Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
Iskandarsyah
Abstrak :
Tesis ini berfokus pada pembahasan pembuatan perjanjian antara kedua pihak yang sepakat untuk melakukan jual-beli via internet, serta masalah terjadinya sengketa pada perjanjian jual-beli yang dilakukan melalui media internet.
Hasil penelitian menunjukan terdapat kesepakatan pada perjanjian jual-beli melalui internet, seperti yang juga terjadi pada perjanjian jual-beli konvensional. Namun dalam melakukan kesepakatan, penjual dan pembeli tidak harus bertemu langsung dalam arti kedua pihak hadir secara fisik untuk menyampaikan kehendak dalam suatu perjanjian.
Jika dikemudian hari terjadi perselisihan antara apa yang dikehendaki dengan apa yang dinyatakan oleh salah satu pihak, maka pernyataan itulah yang dijadikan sandaran bagi pihak lainnya untuk menuntut prestasi.
Terdapat pola untuk mencapai sepakat dalam transaksi elektronik yang dikenal dengan 3 klik. Klik pertama: calon pembeli melihat penawaran. Klik kedua: calon pembeli menerima penawaran tersebut, dan klik ketiga merupakan peneguhan dan persetujuan calon penjual/penawar terhadap penerimaan calon pembeli.
Jika ada salah satu pihak wanprestasi, maka pihak yang dirugikan dapat menuntut pelaksanaan prestasi sesuai dengna Hukum Acara Perdata.
Penyelesaian sengketa di luar pengadilan dapat dilakukan melalui arbitrase atau penyelesaian sengketa alternatif berdasarkan itikad baik dengan mengesampingkan penyelesaian dengnan litigasi di pengadilan.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14451
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Iskandarsyah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S31985
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Iskandarsyah
Abstrak :
Masalah dalam penentuan berapa lama suatu lapangan hidrokarbon dapat beroperasi menjadi hal utama yang sulit ditentukan berdasarkan data interpretasi lapangan sebelum dilakukanya pengeboran Hal ini diakibatkan oleh ketidakpastian akan pengaruh luar terhadap reservoar tersebut Untuk menggambarkan kondisi lapangan setelah diproduksi maka perlu dilakukannya simulasi Hasil simulasi menyatakan bahwa lapangan X memiliki kemungkinan produksi hingga tahun 2015 dengan total produksi sebesar 3 927 830 2 barrel dengan pengaruh dorongan akuifer bervolume 500 000 dan indeks produksi 5 000 setelah mencocokkan data sejarah produksi dengan data simulasi pada januari 2011 hingga januari 2013 Penerapan Perolehan Kedua SR seperti injeksi kimia harus sudah dilakukan sebelum tahun 2015 karena pengaruh dorongan dari akuifer tidak dapat membantu bergeraknya hidrokarbon ke permukaan.
......Determining how long a hydrocarbon field can operate becomes the main thing because it was difficult to determine based on the interpretation of the data field before production This is caused by the uncertainty of external influence on the reservoir To describe the condition of the field after being produced it is necessary to do simulations The simulations show that the field X has the possibility of production until 2015 with a total production amounted to 3 927 830 2 barrels with aquifer drive volume 500 000 and the production index of 5000 The simulation based on history matching of production data with simulation data in January 2011 until January 2013 Application of Second Recovery SR such as chemical injection had been done before 2015 because of the drive influence from the aquifer no longer help the movement of hydrocarbons to the surface.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52713
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Triyana Iskandarsyah
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Kurniawan Iskandarsyah
Abstrak :
Latar Belakang
Proses inflamasi memegang peranan terhadap patofisiologis sindroma koroner akut (SKA). High sensitivity C-reactive protein (hs-CRP) sebagai salah satu petanda inflamasi sistemik yang diproduksi hati merupakan prediktor kuat kejadian kardiovaskuler pada pasien-pasien SKA. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa setengah dart pasien SKA yang dipulangkan mempunyai kadar hs-CRP dalam katagori resiko tinggi. Aktifitas fisik yang teratur dan terukur terbukti menurunkan kadar hs-CRP pada pasien-pasien pasca SKA.
Tujuan Penelitian
Membuktikan bahwa latihan fisik jangka pendek secara teratur dan terukur yang dijalani oleh pasien-pasien pasca infark miokard akut menurunkan kadar hs-CRP yang berbeda dibandingkan dengan yang tidak latihan .
Metodolagi
Penelitian prospektif berupa randomized controlled trial terhadap 32 pasien IMA yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Dilakukan latihan teratur dan terukur dengan intensitas rendah selama 5 had pada kelompok perlakuan dengan mengukur dan membandingkan kadar hs-CRP sebelum dan sesudah latihan pada kedua kelompok.
Hasil
Hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar median hs-CRP sebelum latihan antara kelompok perlakuan dan kontrol (p=0.13). Terjadi penurunan kadar median hs-CRP yang bermakna antara sebelum dan sesudah latihan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p 3.0004 vs peJ.038).Tidak terdapat perbedaan kadar median hs-CRP sesudah latihan antara kelompok perlakuan dan kontrol (-0.09).Tidak terdapat perbedaan selisih penurunan kadar median hs-CRP antara kelompok perlakuan dan kontrol (p=0.38).
Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan besar penurunan kadar hs-CRP pada pasien - pasien pasca infark miokard akut yang menjalani latihan fisik jangka pendek secara teratur dan terukur dibandingkan dengan yang tidak latihan.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58456
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Mirza Iskandarsyah
Abstrak :
Pertumbuhan ekonomi setiap negara yang dikelola secara jujur dan profesional akan memacu pertumbuhan bisnis dalam negeri negara yang bersangkutan. Dampak ganda pertumbuhan usaha bisnis itu adalah bertambahnya jumlah permintaan barang dan jasa nasional. sehingga jumlah produksi barang dan jasa tingkat nasional juga akan meningkat. Produksi barang dan jasa tingkat nasional juga akan meningkat.
Produksi barang dan jasa secara besar-besaran tersebut tidak dapat memenuhi pennintaan konsumen yang meningkat apabila produk tersebut tidak dijual. Setiap produsen harus bersikap aktif terhadap pasar. Produk mereka harus didistribusi ke pasar sehingga setiap orang konsumen yang mernbutuhkan dapat menemukannya dengan mudah. Perusahaan dan wiraniaga mereka harus dapat menciptakan kebutuhan atau kebutuhan bane konsumen. Mereka wajib menemukan motivasi pembelian yang mendominasi konsumen dalam keputusan membeli barang atau jasa yang mereka usahakan. Selanjutnya mempergunakan pengetahuan tentang motivasi pembelian itu untuk meyakinkan konsumen, bahwa produk mereka mempunyai lebih banyak manfaat dibandingkan dengan produk saingan.
Berbagai macam motivasi pembelian konsumen dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu motivasi pembelian emosional dan motivasi pembelian rasional. Motivasi dapat dikategorikan emosional apabila dalam memutuskan membeli barang atau jasa tertentu, konsumen lebih didominir oleh hal-hal yang bersifat emosi atau perasaan. Sedangkan motivasi pembelian dapat dikategorikan rasional apabila hal-hal yang mendorong konsumen membeli produk yang bersifat rasional. Bagi para wiraniaga salah satu cars menemukan motivasi pembelian yang dominan yaitu membiarkan konsumen yang bersangkutan berbicara tentang kebutuhan mereka akan barang atau jasa yang ditawarkan dan mendengarkannya dengan cermat dan hati-hati.
Pada penelitian ini akan dianalisis bagaimana pengaruh kepercayaan pada rekan kerja, kepuasan kerja secara intrinsik dan ekstrinsik, nilai - nilai bersama dan kualitas komunikasi terhadap komitmen pada perusahaan dengan objek penelitian para wiraniaga Toyota di daerah DKI Jakarta.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20617
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Noor Iskandarsyah
Abstrak :
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar rupiah model moneter harga fleksibel di Indonesia dalam tahun 1997:8-2005:12 dalam jangka pendek dan jangka panjang. Terdapat tiga variabel fundamental dalam model moneter harga fleksibel yaitu jumlah uang beredar, pendapatan, dan suku bunga. Dengan melihat pengaruh masing-masing variabel tersebut balk dalam negeri (Indonesia) maupun luar negeri'(Amerika Serikat) dapat diketahui variabel mans yang paling berperan atau paling dominan terhadap perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Teknis analisis yang digunakan adalah uji kointegrasi prosedur Johansen untuk melihat hubungan jangka panjang dan Error Correction Model (ECM) untuk mengestimasi hubungan jangka pendek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang semua variabel dalam model moneter harga fleksibel mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah, kecuali Fed Fund rate. Dapat juga disimpulkan bahwa dalam jangka panjang PDB Amerika Serikat memberikan pengaruh yang paling dominan terhadap perkembangan nilai tukar rupiah dalam periode free floating exchange rate di Indonesia. Oleh karena itu, dalam rangka penentuan kebijakan nilai tukar rupiah yang reiatif kuat dan stabil dalam jangka panjang, perkembangan variabel PDB Amerika Serikat harus menjadi salah satu bahan pertimbangan.
Sementara itu, dalam jangka pendek semua variabel yang digunakan dalam ECM memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai tukar rupiah. Namun, jumlah uang beredar Amerika Serikat (M1) dua bulan sebelumnya menunjukan signifikansi yang paling besar terhadap variasi nilai tukar rupiah. Berkaitan dengan hal ini, pemerintah dan Bank Indonesia harus terus memantau perkembangan aliran dolar Amerika Serikat di dalam negeri dengan tetap melakukan intervensi dan sterilisasi serta mengurangi unsur spekulasi dalam transaksi valuta asing.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20378
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Liliana Iskandarsyah
Abstrak :
Permasalahan kelompok minoritas Cina di anggap sebagai suatu permasalahan· yang cukup serius di Indonesia karena sering terjadi konflik diantara golongan pribumi denga golongan non-pribumi keturuan Cina yang
membahayakan kehidupan bangsa dan ketahanan nasional. Dalam usaba menciptakan ubungan yang harmonis di antara. kedua golongan ini , cara yang dianggap cukup efektif adalah lewat jalur pend idikan formal, yaitu disekolah. Di sekolab inilab mu id-murid s e bagai generasi penerus bangsa dapat bergaul secara bebas, berbaur tanpa pandang bulu. Sebaliknya, dari pibak non-pribumi Cina sendiri, penelitian Universitas Hasanuddin pada tahun· 1977/1978 menyimpulkan babwa jalur pendidikan formal merupakan upaya pemerintah di bidang pembauran yang paling diterima golongan non-pribumi Cina dibandingkan dengan upaya pemerintah yang lainnya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh tingkat komunikasi antar individu antar ras pada jalur pendidikan formal ini terhadap sikap antar ras; yaitu pengaruh tingkat komunikasi
antar individu arJtar ras yarl dilakukan murid pribumi dengan murid non-p ibumi Cina dan seba liknya terhadap sikap antar ras. Penelitian ini dilakukan di SMAN 17 pada murid kelas II rnelalui kuesioner terhadap 100 orang, yaitu 50 murid pribumi den 50 murid non-pribumi Gina. Berdasarkan data yang telah terkumpul serta analisa dan inter"Fpretasi yang telabJ di1 akukan, basil peneitian ini memperlihatkan bahwa tingkat komunikasi antar individu antar ras pada murid pri bumi maupun murid non-pri Cina
menunjukkan pola yang sama. Di satu sisi adannya murid yang
akrab dengan murid dari ras lainnya dan ada pula yang
kurang akrab. Jumlah angka akrab lebih besar diband ingkan
yang kurang akrab. Walaupun demikian murid yang kurang
akrab dengan murid dari ras lainnya tidak dapat diabaikan
begitu saja, karena jumlahnya. sekitar setengah dari murid
yang akrab dengan murid dari ras lainnya, atau sekitar 30%
dari seluruh responden. Pola ini terlihat sama, baik pada murid pri bumi malipun murid non-pri Cina
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S4110
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M. Iskandarsyah
Abstrak :
Pembahasan dan penelitian mengenai kehidupan sosial dan sesuatu yang gaib serta berbagai dinamikanya sudah acapkali dilakukan oleh peneliti-peneliti sosial, terutama peneliti Sosiologi, Psikologi, maupun Antropologi, pangkal tolak diadakannya penelitian-penelitian tersebut adalah munculnya rasa keingin tahuan para peneliti dalam melihat gejolak yang terjadi menyangkut fenomena sosial yang ada serta ragam faktor pendukung dibelakangnya.
Melalui penelitian ini penulis ingin menjawab pertanyaan dan rasa ingin tahu tersebut dengan melihat dinamika kehidupan warga Kampus Universitas Indonesia. Jawaban yang ditampilkan adalah merupakan gambaran tentang kerangka dan struktur pola pikir yang melibatkan pemahaman-pemahaman mengenai pengalaman tiap-tiap individu dalam memaknai cerita-cerita hantu yang beredar di lingkungan Kampus Universitas Indonesia. Hingga pada akhirnya membawa kepada sebuah kesimpulan yaitu sebuah proses konstruksi budaya yang di tanamkan oleh agen-agen sosial, hal ini membawa pengalaman seorang individu untuk kemudian dilanjutkan dalam bentuk tindakan-tindakan keseharian dan bereaksi terhadap apa yang akan dihadapinya. Adanya aksi dan reaksi menciptakan sebuah pengalaman tersendiri yang pada intinya membuat pengalaman pengetahuan yang didasari oleh pengetahuan-pengetahuan masa lalu diaplikasikan dalam bentuk tindakan-tindakan keseharian.
Discussion and research on social and something magical and different dynamics are often conducted by social researchers, particularly researchers Sociology, Psychology, and Anthropology, the base of the departure holding these studies was the emergence of a sense of curiosity to see the researchers in the turmoil concerning social phenomena as well as various supporting factors behind it.
Through this study the authors wanted to answer the questions and curiosity by examining the dynamics of the life of the University of Indonesia. The answer shown is a picture of the framework and structure of the mindset that involves understanding-understanding of the experience of each individual over the meanings of ghost stories circulating in the University of Indonesia. And eventually brought to a conclusion that is a process of cultural construction in the plant by the social agents, it brings the experience of an individual to then continue in the form of daily actions and react to what to expect. The action and reaction creates an experience in itself and in essence, makes the experience of knowledge that is based on past knowledge is applied in everyday actions.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42881
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library