Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gustaf
"Data Base Plan for Emergency Installation is part of Hospital Management Information System, in special case we are studying of Management Information System for data registration in Emergency Installation for support activity. Dr. M. Djamil Padang Hospital's Company Emergency Installation which still use manual registration procedures and reporting system will be effect to losing patient information.
Objectives of this research are to develop computerized registration information system Dr. M. Djamil Padang Hospital's Company Emergency Installation. To development system we have 2 (two) stages, manual stage by DFD and Flowchart and automation stage by data input, process and output. To support developing automation or computerized system we use Microsoft Access 2000 and Microsoft Visual Basic Version 6.
Regarding to the analyse result at Dr. M. Djamil Padang Hospital's Company Emergency Installation especially in registration and reporting process we found inefficient system as follows :
- Data input use repeat manual system
- Reporting activity use manual report system with collecting data by recapitulation from activity manual forms.
- Raw data report still necessary to process for get Emergency Installation information Consequently the above inefficient system is data input and process inclined data false, in reporting manual process will be effect disinformation data patient.
Therefore, is necessary planed of data base application program that have more effective and efficient with implemented hospital computerize system. This system plan expected to increase service quality for patient. Because this system able to create report relation with health indicator.
Complicity of this systems is high affectivity and efficiently, accurate, easy to operated because relevant with user needed and able to expand in order to develop system that have more complicity in the future time.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitindaon, Gustaf
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen P dan K , 1995
499.221 GUS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adel Gustaf
"ABSTRAK
Dalam masa revolusi (1945-1949) perjuangan dalam bidang diplomasi memainkan peranan yang sangat penting, selain perjuangan bersenjata Diplomasi yang dilakukan Indonesia dalam usaha untuk memperolah pengakuan terhadap kemerdekaan dari negara-negara lain. Pemilihan cara diplomasi dalam perjuangan kemerdekaan didasarkan pada keinginan Indonesia untuk menghindari pertumpahan darah, terutama dan pihak rakyat Indonesia. Selain itu, Indonesia tidak memiliki kekuatan persenjataan yang kuat untuk menandingi kekuatan persenjataan Belanda. Sehingga cara diplomasi dianggap sebagai cara yang paling rasional. Walaupun demikian, tidak semua golongan menyetujui cara diplomasi. Kelompok Persatuan Perjuangan yang dipimpin Tan Malaka tidak menyetujui cara diplomasi. Mereka menginginkan perjuangan bersenjata. Salah seorang yang dianggap memainkan peranan penting dalam perjuangan diplomasi adalah Sutan Sjahrir. Ia adalah Perdana Menteri Indonesia pertama dan salah seorang tokoh pergerakan nasional. Pandangannya mengenai diplomasi diuraikannya dalam pamflet Perdjoeangan Kite' Menurut pendapatnya, cara terbaik dalam mernperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan cara diplomasi yang luwes dan pintar. Dalam masa pemerintahannya, Sjahrir melakukan diplomasi dengan cara melakukan perundingan dengan, Belanda dan melakukan hubungan dengan negara lainnya untuk mendapatkan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia. Salah satu negara yang menjadi tujuan dalam kebijaksanaan diplomasi Sutan Sjahrir adalah Amerika Serikat. Menurut Sjahrir, setelah berakhirnya Perang Dunia II Amerika Serikat telah menjadi kekuatan yang paling besar di Pasifik. Dengan demikian, Amerika memainkan peranan penting dalarn menyelesaikan masalah internasional, terutama di Pasifik. Namun dalam melakukan diplomasi dengan Amerika, Sjahrir menghadapi dua kendala, yaitu: dari dalam negeri dan dari Amerika Serikat. Dari dalam negeri, kendalanya adalah adanya kelompok yang menentang kebijaksanaan diplomasi yang dilakukan Sjahrir. Sedangkan dari Amerika adalah sikap Amerika yang tidak ingin ikut campur dalam masalah Indonesia. Dalam diplomasinya terhadap Amerika Serikat, Sjahrir berusaha bersikap bersahabat dengan Amerika sehingga dapat memperoleh simpati Amerika. Selain itu, Sjahrir juga menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan rasa permusuhan dengan Amerika, seperti bekerja sama dengan blok komunis yang merupakan musuh Amerika Dari usaha-usaha yang dilakukan Sjahrir tersebut, ia berhasil memperoleh simpati dari Amerika. Sesudah Linggarjati ditandatangani Amerika Serikat memberikan pengakuan kedaulatan secara de facto kepada Indonesia. Dan pads saat Sjahrir mengundurkan diri, Amerika Serikat mengirim aide memoire kepada KNIP yang isinya menyatakan bahwa Amerika mendukung Sjahrir. Namun pesan tersebut sampai setelah Sjahrir mengundurkan diri, dan Sjahrir menolak untuk ditunjuk kembali.

"
1996
S12145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangkulung, Joshua Gustaf
"Pandemi Covid-19 memaksa sebagian karyawan di Indonesia untuk bekerja dari rumah.
Perubahan ini menciptakan beberapa tantangan baru yang perlu dihadapi para karyawan
untuk mempertahankan kesejahteraan serta performanya. Modal psikologis dapat menjadi
faktor pelindung untuk membantu para karyawan menghadapi tantangan-tantangan baru
tersebut. Penelitian bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara kreasi pekerjaan dengan
modal psikologis. Penelitian ini mengambil 291 sampel karyawan yang bekerja dari rumah
dari berbagai industri dengan rentang umur 19-61 tahun. Penelitian ini menggunakan
Psychological Capital Questionnaire-12 (PCQ-12) untuk mengukur modal psikologis dan
Job Crafting (JCS) untuk mengukur kreasi pekerjaan. Hasil analisis korelasi Spearman rankorder
menemukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kreasi pekerjaan
ekspansif dan non-ekspansif dengan modal psikologis. Hubungan positif yang signifikan
antara kreasi pekerjaan non-ekspansif dengan modal psikologis menjadi pembahasan yang
menarik sebab bertentangan dengan hipotesis penelitian. Temuan ini memberikan implikasi
penting dengan memberikan informasi terkait strategi yang tepat untuk diaplikasikan
organisasi guna meningkatkan modal psikologis karyawannya yang bekerja dari rumah

Covid-19 pandemic forced some of the Indonesian workers to work from home. This change
created new challenges that those workers need to face in order to maintain their well-being
and performance. Psychological capital (PsyCap) could become a protective factor to help
those workers to face the new challenges. This research focused on identifying the correlation
between job crafting and PsyCap. This research gathered 291 samples of work from home
(WFH) workers from many industries with age ranging from 19-61. This research used
Psychological Capital Questionnaire-12 (PCQ-12) to measure PsyCap and Job Crafting Scale
(JCS) to measure job crafting. The result from Spearman rank-order analysis showed a
significant positive correlation between expansive and non-expansive job crafting with
PsyCap. The significant positive correlation between non-expansive job crafting and PsyCap
became an interesting discussion because it rejected one of this research hypotheses. This
finding gave organizations crucial information about the right strategy to increase WFH
workers' PsyCap.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edward Gustaf
"Metode elektrolisis plasma mampu menginduksi reaksi penggabungan lateks dan starch dengan radikal hidroksil bull;OH yang bertindak sebagai inisiator. Dengan metode elektrolisis plasma, reaksi dapat berlangsung dan perbedaan kepolaran pada reaktan dapat diatasi sehingga kedua material reaktan menjadi cocok compatible dan peningkatan sifat mekanik diharapkan dapat diperoleh. Lateks hibrida yang terbentuk bertindak sebagai material tambahan dalam pembuatan ban karena bersifat akustik, dapat menyerap suara. Karakteriasi lateks hibrida menggunakan FTIR dan pemurniannya dengan proses solvasi menggunakan kloroform. Sintesis dikatakan berhasil secara kualitatif ketika hasil karakterisasi menggunakan FTIR muncul gelombang ikatan eter antara lateks dan starch. Proses sintesis diteliti secara lebih spesifik dengan melihat pengaruh dari konsentrasi elektrolit Na2SO4 yang digunakan dengan variasi sebesar, 0,02; 0,03; 0,04 M, pengaruh posisi terbentuknya plasma katodik atau anodik, dan pengaruh produksi radikal hidroksil bull;OH yang direproduksi oleh katalis FeSO4 berkonsentrasi 20, 30, 40 ppm terhadap perolehan lateks hibrida menggunakan metode elektrolisis plasma. Konsentrasi lateks yang digunakan pada reaksi sebesar 1 -wt yang diperoleh dengan mengencerkan lateks 55 -wt sekitar 9,1 mL menggunakan akuades hingga volume 500 mL, starch yang digunakan sebesar 3 dari massa lateks bervolume 9,1 mL. Tegangan operasi proses dengan plasma anodik dan katodik masing-masing sebesar 567,5 Volt dan 340,5 Volt selama 10 menit. Dari variabel diatas, diperoleh yield per kJ konsumsi energi listrik lateks hibrida dengan menggunakan plasma anodik dan katodik dengan penambahan elektrolit dan tanpa penambahan katalis berturut-turut sebesar 0,04; 0,02; 0,01 dan 0,18; 0,13; 0,12. Sedangkan, yield lateks hibrida dengan menggunakan plasma katodik dengan penambahan elektrolit dan penambahan katalis sebesar 5,75; 14,26; 21,82.

The plasma electrolysis method induces a latex and starch compounding reaction with a hydroxyl radical bull OH as the initiator. By the method of plasma electrolysis, the reaction can take place and the difference of polarity on the reactants can be overcome so that both reactant materials become compatible and an increase in mechanical properties can be obtained. The hybrid latex formed acts as an additional material in tire manufacturing. Latex hybridization using FTIR and purification by solvation process using chloroform. Synthesis is said to work qualitatively when the characterization results using FTIR arises ether bond waves between the latex and starch. The synthesis process was investigated more specifically by looking at the effect of the Na2SO4 electrolyte concentration used with variations of 0.02 0.03 0.04 M, the influence of plasma formation cathodic or anodic, and the effect of production of hydroxyl radicals bull OH reproduced by FeSO4 catalysts concentrating 20, 30, 40 ppm on the acquisition of hybrid latex using plasma electrolysis method. The latex concentration used in the reaction of 1 wt obtained by diluting the latex 55 wt about 9.1 mL using aquadest to 500 mL volume, starch used at 3 of the 9.1 mL latex mass. The operating voltage of the process with anodic and cathodic plasma respectively was 567.5 Volt and 340.5 Volt for 10 min. From the above variables, we obtain yield per kJ of hybrid latex electric energy consumption using anodic and cathodic plasma with electrolyte addition and without catalyst addition of 0.04 0.02 0.01 0.18 0.13 0.12. Meanwhile, the percent yield of latex hybrids using cathodic plasma with electrolyte addition and catalyst addition was 5.75 14.26 21.82.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Gustaf
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh budaya profesi terhadap preferensi reward pekerja pada perusahaan jasa konstruksi di Indonesia dengan menggunakan indikator budaya profesi diantaranya kekuasaan, risiko, pelayanan, waktu, dan tim (Herkenhoff, 2009). Adapun indikator reward yang digunakan pada penelitian ini yang dikemukakan oleh Bussin (2011) diantaranya reward finansial, reward non-finansial, dan benefits. Dengan studi literatur dan valildasi pakar (Sugiyono, 2009; Moleong, 2017), penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memvalidasi berbagai indikator budaya profesi dan indikator reward. Adapun pakar yang terlibat dalam penelitia ini dengan pengalaman kerja minimal 10 tahun terkait kedua bidang tersebut (Nunally & Bernstein, 1967), diharapkan hasil validasi tersebut dapat memberikan gambaran tentang budaya profesi mempengaruhi preferensi reward pekerja. Hasil akhir pada penelitian ini adalah merancang sistem reward yang sesuai berdasarkan budaya profesi dan preferensi pekerja guna memberikan manfaat dan kontribusi nyata bagi pengembangan industri konstruksi di Indonesia (Wardahni, 2020; Sekaran, 2006).

This research aims to investigate the influence of professional culture on employee reward preferences in construction service companies in Indonesia using indicators of professional culture including power, risk, service, time and team (Herkenhoff, 2009). The reward indicators used in this research proposed by Bussin (2011) include financial rewards, non-financial rewards and benefits. With literature studies and expert validation (Sugiyono, 2009; Moleong, 2017), this research aims to identify and validate various indicators of professional culture and reward indicators. As for the experts involved in this research with work experience of at least 10 years related to these two fields (Nunally & Bernstein, 1967), it is hoped that the validation results can provide an overview of professional culture influencing employee reward preferences. The final result of this research is to design an appropriate reward system based on professional culture and worker preferences in order to provide real benefits and contributions to the development of the construction industry in Indonesia (Wardahni, 2020; Sekaran, 2006)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olsson, Gustaf
New York: Prentice-Hall, 1992
629.89 OLS c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library