Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muliani
Abstrak :
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah memberikan kepastian hukum bagi kreditor karena memberikan kedudukan yang diutamakan kepada kreditor, selalu mengikuti obyek yang dijaminkan dalam tangan siapapun obyek itu berada, memenuhi asas spesialitas dan publisitas f dan mudah serta pasti pelaksanaan eksekusinya. Permasalahanya adalah apa yang terjadi jika antara kreditor dan debitor telah sepakat untuk tidak memperbolehkan roya partial, bagaimana sikap kreditor? dan bagaimana peranan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dalam pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT), terutama yang berkaitan dengan roya partial? Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian hukum yuridis dan normatif. Pelunasan hutang debitor sebagian senilai salah satu sertipikat yang dijaminkan mengakibatkan atas sertipikat hak atas tanah bisa dilakukan roya partial senilai tanah dan bangunan yang dijaminkan tersebut. Maksud penulis membuat tesis ini adalah agar Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) lebih berhati-hati dalam membuat Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT). Peran PPAT sangat penting dalam memberikan kepastian hukum kepada kreditor yaitu dengan membuat APHT yang harus didaftarkan di Kantor Pertanahan sehingga terbit sertipikat Hak Tanggungan yang memberikan kedudukan yang diutamakan bagi kreditor terhadap kreditor-kreditor lainnya. Bank harus benar-benar memeriksa APHT, agar jika ada kesalahan segera memberitahukan PPAT untuk diperbaiki, PPAT juga hendaknya memberi masukan dalam pembuatan APHT.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2008
T38051
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muliani
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S22901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamelia Dewi Muliani
Abstrak :
Salah Satu tujuan dari Program Peningkatan Perilaku Disiplin Guru adalah menciptakan suasana yang nyaman dan tertib dalam sekolah. SDN Krukaut 3 terletak diperbatasan desa dan kota, dengan fasilitas sekolah yang belum memadai. Fasilitas yang kurang memadai tidak akan menjadi masaljah jika diimbangi dengan ketertiban dalam kegiatan belajar mengajamya. Guru merupakan wjung tombak pendidikan, salah satu perannya adalah menjadi penegak kedisiplinan sekolah Sebagai penegak kedisiplinan gum harus mentaati peraturan yang ada, agar dapat menjadi contoh yang baik Situasi yang, dapat diamati di SDN Krukut 3 adalah guru sering keluar kelas saat jam pelajaran hanya untuk membaca koran, berbincang-bincang dengan sesama guru bahkan merokok. Tujuan utama dari program intervensi adalah meningkatkan perilaku disiplin guru dalam mentaati perafuran. Program Peningkatan perilaku disiplin guru dilakukan melalui pendekatan appreciative inquiry. Appreciative Inquiry diharapkan menjadi alternatif bara dalam melakukan perubahan suatu organisast.Appreciative Inquiry berusaha menemukan hal-hal terbaik yang terdapat pada guru, sekolah dan lingkungan sekitamya. Sebuah seni berianya positif untuk memahami, mengantisipasi dan memperkuat potensi positif yang dimiliki guru. Sebagai panti dari mencari sumber permasalahan dilakukan afirmasi tentang topik perubahan. Perubahan melalui Appreciative Inquiry melalui tahapan discovery, dream, design dan destiny. Mempbutuhkan waktu 3 bulan untuk mengevaluasi keberhasilannya program intervensi ini. Meski demikian telah dibuat suatu seg ene bersama untuk mencapai” perilaku gum taat peraturan” Tahapan lanjutan _ program intervensi peningkatan perilaku disiplin guru masih diperiukan dilanjutkan metalui pelatihan,. workshop dan diskusi sesuai dengan kebutuhan guru. ...... The purpose of the program of Developing the Teacher’s Discipline is to create comfortable and deductive situation. SDN Knuikut 3, Limo, Depok ts located at the outskirts with the inadequate facilities. Basically the inadequate facilities will not be the problem that the school has to face on as long as the maintenance of the discipline at the teaching and learning process ts conductively done. As the main person in the teaching and learning process, teachers too must be able to maintain the discipline both in the classroom and outside the classroom. Thus, in becoming the role model for the students, the teachers too must obey and follow the rules applied in school. But in reality that happened in SDN Kmikut 3, Limo, Depok, the teachers manage to skip the class by leaving the classroom during the teaching and learning process, reading the newspaper in the teacher’s lounge and worst above all smoking. The purpose of this intervention is for the teachers understand and oblige themselves with the rules provided, in order fo maintain the teaching and learning process as well as they can. This program is done by using the appreciative inquiry approaches. Hoping by using these approaches can be chosen as the altemative way to make changes in an organization. Appreciative Inquiry is applied to seek out the positive potentials from teachers, schools and the school’s environment. It is a kind of the art of asking to understand, appreciate and to strengthen the positive potentials that the teachers have. As it is already affirmed in seeking for the main problem to make the changes. These approaches are done through some steps, those are Discovery, Dream, Design and Destiny. And for the evaluation for this program, it takes 3 months. The agreement fs already settled to obtain the “Teacher’s Attitude towards Rules’. Stil] the continuation of this intervention is required through the training, workshop and so on based on the needs required.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34124
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamelia Dewi Muliani
Abstrak :
Salah satu tujuan dari Program Peningkatan Perilaku Disiplin Guru adalah menciptakan suasana yang nyaman dan tertib dalam sekolah. SDN Krukut 3 terletak diperbatasan desa dan kota, dengan fasilitas sekolah yang belum memadai. Fasilitas yang kurang memadai tidak akan menjadi masalah jika diimbangi dengan ketertiban dalam kegiatan belajar mengajarnya. Guru merupakan ujung tombak pendidikan, salah satu perannya adalah menjadi penegak kedisiplinan sekolah. Sebagai penegak kedisiplinan guru harus mentaati peraturan yang ada, agar dapat menjadi contoh yang baik. Situasi yang dapat diamati di SDN Krukut 3 adalah guru sering keluar kelas saat jam pelajaran hanya untuk membaca koran, berbincang-bincang dengan sesama guru bahkan merokok. Tujuan utama dari program intervensi adalah meningkatkan perilaku disiplin guru dalam mentaati peraturan. Program Peningkatan perilaku disiplin guru dilakukan melalui pendekatan appréciative inquiry. Appréciative Inquiry diharapkan menjadi alternatif baru dalam melakukan perubahan suatu orgànisasiAppreciative Inquiry berusaha menemukan hal-hal terbaik yang terdapat pada guru, sekolah dan lingkungan sekitarnya. Sebuah seni bertanya positif untuk memahami, mengantisipasi dan memperkuat potensi positif yang dimiliki guru. Sebagai ganti dari mencari sumber permasalahan dilalaikan afirmasi tentang topik perubahan. Perubahan melalui Appréciative Inquiry melalui tahapan discovery, dream, design dan destiny. Membutuhkan waktu 3 bulan untuk mengevaluasi keberhasilannya program intervensi ini. Meski demikian telah dibuat suatu kesepakatan bersama untuk mencapai "perilaku guru taat peraturan" Tahapan lanjutan dari program intervensi peningkatan perilaku disiplin guru masih diperlukan dilanjutkan melalui pelatihan,, workshop dan diskusi sesuai dengan kebutuhan guru.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T37888
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nuria Muliani
Abstrak :
Pengaruh terapi kognitif perilaku, penghentian pikiran, dan psikoedukasi keluarga terhadap ansietas dan depresi klien diabetes melitus di Rumah Sakit Umumxii 100 hal 12 tabel 4 skema 18 lampiranAbstrakDiabetes melitus memberi dampak terjadinya ansietas dan depresi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku, terapi penghentian pikiran dan terapi psikoedukasi keluarga terhadap ansietas, depresi, kemampuan mengubah kognitif dan perilaku, kemampuan keluarga dan kadar gula darah klien diabetes melitus. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimental without control group. Jumlah responden 32 orang. Instrumen ansietas dan depresi menggunakan HADS, nilai ansietas 12,1 dikatakan ansietas, serta nilai depresi 6,6 tidak depresi. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi tindakan keperawatan ners, terapi kognitif perilaku, penghentian pikiran dan psikoedukasi keluarga secara bermakna p ...... Effect of cognitive behavioral therapy, Thought stopping, and family psychoeducation against anxiety and depression clients diabetes mellitus in the General Hospital xii 100 12 things schema table 4 18 attachmentsAbstract Diabetes mellitus affects the occurrence of anxiety and depression. The research objective was to determine the influence of nursing actions nurses, cognitive behavior therapy, therapy discontinuation of mind and family psychoeducation therapy against anxiety, depression, cognitive abilities and behavioral change, the ability of family and blood sugar levels of diabetes mellitus clients. Quantitative research with quasi experimental design without control group. The number of respondents 32 people. Instruments using HADS anxiety and depression, anxiety value of 12.1 is said to anxiety and depression value of 6.6 is not depressed. The results showed the combination of nursing actions nurses, cognitive behavior therapy, cessation of mind and psychoeducation families were significantly p
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T46511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurananda Budi Muliani
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi serta globalisasi saat ini dapat memunculkan aktivitas kriminal yang dilakukan secara terorganisir seperti kejahatan tindak pidana pencucian uang yang seringkali dapat melibatkan Notaris dalam kewenangannya membuat akta autentik. Oleh karena itu, pemerintah tidak hanya mengatur ketentuan pihak pelapor yang sebelumnya hanya diatur dalam UU No. 8/2010 saja tetapi juga diatur kembali ke dalam PP No. 43/2015. Perluasan ketentuan pihak pelapor tersebut menjadikan para profesi khususnya Notaris untuk wajib melaporkan transaksi keuangan mencurigakan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dengan melakukan pendaftaran dan pelaporannya pada suatu aplikasi khusus yaitu Gathering Reports & Information Processing System (GRIPS). Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini mengenai kedudukan dan peran Notaris dalam sistem pelaporan tindak pidana pencucian uang serta tanggung jawabnya sebagai pihak pelapor dalam aplikasi GRIPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan menggunakan studi dokumen serta didukung dengan hasil wawancara sebagai alat pengumpulan data. Dalam hasil penelitian ini dijabarkan bahwa Notaris hanya berperan dalam pembuatan akta autentik dengan batasan penerapan kebenaran formil saja dan tidak perlu mencari kebenaran materiil terhadap sumber dana para pengguna jasanya karena pada dasarnya tanggung jawab Notaris berkaitan erat dengan pengemban rahasia jabatan dan sebatas obyek laporan yang telah ditentukan untuk dilaporkan. Maka, untuk menghindari Notaris dalam keterlibatan transaksi keuangan mencurigakan yang dilakukan oleh pengguna jasa, diperlukannya suatu perlindungan bagi Notaris yakni dengan melakukan upaya hukum atas pengujian peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang (judicial review) kepada Mahkamah Agung agar terciptanya kepastian hukum terhadap Notaris sehubungan dengan permasalahan kewajibannya tersebut.
ABSTRACT
The development of information technology and globalization today can lead to criminal activities carried out in an organized manner such as the crime of money laundering crimes which often can involve Notaries in their authority to make authentic deeds. Therefore, the government does not only regulate the provisions of the reporting party previously only regulated in UU No. 8/2010, but also re-arranged into PP No. 43/2015. Expansion of the provisions of the reporting party made professionals, especially Notaries, obliged to report suspicious financial transactions to the Financial Transaction Reporting and Analysis Center (PPATK) by registering and reporting on a specific application, namely Gathering Reports & Information Processing System (GRIPS). The problems discussed in this study concerning the position and role of the Notary in the reporting system of money laundering and their responsibilities as reporting parties in the GRIPS application. The method used in this study is normative juridical by using document studies and supported by the results of interviews as a data collection tool. In the results of this study, it was explained that Notaries only play a role in making authentic deeds with limits to the application of formal truth only and do not need to look for material truths for the sources of funds of service users because basically the Notary's responsibilities are closely related to the secret office bearers and limited object reports. So, to avoid a Notary in the involvement of suspicious financial transactions carried out by service users, the need for protection for a Notary is by making legal remedies for judicial review of the Supreme Court in order to create legal certainty against the Notary in connection with the issue of its obligations.
2019
T54131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustina Muliani
Abstrak :
ABSTRAK
Tingkat keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang masih rendah dan tingginya persentase Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan akibat PJAS di lingkungan SD, merupakan masalah serius karena terkait dengan pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Social Change Campaign? Gerakan Aksi Nasional dengan taktik promosi keamanan PJAS menggunakan model proses komunikasiS-M-C-R-E. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah taktik promosi keamanan pangan yang dilakukan pada siswa SD (R) mempunyai hubungan terhadap sikap memilih PJAS yang aman (E) yang terkait dengan variable kompetensi Penyuluh (S), pesan yang bersifat attention, comprehension, acceptance (M) dan kesadaran memilih PJAS yang aman setelah mendapat diseminasi pesan melalui beragam saluran komunikasi (C). Atas dasar ini diajukan model teoritis yaitu communication competency theory, reinforcement theory dan teori umum bagi Social Change Campaign dan 3 hipotesis untuk diuji dengan metode analisis multivariate.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa taktik promosi keamanan pangan mempengaruhi sikap memilih PJAS yang aman dan ketiga variable tersebut dapat menjadi tolak ukur dalam mengevaluasi outcomes sikap dari suatu Social Change Campaign karena ketiga variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap sikap.
ABSTRACT
Low safety level of food consumed by school children and high percentage of food poisoning outbreak among elementary school children are serious problems since they are related to the human resources development in Indonesia. Social Change Campaign ? National Act Movement through promotion strategy of the food consumed by school children was conducted by using S-M-CR- E as communication process model. This study was aimed to analyze whether the promotion strategy for the food safety, which was addressed to the elementary schoolchildren (R), had association with attitude to choose safe food consumed by school children (E) which was related to educator competence variable (S), to message with such characteristic as attention, comprehension, acceptance (M), and to awareness in choosing safe food consumed by school children after receiving message which has been disseminated via various communication channels (E). Based on these problems, it was proposed a theoretical model, i.e. communication competency theory, reinforcement theory, and general theory for Social Change Campaign; and also three hypotheses to be tested by using multivariate analysis method.

The study results showed that food safety promotion strategy influenced the attitude to choose safe food consumed by school children and those three variables could be used as criteria or standard in evaluating outcomes from a Social Change Campaign since those three variables have significant impact to attitude changes
2012
T31489
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yustina Muliani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S32002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahjudi, Clara Muliani S.
1987
S17651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>