Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nisaul Masruroh
"Meningitis kriptokokal merupakan infeksi oportunistik yang umum dijumpai pada pasien dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Menurunnya sistem kekebalan tubuh mengakibatkan pasien mudah mengalami infeksi patogen, salah satunya jamur Cryptococcus. Peningkatan tekanan intrakranial menjadi salah satu komplikasi dari meningitis kriptokokal yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Berbagai intervensi dilakukan untuk mengurangi tekanan intrakranial dan meningkatkan perfusi ke jaringan otak, salah satunya dengan intervensi keperawatan manajemen peningkatan tekanan intrakranial. Studi kasus ini bertujuan untuk mengalisis asuhan keperawatan pada pasien meningitis kriptokokal dengan intervensi manajemen peningkatan tekanan intrakranial. Pasien berjenis kelamin perempuan, usia 26 tahun dengan HIV tahap akhir dan infeksi Cryptococcus pada lapisan meninges. Desain penelitian yang digunakan adalah analisis literatur. Intervensi dilakukan selama 5 hari yang terdiri dari tindakan mandiri keperawatan dan kolaborasi. Hasil intervensi memperlihatkan bahwa integrasi antara intervensi mandiri keperawatan dan kolaborasi dapat memberikan dampak yang baik bagi pasien yang ditunjukkan dengan adanya perbaikan prognosis pada pasien. Oleh karena itu, studi kasus ini dapat dijadikan acuan praktik keperawatan pada pasien meningitis kriptokokal dengan masalah peningkatan tekanan intrakranial.

Cryptococcal meningitis is a common opportunistic infection in patient with Human Immunodeficiency Virus (HIV). The decrease in the immune system cause patient susceptible to pathogen infection, such as Cryptococcus. Increased intracranial pressure is one of the complication of cryptococcal meningitis that can be life threatening. Various interventions were carried out to decrease intracranial pressure and increase perfusion to brain tissue, including intracranial pressure management. This study aims to analyze nursing care in patient with cryptococcal meningitis using intracranial pressure management intervention. Patient is 26 years old woman with final stage HIV and meningeal infection by Cryptococcus. This study used literature analysis design. Intervention was carried out for 5 days including independent and collaborative. Result showed that integration between them have a good impact on patients and patient shows a better prognosis. Therefore, this case study can be used as a reference for improving practice in cryptococcal meningitis patients with increased intracranial pressure problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nisaul Masruroh
"Hipertensi merupakan penyebab utama komplikasi kardiovaskular dan kematian dini. Pada situasi pandemi COVID-19, penderita hipertensi merupakan kelompok yang rentan terinfeksi virus SARS-Cov-2 dan berisiko mengalami komplikasi yang serius jika tertular COVID-19. Ketidakpatuhan terhadap perilaku pencegahan COVID-19 merupakan penyebab tingginya kasus positif dan kematian akibat COVID-19. Persepsi kerentanan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi kerentanan, perilaku pencegahan COVID-19 dan hubungan diantara kedua variabel pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan metode analitik pada 108 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu Perceived Vulnerability to Disease Questionnairre (PVDQ) dan kuisioner perilaku pencegahan COVID-19. Uji chi square digunakan untuk menganalisis hubungan persepsi kerentanan dengan perilaku pencegahan COVID-19. Hasil penelitian menunjukkan 53% responden memiliki persepsi kerentanan yang rendah dan 60% memiliki perilaku pencegahan COVID-19 yang kurang baik. Hasil uji chi square menunjukkan tidak adanya hubungan antara persepsi kerentanan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada penderita hipertensi (p value = 0.785).


Hypertension is the major cause of cardiovascular complications and premature death. In the COVID-19 pandemic situation, people with hypertension are susceptible to SARA-Cov-2 virus infection and at risk of serious complications if they exposed with COVID-19. Non-compliance behavior towards COVID-19 prevention is the cause of high number positive cases and deaths due to COVID-19. Perceived susceptibility is one of the factors that influence COVID-19 preventive behavior. This study aims to describe the perceived susceptibility, COVID-19 preventive behavior and the relationship between the two variables in patients with hypertension. This study used cross sectional study design with analytical method on 108 respondents. The sample technique used is quota sampling. The instruments used in this study are Perceived Vulnerability to Disease Questionnairre (PVDQ) and COVID-19 preventive behavior questionnaire. The chi square test was used to analyze the relationship between perceived susceptibility and COVID-19 preventive behavior. The results showed that 53% of respondents had a low perceived susceptibility and 60% had poor COVID-19 preventive behavior. The result of chi square test showed that there was no relationship between the perceived suscepitibility and COVID-19 preventive behavior in patients with hypertension (p value = 0.785).

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library