Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luciana
Abstrak :
Pendahuluan: Kemajuan teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan akan efisiensi saat ini tidak terelakkan, termasuk di bidang ortodontik. Selain foto rontgen, model studi merupakan alat diagnostik yang diubah menjadi bentuk digital. Digitasi model studi dilakukan supaya pengukuran benda tiga dimensi dapat diukur dalam bentuk tiga dimensi. Walaupun demikian, ketidakakuratan bisa saja terjadi pada pengukuran dengan model studi digital tiga dimensi. Ketiadaan perangkat digitasi di Indonesia menyebabkan proses digitasi menjadi mahal dan sukar. Oleh karena itu, alat pemindai laser yang diciptakan oleh Institut Teknologi Bandung bekerjasama dengan Bagian Ortodonti Universitas Indonesia pada tahun 2011 diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menguji akurasi analisis ortodontik dengan menggunakan alat pemindai laser yang baru dibuat ini. Bahan dan Cara: Duabelas pasang model studi sebelum perawatan ortodontik disertai anterior crowding dengan skor indeks Little 1-6 digunakan dalam penelitian ini. Masing-masing model studi dipindai, dan dilakukan digitasi dan analisis Bolton dan indeks ketidakteraturan Little (LII) diukur pada model studi konvensional dan digital dengan kaliper yang memiliki ketelitian 0.01 mm. Pengukuran intraobserver dilakukan pada 20% total sampel yang dipilih secara acak (3 sampel) dan diuji secara statistik dengan uji-t berpasangan dan Wilcoxon untuk uji nonparametrik. Plot Bland-Altman digunakan untuk menguji level of agreement kedua metode pengukuran. Uji-t tidak berpasangan dan uji Mann-Whitney digunakan untuk uji statistik pada penelitian inti dengan 12 pasang model studi. Hasil: Uji intraobserver untuk analisis Bolton tidak memperlihatkan perbedaan bermakna (p = 0.859) sementara untuk pengukuran indeks ketidakteraturan Little, terlihat perbedaan yang bermakna secara statistik (p = 0.008). Plot Bland-Altman untuk indeks Little memperlihatkan tercapainya level of agreement kedua metode pengukuran. Pada pengukuran 12 pasang model studi, uji statistik untuk analisis Bolton dan indeks Little tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang bermakna (p > 0.05), dengan nilai p berturut-turut adalah p = 0.509 and p = 0.101. Kesimpulan: Nilai pengukuran pada model studi digital disertai anterior crowding tidak berbeda bermakna secara statistik dengan nilai pengukuran yang dilakukan pada model studi konvensional dengan anterior crowding. ...... Introduction: The vastly growth of advanced technology to meet efficiency is currently inevitable, including in orthodontics. Radiographs and study models are diagnostic tools that often digitized and measured three-dimensionally. However, inacurracy might still be found in the three-dimension measurements. The customized laser scanner was then built in 2011 by Bandung Institute of Technology in conjunction with Department of Orthodontic University of Indonesia. The primary aims were to overcome the study models storing problems and the scanning cost, if the study models have to be digitized overseas. In this research, the study models digitizing were performed using the newly built laser scanner and the accuracy of the measurements were analyzed. Material and Methods: Twelve pairs of pre-orthodontic treatment study models were used in this research with mild to moderate anterior crowding (Little Irregularity Index score 1-6). Each models were scanned and the mesiodistal width was measured before Bolton analysis was determined. For Little Irregularity Index, each measurements were done in the anterior of lower study models. The measurement of conventional study models were then compared with the digital study models measurement. Each measurement were made with digital calliper to the nearest of 0.01 mm. Intraobserver test was done by taking 20% from the total amount of the samples (3 samples) randomly and were tested by paired t-test and Wilcoxon for nonparametric test. The level of agreement were done with Bland- Altman plot. After getting valid intraobserver test value and good level of agreement, the main test was done by paired t-test and Mann-Whitney test. Results: Intraobserver test for Bolton analysis showed no significant difference (p = 0.859) while significant difference (p = 0.008) was detected between measurement method for Little Irregularity Index. Bland-Altman plot for Little Irregularity Index intraobserver test showed good level of agreement. The Bolton analysis and Little Irregularity Index statistic test for twelve pairs of study models showed no significant difference (p > 0.05), respectively p = 0.509 and p = 0.101. Conclusion: The measurements made in digital study models with anterior crowding were as accurate as the measurements made in conventional study models with anterior crowding, and therefore, the study models measurement can be done in the digital form.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luciana
Abstrak :
Penggunaan antimikroba yang tidak tepat di ruang ICU dapat meningkatkan terjadinya resistensi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasionalitas/ketepatan penggunaan antimikroba dan faktor-faktor yang mempengaruhi rasionalitas/ketepatan penggunaan antimikroba tersebut di ruang ICU periode Januari ndash; Desember 2010 dengan menggunakan metode Gyssens. Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang cross sectional, data retrospektif diambil dari kardeks obat dan data rekam medis pasien. Faktor-faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi rasionalitas/ketepatan penggunaan antimikroba berdasarkan metode Gyssens dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik ordinal. Penggunaan antimikroba di ruang ICU RSUP Fatmawati sebanyak 912 rejimen dari 410 pasien. Berdasarkan metode Gyssens, penggunaan antimikroba antimikroba empiris yang tidak tepat sebesar 596 rejimen 74,03 dan penggunaan antimikroba definitif yang tidak tepat sebesar 84 rejimen 78,51 . Rasionalitas/ketepatan penggunaan antimikroba empiris dipengaruhi oleh penyakit utama terkait infeksi, penyakit penyerta terkait infeksi dan dokter. Penggunaan antimikroba di ruang ICU RSUP Fatmawati tidak rasional/tidak tepat.
Inappropriate use of antimicrobial in the intensive care unit can increase bacterial resistance. The aim of this research were to analyze the rationality of antimicrobial use and the factors that influenced the rationality of antimicrobial use in the Intensive Care Unit during the period of January to December 2010 based on the Gyssens's method. This research was a cross sectional study with retrospective datas taken from patient rsquo s medicine orders and medical records. The factors that most influenced the rationality of antimicrobial use based on the Gyssen rsquo s method were analyzed using ordinal regression logistic. There were 912 regimens of antimicrobial use from 410 patients in the Intensive Care Unit of Fatmawati hospital. Using the Gyssens rsquo s method, there were 596 inappropriate empiric antimicrobial regimens 74,03 and 84 inappropriate definitive regimens 78,51 . The rationality of empiric antimicrobial use was influenced by the infection as the main disease presentation, the infection as the supplementary factor to the disease presentation and clinician rsquo s choice.The use of antimicrobial in the Intensive Care Unit at Fatmawati hospital was inappropriate.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T49398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luciana
Abstrak :
ABSTRACT
As of 31 December 2011, there were 2.2 billion people or 32.7% of total world population using the internet. Growth since year 2000 reached 528.1% or five folds the users twelve years earlier. Major factors that draw people to turn online are the interactivity and connected environment enabled by the Web 2.0 technology and the control over information access on the internet thanks to internet search tools, such as directories and search engines. With more people shift from physical place to internet space, ready or not, marketers also need to evolve in the way they communicate with customers.

Online advertising differs from traditional advertising in terms of interactivity, capability of one-to-one marketing, targeted marketing, and push and pull nature that are enabled by sophisticated software advances and extensive database. A major break-out in online advertising was introduced by Google with its keywordtargeted advertising programs called AdWords?Google's text-based system for advertising on search engine result pages, and AdSense?appears on Google's content network of millions of web sites. By this means, two categories for textbased web advertising are enabled: Search Engine Advertising?ads that are triggered by user?s search keyword and displayed on the result page of the search engine, and Contextual Advertising?ads that are placed on third-party Web pages based on its relevancies with the content of the currently viewed page.

The blog internationalsnack.com is a website about snack and snack-related piece from around the globe. It seeks opportunity to monetize the site by adopting contextual advertising business model. A number of objectives are set, including to reach critical mass and to break even within 2 years after the blog launch in July 2012. This marketing plan will mainly focus on the strategy to promote and build traffic to the site through Search Engine Optimization (SEO), Web Public Relation (Web PR) and Viral marketing tactics.
2012
T32231
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luciana
Abstrak :
Dalam pranata masyarakat yang berifat patrilinial pada umumnya seorang perempuan yang menyandang predikat sebagai seorang istri dibebani oleh berbagai kewajiban yang dilandasi suatu konsep pengabdian terhadap suami (laki-laki). Dimana budaya dan penafsiran agama mendukukung hal itu. Dalam suatu perkawinan ada suatu sikap menerima dan memberi yang berlangsung secara terus menerus dimana struktur kekuasaan memainkan peranan penting dalam hal ini. Penulisan karya ilmiah ini dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang disebut juga sebagai penelitian normatif atau kepustakaan Serta data empiris berupa kasus-kasus dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Untuk Keadilan (LBH APIK). Permasalahan yang akan dibahas adalah mengenai bagaimana perlindungan terhadap perempuan (istri) yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga berdasarkan Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam. Perlindungan yang diberikan oleh Undang Undang nomor 1 tahun 1974 mencakup Pasal 5. 6, 9. 10, 13. 14. 15, 16. 20. 21. 23 . 24. 27. 29. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 41. 43 . 45 dan PP nomor 9/1975. Dalam Komp ilasi Hukum Islam. Pasal 16 . 55, 56, !5 8. 59. 1 65. 30, 39. 41. 42. 43 . 45 . 60 . 70 . 71 . 73 . 75 . 77 . 80 . 81 . 85 . 105 . 116 . Dari tiga kasus yang dianalisi telah terjadi pelanggaran -pelanggaran yang fatal dalam penerapan undang-undang. Yaitu Pasal 57.79.80.83.116 Kompilasi Hukum Islam. Pasal 31. 34. 41. 45 . Undang Undang Nomor 1 tahun 1974 serta Pasal 19 Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1975. Disamping itu tingkat pendidikan dan budaya suku tertentu juga menentukan akan kesadaran perempuan atas hak-haknya.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2002
S20983
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Emmy Luciana
Abstrak :
ABSTRAK Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Di Indonesia kemajuan di bidang teknologi den industri serta perbaikan ekonomi pada masyarakat tertentu, perubahan perilaku dan lingkungan serta meningkatnya umur harapan hidup menyebabkan pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke arah penyakit degeneratif. Data survei kesehatan rumah tangga, 1992 menunjukkan bahwa penyakit infeksi berkurang, tetapi kematian karena penyakit jantung koroner mengalami kenaikan yang nyata. Meningkatnya penyakit jantung koroner erat hubungannya dengan kadar lipid serum yang abnormal, yang merupakan salah satu faktor yang ikut berperan dalam terjadinya aterosklerosis. Faktor-faktor yang diperkirakan ikut mempengaruhi kadar lipid serum yaitu antara lain; jenis kelamin, umur, diabetes melitus, obat penyekat beta dan tiazid, indeks massa tubuh, merokok, alkoholik, asupan energi dan zat gizi serta aktivitas yang erat kaitannya dengan perubahan fisiologis dan patologis manusia. Penelitian ini bertujuan mengetahui profil lipid serum dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Telah dilakukan studi cross sectional pada 121 orang peserta Klub Jantung Koroner di DKI Jakarta. Pada subjek penelitian dilakukan pemeriksaan fisik, laboratoriun dan wawancara terarah meliputi pengetahuan dan perilaku gizi, penyakit yang diderita, kebiasaan minum obat, merokok, alkohol serta faktor makanan. Hasil dan Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada peserta klub jantung koroner yang diteliti, kadar kolesterol total yang abnormal 52,1%, kadar kolesterol LDL yang abnormal 47,9%, kadar kolesterol HOL yang abnormal 13,2% dan kadar triasilgliserol yang abnormal 33,1%. Ditemukan hubungan yang bermakna antara asupan protein nabati dan jenis kelamin dengan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL, antara asupan lemak total dengan kadar kolesterol HDL, antara kebiasaan merokok dengan kadar triasilgliserol, antara pengetahuan gizi dengan perilaku gizi. Setelah dilakukan analisis multivariat didapatkan hubungan bermakna antara asupan protein nabati dengan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL, antara jenis kelamin dan kebiasaan merokok dengan kadar kolesterol LDL. Sedangkan variabel-variabel lain yang diteliti belum jelas ada hubungan dengan profil lipid serum.
ABSTRACT The scope and Method of the Study: In Indonesia, development in technology and industry, improvement In economy, changes of behavior and environment also better life expectancy cause the shifting of Infectious diseases to degenerative diseases. Data of survey on home health, in 1992 indicated that infectious diseases decreases and the death of coronary heart disease rises obviously. The increase of coronary heart disease has a tight association with serum lipid, as one of the factors taking part in forming atherosclerosis. Factors presumed to influence serum lipid are; sex, age, diabetes mellitus, beta blocker and tiazide, body mass index, smoking, alcoholic, consumption energy and nutrient and activities which are tightly associated with physiological and pathological changes in human. This research is intended to find out the relation between the profile serum lipid and certain factors. Cross sectional study has been performed 121 among participants of coronary heart club in DK.I Jakarta. Participants undergo physical examination, laboratory examination, and guided interview concerning knowledge and behavior of nutrition, diseases, habit of taking medicine, smoking, alcoholic and foods factors. Findings and Conclusions: The results the participants of the coronary heart club indicate; abnormal total cholesterol 52.1%, abnormal LDL cholesterol 47.9%, abnormal HDL cholesterol 13.2%, abnormal triacylglycerol 23.1%. There are significant association between (1) vegetable protein consumption, sex and total cholesterol, LDL cholesterol,(2) between total fat consumption and HDL cholesterol, (3) between smoking and triacylglycerol, (4) between knowledge of nutrition and behavior of nutrition. However results of multivariate analysis indicated significant association between; (1) vegetable protein consumption and total cholesterol, LDL cholesterol, (2) between sex, smoking and LDL cholesterol. The association between other variables with the profile of serum lipid has not been detected yet.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riama Luciana S.
Abstrak :
Sebagai salah satu media massa elektronik, radio seyogyanya menjalankan fungsi - fungsi yang searah dengan fungsi - fungsi media massa (fungsi surveillance atau pengawasan, korelasi, transmisi budaya, dan hiburan) dan fungsi media radio (fungsi Informasi, edukasi, persuasi, membimbing dan mengarahkan, mengubah sikap, dan menghibur). Begitu pula halnya dengan radio 'Suara Metro 91.1 FM" hadir sebagai media untuk Emergency Assistance, dengan menjalankan fungsi - fungsi media broadcast, yakni mengudarakan berita kejadian darurat yang aktual dan terpercaya Iangsung dari sumber yang obyektif dan independen, memberikan hiburan musik sebagai teman masyarakat dalam beraktivitas, menawarkan solusi bagi berbagai persoalan sosial kemasyarakatan berdasarkan fakta akurat melalui koordinasi dengan Instansi pelayanan masyarakat, dan lain - lain. Dari uraian tersebut, maka masalah utama yang muncul adalah bagaimana peranan fungsi - fungsi media massa pada radio "Suara Metro 91.1 FM"sebagai media Informasi. Bertolak dart masalah yang ada, maka penelitian ini dikaitkan dengan teori Fungsional Struktural atau Structural Functional yang menjelaskan tentang kebutuhan masyarakat terhadap institusi media yang berkenaan dengan fungsi - fungsi media massa. Dalam hal ini, media massa diharapkan dapat menjamin kehidupan sosial masyarakat, menunjang kesinambungan nilai - nllai masyarakat, menginformastkan tujuan masyarakat, dan menyediakan hiburan sebagai pereda ketegangan sosial, sesual dengan fungsi - fungsi media massa. Metode survei dengan cara Descriptive Study merupakan metode yang diterapkan untuk melakukan penelitian ini tanpa perlu melakukan uji hipotesa atau kesimpulan yang terlampau jauh. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesloner, melakukan wawancara dan observasi. Sedangkan, sampel diambil dari masyarakat yang berada di kelurahan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, yang berjumlah 200 responden, dengan teknik penarikan sampel, yaitu Multi Stage Area Sampling dan lokasi penelitian dengan menerapkan teknik Purposive Sampling dan Random Sampling. Hasil penelitian pada radio "Suara Metro 91.1 FM" dikaitkan dengan teori Fungsional Struktural adalah bahwa radio inl diciptakan atas dasar kebutuhan - kebutuhan masyarakat akan rasa aman, tertib, dan kebutuhan untuk mendapatkan berita atau informasi terutama informasi - informasi darurat yang cepat dan akurat. Radio 'Suara Metro 91.1 FM? ? sebagai bagian dari Sistem Pelayanan dan Pengendalian 911 SuaraMetro Emergency Assistance dituntut untuk mampu berkontribusi dan berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, namun tetap mengacu pada fungsi - fungsi media massa yang melekat pada radio tersebut. Dengan kata lain, di dalam tugasnya, media radio seyogyanya tanggap terhadap keinginan dan kebutuhan audiensnya. Masyarakat sebagai khalayak pendengar, berharap bahwa dengan mengkonsumsi radio "Suara Metro 91.1 FM; kebutuhan - kebutuhan mereka akan terpenuhi sebagian. Hal ini menuntun masyarakat pada kegiatan mendengarkan informasi - informasi melalui radio tersebut, interaktif dalam memberikan dan menanggapi informasi serta memberikan saran dan kritik. Merujuk pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada fungsi surveillance atau pengawasan, maka informasi melalui radio "Suara Metro 91.1 FM" yang merupakan peringatan bagi masyarakat agar bertindak waspada menjadi unsur yang paling dominan di antara unsur unsur yang lain, sedangkan pada fungsi korelasi, penjelasan informasi melalui radio "Suara Metro 91.1 FM"dapat mengurangi kepanikan masyarakat. Pada fungsi transmisi budaya, masyarakat berpendapat bahwa program dan Informasi harus disosialisasikan untuk menghindari kebingungan dan kesimpangsiuran, fungsi informasi memperlihatkan bahwa berbagai Jenis informasi melalui radio "Suara Metro 91.1 FM" bersifat faktual, cepat, dan netral. Untuk fungsi edukasi, masyarakat memperoleh pengetahuan dan bisa belajar dari penyajian program atau diskusi, lalu pada fungsi persuasi, masyarakat aktif dalam menyampaikan informasi suatu peristiwa, bimbingan dan arahan bagi masyarakat untuk memberikan sikap dan kritik bagi kinerja pihak - pihak terkait tercermin dari fungsi membimbing dan mengarahkan dan fungsi mengubah sikap. Selanjutnya, pada fungsi hiburan, masyarakat menjadikan radio "Suara Metro 91.1 FM''' sebagai teman selama beraktivitas.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Luciana
Abstrak :
Penelitian terpusat pada masalah penggunaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai tempat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Umum (SPBU). Untuk memperoleh data sekunder dilakukan penelitian dokumen berupa perundang-undangan, buku-buku, pendapat-pendapat para ahli dan artikel-artikel di media cetak maupun dimedia elektronik. Penggunaan RTH sebagi tempat usaha SPBU terjadi karena izin dari Pemerintah, mengingat adanya kebutuhan masyarakat akan keberadaan SPBU ditengah kota. Tetapi berdasarkan ketentuan yang ada maka keberadaan RTH haruslah sesuai dengan fungsi peruntukannya. Tidak ada ketentuan yang menyatakan bahwa RTH dapat dialihgunakan menjadi tempat usaha walaupun untuk kepentingan publik. Dengan berdirinya SPBU di atas RTH maka ketentuan hukum yang mengatur mengenai kelestarian RTH menjadi kabur, oleh karena Stu Pemda DKI bersama-sama dengan Lembaga Legislatif harus membentuk suatu peraturan yang baru yang mengatur mengenai keberadaan SPBU dan yang melindungi kelestarian keberadan kawasan RTH.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T17631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Luciana
Abstrak :
ABSTRAK
Kehadiran toko X di DKI Jakarta adalah sinyal awal transformasi toko ritel modern menuju toko pintar. Studi kasus toko X bertujuan mengetahui dan menganalisis: pertama, jenis teknologi yang berpotensi menimbulkan pengangguran; kedua, persepsi konsumen terhadap toko X; ketiga, dampak teknologi dan inovasi terhadap tenaga kerja ritel dengan keterampilan rendah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang meliputi observasi, wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, kuesioner. Metode analisis untuk menjawab tujuan pertama dan tujuan ketiga adalah teknik klasifikasi data dan teknik analisis kerangka ikan (fishbone analysis); sedangkan tujuan kedua dengan teknik klasifikasi data berupa tabulasi silang dan penyaringan. Hasil analisis menyatakan: pertama, kecerdasan buatan (artificial intelligence), sistem pengenalan wajah (face recognition), data besar (big data), RFID (Radio Frequency Identification), kamera, dan ponsel pintar adalah jenis teknologi yang menggantikan tenaga kasir, tenaga keamanan, dan tenaga administrasi pergudangan; kedua, peserta diskusi mengungkapkan toko X memiliki keunggulan di variabel teknologi dan pelayanan, disusul transaksi dan fasilitas; ketiga, ancaman yang mengemuka akibat kehadiran toko pintar adalah peluang terjadinya pengangguran karena sejumlah profesi menghilang, pekerjaan permanen menyusut, pembatasan rekrutmen karyawan baru hingga goncangan industri. Ancaman tersebut diakibatkan kompetensi tenaga kerja ritel yang terbatas pada mengerjakan tugas-tugas rutin dan repetitif, padahal operasional toko pintar membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan digital memadai, misalnya mengelola kecerdasan buatan dan data besar. Keterbatasan keterampilan menyebabkan tenaga kerja ritel tidak kompetitif dan rentan digantikan mesin dan perangkat lunak. Situasi kelangkaan tenaga kerja dengan keterampilan tinggi menyebabkan sebuah perusahaan ritel terpaksa mendatangkan tenaga kerja asing. Ketertinggalan dan keterbatasan tersebut harus segera diatasi dengan memanfaatkan peluang yang disediakan globalisasi teknologi, yaitu akses kepada pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan diri. Para pemangku kepentingan dapat mengadakan beragam pendidikan formal dan informal, gratis maupun berbayar yang memberikan keterampilan baru (reskilling) dan keterampilan tambahan (upskilling) kepada tenaga kerja ritel.
The presence of X shop in DKI Jakarta is a signal of the beginning of the transformation of modern retail stores to smart shops. The case study of X shop aims to find out and analyze: first, the type of technology that has the potential to cause unemployment; second, consumer perceptions of store X; third, the impact of technology and innovation on retail skills with low skills. This study uses qualitative methods which include observation, in-depth interviews, focus group discussions, questionnaires. The analytical method for answering the first and the third objective is data classification techniques and fishbone analysis; the second objective is the data classification technique in the form of cross tabulation and filtering. The results of analysis state: first, artificial intelligence, facial recognition system, big data, Radio Frequency Identification, cameras, smart phones are types of technology that replace cashier, security personnel, warehousing administrative staff; second, the discussion participants revealed that X shop has advantages in technology, service, transactions, facilities; third, the threat posed by the presence of smart shop is unemployment because possibility of some professions disappear, permanent jobs shrink, restrictions on recruitment of new employees, industrial shocks. The threat is caused by the competence of retail workers who are limited to doing routine and repetitive tasks. Smart shop operations require workers with adequate digital skills, for example managing artificial intelligence and big data. Limitation of skills have caused retail workforce to be uncompetitive and vulnerable to being replaced by machinery and software. Scarcity of high skills workers causes a retail company to be forced to bring in foreign workers. These limitations must be addressed immediately by utilizing the opportunities provided by technology, for example access to knowledge and skills to develop themselves. Stakeholders can hold up free and also paid education that provides new skills and additional skills to the retail workforce.
2019
T53616
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Riama Luciana
Abstrak :
ABSTRAK
Suatu pelaksanaan lelang sudah seharusnya berpedoman pada asas-asas lelang dan memenuhi prosedur umum lelang yang berlaku dalam peraturan lelang. Begitu pula halnya dengan pelaksanaan lelang Benda Berharga Asal Muatan Kapal Yang Tenggelam (BMKT) hasil pengangkatan dari perairan Laut Jawa Utara Cirebon. Lelang BMKT juga seharusnya berpedoman pada asas-asas lelang dan memenuhi prosedur umum lelang yang berlaku dalam peraturan lelang. Lelang dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali pada tahun 2010 terhadap BMKT yang berstatus selain Barang Milik Negara (BMN). Namun, ternyata pelaksanaan lelang tidak berhasil atau tidak ada penawaran. Oleh karena itu, penulis menganalisis permasalahan bagaimana penerapan asas-asas lelang pada pelaksanaan lelang BMKT dan kesesuaian lelang BMKT tersebut dengan prosedur lelang. Dari penelitian, penulis menemukan bahwa dalam lelang BMKT tidak memenuhi asas-asas lelang khususnya asas kompetisi. Beberapa tahapan dalam prosedur lelang tersebut tidak terlaksana secara optimal, khususnya penentuan mekanisme atau strategi penawaran barang dalam lelang, nilai limit, dan uang jaminan penawaran lelang. Dalam penelitian juga ditemukan bahwa besaran nilai limit dan uang jaminan penawaran lelang yang ditetapkan PANNAS BMKT terlalu tinggi. Keterbatasan waktu pelunasan harga lelang juga memberatkan para peminat lelang. Selain itu, penjualan BMKT dalam 1 (satu) lot kiranya juga membatasi peminat lelang karena hanya peminat lelang yang memiliki kemampuan ekonomi besar saja yang dapat mengikuti lelang. Seharusnya Panitia Nasional Pengangkatan Dan Pemanfaatan BMKT (PANNAS BMKT) selaku penjual memanfaatkan Pasal 38 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, untuk merubah nilai limit dan Pasal 71 ayat (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, dalam hal pengecualian jangka waktu pembayaran harga lelang.
ABSTRACT
Auctions were supposed to be based on auction?s principles and procedure. Likewise, the implementation of Valuable Objects From Sunken Ship auction excavated from the Java Sea about 90 miles North West from the city of Cirebon. The Valuable Objects From Sunken Ship auction was supposed to be based on auction?s principle and procedure. The Valuable Objects From Sunken Ship which are not categorized as State-owned Goods auctioned 3 (three) times in the 2010. However, these auctions were unsuccesful because nobody participated in auctions. Therefore the writer is interested to analyze the application of auction?s principles and auction?s procedure in those auctions. From the research the writer found that the auction principles in Valuable Objects from Sunken Ship Auction did not fulfilled particularly in competition principle. The several stages in the auction procedure were also not implemented optimally, particularly the determination of auction terms. In addition, this research also found that the values of reserve price and bidding deposit determined by National Committee for The Salvage and Utilization of Valuable Objects from Sunken Ships are too high. A time limitation of auction price was incriminated the person who interested in auction. In addition, the selling of Valuable Objects From Sunken Ship may also limit the person who interested in auction because only people who have much money can participate in auction.The National Committee for The Salvage and Utilization of Valuable Objects from Sunken Ships as a vendor was ought to use Article 38 of The Ministry of Finance Regulation No.93 Year 2010, to change reserve price and Article 71 paragraph (2) of The Ministry of Finance Regulation No.93 Year 2010, to provide more time for purchasers to pay the auction price.
2013
T32559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ruth Luciana
Abstrak :
[ABSTRAK
Urbanisasi menyebabkan peningkatan pembangunan sarana fisik dan transportasi. Peningkatan pembangunan menyebabkan kepadatan kota sehingga menimbulkan stres penduduk kota. Peningkatan pembangunan juga mengurangi luas ruang terbuka hijau (RTH). Salah satu manfaat RTH adalah mengurangi stres. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat stres pengunjung taman, alasan mengunjungi taman, aktivitas yang dilakukan di taman, hubungan frekuensi mengunjungi taman dengan stres pengunjung, dan hubungan lama waktu berkunjung dengan stres pengunjung, Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan informasi melalui kuesioner di Taman Menteng, Taman Situ Lembang, dan Taman Suropati. Nilai stres menggunakan skor Perceived Stress Scale (PSS). Dari 228 responden, rata-rata skor PSS=17,46. Sebesar 53,5% pengunjung menyatakan kenyamanan sebagai alasan mengunjungi taman dan sebesar 41,75% pengunjung melakukan aktivitas bersantai saat di taman. Frekuensi berkunjung tidak berhubungan dengan stres pengunjung (p value=0,358). Lama waktu mengunjungi taman kota berhubungan dengan stres pengunjung (p value=0,023). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk pemerintah dan masyarakat mengenai pemanfaatan dan pemeliharaan taman kota.
ABSTRACT
Urbanization led to increased development of physical infrastructure and transportation. It causing the density so it appears stressful city’s residents. Those development also cause reduction of the open green space (OGS). One benefit of OGS is to reduce stress. This study was conducted to find out the stress level, the reason for visiting the OGS, activities performed in the city park, the relationship of visit frequency with the stress level of visitors, and the relationship of the length of time visiting with the stress level. The study was conducted by gathering information through a questionnaires in Taman Menteng, Taman Situ Lembang, and Taman Suropati. The stress level using Perceived Stress Scale (PSS). From 228 respondents, PSS average score=17,46. Amounted to 53.5% of the visitors stated convenience as the reason to visit the city park and 41,75% are found to simply relax in the city park. Frequency of visit is not related to the stress level of visitors (p value = 0,358). The length of time to visit the city park visitor related to the stress level (p value = 0,023). This research is expected to be information to the Governments and the public regarding the use and maintenance of city parks.;Urbanization led to increased development of physical infrastructure and transportation. It causing the density so it appears stressful city’s residents. Those development also cause reduction of the open green space (OGS). One benefit of OGS is to reduce stress. This study was conducted to find out the stress level, the reason for visiting the OGS, activities performed in the city park, the relationship of visit frequency with the stress level of visitors, and the relationship of the length of time visiting with the stress level. The study was conducted by gathering information through a questionnaires in Taman Menteng, Taman Situ Lembang, and Taman Suropati. The stress level using Perceived Stress Scale (PSS). From 228 respondents, PSS average score=17,46. Amounted to 53.5% of the visitors stated convenience as the reason to visit the city park and 41,75% are found to simply relax in the city park. Frequency of visit is not related to the stress level of visitors (p value = 0,358). The length of time to visit the city park visitor related to the stress level (p value = 0,023). This research is expected to be information to the Governments and the public regarding the use and maintenance of city parks., Urbanization led to increased development of physical infrastructure and transportation. It causing the density so it appears stressful city’s residents. Those development also cause reduction of the open green space (OGS). One benefit of OGS is to reduce stress. This study was conducted to find out the stress level, the reason for visiting the OGS, activities performed in the city park, the relationship of visit frequency with the stress level of visitors, and the relationship of the length of time visiting with the stress level. The study was conducted by gathering information through a questionnaires in Taman Menteng, Taman Situ Lembang, and Taman Suropati. The stress level using Perceived Stress Scale (PSS). From 228 respondents, PSS average score=17,46. Amounted to 53.5% of the visitors stated convenience as the reason to visit the city park and 41,75% are found to simply relax in the city park. Frequency of visit is not related to the stress level of visitors (p value = 0,358). The length of time to visit the city park visitor related to the stress level (p value = 0,023). This research is expected to be information to the Governments and the public regarding the use and maintenance of city parks.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>