Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
Intan Puspitasari
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Intan Puspitasari
"Tema dari skripsl ini adalah Furiitaa, yaitu sebuah fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat 3epang di mana anak-anak muda lulusan SMU maupun universitas berusia 15 - 34 tahun yang tidak menuntaskan sekolah dan tidak bekerja sebagai pegawai tetap, melainkan melakukan pekerjaan paruh waktu dan berganti-ganti pekerjaan paruh waktu sesuai dengan kehendaknya. Angka pengangguran yang terus meningkat mengakibatkan para lulusan SMU dan universitas gagal memperoleh pekerjaan tetap dan menjadi furiitaa. Restrukturisasi perusahaan yang intensif dan perusahaan berusaha mengurangi biaya dengan memberikan pensiun dini, mengurangi penerimaan pegawai baru, atau mengubah posisi full-time menjadi part-time menjadi penyebab utama munculnya furiitaa. Berbagai tanggapan muncul sebagai akibat dari keberadaan furiitaa dalam masyarakat Jepang. Sebagian dari masyarakat ]epang cenderung untuk menolak atau memandang negatif adanya furiitaa. Namun demikian, ada juga yang memandang furiitaa sebagai sarana yang tepat untuk belajar bersosialisasi dan berkomunikasi dalam dunia kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13670
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kartika Intan Puspitasari
"Penelitian ini dibuka oleh fenomena perpajakan banyak kendala yang dihadapi oleh wajib pajak Beberapa diantaranya yaitu wajib pajak kadang merasa diperlakukan tidak adil dalam pemungutan pajak dan juga kurangnya informasi yang didapat oleh wajib pajak yang menyangkut kewajiban perpajakannya Dengan kata lain peningkatan kepatuhan wajib pajak berhubungan erat dengan pelayanan yang diberikan oleh negara terhadap para wajib pajak Oleh karena itu didirikan Komite Pengawas Perpajakan Akan tetapi masih banyak yang belum mengetahui keberadaan Komite Pengawas Perpajakan Maka penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas peran lengkap Komite Pengawas Perpajakan dan apa saja kendalanya
Menggunakan metode penelitian kualitatif yang berdasarkan hasil wawancara mendalam ukuran efektivitas Komite Pengawas Perpajakan diukur lewat pendekatan sumber proses dan sasaran Dalam penelitian ini juga menampilkan model penelitian sebelum dan sesudah turun ke lapangan Hasil dari penelitian ini peran dari Komite Pengawas Perpajakan dapat dikatakan cukup efektif hal ini terlihat dari input proses dan output Untuk kendala yang dihadapi yaitu kurangnya sosialisasi keterbatasan wewenang keterbatasan dalam melaksanakan law enforcement dan keterbatasan jumlah sumber daya manusia.
This research opened by the phenomenon of tax obstacles faced by many taxpayers Some of them namely taxpayers sometimes feel treated unfairly in the tax collection and also a lack of information obtained by the taxpayer regarding tax obligations In other words increasing tax compliance is closely related to the services provided by the state against the taxpayers Therefore established the Tax Ombudsman Committee However there are still many who do not know the existence of the Tax Ombudsman Committee So this study aims to determine the effectiveness of the role of the Tax Ombudsman Committee and complete any obstacles Using qualitative research methods are based on in depth interviews the size of the Tax Ombudsman Committee measured the effectiveness of the approach through sources processes and goals In this study a research model also displays before and after going to the field The results of this study the role of the Tax Ombudsman Committee can be quite effective it is seen from the input process and output To the constraints faced by the lack of socialization limited authority limitations in performing law enforcement and the limited number of human resources."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52744
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Riskyana Dewi Intan Puspitasari
"Perekaman gambaran Denyut Jantung Janin (DJJ) dan kontraksi uterus ibu merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk pemantauan kesehatan ibu dan janin. Pemantauan gambaran DJJ dan kontraksi uterus biasanya didukung dengan alat elektronik yang disebut Kardiotokografi (KTG). Tujuan dari pemantauan menggunakan KTG, terutama bagi kesehatan janin, adalah untuk mencegah terjadinya mobiditas dan mortalitas pada janin yang memiliki resiko mengalami hipoksia. Dalam penggunaannya, pergerakan ibu atau janin serta pergeseran sensor pada saat pengambilan data menyebabkan sinyal KTG bersifat non-stasioner dan memuat noise. Noise dan bentuk non-stasioner yang muncul menurunkan kualitas perekaman sinyal KTG sehingga dapat menimbulkan kesalahan interpretasi oleh dokter atau bidan. Deteksi otomatis dapat ditambahkan pada sistem KTG untuk memudahkan obgin dan bidan dalam melakukan interpretasi serta membantu mengurangi resiko kesalahan interpretasi gambaran DJJ. Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah deteksi otomatis terjadinya hipoksia pada janin mengunakan sinyal DJJ pada data KTG yang robust terhadap noise. Pada penelitian ini digunakan pendekatan metode Higher Order Spectral (HOS) Bispektrum. Hasil evaluasi menunjukkan dari penelitian ini diperoleh hasil akurasi, sensitivitas, spesifisitas, f1-score, dan AUC sebesar 60.02%, 60.91%, 57.75 %, 60.02 %, dan 60.23 %.
Recording signal of Fetal Heart Rate (FHR) and maternal uterine contractions is one of the examinations conducted for monitoring maternal and fetal health. The monitoring of FHR and uterine contractions signal is usually supported by an electronic device called Cardiotocography (CTG). The purpose of monitoring using CTG is to prevent morbidity and mortality in the fetuses who are at risk of developing hypoxia. In the mechanism of the occurence of FHR, changes that occur at FHR are also effected by uterine contractions. In its use, the movement of the mother of fetus, and shifts of the sensor during data collection cause CTG signal to be non-stationary and noisy. Noise and non-stationary shape that appear in signal reduce the quality of CTG signal so that it can cause misinterpretastion by doctor and midwives. Automatic detection can be added to the CTG system to make easier for midwives to interpret and help reduce the risk of misinterpretation of FHR and uterine contractions signal. This study aims to solve the problem of automatic detection of hypoxia in the fetus using FHR and uterine contraction signal from CTG data. Besides, a detection process that is robust to noise is also carried out. Bispektrum cross-correlation wavelet approach was used in this study. Evaluation results show that the method proposed in this study obtained accuracy, sensitivity, specificity, f1-score, and AUC 60.02%, 60.91%, 57.75 %, 60.02 %, dan 60.23 %."
Depok: Fakultas Ilmu Kompter Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library