Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ninik Yunitri
"Depresi merupakan masalah psikososial paling banyak dialami oleh pasien kanker di Indonesia dibandingkan dengan penyakit kronik lainnya yaitu sekitar 98%. Depresi dapat menjadi faktor penghambat proses pengobatan sehingga tiga kali lebih berisiko untuk tidak mematuhi pengobatan yang direncanakan dan 40-90% pasien kanker tidak mendapatkan terapi untuk mengatasi depresinya. Terapi kelompok suportif ekspresif berpotensi untuk menurunkan depresi pada pasien dengan kondisi kronik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok suportif ekspresif terhadap depresi dan kemampuan mengatasi depresi pada pasien kanker. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimental pre-post test with control group, responden kelompok intervensi 49 pasien kanker dan kelompok kontrol 52 pasien di RSPAD Gatot Subroto, RS.Raden Said Sukanto POLRI dan Rumah Singgah Kanker, pada Juni 2012. Pengukuran depresi menggunakan Hamilton Depression Scale dan pengukuran kemampuan mengatasi depresi menggunakan kuesioner. Terapi kelompok suportif ekspresif diberikan sebanyak 8 sesi dalam 6 kali pertemuan. Analisa data menggunakan uji ancova.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan tingkat depresi 9.15 pada kelompok intervensi (p=0.0001) lebih besar dibandingkan kelompok kontrol 0.28 (p=0.108) dan peningkatan kemampuan mengatasi depresi pada kelompok intervensi mengalami peningkatan 4.08 (p=0.0001) dibandingkan dengan kelompok kontrol 0.12 (p=0.491). Terapi kelompok suportif ekspresif dapat menurunkan depresi dan meningkatkan kemampuan mengatasi depresi pada pasien kanker.

Depression is the most common problem that occur in cancer patient in Indonesia than other chronic illness, it is around 98%. Depression can disturb the treatment.patient with this are three times in chance for not taking the medication and 40-90% cancer patient did not have treatment to solve their depression problem. Supportive expressive group therapy potentially decreased depression in chronic illness patient.
The aims of this research is to determine the effect of supportive expressive group therapy for depression and ability to solve depression in cancer patient. This reseach use quasi-experimental design pre-post test with control group, sample in intervention group is 49 cancer patient and 52 patient in control group in RSPAD Gatot Subroto, RS.Raden Said Sukanto POLRI dan Rumah Singgah Kanker in June 2012. Depression measure use hamilton depression scale and questionaire to measure patient ability to solve depression. Supportive expressive group therapy session provides as many as eight in six meetings. Data analysis using ancova.
The results showed decreased of depression 9.15 for intervention group (p=0.0001), higher than control group only 0.28 (p=0.108) dan the patient ability to solve depression increased in intervention group 4.08 (p=0.0001) higher than control group only 0.12 (p=0.491). supportive expressive group therapy can decrease depression and increase patient ability to solve depression.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31228
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ninik Yunitri
"Cognitive Behaviour Therapy merupakan terapi yang dikembangkan untuk mengatasi masalah depresi dan ansietas. Terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa CBT dapat mengatasi masalah Harga Diri Rendah (HDR) pada pasien gangguan jiwa. Pemberian terapi CBT pada pasien Di ruang Antareja Rumah Sakit dr. H. Marzoeki mahdi Bogor menggunakan pendekatan Stress Adaptation Stuart dan Theory of Human Caring Watson. Terapi diberikan kepada tujuh pasien HDR. Pengukuran dilakukan menggunakan instrumen Low Self Esteem Rosenberg dengan penilaian 1 hingga 30 yang bermakna semakin tinggi nilai maka semakin berat HDR yang dirasakan. Hasil pelaksanaan adalah terjadi penurunan gejala HDR dengan rata-rata 7.4 poin. Dampak lainnya adalah meningkatkan kemampuan pasien menjalin hubungan interpersonal, meningkatkan kemampuan berfikir lebih rasional dan memiliki keyakinan positif. CBT menjadi terapi yang efektif untuk mengatasi masalah HDR.

Cognitive Behaviour Therapy is a therapy that developed to gain depression and anxiety. There is a paucity of empirical study about the effets of CBT for low self esteem in psychiatric patient. This study is to examination ofCBT as teratment to solve low self esteem in psychiatric patient. CBT was give in Antareja setting (N= 7) in dr. H. Marzoeki mahdi hospital Bogor using Stress Adaptation Stuart and Theory of Human Caring Watson Approach. Before and after therapy, all patient was measure by rosenberg low self esteem scale range 1 to 30 mean the more bigger the number, the more heavy the problem. Result showed that participants reported lower sign and symptom of low self esteem, improvement in ability to built interpersonal relationship, ability to thinking rasionally and have a possitive belief. CBT can be usefull as an adjunct for low self esteem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library