Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mala Hayati
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam negara hukum modern (negara kesejahteraan), diskresi yang dilakukan oleh pejabat administrasi negara merupakan hal yang tak terhindarkan. Dinamisnya tugas-tugas administrasi negara serta keterbatasan peraturan perundang-undangan dalam merespon kemajuan masyarakat menjadikan diskresi acapkali dilakukan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. Walaupun diskresi sering diartikan sebagai kewenang bebas atau kebebasan dalam bertindak, namun sejatinya penggunaan disresi dalam administrasi negara tidak benar-benar bebas, tetap harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan asas-asas umum pemerintahan yang baik. Kedua hal tersebut merupakan acuan ketika menggunakan wewenang diskresi agar tidak menjadi penyalahgunaan wewenang dan sewenang-wenang yang justru malah merugikan masyarakat. Selain itu, pejabat administrasi negara pun harus dapat mempertanggungjawabkan diskresi yang telah dilakukan, tanggung jawab ini berupa tanggung jawab moral dan tanggung jawab hukum.
ABSTRACT
In modern state law( welfare state ), discretion by administrative officials is inevitable. Dynamic state administration tasks as well as the limitations of legislation in response to the progress of society often make discretionary done in solving the problems that arise. Although discretion is often interpreted as free authority or freedom to act, but actually the use of discretion in the administration officials is not really free, but still have to pay attention to the laws in force and the general principles of good governance. Both of these are a reference when using discretionary powers so as not to be an abuse of authority and arbitrary that it actually detrimental to society. In addition, administration officials must be accountable discretion that has been made, the liability is a moral liability and legal liability.
2014
T38720
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mala Hayati
Abstrak :
Latar Belakang: Anti dsDNA merupakan salah satu faktor risiko aterosklerosis yang berasal dari LES dan belum ada penelitian yang melihat hubungan antara kadar anti dsDNA dengan ketebalan tunika intima-media arteri karotis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi antara anti dsDNA dengan ketebalan tunik intima-media arteri karotis. Metode: Penelitian ini adalah penelitian potong lintang, melibatkan 84 pasien LES dengan kriteria inklusi adalah pasie LES yang memenuhi kriteria diagnosis sesuai dengan ACR 1997 atau SLICC 2012, dan kriteria eksklusi adalah bila terdapat variasi anatomi pembuluh darah yang tidak dapat dilakukan pengukuran. Anti dsDNA diperiksa dengan menggunakan ELISA dan USG Doppler dilakukan pada pasien untuk mengukur ketebalan maksimal tunika intima media arteri karotis (max-IMT). Analisa statistik dilakukan dengan uji parametrik Pearson dan bila tidak memenuhi syarat dilakukan uji non parametrik Spearman. Hasil: Delapan empat responden (82 perempuan dan 2 laki-laki) dilakukan analisa. Rerata usia pasien 35,5±8,9 tahun dengan 64,3% berusia di bawah 40 tahun, median anti dsDNA 38,9 IU/L(0,9 ? 750 IU/L) dan Median max-IMT adalah 581 μm (385-1800 μm). Terdapat 43 (51,2 %) pasien dengan ketebalan pada tunika intima-media arteri karotis, 36 (42,9%) pasien dengan ketebalan saja, 6 (7,1%) pasien dengan ketebalan pada tunika intimamedia dan plak dan 1 (1,2%) pasien dengan plak di near wall bulbus kiri tanpa disertai dengan ketebalan pada tunika intima-media. Plak terutama ditemukan pada bulbus karotis kanan dan kiri. Berdasarkan uji korelasi speraman's tidak terdapat korelasi antara ati dsDNA dengan ketebalan maksimal tunika intima media arteri karotis. (r = 0,073, p= 0,520). Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi antara anti dsDNA dengan ketebalan tunika intima-media arteri karotis pada pasien LES. ...... Background: Anti dsDNA is considered as one of SLE-related risk factors for atherosclerosis. The evaluation of Carotid intimal-media thickness has recently became one of the surrogate markers for atherosclerosis. Until now, there hasn't been any study relate the level of anti dsDNA antibody with Carotid intimal-media thickness. This study is conducted to determine the correlation between anti dsDNA and Carotid intima-Media Thickness. Methods: This is a cross sectional study, 84 SLE patients were included. Patients diagnosed as SLE according to ACR 1997 or SLICC 2012 criteria were included in the study, while SLE patients with anatomical variation which difficult to measured were excluded from this study. Doppler ultrasound was carried out for patients and max-IMT was measured. Anti dsDNA was measured with ELISA. Study results: Eighty four subjects (82 female, 2 male) were included. Mean age was 35,5 ±8,9 years old, 64,3 % between 18-39 years old, median anti dsDNA level 38,9 IU/L (0,9 - 750 IU), and median max-IMT value was 581 μm. There were 43 (51,2 %) patients Carotid intima-media thickness, 36 (42,9%) patients with increased IMT only, 6 (7,1%) patients with increase IMT and Plaque, and 1 (1,2%) patient with plaque in near wall left bulbus without increased IMT. Based on spearman's correlation test there are no correlation between anti dsDNA and max-IMT (r=-0,073, p= 0,520). Conclusion: There are no correlation between anti dsDNA level and Carotid intimal-media thickness this study.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mala Hayati
Abstrak :
Standar Pelayanan Minimal (SPM) syariah dan indikator mutu wajib syariah merupakan inti pelayanan pasien di rumah sakit syariah. Standar pelayanan ini harus dipenuhi sesuai target pencapaian. Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi internalisasi nilai-nilai syariah yang berdampak terhadap implementasi standar pelayanan syariah. Penelitian ini menggunakan mix methode dengan data kuantitatif yang dianalisis menggunakan SEM (Structural Equation Model) dan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai syariah pada pelaksana di RS Nur Hidayah telah terinternalisasi dengan baik dan berdampak terhadap implementasi standar pelayanan syariah. Internalisasi nilai-nilai syariah sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu budaya organisasi yang dibentuk dari strategi organisasi dan kepemimpinan spiritual sedangkan faktor internal pelaksana berupa motivasi dan altruistik mempunyai pengaruh yang tidak terlalu kuat. Perlu disusun strategi untuk kualifikasi rekrutmen sumber daya insani dan peran serta seluruh level manajemen untuk berkontribusi dalam internalisasi nilai-nilai syariah.
Sharia Minimum Service Standards (SPM) and Sharia Compulsory Quality Indicators are the core services of patients at the Sharia Hospital. The service standards must be attained to the achievement target. The purpose of this study is to analyze the factors that influence the internalization of Islamic values that had an impact on the implementation of sharia service standards. This study used a mix methods with quantitative data analyzed using SEM (Structural Equation Model) and qualitative data. The results of the study indicated that Islamic values in the implementers of Nur Hidayah Hospital have been internalized well and have an impact on the implementation of sharia service standards. Internalization of Islamic values was strongly influenced by external factors i.e organizational culture that was formed by organizational strategy and spiritual leadership. The internal factors of implementers such as motivation and altruistic had a little influence. Strategies need to be formulated for human resource recruitment qualifications and the participation of all levels management to contribute to the internalization of Islamic values.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T51787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mala Hayati
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuandariskripsi yang berjudul Prostitusi dan Masyarakat Gang Dolly Surabaya 1967-1999 adalah mengkaji faktor penyebab munculnya lokalisasi di Dolly, serta mengetahui dampak yang ditimbulkan lokalisasi Dolly kepada kehidupan masyarakat. Alih fungsi pemakaman Cina Putat Jaya pada tahun 1967 mengakibatkan lahan pemakaman tersebut berubah menjadi tempat prostitusi. Metode dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu: melalui tahap heuristik, kritik sumber sehingga didapatkan fakta sejarah yang benar-benar mendekati kenyataan peristiwa yang ditulis. Selanjutnya dilakukan tahap interpretasi data, tahap terakhir adalah historiografi. Sumber yang digunakan penulis dalam penelitian ini berupa sumber arsip, koran dan majalah sejaman, jurnal ilmiah, wawancara, serta buku sebagai sumber pendukung. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lokalisasi Dolly yang berada di tengah-tengah pemukiman warga, telah menimbulkan banyak dampak bagi kehidupan masyarakat.Dampak tersebut tidak hanya bersifat negatif, tetapi juga bersifat positif bagi kehidupan masyarakat.Dampak positif terbesar akibat keberadaan lokalisasi Dolly adalah tumbuhnya perekonomian mikro di kawasan Gang Dolly dan sekitarnya.Kehidupan lokalisasi dan masyarakat sekitar lokalisasi yang selama ini diidentikkan dengan hal negatif, ternyata masih memiliki sisi religius. Sisi religus terlihat dari keberadaan beberapa tempat ibadah di sekitar lokalisasi Gang Dolly, kebiasaan germo yang menutup wisma prostitusinya saat bulan Ramadhan, serta adanya wisma yang melakukan kegiatan pengajian rutin setiap Kamis malam.
ABSTRACT
The purpose of this thesis with the title, Prostitution and the People in Gang Dolly, Surabaya (1967-199) is to discuss about the factors of the emergence of localization in Dolly, and also to know the impact of localization Dolly to communities? life. The transformation of the Chinese cemetery Putat Jaya in 1967 has given the impact to that burial ground turned into a place of prostitution. Methods and sources used in this study is the historical method, namely: through the stages of heuristic, criticism of sources to obtain historical facts are really close to the reality of events written. Furthermore, the data interpretation stage, and the last stage is historiography. Sources used by the author in this study are archival sources, newspaper and contemporary magazines, interviews, and books as a supportive source. The result of this study indicate that the localization of Dolly which is in the middle of residential areas, has caused a lot of impacts to people?s lives. The impact is not only negative, but also positive for the community. The biggest positive impact due to the existence of localization of Dolly is the micro-economic growth in the region and surrounding of Gang Dolly. Localization and community life around localization that have been identified with the negative, it still has a religious side. Religious side seen from the presence of several places of worship around the Gang Dolly area.The pimp/procurer that will close his or her prostitution homestead during the month of Ramadhan, as well as the homestead that conduct regular pengajian every Thursday night.
2016
S65177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library