Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hartiningsih
Abstrak :
Farmasi merupakan salah satu dari pelayanan penunjang medis terapeutik yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan rumah sakit secara menyeluruh. Dan unit Farmasi memegang peranan yang sangat penting terhadap pengeluaran dan pendapatan rumah sakit.Pelayanan Unit Farmasi RS Asri (RSA) terhadap resep yang dikeluarkan oleh unit Rawat Jalan di RSA belum optimal, dilihat dari jumlah resep keluar (tidak ditebus di unit Farmasi RSA) sebesar 16%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menebus resep pada pelayanan resep rawat jalan RSA. Diketahuinya hubungan antara faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong dengan perilaku menebus resep di Farmasi RSA.Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dengan survey cross sectional. Analisis statistik dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil analisis univariat menunjukkan faktor predisposisi pasien umum di unit rawat jalan RSA adalah mayoritas berumur antara 25 - 45 thn, mayoritas perempuan, berpendidikan tinggi, mayoritas pegawai swasta untuk yang menebus resep dan tidak bekerja untuk yang tidak menebus resep, mempunyai persepsi terhadap harga obat di Farmasi RSA sedang dan menyatakan ketersediaan obat mayoritas lengkap. Berdasarkan faktor pendukung adalah sebagian besar responden mempunyai penghasilan tinggi yaitu >10 juta dan mempunyai waktu tempuh ke RSA > 30 menit. Berdasarkan faktor pendorong adalah sebagian besar responden menyatakan pelayanan petugas Farmasi RSA cepat, ramah, jelas dalam memberikan informasi, area Farmasi bersih, dan cukup nyaman untuk ruang tunggu Farmasi baik berdasarkan suhu dan kebisingan maupun tata letaknya. Sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi terhadap ketersediaan obat dengan perilaku menebus resep di Farmasi RSA. Saran yang di ajukan kepada manajemen RSA adalah dilakukan evaluasi dan peninjauan kembali terhadap ketersediaan obat. Metode yang dapat dilakukan antara lain adalah analisa ABC dan evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan Formularium RSA. Dibuat alur pelayanan resep rawat jalan yang mengarahkan pasien ke Farmasi setelah keluar dari poliklinik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah kesediaan dokter dan petugas poliklinik memberikan informasi tentang Farmasi dan menyarankan untuk menebus resepnya di RSA.Dibuat sistem informasi yang dapat mencegah penebusan resep obat di luar rumah sakit seperti Paperless Information System dan pembenahan sistem informasi yang terkait dengan logistik Farmasi. Dibuat layanan pengantaran obat ke rumah pasien. ......Pharmacy is one of the medical therapeutic support services that can not be separated from overall hospital services. And Pharmaceutical unit plays a very important towards hospita expenses and income. Asri Hospital (RSA) Pharmacy Unit Services to the prescription issued by the Outpatient unit in RSA is not optimal, judging from the number of prescriptions out (not redeemed in unit of Asri Hospital Pharmacy) by 16%. The purpose of this study was to determine the factors that influence prescription behavior at RSA outpatient prescripti on services. Knowing the relationship between predisposing factors, supporting factors and the factors driving the prescription behavior in the RSA Pharmacy. This study is analytic with quantitative approach. Collecting data with cross sectional survey. Statistical analysis was done in univariate and bivariate. Results Univariate analys is showed patients with predisposing factors common in the outpatient unit of RSA is the majority aged between 25-45 years, the majority of women, highly educated, the majority of private employees who fill a prescription for and does not work for that does not fill a prescription, have perceptions of drug prices in Pharmacy RSA is intermediate and the majority expressa complete drug availability. Based on the supporting factoris that most respondent shave a high income that is > 10 million and has a travel time to the RSA > 30 minutes. Based on the factors driving the majority of respondents stated RSA Pharmacy services officer fast, friendly, clear in providing information, Pharmacy area clean, and comfortable enough for both of Pharmacy waiting room based on temperature and noise as well as its layout. While the results of bivariate analysis shows that there is a relationship between perceptions of the availability of drugs to the prescription behavior in Asri Hospital Pharmacy. Ask advice of the Asri hospital management is evaluated and a review of drug availability. The method can be performed include ABC analysis and evaluation of the implementation of RSA formulary compliance. Created flow out patient prescription service that directs patients to the pharmacy after the exit of the polyclinic. One way that can be done is the willingness of doctors and clinic staff provide information about the Pharmacy and suggested to make up the prescription at the RSA. Created an information system that can prevent the redemption of prescription drugs outside hospitals such as Paperless Information System and the improvement of information systems related to thelogistics of Pharmacy. Created drug delivery service to the patient's home.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T29790
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Hartiningsih
Abstrak :
Penelitian ini mengungkapkan bahwa pengalaman perempuan dapat membentuk solidaritas politis dan menjadi gerakan bersama untuk menolak kekerasan dan menegakkan demokrasi dengan cara-cara berpolitik yang baru. Akan tetapi, hal itu tidak bisa dianggap sebagai "sudah seharusnya". Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode personal naratif atau wawancara mendalam mengenai sejarah hidup responden, terungkap, bahwa kata kuncinya adalah pengalaman yang didefinisikan oleh diri sendiri setelah pembangkitan kesadaran (CR). Prosesnya episternik. Kalau dikotomi publik-privat berhasil dibongkar dalam proses CR, maka diasumsikan tidak ada lagi dikotomi antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum, sehingga solidaritas politis lebih mudah terbentuk. Namun hal itu tak bisa diandaikan. Hasil riset memperlihatkan diperlukannya kesadaran yang tinggi dan upaya terus menerus untuk mewujudkan solidaritas politis, karena ada "ego" manusia yang cenderung untuk menguasai manusia lainnya. Cara berpolitik yang baru hanya mungkin dilakukan kalau terjalin solidaritas politis antar perempuan, dan hal ini berawal hubungan-hubungan yang lulus antar manusia. Itulah demokrasi dalam perspektif perempuan. Pengalaman perempuan juga paralel dengan kaum marjinal. Cara pandang epistemik antara perempuan dan kelompok marginal juga paralel; bahwa pengalaman mereka didefinisikan oleh masyarakat, penguasa, tradisi, agama dan lain-lain. Dengan kata lain, cara baru berpolitik juga hanya dimungkinkan kalau ada dekonstruksi dan destabilisasi pemahaman epistemik mereka yang termarjinalkan. Karena itu, perjuangan politik perempuan tidak dapat dilakukan secara eksklusif, dan perempuan berpotensi menjadi agen pembaharu di dalam masyarakat. Women 's Experience: Solidarity, a New Way of Doing Politics to Enhance DemocracyThe study explores that women's experience can form a political solidarity and allied movement to cast off violence and to establish democracy with new ways of doing politics. However, it cannot be taken for granted, as "how it should be". By using qualitative approach, personal narratives or in-depth life history interview, I discovered that the key word is that the self-defined experience after Consciousness Raising (CR). The process is epistemic. If the dichotomy of public-private is successfully understood in the process of CR, it is assumed that there are no more dichotomies between private and public interests so that political solidarity is easier to form. After all, this cannot just be imagined. This research disclosed that it takes high consciousness and continuous effort to form political solidarity due to the existing human ego that tends to dominate each other. A new ways of doing politic is made possible only if there is solidarity among women and it begins with sincere human relations. That is democracy from women's perspective. Women's experience is also parallel to that of the marginal group. Epistemic view between women and marginal group is also parallel, in that society, rulers, tradition, religions, etc define their experience. In other word, a new ways of doing politics is made possible only if there is deconstruction and destabilization of epistemic understanding of those marginalized. Consequently, women's political movement cannot be achieved exclusively, and women are a potential force as the agent of change in their society.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hartiningsih
Abstrak :
[Menghadapi tantangan pada abad ke 21, anak-anak perlu dipersiapkan mencapai tingkat perkembangan yang optimal meliputi seluruh aspek perkembangan dan mencapai tujuan pembelajaran yang meliputi tidak hanya pemahaman serta ketrampilan, namun juga pembawaan diri dan perasaan. Guru-guru sebagai ujung tonggak pendidikan anak di sekolah perlu diberi pembekalan pemahaman dan kemampuan merancang pembelajaran yang dapat mempersiapkan anak menghadapi abad ke 21. Pendekatan proyek atau Project Approach merupakan sebuah pendekatan dengan pembelajaran aktif yang bermanfaat bagi anak. Subyek pada penelitian ini adalah guru-guru TK di sekolah TK Dwi Matra dan TK Kirana Preschool. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan before and after study design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui program pelatihan awal mengenai pembelajaran dengan pendekatan proyek yang diikuti oleh guru-guru TK, maka kemampuan menjelaskan pendekatan proyek termasuk pengertian, manfaat dan tahapan pendekatan proyek meningkat signifikan Selain itu, peningkatan yang signifikan juga terjadi pada kemampuan merancang pembelajaran dengan pendekatan proyek. Dari hasil rancangan pembelajaran menunjukkan pencapaian hasil yang cukup baik untuk perancangan tahap pertama pendekatan proyek, namun hasil perancangan tahap kedua dan tahap ketiga menunjukkan hasil yang belum optimal. Kendala dan tantangan yang dialami dalam penelitian ini selanjutnya dipaparkan dalam diskusi penelitian. ;In facing the 21st century, children need to be prepared in reaching their optimum development level which encompas all aspect of growth and to achieve the learning goals which include not only knowledge and skill, but also disposition and feeling. Teachers as the forefront of education need to be equipped with the understanding and skill of a learning method which can prepare the children to face this 21st century challenge. Project approach is an approach which utilizes active learning which is beneficial for the children. Subject to this research are kindergarten teachers at Dwi Matra Kindergarten and Kirana Preschool Kindergarten. This research is a quantitative research using before and after study design. The result suggest that through preliminary training program on learning with project approach, the kindergarten teachers ability to explain project approach including understanding, benefit and stages of project approach have increased significantly, the teachers ability to design learning with project approach have also improved significantly. The result of learning design that the teachers had made shows a remarkable result for the first stage of the project approach; however the second and third design result was not as optimal. Obstacle and challenges faced in the research will be elaborated further in the research discussion. , In facing the 21st century, children need to be prepared in reaching their optimum development level which encompas all aspect of growth and to achieve the learning goals which include not only knowledge and skill, but also disposition and feeling. Teachers as the forefront of education need to be equipped with the understanding and skill of a learning method which can prepare the children to face this 21st century challenge. Project approach is an approach which utilizes active learning which is beneficial for the children. Subject to this research are kindergarten teachers at Dwi Matra Kindergarten and Kirana Preschool Kindergarten. This research is a quantitative research using before and after study design. The result suggest that through preliminary training program on learning with project approach, the kindergarten teachers ability to explain project approach including understanding, benefit and stages of project approach have increased significantly, the teachers ability to design learning with project approach have also improved significantly. The result of learning design that the teachers had made shows a remarkable result for the first stage of the project approach; however the second and third design result was not as optimal. Obstacle and challenges faced in the research will be elaborated further in the research discussion. ]
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
T44147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emy Handayani Hartiningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian mengenai pelaksanaan penyelesaian keberatan dan pengurangan PBB (peradilan semu dalam PBB) Inspeksi PBB Jakarta Utara Timur dan Kantor Inspeksi PBB Jakarta Selatan . Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran serta memperbandingkan efektivikarta Selatan. pelaksanaan penyelesaian, tas pelaksanaan penyelesaian pada kedua instansi tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara dengan beberapa informan (fiskus dan wajib pajak), dan. studi kepustakaan. Di Kantor Inspeksi PBB Jakarta Utara Timur dan Kantor Inspeksi PBB Jakarta Selatan terdapat kesamaan dalam proses pelaksanaan penyelesaian keberatan dan pengurangan PBB, yang meliputi tiga hal pokok, yakni pemeriksaan ketetapan dan persyaratan administrasi, pembuktian dan pembuatan keputusan. Sehubungan dengan kesamaan tersebut, maka dalam melihat efektivitas pelaksanaan penyelesaian bandingan waktu penyelesaian mengajukan banding. Perbandingan terhadap pelaksanaan penyelesaian keberatan dan pengurangan PBB pada kedua tuk mengetahui mana yang lebih efektif. Efektivitas menurut penelitian ini adalah pelaksanaan penyelesaian keberatan dan pengurangan PBB dilakukan dalam waktu yang singkat, dengan hasil keputusan yang adil. dalam arti tidak banyak wajib pajak yang mengajukan banding, Untuk meneliti efektivitas tersebut dipergunakan beberapa variabel yang mempengaruhi, yakni fiskus, jumlah beban tugas, administrasi penyelesaian, fasilitas dan pengawasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya penyelesaian keberalan relatif letih efektif dibanding dengan penyelesaian .pengurangan. Penyelesaian keberatan di Kantor inspeksi PBB Jakarta Selatan relatif lebih efektif daripada di Kantor Inspeksi PBB Jakarta Utara Timur. penyelesaian pengurangan di Kantor Inspeksi PBB Jakarta Utara Timur relauxf lebih efektif daripada di Kantor Inspeksi PBB Jakarta Selatan. Efektivitas tersebut lebih dipengaruhi oleh fiskus, jumlah beban tugas, administrasi penyelesaian, pengawasan, dan kurang dipengaruhi oleh fasilitas.
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library