Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan Ilham Saputra
Abstrak :
Perkembangan output yang dihasilkan oleh suatu industri tidak terkecuali industri radio, televisi dan alat elektronik sejenisnya untuk hiburan dipengaruhi oleh dua unsur yang dominan, yaitu pertama adalah dari penggunaan faktor produksi dan kedua, penguasaan teknologi. Faktor produksi secara umum adalah tenaga kerja dan modal. Namun penggunaan dan pemanfaatan faktor produksi pun tidak begitu cukup, sebab tanpa adanya penguasaan dan pemanfaatan teknologi, maka pertumbuhan dari output tersebut akan lambat. Memang dengan penggunaan faktor produksi secara besar-besaran dapat juga mendorong pertumbuhan industri dengan cepat, tapi yang harus diingat kembali bahwa faktor produksi mempunyai sifat yang terbatas dan sangat mudah untuk dipindahtempatkan. Sehingga pengusaan dan pemanfaatan teknologi menjadi suatu yang mutlak. Pengusaan dan pemanfaatan teknologi pada suatu industri salah satunya dapat dilihat dari besarnya nilai total faktor produktivitas (TFP). Semakin tinggi nilai TFP suatu industri semakin tinggi pula pengusaan teknologinya. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan mengetahui berapa besar pengaruh faktor produksi terhadap output yang dihasilkan dan berapa besar nilai TFP pada industri radio, teievisi dan alat elektronik sejenisnya untuk hiburan. Penelitian ini sendiri menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas yang dapat secara gamblang menggambarkannya peranan faktor produksi dan sekaligus juga mengetahui besarnya TFP pada industri tersebut. Hasil dan analisa regresi yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengunaan faktor produksi terhadap perkembangan dan pertumbuhan outputnya. Namun pertumbuhan output industri radio, televisi dan alat elektronik sejenisnya untuk hiburan lebih disebabkan dari mobilisasi faktor produksinya bukan dari pemanfaatan faktor produksi secara optimal dan pengusaan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari besarnya nilai elastistas masing-masing faktor produksinya dan nilai TFP. Dari hasil analisa regresi tersebut diatas, maka kebijakan yang disarankan adalah, dalam mengembangkan industri radio, televisi dan alat elektronik sejenisnya untuk hiburan untuk saat ini dan dimasa yang akan datang sebaiknya kebijakan pemerintah lebih menitikberatkan pada pengembangan kualitas sumber daya terutama pada sumber daya manusia, bukan hanya sebesar-besarnya memobilisasi sumberdaya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T12601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricko Ilham Saputra
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi sistem pengendalian manajemen menggunakan four levers of control pada perusahaan kontraktor minyak dan gas. Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus dan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa belief system berupa visi dan misi selaras dengan strategi dan tujuan perusahaan walaupun secara deskripif pernyataannya dinilai masih umum. Perusahaan jarang mengkomunikasikannya kepada karyawan dalam sebuah pertemuan. Boundary system dari etika kepegawaian telah membatasi perilaku kerja karyawan. Namun, batasan dari pedoman Pertamina menemui kendala pada proses progres pelaporan proyek dan penetapan klien. Pada diagnostic control system, karyawan mengetahui target yang ditetapkan pada indikator kinerja perusahaan. Namun, perusahaan belum maksimal dalam melakukan monitoring dan evaluasi dalam memantau capaian kinerja secara aktual. Strategic uncertainties berasal dari perubahan isi pedoman Pertamina yang menyebabkan perubahan seperti penggantian standartisasi dan komponen item proyek hingga perubahan perangkat teknologi di mana supplier dan vendor yang dimiliki perusahaan belum tentu dapat memenuhinya secara cepat. Selain itu, force majeure akibat perubahan iklim dan pandemi Covid 19 telah mempengaruhi kelancaran kegiatan bisnis perusahaan. Interactive control system diimplementasikan dengan terbukanya manajemen puncak pada ide baru dari karyawan. Namun, inisiasi debate and dialogue masih bergantung pada instruksi dari manajemen puncak. ......This study aims to analyze the implementation of a management control system using four levers of control in oil and gas contractor. This study uses a case study strategy and qualitative methods. Data was collected by means of interviews and documentation. This study shows that belief system in the form of a vision and mission is in line with the company's strategy and goals, although descriptively the statement is considered general. Companies rarely communicate it to employees in a meeting. Boundary system of staffing ethics has limited employee work behavior. The limitations of Pertamina's guidelines encounter obstacles in the project reporting progress process and client determination. Diagnostic system, employees know the targets set on the company's performance indicators. The company has not been maximal in conducting monitoring and evaluation in actual performance achievements. Strategic uncertainties stemmed from changes in the contents of Pertamina's guidelines which led to changes such as the replacement of standardization and component project items as well as changes in technology equipment where suppliers and vendors owned by company were not necessarily able to fulfill them quickly. Force majeure due to climate change and Covid 19 has affected the smooth running of the company's activities. Interactive system is implemented by opening up top management to new ideas from employees. Initiation of debate and dialogue depends on top management instructions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Saputra
Abstrak :
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Salah satu ruang lingkup layanan publik adalah layanan pariwisata. Turunnya indeks kebahagiaan DKI Jakarta dna menjadi kota dengan tingkat stres no. 6 didunia dirasa perlu untuk adanya tempat wisata melepas lelah dari rutinitas dan menghilngkan stres akibat kerja. Salah satu layanan wisata yang ada adalah wisata Taman Margasatwa Ragunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan pengunjung terhadap layanan taman margasatwa ragunan.Teori yang digunakan untuk mengukur kepuasan pengunjung adalah menurut Parasuraman, Zeithml dan Berry (1990) yang mengelompokkan lima dimensi pokok, yaitu dimensi SERVQUAL (Service Quality). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (positivist) dengan menggunakan format skala Likert dan melakukan wawancara mendalam untuk mengonfirmasi hasil kuisoner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan (gap) antara pelayanan yang diberikan Taman Margasatwa Ragunan dengan yang diharapkan oleh para pengunjung. Nilai kesenjangan rata-rata terendah berarti paling baik adalah responsiveness (ketanggapan). Sedangkan nilai kesenjangan (gap) rata-rata tertinggi berada pada dimensi tangibles (bukti fisik) yaitu sebesar -0.89 maka dimensi tangibles (bukti fisik) dapat dikatakan kurang baik dan perlu diperbaiki. Namun, secara keseluruhan responden penelitian merasa puas terhadap pelayanan Taman Margasatwa Ragunan. ......Public service is an activity or series of activities in the context of fulfilling service needs in accordance with statutory regulations for every citizen and resident of goods, services, and/or administrative services provided by public service providers. One of the scopes of public services is tourism services. The decline in the happiness index of DKI Jakarta and became the city with the stress level no. In the world it is necessary for a tourist place to unwind from routine and relieve stress due to work. One of the existing tourism services is the Ragunan Wildlife Park tour. This study aims to analyze the level of visitor satisfaction with the services of the Ragunan Wildlife Park. The theory used to measure visitor satisfaction is according to Parasuraman, Zeithml and Berry (1990) who grouped five main dimensions, namely the SERVQUAL (Service Quality) dimension. This study uses a quantitative (positivist) approach using a Likert scale format and conducts in-depth interviews to confirm the results of the questionnaire. The results showed that there was a gap between the services provided by the Ragunan Wildlife Park and those expected by the visitors. The lowest average gap value means that the best is responsiveness. While the highest average gap value is in the tangibles dimension (physical evidence) which is -0.89, the tangibles dimension (physical evidence) can be said to be less good and needs to be improved. However, overall the research respondents were satisfied with the services of the
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library