunjukkan rata-rata waktu pelayanan baik obat jadi maupun racikan sudah sesuai dan dapat dikatakan baik karena masih berada dalam rentang 15-30 menit. Faktor-faktor yang memengaruhi waktu pelayanan resep di Apotek Roxy Poltangan yaitu jenis resep, jumlah staf yang bertugas, jumlah obat yang diambil, dan sistem komputer yang digunakan. ......Assessment and prescription and dispensing services are part of the clinical pharmacy service standards in pharmacies. Careful prescription service with short waiting times is one of the efforts to increase patient satisfaction and comfort. Evaluation of waiting time for important services is carried out as an indicator for evaluating the quality of pharmaceutical services in pharmacies to determine the speed of pharmaceutical services in increasing patient satisfaction and comfort. Evaluation was carried out through direct observation and recording of waiting times for each finished drug prescription and concoction drug at the Roxy Poltangan Pharmacy. The evaluation results show that the average service time for both finished and concoction drugs is appropriate and can be said to be good because it is still in the range of 15-30 minutes. Factors that affect prescription service time at the Roxy Poltangan Pharmacy are the type of prescription, the number of staff on duty, the number of drugs taken, and the computer system used.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Firdiena Titian Ratu
Abstrak :
Obat termolabil menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanannya, mengingat stabilitas obat ini sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan. Pedoman penyimpanan obat yang baik perlu diterapkan untuk memenuhi persyaratan mutu, keamanan, serta khasiat obat dan/ atau bahan obat yang didistribusikan serta dalam rangka keselamatan pasien (patient safety) sesuai dengan rekomendasi industri produsen. Tugas khusus ini diselesaikan menggunakan metode kualitatif dengan studi literatur sebagai sumber untuk memperbaharui buku Panduan Penanganan Obat Termolabil RSCM 2018. Berdasarkan data yang dikumpulkan, didapatkan total 35 nama dagang baru dari golongan antibiotik, antineoplastik, analgesik/ antipiretik, obat untuk saluran cerna, reagen, dan suplemen yang belum masuk ke dalam Buku Panduan Penanganan Obat Termolabil RSCM tahun 2018. Penyimpanan obat termolabil di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo sudah sesuai dengan data stabilitas penyimpanan dan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 6 tentang Cara Distribusi Obat yang Baik khususnya pada bab Ketentuan Khusus Produk Rantai Dingin. ......Thermolabile drugs are one of the things that need to be considered in their storage, considering that the stability of these drugs is strongly influenced by storage temperature. Guidelines for good drug storage need to be implemented to meet the requirements for quality, safety and efficacy of drugs and/or drug substances being distributed as well as for patient safety in accordance with the recommendations of the manufacturer's industry. This special task was completed using a qualitative method with literature studies as a source for updating the RSCM 2018 Handbook for Handling of Thermolabile Drugs. Based on the data collected, a total of 35 new trade names were obtained from the classes of antibiotics, antineoplastic, analgesic/antipyretic, drugs for the gastrointestinal tract, reagents, and supplements that have not been included in the 2018 RSCM Handbook for Handling Thermolabile Medicines. Storage of thermolabile drugs at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo complies with storage stability data and Drug and Food Control Agency Regulation Number 6 (2020) concerning Good Drug Distribution Methods, especially in the chapter on Special Provisions for Cold Chain Products.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Firdiena Titian Ratu
Abstrak :
Pedagang Besar Farmasi merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/ atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Pedoman cara distribusi obat yang baik dalam setiap aspek CDOB (Cara Distribusi Obat yang Baik) perlu diterapkan untuk memenuhi persyaratan mutu, keamanan, serta khasiat obat dan/ atau bahan obat yang didistribusikan. Tugas khusus ini dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan studi literatur untuk mengevaluasi pelaksanaan CDOB terhadap proses distribusi di KFTD cabang Jakarta 2. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa kegiatan distribusi di KFTD cabang Jakarta 2 sudah sesuai dengan peraturan CDOB. Ketidakefektifan yang ditemukan dalam proses distribusi di KFTD cabang Jakarta 2 berupa proses mengangkut barang yang masih dilakukan dalam posisi tubuh yang salah sehingga dapat menimbulkan bahaya ergonomis berupa sakit pada anggota tubuh personil yang bertugas, juga higiene di KFTD cabang Jakarta 2 yang belum sepenuhnya dilakukan sehingga dapat menimbulkan bahaya biologi di sekitar lingkungan gudang. Evaluasi yang memadai perlu dilakukan terhadap proses pengangkutan barang serta pelatihan terkait posisi tubuh yang benar saat mengangkut barang bagi personil yang bertugas, juga perlu dilakukan permbersihan yang menyeluruh pada gudang untuk menghindari bahaya biologi dari debu berlebih dan/ atau sumber hama lainnya. ......Pharmaceutical Wholesalers is a company in the form of a legal entity that has a permit to procure, store, distribute drugs and/or medicinal substances in large quantities in accordance with statutory provisions. Guidelines for good drug distribution methods in every aspect of CDOB/GDP (Good Distribution Practice) need to be implemented to meet the requirements for quality, safety and efficacy of drugs and/or medicinal substances being distributed. This special assignment was carried out using a qualitative method with literature studies for evaluating the implementation of CDOB for the distribution process at KFTD Jakarta branch 2. The results obtained indicated that the distribution activities at KFTD Jakarta branch 2 complied with CDOB regulations. The ineffectiveness found in the distribution process at KFTD Jakarta branch 2 was in the form of the process of transporting goods which was still carried out in the wrong body position so that it could cause ergonomic hazards in the form of pain in the limbs of the personnel on duty, also hygiene at KFTD Jakarta branch 2 which has not been fully implemented so that it can cause biological hazards around the warehouse environment. Adequate evaluation needs to be carried out on the process of transporting goods as well as training regarding the correct body position when transporting goods for the personnel on duty, it is also necessary to carry out a thorough cleaning of the warehouse to avoid biological hazards from excess dust and/or other sources of pests.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Firdiena Titian Ratu
Abstrak :
Layanan resep elektronik adalah salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah dan menurunkan kesalahan peresepan obat. Pada pelaksanaannya, pelayanan resep elektronik juga memiliki beberapa kelemahan, seperti kesalahan input obat oleh pemberi resep, biaya sistem terkait, serta kurangnya keamanan informasi medis pasien. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan pelayanan resep elektronik untuk mengembangkan dan menyempurnakan sistem yang telah ada demi meningkatkan keamanan pasien. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan studi literatur dan identifikasi masalah di lapangan sebagai sumber untuk mengevaluasi keabsahan atau legalitas dan keselamatan pasien dalam sistem peresepan elektronik. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa penggunaan resep elektronik memberikan manfaat berupa penurunan kesalahan membaca obat, ketidaklengkapan penulisan informasi, serta kecepatan waktu pelayanan sehingga dapat meningkatkan keselamatan pasien. Permasalahan peresepan elektronik terkait keselamatan pasien berupa kesalahan input obat dapat diantisipasi dengan menambahkan fitur alarm atau peringatan terkait peresepan pada aplikasi peresepan elektronik meliputi indikasi, interaksi, dosis, serta efek samping yang dapat terjadi pada pasien sehingga angka kejadian medication error semakin dapat berkurang. ......Electronic prescription services are one of the efforts that can be made to prevent and reduce drug prescribing errors. In practice, electronic prescription services also have several weaknesses, such as drug input errors by prescribers, related system costs, and the lack of security of patient medical information. Based on this, it is necessary to evaluate the implementation of electronic prescription services to develop and perfect the existing system to improve patient safety. The research was conducted qualitatively by studying the literature and identifying problems in the field as a source for evaluating the legitimacy or legality and patient safety of the electronic prescribing system. The results obtained show that the use of electronic prescriptions provides benefits in the form of reducing drug reading errors, incomplete information writing, and speed of service time so as to improve patient safety. Electronic prescribing problems related to patient safety in the form of drug input errors can be anticipated by adding prescribing-related alarm or warning features to electronic prescribing applications including indications, interactions, doses, and side effects that can occur in patients so that the incidence of medication errors can be reduced.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library