Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Latifa
Jakarta: Fresh Book, 2006
808.83 LAT ft
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Latifa Soetrisno
"ABSTRAK
Tesis ini merupakan sebuah analisa atas kasus-kasus kekerasan yang dilakukan suami tehadap istrinya. Pengangkatan tema kekerasan terhadap istri ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa meskipun kekerasan terhadap istri merupakan persoalan yang sangat kompleks, namun di kalangan masyarakat luas masih sedikit orang yang menaruh perhatian dan menganggap penting persoalan ini. Berdasarkan 171 kasus (dikumpulkan dari kasus-kasus, yang ditangani oleh sebuah Lembaga Konsultasi Perkawinan di Jakarta, tahun 1992 s.d. 1996) penelitian ini bertujuan memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tindak kekerasan terhadap perempuan (untuk kasus ini adalah para istri), yang ditelaah dengan perspektif feminis.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini mencakup tiga hal, pertama bagaimana gambaran mengenai kekerasan yang dialami oleh para istri yang menjadi korban. Untuk mendapatkan gambaran tersebut informasi yang dikumpulkan adalah sebagai berikut: a) Deskripsi tentang jenis-jenis kekerasan; b) Darnpak dari tindakan kekerasan tersebut; c) Frekuensi kekerasan; d) Diskripsi mengenai proses terjadinya tindak kekerasan. Penelitian ini juga mengangkat latar belakang terjadinya tindak kekerasan menurut sudut pandang korbanlistri dan pelaku kekerasan/suami serta mencoba meninjau masalah kekerasan dari perspektif feminis. Penjabaran masalah ini diangkat berdasarkan asumsi bahwa masih relatif sedikit studi yang mencoba mengungkapkan kuantitas dan kualitas kekerasan yang dihadapi perempuan dalam konteks keluarga.
Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut maka dilakukan analisis isi atas data yang telah dikumpulkan. Berdasarkan analisa atas kasus-kasus tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: bahwa secara umum dapat dikatakan bahwa kekerasan menimpa pasangan suami-istri dari berbagai lapisan sosial ekonomi. Karakteristik istri maupun suami juga sangat bervariasi. Baik suami maupun istri menjalankan berbagai profesi dan menduduki berbagai jabatan serta sebagian besar berpendidikan tinggi (tingkat SMA ke atas).
Berdasarkan kasus-kasus kekerasan ini terungkap berbagai jenis kekerasan yang dilakukan suami terhadap istrinya, yaitu tindak kekerasan fisik, verbal dan seksual. Tindakan suami tidak hanya berdampak secara fisik (seperti meninggalkan bekas memar, biru, berdarah, dan sebagainya) tetapi juga berdampak secara psikologis. Apabila ditinjau dari segi frekuensi, maka teridentifikasi dari 171 kasus terdapat 118 kasus yang mengungkapkan bahwa istri sering mengalami tindak kekerasan.
Berdasarkan hasil pengamatan lebih dalam terhadap kasus kekerasan ini maka diketahui bahwa sebagian besar tindak kekerasan sudah dimulai sejak awal perkawinan dan umumnya sebelum tindak kekerasan terjadi diawali terlebih dahulu dengan pertengkaran-pertengkaran. Menurut sudut pandang istri ada beberapa hal (yang menonjol) yang menjadi pemicu kekerasan, yaitu 1) adanya orang `ketiga' dalam perkawinan, 2) hal-hal yang berkaitan dengan tanggung jawab suami, 3) istri tidak menuruti kehendak suami, 4) istri tidak menanggapi perkataan suami, 5) suami mempunyai `kepribadian aneh' dan karena sebab lainnya. Sementara menurut sudut pandang suami, hal yang memotivasi mereka untuk melakukan tindak kekerasan adalah: 1) istri "cerewet"; 2) ingin "mendidik" istri; 3) karena istri menyeleweng, 4) karena istri bersikap kasar pada suami, 5) istri diam saja bila ditanya suami; 6) suami mengaku `khilaf.
Apabila ditinjau dari sudut pandang feminis, maka dapat dikatakan bahwa berbagai tindak kekerasan terhadap istri merupakan cermin adanya ketidaksetaraan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan. Tindak kekerasan diyakini menjadi timbul bukan semata-mata karena adanya penyimpangan kepribadian akan tetapi karena adanya norma-norma atau nilai-nilai yang memberikan penghargaan lebih kepada kaum lelaki. Sehingga kaum laki-laki memiliki hak untuk mengontrol, termasuk mendominasi, segala hal yang berkaitan dengan hubungan antara laki dan perempuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tindak kekerasan merupakan bagian dari tatanan sosial yang mentoleransi dominasi/kontrol suami terhadap istri.
Dalam kenyataan, adanya nilai-nilai yang sangat merendahkan perempuan tersebut telah terinternalisasi sedemikian kuat dalam benak istri sebagai korban kekerasan tersebut. Tidak jarang para istri tersebut menampilkan sikap `rnendua' yaitu di satu sisi mereka merasa sangat menderita, takut dan terancam jiwanya tetapi di pihak lainnya mereka tampak berusaha untuk memaharni, menerima bahkan acapkali menyalahkan diri sendiri (self-blame) atas timbulnya kekerasan. Dengan mengadopsi sikap yang demikian dapatlah dipahami apabila korban kekerasan mengembangkan pemahaman yang keliru tentang banyak hal.
Dalam upaya mencegah sekaligus menghilangkan atau sekurang-kurangnya mengurangi tindak kekerasan terhadap para istri, suatu pendekatan yang terintegrasi baik' dari segi pendidikan, hukum maupun dari segi jasa pelayanan/penanganan sangatlah diperlukan."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifa Aini Susumnaningrum
"Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya angka morbiditas akibat perilaku yang tidak mendukung kesehalan pada anak usia sekolah yang tinggal dengan keluarga. Keluarga memegang peran penting dalam menerapkan disiplin pada anak. Tujuannya mengetahui hubungan faktor individu dan pola asuh keluarga dengan PHBS pada anak usia sekolah dasar di Dua SD Kelurahan Kukusan Kecamatan Beji Depok Jawa Barat.
Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampel, yang berjurnlah 348 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah dasar kelas IV dan V serta keluarga yang diwakili oleh ibu atau ayah (jika ibu telah meninggal). Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hubungan bermakna ditemukan pada faktor individu yang terdiri dari persepsi kerentanan (p = 0,006), persepsi keseriusan (p=0,005), persepsi manfaat (p = 0,020), dan persepsi hambatan (p = 0,001) dengan PHBS. Selain itu, hubungan bermakna juga ditemukan pada pola asuh keluarga yang terdiri dari pola asuh permisif (p = 0,004), pola asuh demokralis (p = 0,018), dan pola asuh diktator (p = 0,012) dengan PHBS. Dari Uji Regresi Logistik Ganda ditemukan hubungan yang paling dominan yaitu persepsi kerentanan (p = 0,003).
Dapat disimpulkan bahwa anak usia sekolah dasar yang merasakan persepsi kerentanan berpeluang mendukung PUBS 2,7 kali dibandingkan dengan anak usia sekolah dasar yang tidak merasakan persepsi kerentanan setelah dikontroi oleh variabel pola asuh permisif. Anak usia sekolah dasar membutuhkan bimbingan dari berbagai pihak terutama keluarga dalam melaksanakan PHBS. Sosialisasi PHBS dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya membentuk peer group, diskusi kelompok, dan menyediakan sarana kebersihan diri sesuai kebutuhan anak.

This research is background overshadow by height of morbidity to effect behavior which do not support the health of school age child which was shack up with the family. Family play important part in applying discipline of child. This research aim to known the individual factors relation and pattern parenting of the family by PUBS at elementary school age child in Chief of Village of Kukusan Subdistrict of 13eji Depok West Java year 2006.
Desain research used Descriptive of Correlation with the approach of Cross Sectional. The sample used total with 348 responder. Sample in this research was school age child of grade IV and V and also family deputized by mother or father (if mother have died). Statistic test used by Chi Square. Relation having a meaning found of individual factors consisted of the susceptance perception ( p = 0,006), serious perception ( p = 0,005), benefit perception ( p = 0,020), and resistance perception ( p = 0,001) with PI-IBS. Others, relation have a meaning also found at pattern parenting of the family consisted of the pattern parenting of the permisif ( p = 0,004), pattern parenting of democratic ( p = 0,018), and pattern parenting of the dictator ( p = 0,012) with PUBS. Double Regression Logistics Test found most dominant relation of susceptance perception ( p = 0,003), benefit perception ( p value = 0,113) and pattern parenting of the permisif ( p = 0,004).
That school age child feeling perception of susceptance have opportunity to support the PHBS 2,7 times compared to a school age child which did not feel the susceptance perception after controlled by pattern parenting of the permisif variable. School age child require the tuition from various party especially family in executing PHRS. Socialization PHBS can be conducted variously among other things form the peer group, group discussion, and provide the medium of hygiene of self child version.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18384
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Latifa
"This is time for adolescence reproductive health to receive serious attention from various parties, such as the government, educators, religious leaders and the youth themselves. Studies from some parts of Indonesia indicated that the incidence of teenage pregnancies is increasing. The global information on sexual matters has been claimed for influencing the youth to perform a risky behavior which in turn affecting their reproductive health. Basically, this paper discusses the phenomenon of adolescence reproductive health based on the research that was conducted by PPK-LIPI in collaboration with IPPA in Surabaya. Some important issues that can be highlighted are closely related to youth sexual behavior. A number of youth has already been exposed to pornography materials and some of them have engaged in sex before marriage. Although the percentage is quite small, however, it indicated that pre-marital sexual relationship occured among youth. This phenomenon likes the tip of the iceberg : what is reflected might be smaller than the factual. Ironically, the majority of people still hold a sigma that reproductive health issues are associated with sexual matters. Consequently, spreading-out information on reproductive health issues to youth is not allowed because it might stimulate them to practice pre-marital sexual intercourse. Therefore, such adolescence-friendly approaches are needed to socialize and empower the youth to perform healthy reproductive life. Advocacy models such as peer educator and youth center actually can bring a lot of advantages and positive impacts to youth as well as their parents."
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rena Latifa
"Humor sebagai bagian dari kualitas insani memiliki dampak positif bagi kesehatan fisik dan mental manusia. Banyak temuan penelitian yang membuktikan manfaat humor. Humor dapat mengurangi tingkat kecemasan dan sores individu, meningkatkan kesehatan mental, serta berkaitan erat dengan kreativitas dan kepribadian matang. Perhatian ahli-ahli ilmu sosial, khususnya psikologi, terhadap fenomena humor ternyata juga cukup besar. Terlihat dan adanya berbagai teori dan penelitian tentang humor dalam kaitannya dengan kehidupan manusia. Termasuk penelitian mengenai pengembangan alat ukur rasa humor guna menelusuri tingkat dan jenis rasa humor yang terdapat pada individu.
Salah satu penelitian yang berkaitan dengan alat ukur rasa humor ini adalah penelitian Thorson & Powell (1991) yang mencoba menggabungkan berbagai konsep dan definisi rasa humor dari penelitian terdahulu, sehingga dihasilkan konsep yang multidimensional dalam memaknai rasa humor. Konsep Thorson & Powell ini dituangkan pada sebuah alat ukur rasa humor yang diberi nama Multidimensional Sense of Humor Scale (MSHS). Dalam perjalanannya, alat ukur ini sudah digunakan secara Iuas oleh banyak peneliti di seluruh dunia serta menunjukkan angka reliabilitas dan validitas yang sangat baik.
Penelitian ini ingin mengetahui: (1) Koefisien reliabilitas dan validitas hasil adaptasi item-item Multidimensional Sense of Humor Scale pada kelompok sampel masyarakat umum di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. (2) Gambaran tingkat sense of humor pada kelompok sampel masyarakat umum di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi berdasarkan kategori penormaan yang dibuat.
Sampel diambil dengan cara accidental pada beragarn responden yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi sejumlah 210 orang.
Hasil pengujian reliabilitas didapatkan nilai alpha sebesar 0.8674 (N of cases = 210, N of items = 24). Hasil uji validitas per item didapatkan skor validitas di atas 0.2 pada tiap item. Hanya terdapat 2 item yang memiliki skor < 0.2 yakni item nomor 19 dan 20.
Berkaitan dengan kategori penormaan, terdapat sejumlah 27 orang subyek yang skornya berada antara 28 - 53 dikategorikan pada kelompok yang memiliki tingkat rasa humor yang rendah, 124 responden yang rasa humomya berada pada taraf sedang (rentang skor 54-70), 59 responden dikategorikan memiliki tingkat rasa humor yang tinggi dengan rentang skor antara 71 sampai 96.
Hasil adaptasi alat tes ini tidak berbeda jauh dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti aslinya (Thorson & Powell, 1993). Dan penelitian terhadap 426 orang di Nebrasaka didapatkan penyebaran skor dari nilai 31 hingga 96, sementara pada penelitian ini (N = 210) skornya terdistribusi secara normal dari angka 28 hingga 96. Sementara itu, berkaitan dengan data kontrol, Thorson & Powell juga tidak menemukan perbedaan siginfikan pada tingkat usia dan jenis kelamin (Thorson & Powell, 1993), sama halnya dengan hasil pada penelitian ini. Mengenai 2 item yang memiliki validitas rendah (item nomor 19 dan 20) yakni kemungkinan karena tidak dapat diterjemahkan secara baik dari bahasa aslinya (keterbatasan kosa kata Bahasa Indonesia). Keterbatasan sebuah hasil adaptasi skala memang banyak dipengaruhi oleh terbatasnya jumlah dan jenis kosa kata dari masing-masing negara tempat suatu alat tes diadaptasikan. Hal ini pernah terjadi saat Thorson & Powell (1991) melakukan adaptasi skala Svebak's Sense of Humor Questionnaire. Hasilnya menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas yang sangat rendah (0.512), yang menurut penelitian Thorson & Powell tak lain disebabkan karena alat ukut ini tidak dapat diterjemahkan secara baik dari bahasa aslinya Norwegia (Thorson & Powell, 1991). Salah satu dimensi dari alat ukur ini (uses of humor for coping) terbukti cukup baik untuk mengaitkan humor dengan kemampuan menghadapi situasi sulit dalam hidup dan selanjutnya dapat berperan untuk setting klinis (Thorson & Powell, 1991).
Untuk penelitian lebih lanjut dapat dicermati pengalihbahasaan secara lebih teliti dan menghindari ambiguitas makna pada tiap-tiap item, gunanya untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas skala. Pada data kontrol, ada baiknya jika pilihan rentang usia dipersempit guna melihat ragam karakteristik usia yang lebih spesifik. Saran praktis: skala ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi rasa humor pada klien dengan gangguan klinis. Rasa humor ada kaitannya dengan kepribadian matang, dan jika diketahui adanya rasa humor pada klien, maka dapat berguna bagi perkembangan kepribadian klien selanjutnya, terutama juga berguna dalam menangani masalah yang sedandihadapinya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17814
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifa Mardhiyah
"Usaha kecil dan menengah (UKM) memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia, memberikan kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) dan penciptaan lapangan kerja. Namun akibat dampak pandemi COVID-19, kontribusi UKM terhadap PDB menurun. Transformasi digital menjadi solusi yang diusulkan untuk menghadapi tantangan ini. Banyak UKM telah mengadopsi digitalisasi, meskipun menghadapi kendala seperti pemasaran produk, akses permodalan, persediaan bahan baku, dan adopsi teknologi digital. Peluang digitalisasi termasuk peningkatan efisiensi dan akses pasar global melalui internet yang meluas di Indonesia. Rekomendasi strategis meliputi implementasi sistem manajemen produksi terintegrasi, pemindaian dan digitalisasi dokumen, analisis data pelanggan, dan pelatihan keterampilan digital dasar. Studi ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk merancang strategi transformasi digital, dengan fokus utama pada perencanaan proses bisnis internal UKM pakaian jadi. Langkah-langkah strategis diusulkan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan adaptabilitas, termasuk penggunaan teknologi yang tepat, pelatihan karyawan, dan restrukturisasi organisasi. Tujuan jangka pendek (6-12 bulan) dan jangka panjang (5 tahun) telah ditetapkan untuk membantu UKM mencapai kematangan transformasi digital yang lebih tinggi. Dengan fokus pada proses bisnis internal, langkah-langkah ini diharapkan dapat membawa UKM pakaian jadi ke tingkat yang lebih maju dalam era digital.

Small and medium enterprises (SMEs) play an important role in the Indonesian economy, making a significant contribution to gross domestic product (GDP) and job creation. However, due to the impact of the COVID-19 pandemic, the contribution of SMEs to GDP has decreased. Digital transformation is a proposed solution to overcome this challenge. Many SMEs have adopted digitalization, even though they face obstacles such as product marketing, access to capital, raw material supplies, and the application of digital technology. Digitalization opportunities include increasing efficiency and expanding global market access via the internet in Indonesia. Strategy recommendations include implementing an integrated production management system, document scanning and digitization, customer data analysis, and basic digital skills training. This study uses the Analytic Hierarchy Process (AHP) method to design a digital transformation strategy, with the main focus on planning the internal business processes of apparel SMEs. Strategic measures are proposed to increase efficiency, productivity, and adaptability, including appropriate use of technology, employee training, and organizational reconstruction. Short-term (6-12 months) and long-term (5 years) goals have been set to help SMEs achieve higher digital transformation maturity. By focusing on internal business processes, these steps are expected to bring SME clothing to a more advanced level in the digital era."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifa Hanum Lalasari
"Teknologi fotokatalitik dengan memanfaatkan katalis TiO2 cukup menjanjikan dalam mengatasi permasalahan energi dan lingkungan. Tujuan penelitian adalah melakukan sintesis Nanotube TiO2 menggunakan proses hydrothermal untuk penyisihan methyl orange. Tahapan penelitian adalah sintesis TiO2 dengan proses non-hydrolytic sol gel (NSG) dari prekursor TiCl4 dan dilanjutkan proses hydrothermal. Pada proses hydrothermal digunakan juga prekursor TiO2 P-25.
Hasil penelitian menunjukkan TiO2 dengan morfologi nanotube mempunyai luas permukaan spesifik lebih besar daripada TiO2 morfologi nanopartikel. Proses hydrothermal mengubah stuktur TiO2 dari kristalin menjadi amorf nanotube sehingga post treatment dilakukan untuk meningkatkan derajat kristalin nanotube TiO2. Dari hasil uji kinerja katalis didapatkan katalis nonotube TiO2 paling efektif menyisihan methyl orange sebesar 41, 6 % sedangkan katalis TiO2 P-25 dapat menyisihan methyl orange sebesar 93,8 % selama 90 menit.

Photocatalysis is currently accepted as one of the most promising technologies for overcoming problems of energy and environmental. The purpose of research is to the synthesis of nanotube TiO2 using hydrothermal method for dyes decolorization of methyl orange. The procedure of research was the synthesis of TiO2 catalyst from TiCl4 precursor using non-hydrolytic sol gel (NSG) and continued hydrothermal process.
The result of research showed that Nonotube TiO2 has specific surface area bigger than nanoparticle TiO2. Hydrothermal process can change TiO2 from crystalline becomes nanotube amorf. The result of photocatalytic process showed that nonotube TiO2 catalystis was the most effectively of methyl orange decolorization about 41, 6 % whereas nanoparticle TiO2 P-25 catalyst about 93,8 % for methyl orange decolorization during 90 minutes. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25901
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lelly Nurul Latifa
"ABSTRAK
Studi ini menjelaskan pemaknaan ruang (place-meaning) terhadap Car Free Day Jakarta sebagai ruang publik. Car Free Day merupakan agenda Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk mengkampanyekan pengurangan emisi gas melalui pengurangan penggunaan kendaraan bermotor, dan telah digunakan oleh pengunjungnya untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Salah satunya adalah Komunitas Cosplayer yang melakukan pertunjukan kostum, dimana hal ini tidak berhubungan dengan pesan yang dikampanyekan oleh Car Free Day Jakarta. Penulis berargumen bahwa aktivitas Komunitas Cosplayer di area Car Free Day Jakarta tidak dapat dilepaskan dari analisis ruang. Secara khusus, penulis menghubungkan pemaknaan struktur spasial dengan tindakan sosial yang dilakukan aktor di dalam lingkungan ruang Car Free Day. Penelitian kualitatif ini menunjukkan hasil bahwa ruang sebagai sebuah bentuk struktural memiliki hubungan dialektis dengan aktor yang berada di dalamnya. Hal ini membentuk pemaknaan ruang yang diterima oleh aktor dan melakukan aktivitas di Car Free Day atas makna tersebut. Komunitas Cosplayer menggunakan Car Free Day Jakarta sebagai sebuah tempat untuk mencapai tujuan pragmatisnya: mendapat pendapatan lebih banyak yang berasal dari kepadatan pengunjung di dalam ruang Car Free Day Jakarta. Pengambilan data lapangan dalam studi ini dilakukan sebelum terjadinya pandemic COVID-19 dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Jakarta sejak Maret 2020.

ABSTRACT
This study aims to explain the meaning of place of Car Free Day Jakarta as urban public place. Car Free Day is one of the DKI Jakarta Regional Government's agendas to campaign for reducing gas emissions through reducing the use of motorized vehicles, has been used by visitors to carry out activities in accordance with their respective interests. One of them is the Cosplayer Community who perform costumes, which is not related to the message campaigned by Car Free Day Jakarta. The author argues that the activities of the Cosplayer Community in the Jakarta Car Free Day area cannot be separated from place analysis. Specifically, the author connects the meaning of spatial structure with social actions carried out by actors in the Car Free Day place environment. This qualitative study shows the results that place as a structural form has a dialectical relationship with the actors within it. This forms the meaning of the place received by the actor and carries out activities on Car Free Day for that meaning. The Cosplayer community uses Car Free Day Jakarta as a place that aims to achieve its pragmatic goals: get more income, which comes from the density of visitors in the Car Free Day Jakarta. The field data in this study was taken before the pandemic COVID-19 and PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) happened in Jakarta since March 2020."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Radityarani Latifa
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja Tata Equity PE Fund (TEPF) dengan menganalisis risk-adjusted returns dan atribusi kinerjanya. Penelitian ini menggunakan berbagai metrik dan model keuangan untuk menilai efisiensi dana dalam menghasilkan pengembalian relatif terhadap risikonya. Analisis mencakup pemeriksaan rinci terhadap strategi investasi, komposisi portofolio, dan kondisi pasar yang mempengaruhi kinerjanya. Dengan membandingkan kinerja TEPF dengan tolok ukur yang relevan, seperti Bombay Stock Exchange (BSE) Sensitive Index (SENSEX) dan dana ekuitas lainnya, studi ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang kemampuan dana untuk mencapai tujuan investasinya. Temuan ini menyoroti faktor-faktor kunci yang berkontribusi pada kinerja dana dan menawarkan rekomendasi bagi investor yang ingin mengoptimalkan portofolio investasi mereka. Penelitian ini penting untuk memahami dinamika kinerja reksa dana dalam konteks manajemen risiko dan strategi investasi.
The objective of this study is to evaluate the performance of the Tata Equity PE Fund (TEPF) by analyzing its risk-adjusted returns and performance attribution. This research employs various financial metrics and models to assess the fund's efficiency in generating returns relative to its risk. The analysis includes a detailed examination of the fund's investment strategy, portfolio composition, and market conditions that influenced its performance. By comparing TEPF's performance with relevant benchmarks, such as SENSEX and other equity funds, the study aims to provide insights into the fund's ability to achieve its investment objectives. The findings highlight the key factors that contributed to the fund's performance and offer recommendations for investors seeking to optimize their investment portfolios. This research is significant for understanding the dynamics of mutual fund performance in the context of risk management and investment strategies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Latifa Soetrisno
"Prasasti sebagai sumber sejarah kuno mempunyai kualitas yang tinggi, karena apabila diteliti dengan seksama isinya dapat memberikan gambaran yang amat menarik tentang struktur kerajaan, struktur birokrasi, struktur kemasyarakatan, struktur perekonomian, agama, kepercayaan dan adat istiadat di dalam masyarakat Indonesia kuno. Dari sejumlah besar prasasti, banyak yang belum diteliti secara intensif. Sebagian besar prasasti diterbitkan dalam bentuk alih aksaranya Baja, itu pun tidak selurulrnya lengkap. Beberapa di antaranya dilengkapi dengan terjemahan, namun telaah atas isinya belum banyak dilakukan. Sehubungan dengan hal tersebut maka suatu pengkajian ulang terhadap prasasti merupakan tema dalam skripsi ini. Pokok bahasan yang diambil mengenai salah satu prasasti yang telah dialihaksarakan oleh Brandes, yaitu: prasasti Baru yang dikeluarkan oleh raja Airlangga tahun 952 S/ 1030 M. Meskipun pernah membuat alih aksara atas prasasti baru ini, namun Brandes tidak melakukan pembahasan yang mendalam terhadap isi prasasti ini.Mengingat pentingnya prasasti sebagai salah satu sumber sejarah kuno dan sekaligus berfungsi ganda sebagai historiografi maka juga dilakukan telaah terhadap isi pra_sasti baru, yaitu suatu pembahasan akan sebab-sebab penyerangan Airlangga ke Hasin. Di samping itu peristiwa penyerangan Airlangga lainnya yang terdapat dalam prasasti-pra_sasti Airlangga lainnya juga mendapat perhatian. Dari hasil pembahasan dikemukakan adanya dua kemungkinan yang diharapkan dapat menjelaskan masalah mengapa Airlangga berperang dengan raja Hasin. kemungkinan yang pertama terdasarkan atas pendapat yang diajukan aleh de Casparis, yaitu alasan Airlangga menyerang raja hasin sebenarnya merupakan salah satu usaha untuk mengoyahkan perlawanan musuh Airlangga yang terkuat yaitu raja Wengker, Airlangga pada akhirnya raja Wengker sudah tidak berdaya karena tidak ada bantuan dari Pura sekulunya. Sedangkan kemungkinan yang kedua ditafsirkan bahwa alasan dari penyerangan dari airlangga ke Hasin adalah tidak lepas dari adanya konsep kaliyuga. Akhir penelitian ini bukan saja menjawab masalah yang telah diajukan tetapi juga menimbulkan masalah baru yang menunggu waktu untuk pembahasan lebih lanjut"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>