Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melisa
Abstrak :
Salah satu tugas perkembangan individu dewasa awal adalah membina relasi intim dengan lawan jenis. Sayangnya tidak sedikit individu dewasa awal yang mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas perkembangannya tersebut. Salah satu faktor yang memengaruhi pembentukan relasi intim dengan pasangan adalah kelekatan di masa dewasa awal. Kelekatan di masa dewasa (usaha untuk mendapatkan kedekatan secara fisik, emosional, da psikologis dari orang lain) dan regulasi emosi marah (upaya pengendalian amarah yang mengakibatkan munculnya ketidak seimbangan psikologis) pun dikaitkan dengan harga diri (persepsi individu secara positif atau negatif terhadap keberhargaan dirinya). Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan dimensi kelekatan (cemas dan menghindar) dengan regulasi emosi marah melalui mediasi harga diri pada individu dewasa awal dalam hubungan pacaran. Penelitian ini melibatkan 335 partisipan melalui tiga pengukuran yaitu Experiences in Close Relationships- Scale, Rosenberg Self Esteem Scale, dan Anger Management Scale Short Form. Dari analisis data didapatkan bahwa terdapat hubungan antara dimensi kelekatan cemas dan menghindar dengan regulasi emosi marah secara langsung maupun tidak langsung melalui mediasi harga diri pada individu dewasa awal dalam hubungan pacaran. ......One of task development of early adult individuals is to foster intimate relations with others (opposite sex). Unfortunately not a few early adult individuals have difficulty complete their developmental tasks. One factor that influences the formation of intimate relationships with partners in early adult individuals is adult attachment. Adult attachment (attempts to get physical, emotional, and psychological closeness from others) and regulation of angry emotions (anger control efforts that result in psychological imbalances) are also associated with self esteem (positive or negative individual perceptions of his worth). The purpose of this study was to find out the relationship between the dimensions of attachment (anxiety and avoidance) and regulation of angry emotions through mediating self-esteem in early adult individuals in dating relationships. This study involved 335 early adult individual participants through three measurements ; Experiences in Close Relationships-Scale, Rosenberg Self Esteem Scale, and Anger Management Scale - Short Form. From the data analysis, it was found that there was a relationship between the dimensions of anxiety and avoidance with regulation of anger directly or indirectly through mediating self-esteem in early adult individuals in dating relationships.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T51826
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa
Abstrak :
Pregelatinisasi pati singkong propionat (PPSP) merupakan hasil modifikasi fisika dan kimia pati singkong, yang diperoleh dengan mereaksikan pregelatinisasi pati singkong dengan asam propionat anhidrida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik eksipien koproses yang dihasilkan dari kombinasi PPSP dengan campuran kappa dan iota karagenan (1:1) dapat digunakan sebagai eksipien dalam sediaan farmasi. Karakteristik yang dilakukan adalah karakteristik fisika, kimia dan fungsional. Koproses PPSP dengan karagenan dibuat dari campuran kappa dan iota karagenan (1:1) dengan tiga perbandingan yaitu koproses A (1:1), B (2:1), dan C (3:1) kemudian dikarakterisasi. Berdasarkan evaluasi, koproses C (PPSP: [karagenan kappa: iota karagenan = 1:1] (3:1)) dapat digunakan sebagai eksipien sediaan lepas terkendali. ......Pregelatinized cassava starch propionic (PPSP) is a result of physical and chemical modification of cassava starch, which is obtained by reacting cassava starch with propionic anhydride acid. The aimed of this study is to know the characterictics of coprocessed exipient which is produced from combining pregelatinized cassava starch propionic with carrageenan (kappa:iota (1:1)) can be used as an excipient in pharmaceutical dosage forms. The characterictics of being done is characteristic of physical, chemical and functional. Coprocess ppsp with carrageenan (kappa:iota (1:1)) was made with three ratio A (1:1), B (2:1), and C (3:1), after that coprocessed is characterictics. Based on the evaluation, coprocess C (PPSP: [carrageenan kappa:iota carrageenan = 1:1] (3:1)) can be used as a controlled release dosage excipient.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42930
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan keunggulan bersaing perusahaan dapat disimpulkan oleh kinerja keuangan. Dengan menganalisis pengaruh sepuluh komponen keuangan yang berasal dari model dupont yang diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi (relationship management, knowledge management dan fixed asset management) terhadap kinerja perusahaan (return on invested capital/ROIC). Dengan demikian melalui pemisahan komponen-komponen kinerja keuangan dari dupont model dapat mengidentifikasi heterogenitas kompetitif dalam industri. Penelitian ini menggunakan data panel tidak seimbang sejumlah 571 observasi dari sampel perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur periode 2005-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Relationship management (terutama account receivable turnover, cost of good sold dan account payable turnover) memiliki pengaruh terhadap ROIC secara signifikan. (2) Knowledge management (terutama selling, general and administrative expense) memiliki pengaruh negatif secara signifikan dan (3) fixed asset management (terutama depreciation) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROIC. ...... This research aims to indicate that a firm's competitive advantage can be inferred by the financial performance. By analyzing the effect of ten financial indicators derived from the dupont model that are classified into three dimension (relationship management, knowledge management and fixed asset management) on firm performance (return on invested capital-ROIC). Thus through the segregation of the componens of financial performance from dupont model, can investigate the competitive heterigenity within industry. This research uses an unbalanced panel data of 571 observations of manufacturing firms for the period 2005-2010. The result shows: (1) Relationship management (especially account receivable turnover, cost of good sold dan account payable turnover) has a significant influences on ROIC. (2) Knowledge Management (especially selling, general and administrative expense) has a significant negative on ROIC and (3) fixed asset management (especially depreciation) has a significant negative effect on ROIC.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa
Abstrak :
Latar Belakang: Kebutuhan untuk menilai Oral health-related quality of life (OHRQoL) menjadi semakin penting dalam sektor perawatan kesehatan selama beberapa dekade terakhir. Dental Impact Daily Living (DIDL) adalah salah satu alat yang dibuat oleh Leao dan Sheiham untuk mengukur OHRQoL. Tujuan : mendapatkan DIDL versi bahasa Indonesia yang valid dan reliabel untuk menilai OHRQoL mayarakat Indonesia. Metode: Validasi Kuesioner Dental Impact Daily Living (DIDL) yang berbahasa Inggris menggunakan adaptasi lintas budaya ke Bahasa Indonesia dengan metode translate-backward translation, dilakukan uji psikometrik nilai validitas dan realibilitasnya. DIDL versi bahasa Inggris asli diterjemahkan dan divalidasi. Validitas konten dan validitas muka dievaluasi. Pengujian psikometrik untuk nilai reliabilitas test-retest dianalisis untuk 32 responden. Kuesioner final DIDL versi Bahasa Indonesia diuji reliabilitasnya dengan Cronbachs Alpha, korelasi antar item, dan validitas konvergen dengan menggunakan Indeks DMF-T untuk 278 responden. Hasil: Hasil validitas konten dan validitas muka baik dengan responden penelitian yang mengerti dan tidak kesulitan mengisi kuesioner DIDL versi Bahasa Indonesia, nilai reliabilitas ICC yang sangat baik berkisar antara 0,975-1, dan Cronbachs alpha untuk masing-masing dinensi berkisar antara 0,702-0,946 dengan Cronbachs alpha untuk keseluruhan dimensi sangat memuaskan sebesar 0,942. Validitas konvergen menunjukkan korelasi antara DMF-T dengan kuesioner DIDL adalah (-0.502) dan signifikan pada alpha 5% (p = 0,00) yang berarti bahwa penurunan DMF-T akan meningkatkan kepuasan berdasarkan DIDL dari responden penelitian. Kesimpulan: Adaptasi Lintas Budaya menunjukkan Kuesioner Dampak Dental Terhadap Kehidupan Sehari-hari valid dan reliabel untuk mengukur OHRQoL dan dapat diterapkan pada masyarakat Indonesia.
Introduction: The need to assess and measurement oral health related to quality of life is becoming increasingly important in the health care sector over the past few decades. Dental Impact on Daily Living (DIDL) is one of the tools Leao and Sheiham made to measure oral health related quality of life (OHRQoL), this research is conducted for getting the validated and reliability translated Indonesian version of DIDL for use in Indonesia people. Methodology: The original English version of DIDL was translated and validated. Content validity and face validity were evaluated. Psychometric testing for test-retest reliability was analyzed for 32 respondents, internal consistency using Cronbachs alpha , corrected item correlation, and clinical oral health status using DMF-T index to obtain convergent validity of the questionnaire were checked in 278 respondents Result: Respondents show good understanding to fill translated Indonesia version of DIDL questionnaire and having conceptual as well as semantic equivalence (content and face validity) also reliability for test- retest ICC ranging from 0,975-1 and Cronbachs alpha for each dimension ranging from 0,702-0,946 and total dimension 0.942. Convergent validity shows correlation between DMF-T with DIDL questionnaire is (-0,502) and significant at alpha 5% (p=0,00) which means that decreasing DMF-T will increase satisfaction using DIDL of research respondents. Conclusion: Cross-cultural adaptation DIDL shows a valid and reliable of Indonesian Version of DIDL and can be applied to Indonesian people.
2020: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Melisa
Abstrak :
ABSTRAK Negara Australia merupakan salah satu negara tujuan para pencari suaka di dunia. Dikarenakan kesulitan yang dihadapi pencari suaka ketika meninggalkan negaranya contoh negaranya dalam keadaan perang, dan lain-lain, kebanyakan diantara mereka tidak memiliki dokumen sehingga harus menempuh jalur laut secara ilegal demi mencapai negara Australia. Pada Juli 2013, dengan terpilihnya Kevin Rudd sebagai Perdana Menteri Australia, kebijakan baru penanganan pencari suaka diterapkan melalui kerja sama bilateral dengan Papua Nugini yang disebut dengan Regional Resettlement Arrangement 2013. Yang pada dasarnya bahwa semua orang yang menuju Australia secara ilegal termasuk pencari suaka akan dikirim dan diproses klaim suakanya di Papua Nugini. Disamping sebagai bentuk penolakan terhadap pencari suaka, kebijakan ini juga dianggap tidak mempertimbangkan pemenuhan hak-hak pencari suaka di Papua Nugini mengingat negara tersebut bukanlah negara yang memiliki kapasitas yang memadai dan pengalaman yang cukup untuk menangani pencari suaka. Sehingga permasalahan hukum timbul dan diteliti dalam tesis ini yaitu apakah kebijakan ini sesuai dengan hukum internasional dan bagaimana dampak yang ditimbulkannya terhadap negara-negara di Asia Tenggara sebagai jalur lintas dan juga dihubungkan dengan tanggung jawab kolektif penanganan pencari suaka oleh negara tujuan suaka, negara lintas suaka, dan negara asal pencari suaka. Adapun metodologi penelitian yang dipergunakan dalam penelitian tesis ini adalah metode induktif dengan pendekatan perundang-undangan. Pendekatan undang-undang dilakukan dengan menelaah konvensi internasional, dan berbagai instrumen hukum lainnya yang berkaitan dengan isu hukum yang diteliti. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kebijakan imigrasi Australia dalam pengiriman pencari suaka ke Papua Nugini bertentangan dengan prinsip non-refoulment dan memberikan dampak buruk bagi negara-negara Asia Tenggara. Akan tetapi dikaitkan dengan konsep tanggung jawab dan kedaulatan negara, Australia sebagai entitas negara memiliki hak dan kapasitas dalam menetapkan segala kebijakan internalnya. Sehingga sebagai saran hasil analisis, penulis memberikan alternatif yaitu untuk mengevaluasi kembali kebijakan ini dan menyarankan penanganan secara kolektif oleh seluruh pihak terkait yaitu Australia sebagai negara tujuan suaka, negara asal pencari suaka, negara transit, serta UNHCR dan IOM sebagai inter-governmental organizations.
ABSTRACT Australia is one of the asylum seekers?s destinations in the world. Due to the difficulties faced by the asylum seekers prior they fled their country of origin for instance the country is at war, etc, most of them do not have the proper documents to travel legally but ilegally by sea. In July 2013, as Kevin Rudd has been elected as Australian Prime Minister, the new policy in the processing of asylum seekers also has recently implemented by the Government of Australia and the Government of Papua New Guinea which then called as Regional Resettlement Arrangement 2013. The policy itself basically says that the persons including asylum seekers travel irregularly by sea to Australia are entitled to be transferred and assessed in Papua New Guinea. In addition to a refusal action of the access to asylum seekers, the policy also does not consider the human rights aspect of asylum seekers in Papua New Guinea as the host country, which in the other side; Papua New Guinea is not a quite stable with sufficient capacity and adequate experiences country to meet the needs of asylum seekers. Here, the writer raises the following legal questions; whether this Australian Immigration policy is accordance with the international law and how it impacts the South East countries as the countries of transit and if it is linked to the collective responsibility by the country of asylum, country of transit, and country of origin of the asylum seekers. The selected methodology of writing the thesis is inductive methodology with the appropriate legal approach. The approach is done by conducting the research of a number international convention, and some other relevant legal instruments. The result of the analysis comes up with the answers that Australian Immigration policy in transferring asylum seekers to Papua New Guinea is breach of the non-refoulment principle and it truly impacts the South East Country region in the negative effects. However, linked to the state responsibility and sovereignity, Australia as an independent entity has its own competence and capacity to freely determine its national policy. Therefore, as an advise of the research outcome, the writer gives the alternative way which is to immediately evaluate the policy and proposes the collective responsibility concept by all the parties such Australia as the country asylum, country of origin, country of transit, UNHCR, and IOM as the relevant inter-governmental organizations.
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T42557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dana Melisa
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas pemberian teknik Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dalam menurunkan public speaking anxiety yang dimiliki oleh mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pretest-posttest design, dimana peneliti melihat perubahan skor partisipan saat pre-test dan post-test dengan menggunakan Personal Report of Public Speaking Anxiety (PRPSA). Proses screening awal dilakukan dengan cara memberikan Interaction and Audience Anxiousness Scale (IAS dan AAS), serta wawancara pada mahasiswa yang berminat mengikuti proses screening. Setelah screening dilakukan, terpilihlah tiga orang partisipan yang memenuhi kriteria partisipan penelitian dan bersedia mengikuti intervensi CBT. Satu orang partisipan hanya mengikuti intervensi hingga sesi ketiga sehingga hanya dua partisipan yang mengikuti intervensi CBT sebanyak enam sesi. Hasil kualitatif dari penelitian ini menunjukkan bahwa CBT terbukti efektif dalam menurunkan public speaking anxiety pada mahasiswa.
ABSTRAK The objective of this study is to evaluate the efficacy of Cognitive Behavioral Therapy in reducing public speaking anxiety in college students. This study used pretest-posttest design by Personal Report of Public Speaking Anxiety (PRPSA) to measure the changes of anxiety levels between before and after intervention process. Initial screening process is conducted by Interaction and Audience Anxiousness Scale (IAS and AAS) as well as interviewed to college students. There were three participants elected as research participants through screening process. At the end of intervention process, one participant only attended until session three. Only two participants who were attended six sessions of CBT. The result of this study suggests that CBT is effective to reduced public speaking anxiety in college students.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Melisa
Abstrak :
Perilaku berkendara aman(safety riding) merupakan bagian dari budaya keselamatan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perilaku aman berkendara (safety riding), yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat bawaan yang meliputi pengetahuan, motivasi, dan sikap sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan yang meliputi penggunaan alat pelindung diri, kondisi kendaraan, kondisi jalan, dan fasilitas rambu dan marka jalan. Desain peneltian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian ini ingin menunjukkan gambaran perilaku aman berkendara pada pengandara ojek di Universitas Indonesia, sedangkan hasil yang didapat untuk melihat adakah hubungan antara faktor internal dengan perilaku dan faktor eksternal dengan perilaku adalah terdapatnya hubungan antara pengetahuan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku aman berkendara, terdapatnya hubungan yang bermakna antara motivasi dengan perilaku aman berkendara, terdapatnya hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku aman berkendara, terdapatnya hubungan yang bermakna antara penggunaan alat pelindung diri dengan perilaku aman berkendara, dan terdapatnya hubungan yang bermakna antara kondisi kendaran dengan perilaku berkendara aman. ......Safe riding behavior is a part of the culture of safety. There are two factors that affect safey riding behavior, the internal factors and external factors. Internal factors are those characteristics that are innate in question includes the use of knowledge, motivation, and attitude while the external factors is the environment such as use of personal protective equipment, vehicle condition, road conditions, and facility signs and road markings. The design of this research using quantitave research with cross sectional design. The result of this study to demonstrate safe riding behavior pictures of ojek at the University of Indonesia, while the result obtained to see is there a relationship between internal factors and external factors to the behavior with the behavior is the presence of a significant relationship between knowledge of safe riding behavior, motivation of safe riding behavior, attitude of safe riding behavior, personal protective equipment of safe riding behavior, vehicle condition of safe riding bahavior, road condition of safe riding behavior, and facility signs and road markings of safe riding behavior.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45401
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edelina Melisa
Abstrak :
Peningkatan daya beli di masyarakat mengakibatkan persaingan di pasar menjadi semakin ketat. Produsen harus senantiasa berinovasi dan memberikan added value terhadap produknya agar dapat memenangkan pangsa pasar dan mempertahankan eksistensinya. Salah satu aspek utama dalam strategi pemasaran adalah promosi, dimana promosi menjadi salah satu faktor difusi dalam proses adopsi konsumen terhadap produk baru. Faktor difusi lainnya dalam proses adopsi konsumen adalah adanya fenomena word of mouth yang juga memainkan peran besar. Skripsi ini menyajikan pemahaman atas pengaruh dan interaksi antara variabel-variabel yang menjadi faktor difusi dalam proses adopsi konsumen yang merupakan pengembangan dari Bass Diffusion Model, dengan pendekatan sistem dinamis. Sehingga sebagai hasilnya akan diberikan strategi promosi yang paling efektif dan efisien untuk produk consumer goods yang baru diluncurkan. ......Increase in purchasing power has been causing a tight competition in the marketplace. Producer must constantly innovate and give added value to their products in order to gain market share and maintain its existence through marketing strategy. One of the main aspects in marketing strategy is promotion, which also one of diffusion factors in consumer adoption process. Another diffusion factor in consumer adoption process is the word of mouth phenomenon, which plays a great role in it. This research presents an understanding of the interaction of variables in diffusion factors and its influence in consumer adoption process using a system dynamics model developed from the Bass Diffusion Model. At the end, the result will be given as a better, effective, and efficient promotion strategy for newly launched consumer goods product.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leslie Melisa
Abstrak :
ABSTRAK Pendahuluan : Ginjal sensitif terhadap hipoksia karena memerlukan sekitar 20-25% dari total cardiac output harian. Hipoksia berperan penting dalam patogenesis penyakit ginjal kronis karena dapat memicu peningkatan stres oksidatif. Glutation (GSH) sebagai salah satu antioksidan intraseluler terbanyak dapat mencerminkan tingkat stres oksidatif di tingkat seluler (parameter stres oksidatif). Efek antioksidan dari akar kucing dan pegagan diduga dapat mengurangi pengunaan GSH oleh sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui durasi pemberian teroptimal dari kombinasi kedua herbal tersebut dalam menanggulangi stres oksidatif. Metode : Tikus diinduksi hipoksia selama 7 hari kemudian dibagi dalam 5 kelompok (kontrol positif yang diberikan pirasetam, kontrol negatif yang diberikan akuades, eksperimen 1, 2, dan 3 yang masing-masing diberikan kombinasi akar kucing 200 mg/kgBB dan pegagan 150 mg/kgBB selama 3, 7, dan 14 hari). Kadar GSH diukur setelah perlakuan. Hasil & Diskusi: Data hasil penelitian ini tidak bermakna secara statistik (p<0,05). Namun berdasarkan rerata kadar GSH tiap kelompok, kelompok eksperimen 2 dan 3 menunjukkan kadar GSH yang lebih tinggi berturut-turut 12,8% dan 10,1% daripada kontrol positif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kombinasi kedua herbal selama 7 dan 14 hari efektif dalam mengatasi stres oksidatif yang terjadi pada sel ginjal pascahipoksia. Durasi optimal pemberian kombinasi herbal adalah 7 hari.
ABSTRACT Introduction : Hypoxia has an important role in the pathogenesis of chronic kidney disease because it can trigger oxidative stress. The antioxidant effect of akar kucing and pegagan is hypothetized to help reduce the utilisation of GSH (an intracellular antioxidant) in cells. This research aims to find the optimal duration of the combined extract of akar kucing and pegagan for overcoming the oxidative stress in kidney cells. Method : After hypoxia, rats were divided into 5 groups (positive control - piracetam, negative control - aquades, experimental 1, 2, and 3 - a combination of 200 mg/kgBW akar kucing and 150 mg/kgBW pegagan each for 3, 7, and 14 days respectively). GSH level as the parameter of oxidative stress was then measured. Discussion : The results from this research are not statistically significant. However, if compared by means of each study group, the 2nd and 3rd experimental group show higher GSH levels (12,8% and 10,1% respectively) than that of the positive control group. Thus, the combined extract of akar kucing and pegagan for 7 and 14 days prove to be effective in handling the oxidative stress in post-hypoxic kidney cells. The optimal duration is 7 days.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Melisa
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara perilaku compliance dengan pengalaman buruk di masa kecil oleh warga binaan lembaga pemasyarakatan. Pengalaman buruk tersebut diantaranya kekerasan (fisik, seksual dan psikologis), menyaksikan langsung peristiwa kekerasan, mengalami pengabaian, atau memiliki disfungsi keluarga, meliputi keluarga yang kecanduan alkohol, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, gangguan kejiwaan dan percobaan bunuh diri. Penelitian ini dilakukan kepada 100 orang warga binaan di 3 lapas, yaitu Lapas kelas IIA Salemba, Lapas Cipinang, dan Lapas Cibinong. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku compliance dengan pengalaman buruk di masa kecil pada warga binaan di lembaga pemasyarakatan. Penelitian ini menggunakan metode Pearson Correlation dalam analisis data statistik yang diolah menggunakan bantuan aplikasi SPSS. Sedangkan untuk alat ukur, penelitian ini terdiri dari 2 alat ukur, yaitu Adverse Childhood Experience (ACE) dan Gudjonsson Compliance Scale (GCS). Dari 100 orang partisipan, ditemukan 64 diantaranya tergolong pada kategori compliance. Dari 13 dimensi, 3 urutan teratas skor pengalaman buruk tertinggi yang dialami partisipan adalah pengabaian emosional, kekerasan kelompok/ perang, dan orang tua berpisah/ bercerai, meninggal dunia.
ABSTRACT
This study examines the relationship between the compliance behavior and adverse childhood experience on adult offenders. The adverse childhood experience including violence (physical, sexual and psychological), witnessed incidents of violence, negligence, or having family dysfunction (including family alcoholism, drug abuse, psychiatric disorders and suicide attempts). This research was conducted to 100 inmates in three prisons, class IIA Salemba prison, Cipinang Prison, and Cibinong prison. The results of this study indicates that there is no significant relationship between behavioral compliance and adverse childhood experience on adult offenders. This study uses Pearson Correlation method in the analysis of statistical data was processed using SPSS application assistance. This study consisted of two measuring insruments, the Adverse Childhood Experience (ACE) and Gudjonsson Compliance Scale (GCS). Out of 100 participants, 64 of them belong to the category of compliance. From 13 dimensions, the top 3 highest scores suffering adverse childhood experiences of participants is emotional negligence, groups violence / war, and separated/ divorced parents, death.
2016
S63521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>