Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Karlina
Abstrak :
ICU Rumah Sakit Pusat Pertamina merupakan salah satu ICU dengan kapasitas besar yang terdapat di Indonesia. Fasilitas yang dimilikinya cukup lengkap, standar operasional prosedur maupun jumlah serta kompetensi tenaga kerja yang bekerja didalamnya membuat instalasi ini dapat disetarakan dengan ICU tersier yaitu ICU pada level tertinggi yang biasanya terdapat pada rumah sakit rujukan atau pendidikan yang mampu mengatasi berbagai macam kondisi kritis pasien karena lengkapnya fasilitas yang dimiliki. Akan tetapi ICU RSPP ini masih perlu mendapatkan perhatian lebih demi tujuan pelayanan yang optimal kepada pasien sesuai dengan visi dan misi RSPP kedepan. Melihat sumber daya dan kesempatan yang ada, maka pilihan model open pada sistem tata laksana pasien di ICU yang diterapkan selama ini dinilai sudah kurang sesuai hal ini disebabkan karena masih tingginya angka mortalitas, dokter intensivis maupun anestesi yang masih membagi waktunya dengan pembiusan di ruang operasi, panjangnya rantai pengambilan keputusan terapi dan masih bercampurnya antara pasien yang sungguh-sungguh membutuhkan ICU dengan pasien yang belum sepenuhnya memerlukan tindakan intensive. Oleh karena itu peneliti mencoba menemukan model manajemen pasien yang dianggap lebih sesuai, efisien dan efektif bagi pasien maupun untuk rumah sakit. Metoda yang dipilih adalah Focus Group Discussion (FGD), indepth interview dan observasi karena topik yang diangkat merupakan topik yang sangat khusus dan belum banyak penelitian tentang ICU di Indonesia, juga karena sedikitnya waktu responden untuk dapat berkumpul serta metoda ini dapat memberikan jawaban yang lebih kaya karena adanya interaksi responden. Peneliti juga melakukan studi banding di 2 (dua) rumah sakit top referral di Jakarta dan Surabaya. ICU RSPP memiliki sumber daya yang cukup besar yaitu 1 orang tenaga intensivis dan 3 orang tenaga anestesi yang siap mengikuti pelatihan intensivis, tenaga paramedis yang telah mendapat sertifikat intensive care sebanyak 75% dan terdapat 19 macam keahlian spesialis serta kapasitas jumlah tempat tidur sebanyak 22 buah membuat ICU RSPP pantas disetarakan dengan ICU tersier. Bukan hanya itu, standar prosedur tata laksana pasien telah disusun sesuai dengan semi-close model, hanya pelaksanaannya yang belum sesuai. Dari hasil FGD dan indepth interview didapatkan bahwa sebagian besar peserta FGD menyatakan komposisi tempat tidur ICU saat ini masih kurang dan perlu adanya pemisahan fungsi ICU seperti ICCU dan ICU anak. Sedangkan dari hasil indepth interview menyatakan sebagian besar jumlah tempat tidur ICU sudah cukup dan sebagian kecil menyatakan kurang, dengan terbanyak menyatakan perlu adanya pemisahan. Tentang jumlah dan kompetensi tenaga kerja sebagian besar peserta FGD menyatakan jumlah tenaga kerja dan kompetensinya dinyatakan cukup, sedangkan sebagian kecil menyatakan kurang. Untuk pertanyaan ini sengaja hanya ditanyakan pada kelompok FGD dikarenakan kelompok FGD adalah personil yang bekerja di unit ICU RSPP. Sedangkan kelompok indepth interview adalah kelompok dokter spesialis yang mengirimkan pasien ke ICU, sehingga penilaian atas kebutuhan jumlah tenaga kerja di kelompok ini kurang relevansinya. Pertanyaan selanjutnya adalah tentang siapakah yang berwenang menentukan penilaian kritis pasien yang masuk ke ICU, pada kelompok FGD seluruhnya menyatakan dokter intensivis yang berwenang sekaligus mengukuhkan perlunya kehadiran dokter intensivis tersebut di ICU. Sedangkan kelompok indepth interview sebagian besar menyatakan dokter intensivis yang berwenang, dan sebagian kecil menyatakan dokter ruangan-lah yang berwenang. Untuk menemukan jawaban pada pertanyaan apa yang lebih baik antara open model atau close-model pada kelompok FGD peneliti menggunakan teknik bertanya melalui bagaimana penentuan pasien masuk dan siapa yang bertanggung jawab, seluruh informan FGD menyatakan dokter intensivis dalam semi-close model ICU-lah yang terbaik. Sedangkan kelompok indepth interview sebagian besar menyatakan close model atau paling tidak semi-close adalah yang lebih baik dan sebagian kecil menyatakan open model-lah yang lebih cocok. Pada jawaban responden yang sebagian kecil tersebut ketika digali tentang kompetensi dokter yang merawat pasien kritis, keseluruhannnya menjawab dokter intensivis-lah yang lebih berkompeten akan tetapi pemilihan manajemen di ICU tetap diinginkan open model dengan asumsi dokter yang merawat sejak awal lebih memahami penyakitnya. Selanjutnya harapan dan saran untuk perbaikan ICU mendatang seluruh dari informan FGD maupun responden pada indepth interview menyatakan perlu adanya perbaikan yang didukung oleh adanya kebijakan dari manajemen rumah sakit. Sedangkan hasil studi banding yang telah peneliti lakukan di 2 (dua) rumah sakit top referral didapatkan hasil indikator yang lebih rendah dari hasil di Rumah Sakit Pusat Pertamina dikarenakan sebagai rumah sakit rujukan terakhir, kondisi pasien yang dirujuk seringkali berada dalam keadaan terminal atau sangat buruk. Tentu saja kondisi ini membuat angka harapan hidup pasien menjadi lebih kecil. Bila melihat kondisi kegawatan pasien yang dirawat di ICU kiranya perlu suatu nilai standar yang disepakati bersama oleh persatuan dokter intensive care sebagai tolok ukur hasil kinerja medis yang dapat dievaluasi setiap bulan atau setiap tahun. Nilai standar ini dapat pula dijadikan sebagai target pencapaian keberhasilan suatu upaya pertolongan kritis pasien. Nilai standar dapat diambil dari nilai skor kritis pasien yang digunakan untuk menilai keadaan awal pasien sebelum pasien masuk ICU. Dari keseluruhan hasil kegiatan penelitian ini di dapatkan kesimpulan bahwa pilihan semi-close model ICU menjadi pilihan yang paling sesuai yaitu dengan menempatkan dokter spesialis intensivis sebagai captain di ICU yang bekerja sama berkolaborasi dengan dokter spesialis yang merawat pasien tersebut sebelumnya.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T41273
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini ingin menguji secara empiris apakah ada perbedaan kualitas audit antara KAP BESAR, BUKAN KAP BESAR, KAP MENEGAH, KAP KECIL, KAP Afiliasi dan KAP Non Afiliasi dalam rangka meminimalisasi manajemen akrual. Pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, ditemukan bahwa manajemen lebih menyukai melakukan manajemen laba rill. Oleh karena itu, pengujian kualitas audit diperluas terhadap tingkat manajemen laba rill perusahaan. Penelitian ini melibatkan proses matching, untuk mengeliminasi karakter klien dalam proses pemilihan auditor. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa terdapat perbedaan perbedaan yang signifikan antara audit oleh KAP BESAR dan BUKAN KAP BESAR terhadap tingkat manajemen laba rill perusahaan.
ABSTRACT
The aims of research is to examine if there is any difference in auditing quality between BIG 4 audit firms, NON BIG 4 audit firms, second tier audit firms, third tier audit firms, affiliated audit firms, and non affiliated audit firms in minimizing accrual management. In previous research, it was found that management preferred to do real management activity than accrual. So, this research also examines the difference of audit quality in determining level of real management activity. This research uses matching procedure to eliminate any client characteristics. The result of this research is any significant difference of auditing quality between BIG 4 audit firms and NON BIG 4 audit firms in determining level of real management activity.
2014
S54562
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina
Abstrak :
Membahas tentang konsep-konsep yang meada di dalam masyarakat Cina tradisional yang berhubungan dengan kedudukan perempuan di dalam keluarga kemudian dibandingkan dengan penggambaran perempuan di dalam novel Hong Lou Meng terutama tokoh Nenek (Jia Mu). Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana kedudukan perempuan Cina tradisional di dalam keluarga dan apakah penggambaran yang ada di dalam novel sesuai dengan konsep-konsep yang ada pada masyarakat Cina di masa itu. Analisanya menggunakan teori ekstrinsik yaitu sosiologi pengarang yang memasalahkan status sosial, ideologi sosial, dan lain-lain yang menyangkut pengarang sebagai penghasil sastra, dan juga sosiologi karya sastra yang memasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya sastra. Hasil dari analisanya menunjukkan bahwa konsep-konsep yang ada di dalam masyarakat Cina tradisional tidak seluruhnya terdapat atau digambarkan di dalam novel Hong Lou Meng khususnya tokoh Nenek sebagai seorang perempuan di dalam keluarga Jia. Bahkan, Nenek memiliki kedudukan tersendiri dan memiliki kuasa yang cukup besar di dalam keluarganya Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak semua konsep dijalankan dengan baik, Cao Xueqin pun sebagai pengarang novel Hong Lou Meng seperti memberikan gambaran tentang kehidupan perempuan yang berbeda dari konsep-konsep yang ada di dalam masyarakat pada masa itu. Tokoh Nenek bukanlah seorang perempuan biasa yang terkungkung di dalam konsep-konsep yang memberatkan kedudukan perempuan,
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13012
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina
Abstrak :
Data spasial atau data geografi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Pada awalnya, data spasial disimpan dengan menggunakan peta, namun seiring berkembangnya teknologi dan kebutuhan data yang cepat, data spasial diambil, disimpan, dan diolah dengan teknologi komputer yang dinamakan Sistem Informasi Geografi (SIG). Dengan semakin meningkatnya volume data geografi , maka dibutuhkan suatu sistem yang dapat menyimpan sekaligus mengelola dengan efisien untuk kebutuhan suatu badan swasta atau pemerintah. Database Management System (DBMS) adalah pilihan yang tepat untuk melakukan tugas tersebut. DBMS relasional yang biasa digunakan dalam dunia bisnis tidak sesuai untuk diaplikasikan pada tipe data spasial, sehingga diperlukan perluasan teknologi DBMS untuk informasi spasial. Untuk mengimplementasikan dalam program komputer, PostgreSQL merupakan open source basis data yang dapat menyimpan tipe data kompleks seperti data spasial beserta bahasa query spasial untuk tahap manipulasi data. Pada tugas akhir ini dideskripsikan representasi data spasial dalam basis data dan bahasa query spasial yang digunakan dalam pengambilan informasi spasial dari basis data dan melakukan implementasi dengan sistem basis data object-relational PostgreSQL.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S27864
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nonok Karlina
Abstrak :
ABSTRAK
Dukungan keluarga sangat berperan penting dalam pengelolaan diri pasien diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi sistem dukungan keluarga masyarakat Cirebon dalam perubahan gaya hidup pasien diabetes melitus. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 8 partisipan pasien dan 8 partisipan anggota keluarga. Hasil analisa data pada pasien dan keluarga teridentifikasi delapan tema, yaitu: respon psikologis terhadap penyakit, perubahan gaya hidup, dukungan informasional, dukungan emosional, dukungan instrumental, reaksi emosi positif, harapan untuk kesehatan dan kendala dalam dukungan. Tema yang berkaitan dengan dukungan penghargaan tidak secara spesifik ditemukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dalam membantu klien merubah gaya hidupnya.
ABSTRACT
Family support is very important in the self-management of diabetes mellitus patients. This study aims to explore the family support system in cirebon community lifestyle change of diabetic patients. This research employs qualitative methodology, with phenomenology approach. Participants in this study were 8 patients and 8 caregiver. The data analysis revealed eight themes emerged from patient and caregivers were psychological response to the disease, lifestyle changes, informational support, emotional support, instrumental support, appraisal support, positive emotional reactions, expectations and constraints for health in support. Themes related to the appraisal support is not specifically identified in this study. The results of this research are expected to contribute positively in improving nursing care quality to helping clients change their lifestyle.
2013
T35941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Karlina
Abstrak :
ABSTRAK
Persaingan bisnis global antar perusahaan yang teijadi dewasa ini menuntut pengelolaan yang optimal pada setiap sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sumber daya manusia menjadi bagian yang paling vital dalam menentukan tercapainya tujuan perusahaan (Cascio,2003;6). Sehlngga aspek pengelolaan terhadap sumber daya manusia sepantasnya menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh perusahaan yang ingin bertahan dan sukses dalam persaingan dunia bisnis. PT. XYZ adalah sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam jasa angkutan taksi yang mulai beroperasi pada tahun 1996 di Jabotabek dan Makasar. Namun sampai pada saat ini, PT. XYZ dapat dikatakan belum memiliki suatu sistem pengelolaan kineija {performance management system) yang efektif. Hal ini terlihat dari permasalahan yang dirasakan yaitu: 1) Tugas yang dilakukan belum dikaitkan dengan tujuan strategis perusahaan sehingga hanya sebatas administrasi, 2) Sistem penilaian kineija yang belum memiliki mdikator yang jelas dan spesifik, 3) Sistem informasi yang sifatnya satu arah sehingga melemahkan fimgsi pengendalian terhadap kineija karyawan, 4) Fungsi supervisi yang lemah sehingga teijadi kesalahan keija yang berulang-ulang. Performance management system yang tepat digunakan oleh PT.XYZ adalah performance management system yang berdasarkan pendekatan model gabungan {mixed-model). Pendekatan ini dianggap tepat karena PT. XYZ adalah sebuah perusahaan jasa pelayanan armada taksi yang seharusnya keberhasilan kineija karyawannya tidak hanya dilihat dari seberapa banyak armada yang beroperasi dan berapa jumlah uang simpanan pengemudi, tapi juga dilihat dari segi kualitatifyaitu bagaimana karyawan melakukan pekeijaannya sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya yaitu para pengemudi dan penumpang taksinya. Pada tugas akhir ini akan diusulkan suatu rancangan performance management system yang dapat diterapkan oleh PT. XYZ. Performance Management System tersebut tercakup dalam langkah-langkah sebagai berikut: Langkah 1: Mendefinisikan Strategi dan Tujuan Organisasi Berdasarkan Performa dan Kompetensi, Langkah 2: Mendefinisikan Tujuan Unit Keija/Manajer, Langkah 3: Mengembangkan Performance Management System dan Siklus Kinerja per 12 Buian, Langkah 4: Mengembangkan Penilaian Kineija Berdasarkan Model Gabungan Performa dan Kompetensi, Langkah 5: Melatih Manajer dan Karyawan untuk Melakukan Umpan Balik Kinerja. Pada langkah ketiga performance management system yang dapal diterapkan PT. XYZ adalah dengan menciptakan suatu siklus pengelolaan kinerja yang meliputi komponen perencanaan kineija {performane planning), pengawasan {monitoring), pengembangan {development), penyimpuian kinerja {performance summary)- yang meliputi kegiatan penilaian kineija berdasarkan performa dan kompetensi, dan rekognisi {recognition). Komponen tersebut dilakukan secara terus menerus selama siklus kinerja per 12 bulan. Dengan performance management system tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan PT. XYZ.;;
2005
T37959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gina Karlina
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam konteks pemasaran persuasif informasi tentang barang langka atau jumlah terbatas kemungkinan akan mendatangkan asumsi yang positif tentang produk, seperti kualitas yang baik dan eksklusifitas. Kelangkaan dapat meningkatkan persepsi nilai dan keinginan membeli melalui asosiasi keuntungan simbolis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived scarcity terhadap willingness to buy melalui variable mediasi perceived value pada produk Nokia Lumia Batman Series. Sampel penelitian ini berjumlah 200 responden, metode SEM (Structural Equation Modelling), digunakan untuk mengolah data dengan software SPSS 17 dan Lisrel 8.7. Hasil analisa menunjukkan bahwa strategi scarcity yang dilakukan Nokia tidak berhasil meningkat perceived value Nokia Lumia Batman Series, walapun demikian konsumen masih menilai bahwa Nokia Lumia Batman Series memiliki perceived value yang baik dan menimbulkan willingness to buy.
ABSTRACT
A scarcity claim in a persuasive marketing context is likely to elicit positive thoughts about the product such as enhanced quality and exclusiveness. Scarcity may increase the perception of value and willingness to buy through symbolic benefits association. This study aim to analyze perceived scarcity effect on willingness to buy through mediating variables, perceived value, on Nokia Lumia Batman Series. Sample of this study is 100 respondents. This study used SEM (Structural Equation Modelling) to process data with Lisrel 8.7 and SPSS 17 software. The analysis shows that scarcity strategies that Nokia applied do not enhance Nokia Lumia Batman Series perceived value, nevertheless consumers consider that Nokia Lumia Batman Series has a positive perceived value and arouse willingness to buy.
2012
T43052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Karlina
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena yang terjadi di PKN STAN mengenai kesiapan PKN STAN dalam mengimplementasikan KKNI, SN-Dikti, dan IES 4, motivasi mengadopsi pembelajaran professional values, ethics and attitudes, kesesuaian implementasinya dengan KKNI, SN-Dikti, dan IES 4, serta peran aktor dalam organisasi terhadap proses desain pembelajaran mengenai professional values, ethics and attitudes. PKN STAN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang menyelenggarakan program pendidikan akuntansi dan lulusannya sebagian besar bekerja di pemerintahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dan pendekatan kualitatif serta menggunakan institutional theory dalam menganalisis permasalahan penelitiannya. Penelitian ini menunjukkan bahwa desain pembelajaran PKN STAN mengenai professional values, ethics and attitudes telah sesuai dengan KKNI dan SN-Dikti, tetapi belum menerapkan IES 4. Dalam merespons konvergensi IES 4, PKN STAN menunjukkan kondisi normative isomorphism dan dinilai telah cukup siap untuk menerapkan standar tersebut dengan sistem pendidikan saat ini.
ABSTRACT
This study aims to analyze the phenomenon that occurs in PKN STAN about the readiness of PKN STAN in implementing KKNI, SN Dikti, and IES 4, the motivation to adopt the learning of professional values, ethics and attitudes, the suitability of its implementation with KKNI, SN Dikti, and IES 4, as well as the role of actors in the organization of the learning design process of professional values, ethics and attitudes. PKN STAN is one of the official universities that organizes accounting education programs and graduates mostly work in government. This research uses case study and qualitative approaches and use institutional theory in analyzing research problem. This research indicates that PKN STAN 39 s learning design on professional values, ethics and attitudes has been in accordance with KKNI and SN Dikti, but has not implemented IES 4. In response to convergence of IES 4, PKN STAN shows normative isomorphism condition and is considered ready to apply standard with the current education system.
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Mian Karlina
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang konsep partisipatoris yang dapat dikembangkan di Pusat Peragaan Iptek PP-IPTEK , Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Penelitian ini dilatarbelakangi pada pergeseran paradigma museum yang semula berorientasi pada pelestarian koleksi menjadi museum yang berorientasi pada pengunjung yang sesuai dengan penerapan konsep Museologi Baru, dimana keterlibatan masyarakat sangat penting untuk diterapkan. Selain itu, pengunjung PP-IPTEK yang masih terbatas pada kelompok pelajar atau sekolah menjadi permasalahan mengapa penelitian ini dilakukan. Sebagai science center, PP-IPTEK perlu melakukan perubahan dan pengembangan layanan yang berorientasi pada kebutuhan pengunjung atau masyarakat. Untuk itu dibutuhkan suatu konsep keterlibatan masyarakat dalam kegiatan yang dilakukan oleh PP-IPTEK, sehingga masyarakat mempunyai peran yang lebih besar dan bukan hanya sebagai pengguna layanan saja, yakni peragaan dan program sains yang merupakan fokus pada penelitian ini. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui kajian pustaka, observasi lapangan dan diskusi terbatas dengan pakar science center dan museologi. Penelitian ini menggunakan konsep partisipatori yang dikemukakan oleh Nina Simon 2010 . Simon menggunakan 4 empat model partisipatori untuk pengembangan di museum, yakni Contributory, Collaborative, Co-creative dan Hosted. Keempat model tersebut memberikan ruang dan peran masyarakat di level yang berbeda. Dalam menerapkan keempat model ini, masyarakat dapat ikut menciptakan Create , berbagi pemikiran dan keterampilan Share bersama dengan museum dan partisipan lainnya dan mensosialisasikan apa yang telah didapat oleh mereka kepada teman lainnya Connect . Dalam menerapkan masing-masing model partisipatori, PP-IPTEK dapat memenuhi beberapa tujuan dari 5 lima tujuan yang akan dicapai, yakni: menarik dan mendidik pengunjung sekolah, menarik pengunjung umum, meningkatkan keterampilan dan inovasi pengunjung, meningkatkan keterlibatan stakeholder, dan mengumpulkan informasi atau masukan pengunjung. Diharapkan dengan diterapkannya konsep partisipatori di PP-IPTEK dapat meningkatkan citra dan kinerja layanan kedepannya.
ABSTRACT
This thesis discusses the concept of participatory that can developed in science center Pusat Peragaan Iptek PP IPTEK , Ministry of Research, Technology, and Higher Education. This research is based on the paradigm shift of the originally museum oriented in the collection preservation into a visitor oriented museum in accordance with the application of the new museology concept, where the involvement of the community is very important to be applied. In addition, PP IPTEK visitors who are still limited by students or schools group is the problems of this research. As a science center, PP IPTEK needs changes and developing their services that are oriented to the needs of the visitors or public. Therefore, a concept of community involvement in PP IPTEK activities are required, so the community has a bigger roles and not just as a user, ie the exhibits and science program which are the focus of this research. The methodology of this research use qualitative approach through literature review, field observation and limited discussion with experts in science center and museology. This research use Nina Simon 2010 participatory concept for museum development, which are Contribution, Collaborative, Co creative and Hosted. The four participatory models provide space and big roles of the community at different levels. In applying these four participatory models, the community can create exhibits and public programs Create , share their ideas and skills together with museums and other participants Share and socialize what they learned to other friends Connect . In applying each participatory models, PP IPTEK can meet several objectives from 5 five objectives to be achieved, ie attracting and educating school visitors, attracting public visitors, improving visitor rsquo s skills and innovation, increasing stakeholder involvement, and collecting visitor information or input. Developing the participatory concept in PP IPTEK, it expected will improve PP IPTEK rsquo s image and services performance in the future.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuwanita Karlina
Abstrak :
Adanya perilaku tidak menyenangkan seperti perlakuan diskriminatif, kepemimpinan yang otoriter dan pengelolaan organisasi yang sewenang-wenang, intimidasi dan ancaman, fitnah dan berita bohong, menjatuhkan rekan kerja dan meremehkan bawahan, dan mengadukan perbincangan atau perbuatan rekan kerja kepada pimpinan telah menyebabkan adanya toxic relationship di lingkungan kerja. Artikel ini fokus pada tiga hal, yang pertama adalah perilaku toxic yang dilakukan oleh toxic person pada pegawai, yang kedua adalah respon dan kesehatan mental pegawai akibat perilaku toxic tersebut, yang terakhir adalah lingkungan dan budaya organisasi di tempat kerja. Informan dipilih berdasarkan keragaman gender, status perkawinan, lama bekerja, dan perbedaan struktur di tempat kerja. Metode penelitian kualitatif dipilih untuk menggambarkan situasi dan kondisi di lapangan dengan lebih detil. Wawancara mendalam dengan life history, pengamatan terlibat, dan otoetnografi juga dilakukan agar mengetahui apa yang dialami dan dirasakan oleh informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya toxic relationship di lingkungan kerja mempengaruhi pegawai dalam bentuk turunnya produktivitas, adanya gangguan kesehatan mental seperti stres dan depresi, kondisi fisik yang buruk sehingga mengakibatkan kurangnya kehadiran di tempat kerja, dan buruknya hubungan dengan pasangan. ......The existence of unpleasant behavior such as discriminatory treatment, authoritarian leadership and arbitrary organizational management, intimidation and threats, slander and fake news, putting down co-workers and belittling subordinates, and complaining about co-workers' conversations or actions to the head office has led to toxic relationships in the workplace. This article focuses on three things, the first is toxic behavior carried out by toxic people towards employees, the second is the response and mental health of employees because of this toxic behavior, and the last is the environment and organizational culture in the workplace. Informants were selected based on gender diversity, marital status, length of work, and differences in workplace structure. Qualitative research methods were chosen to describe the situation and conditions in the field in more detail. In-depth interviews with life history, involved observation, and autoethnography were also conducted to find out what the informants experienced and felt. The results show that the existence of a toxic relationship in the work environment affects employees in the form of decreased productivity, mental health disorders such as stress and depression, bad physical condition resulting in a lack of attendance at work, and poor relationships with partners.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>