Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mahensi Setya Ariyanti
"Kepatuhan dalam menjalankan regimen pengobatan  sangat penting bagi penderita dengan hipertensi karena dapat mencegah terjadinya komplikasi hipertensi. Kepercayaan terhadap kesehatan merupakani salah satu faktor yang dapat berhubungan dengan tingkat kepatuhan minum obat. Oleh karena itu, tujuan studi ini adalah untuk mengetahui hubungan kepercayaan kesehatan dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi. Metode penulisan yang digunakan adalah studi literatur dengan sumber database Scopus, Proquest, Science Direct, Web of Science, PubMed, Google Scholar, dan Research Gate. Hasil dari penelusuran didapat 16 artikel yang selanjutnya dianalisis menggunakan JBI Critical Appraisal. Hasil studi literaturdidapatkan bahwa sebagian besar studi (93,75%) menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan kesehatan dengan kepatuhan minum obat pasien hipertensi. Studi ini merekomendasikan agar tenaga kesehatan dapat mengidentifikasi kepercayaan kesehatan pasien terhadap regimen pengobatan sehingga diharapkan nantinya dapat mengidentifikasi intervensi yang tepat untuk meningkatkan kepatuhan minum obat.

Medication Adherence among hypertension regimens is necessary to prevent complications of hypertension. Health belief is one of the factors that can be related to medication adherence. Therefore, this study aimed to determine the relationship between health belief and medication adherence in hypertensive patients. The writing method used a literature study with database sources from Scopus, Proquest, Science Direct, Web of Science, PubMed, Google Scholar, and Research Gate. The results were 16 articles that were analyzed using the JBI Critical Appraisal. The results of the literature study found that most of the studies (93.75%) stated that there was a significant relationship between health belief and medication adherence in hypertensive patients. This study recommends that clinicians can identify the patient's health belief in the treatment regimen so that later they can identify the right intervention to improve medication adherence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahensi Setya Ariyanti
"Coronavirus Disease (COVID-19) merupakan infeksi sistem pernapasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus ini dapat menyebabkan pneumonia dan berkembang menjadi sindrom distres pernapasan akut/ARDS dan gagal ginjal akut. Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 pada laporan ini datang dengan keluhan demam, batuk, sesak, dan terjadi penurunan saturasi oksigen. Hasil chest X-ray menunjukkan infiltrasi bilateral pada kedua lapang paru. Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan peningkatan kadar kreatinin dan ureum, serta penurunan eGFR. Diagnosis keperawatan yang ditegakkan yakni gangguan pertukaran gas, gangguan ventilasi spontan, gangguan penyapihan ventilator, dan risiko perfusi renal tidak efektif. Intervensi keperawatan yang diberikan kepada pasien yakni pengaturan posisi, terapi oksigen, manajemen ventilasi mekanik, pemantauan respirasi, penyapihan ventilasi mekanik, dan pencegahan syok. Intervensi yang diberikan memberikan hasil yang fluktuatif setiap hari.

Coronavirus Disease (COVID-19) is an infection of the respiratory system caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). This virus can cause pneumonia and progress to acute respiratory distress syndrome/ARDS and acute kidney injury. The patient reported in this case report arrived Emergency Department with complaints of fever, cough, and respiratory distress. The chest X- ray showed bilateral infiltration in both lung fields. The results of the arterial blood gas showed increased levels of creatinine, urea, and decreased eGFR. The nursing diagnoses made were impaired gas exchange, impaired spontaneous ventilation, impaired ventilator weaning, and the risk of ineffective renal perfusion. Nursing interventions given to patients were positioning, oxygen therapy, mechanical ventilation management, respiration monitoring, mechanical ventilation weaning, and shock prevention. The given intervention gives fluctuating results every day."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library