Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isna
"Skizofrenia merupakan penyakit neurobiologis berat dan beragam, meliputi aspek kognitif, afektif, perilaku, terjadi secara terus-menerus akibatnya bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk lingkungan disekitarnya. Klasifikasi skizofrenia dibuat berdasarkan tanda gejala yang muncul yaitu gejala positif, gejala negatif, gejala kognitif dan gejala depresif. Pada tulisan ini mengupas skizofrenia dengan gejala positif yaitu gangguan orientasi realita halusinasi dan waham. Tentang halusinasi dan waham yang ada pada pasien, terapi generalis (ners), ners spesialis serta program Discharge Planning yang dilakukan oleh perawat. Setelah dilakukan semua tindakan tersebut tergambar perubahan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan Discharge Planning berupa penurunan tanda dan gejala serta peningkatan kemampuan pasien dan keluarga dalam melakukan terapi ners generalis halusinasi antara lain melawan, mengabaikan dan mengalihkan halusinasi serta pemberian obat dengan cara 8 benar minum obat. Terapi generalis waham antara lain mengidentifikasi isi waham dan mengorientasi realita pengenalan orang, waktu dan tempat, mengidentifikasi keutuhan yang tidak terpenuhi dan mengembangkan aspek positif pasien serta terapi obat. Kita juga dapat melihat perubahan kemampuan perawat dalam melakukan Discharge Planning pre dan post dilaksanakan pelatihan Discharge Planning, Maka penulis merekomendasikan dilakukan Discharge Planning pada ruangan lain di RSMM (Rumah Sakit Marzoeki Mahdi) maupun di tempat pelayanan kesehatan lainnya.

Schizophrenia is severe and diverse neurobiological disease, including cognitive, afective, and behavioral aspects that occur continuously, the consequences are not only for himself but also for the environtment around them. The clasification of schizophrenia is base on the symptom that appear, namely positive symptom, negative, cognitive and depressive symptom. This paper examine schizopheria with possitive symptom is Reality Orientation Disorder ; hallucinations and delusions. About the sign and symptom of hallucinations and delusion that exist in patient generalst therapy carry out by nurse on patients and families, the abilities of patient and families, to carry generalis therapy, specialist therapy and the Discharge Planning Program carry out by nurse. After all these action are carry out, the changes before and after Discharge Planning are carry out in the form of decreasing symptomatic sign and increasing the ability of patient and families to perform generalys therapy of hallucinations, among other by fighting, ignoring and diverting hallucinations and administering drugs with 8 corrects to drink medicine, general terapy of delucion among; identify content of delucions, orientation of reality of recognizing people, place and time, identifying needs and developing possitive aspects of patients and drugs therapy. also we can see changes nursing ability to carry out Discharge Planning pre and post Discharge Planning training, so the author recommended that Discharge Planning carry out in another room in RSMM (Marzoeki Mahdi Mental Hospital) and at other service place."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni`Matul Isna
"Sindrom ovarium polikistik (SOPK) merupakan kelainan reproduksi yang ditandai dengan anovulasi, menstruasi tidak teratur, dan hirsutisme yang seringkali menyebabkan infertilitas. Meski etiologinya belum sepenuhnya dipahami, namun telah diketahui bahwa sebagian besar wanita dengan SOPK mengalami obesitas dengan prevalensi mencapai 40—80%. Obesitas merupakan kelebihan akumulasi lemak tubuh yang dicirikan dengan hipertrofi. Salah satu gen yang diduga terkait dengan obesitas adalah gen fat mass and obesity associated (FTO). Gen FTO menyebabkan peningkatkan nilai BMI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ekspresi mRNA gen FTO dan korelasinya dengan BMI pada wanita SOPK dan normal dengan obesitas dan non-obesitas. Jaringan darah digunakan sebagai sumber mRNA yang diambil pada 30 wanita non obesitas, 30 wanita normal obesitas, 30 wanita SOPK non-obesitas, dan 30 wanita SOPK obesitas. Kuantitas ekspresi mRNA gen FTO ditentukan dengan menggunakan quantitative real-time PCR. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan ekspresi mRNA gen FTO pada kelompok wanita SOPK dan normal dengan obesitas, serta tidak terdapat korelasi antara ekspresi mRNA gen FTO dengan BMI. Gen FTO merupakan gen yang bertanggung jawab terhadap obesitas akan tetapi tidak memiliki keterkaitan dengan sindrom ovarium polikistik, serta tidak memiliki korelasi dengan BMI

Polycystic ovary syndrome (PCOS) is a reproductive disorder characterized by anovulation, irregular menstruation, and hirsutism which often causes infertility. Although the etiology is not fully understood, it is well known that most women with PCOS are obese with a prevalence of 40-80%. Obesity is an excess of body fat accumulation which is characterized by hypertrophy. Fat mass and obesity associated gene (FTO) is known to correlate with obesity. The study found that FTO gene causes an increase in the BMI. This reserach aim to determine the differences in FTO mRNA gene expression and its correlation with BMI in normal and PCOS woman with obesity and lean. This study used blood tissue as a source of mRNA taken in 30 normal lean woman, 30 normal obese women, 30 PCOS lean women, and 30 PCOS obese women. The quantity of FTO mRNA gene expression was determined using quantitative real-time PCR. The result shows that there is differences in FTO mRNA gene expression in PCOS and normal woman with obesity dan non-obesity. FTO mRNA expression in PCOS and normal obesity woman is higher than those in the PCOS and normal lean women, and there is no correlation between FTO gene mRNA expression and BMI. Thus, the FTO gene is a gene responsible for obesity but has no association with polycystic ovary syndrome, and does not have a correlation with BMI. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni’matul Isna
"

Sindrom ovarium polikistik (SOPK) merupakan kelainan reproduksi yang ditandai dengan anovulasi, menstruasi tidak teratur, dan hirsutisme yang seringkali menyebabkan infertilitas. Meski etiologinya belum sepenuhnya dipahami, namun telah diketahui bahwa sebagian besar wanita dengan SOPK mengalami obesitas dengan prevalensi mencapai 40—80%. Obesitas merupakan kelebihan akumulasi lemak tubuh yang dicirikan dengan hipertrofi. Salah satu gen yang diduga terkait dengan obesitas adalah gen fat mass and obesity associated (FTO). Gen FTO menyebabkan peningkatkan nilai BMI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ekspresi mRNA gen FTO dan korelasinya dengan BMI pada wanita SOPK dan normal dengan obesitas dan non-obesitas. Jaringan darah digunakan sebagai sumber mRNA yang diambil pada 30 wanita non obesitas, 30 wanita normal obesitas, 30 wanita SOPK non-obesitas, dan 30 wanita SOPK obesitas. Kuantitas ekspresi mRNA gen FTO ditentukan dengan menggunakan quantitative real-time PCR. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan ekspresi mRNA gen FTO pada kelompok wanita SOPK dan normal dengan obesitas, serta tidak terdapat korelasi antara ekspresi mRNA gen FTO dengan BMI. Gen FTO merupakan gen yang bertanggung jawab terhadap obesitas akan tetapi tidak memiliki keterkaitan dengan sindrom ovarium polikistik, serta tidak memiliki korelasi dengan BMI.


Polycystic ovary syndrome (PCOS) is a reproductive disorder characterized by anovulation, irregular menstruation, and hirsutism which often causes infertility. Although the etiology is not fully understood, it is well known that most women with PCOS are obese with a prevalence of 40-80%. Obesity is an excess of body fat accumulation which is characterized by hypertrophy. Fat mass and obesity associated gene (FTO) is known to correlate with obesity. The study found that FTO gene causes an increase in the BMI. This reserach aim to determine the differences in FTO mRNA gene expression and its correlation with BMI in normal and PCOS woman with obesity and lean. This study used blood tissue as a source of mRNA taken in 30 normal lean woman, 30 normal obese women, 30 PCOS lean women, and 30 PCOS obese women. The quantity of FTO mRNA gene expression was determined using quantitative real-time PCR. The result shows that there is differences in FTO mRNA gene expression in PCOS and normal woman with obesity dan non-obesity. FTO mRNA expression in PCOS and normal obesity woman is higher than those in the PCOS and normal lean women, and there is no correlation between FTO gene mRNA expression and BMI. Thus, the FTO gene is a gene responsible for obesity but has no association with polycystic ovary syndrome, and does not have a correlation with BMI. 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library