Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grin Rayi Prihandini
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran dari self-esteem sebagai moderator dalam hubungan antara keterlibatan ayah dan psychological well-being remaja. Keterlibatan ayah yang dipersepsikan remaja berkontribusi terhadap psychological well-being dirinya. Pada masa remaja, self-esteem menjadi hal yang penting sehingga dianggap dapat memperkuat atau memperlemah pengaruh dari keterlibatan ayah terhadap psychological well-being. Partisipan penelitian ini berjumlah 600 orang yang terdiri dari 300 remaja awal (12-15 tahun) dan 300 remaja akhir (18-21 tahun). Pemilihan kedua kelompok usia ini berdasarkan pada perbedaan tantangan yang dialami ketika seseorang mulai memasuki masa remaja dan ketika seseorang mulai bersiap untuk memasuki masa dewasa. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen Nurturant Fathering Scale (NFS) dan Reported Fathering Scale (RFIS) yang dibuat oleh Finley dan Schwartz (2004) untuk mengukur keterlibatan ayah, Ryff's Scales of Psychological Well-Being (RPWB) oleh Ryff (1989) untuk mengukur psychological well-being, dan Rosenberg's Self-Esteem Scale (RSES) oleh Rosenberg (1965) untuk mengukur self-esteem. Analisis moderasi dilakuan melalui program PROCESS dari Hayes pada SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa self-esteem menjadi memoderasi pengaruh dari keterlibatan ayah terhadap psychological well-being pada remaja awal (p<0,05), namun tidak pada remaja akhir (p>0,05). Pada remaja awal, self-esteem berperan dalam memperlemah pengaruh keterlibatan ayah terhadap psychological well-being. Selain itu, terdapat perbedaan skor keterlibatan ayah dalam domain perkembangan anak pada remaja awal dan remaja akhir. Remaja akhir lebih melihat ayahnya terlibat dalam berbagai aspek perkembangan dirinya dibandingkan dengan remaja awal (t=12,487; p <0,05). The purpose of this study was to examine the role of self-esteem as a moderator in the relationship between father involvement and the psychological well-being of adolescents. Adolescents' perception of their father involvement contribute to their psychological well-being. In adolescence, self-esteem is an important issue, thus, it can strengthen or weaken the effect of perceived father involvement on adolescents' psychological well-being. Participants of this study were 600 adolescents that consist of 300 adolescents between the ages of 12-15 years (early adolescents) and 300 adolescents between the ages of 18-21 years (late adolescents). This age group were based on the differences in challenges when someone entering the adolescence and someone who was prepared to entering adulthood. The instruments were used in this study were Nurturant Fathering Scale (NFS) and Reported Fathering Scale (RFIS) by Finley and Schwartz (2004) to measure father involvement, Ryff's Scales of Psychological Well-Being (RPWB) by Ryff (1989) to measure psychological well-being, and Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) by Rosenberg (1965) to measure self-esteem. Analysis of moderation was analyzed using the Hayes's PROCESS program on SPSS 21. The results showed that self-esteem moderate the relationship of father's research to psychological well-being in early adolescents (p <0.05), but not in late adolescents (p> 0, 05). In early adolescence, self-esteem weaken the effect of father involvement on psychological well-being. This study also shows that there are differences of reported father involvement score between early adolescents and late adolescents. The late adolescents perceived their father to be involved in their various developmental aspect compared to the early adolescents (t = 12,487; p <0,05).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grin Rayi Prihandini
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan ayah terhadap psychological well-being remaja awal. Keterlibatan ayah ini dilihat dari sudut pandang anak sehingga anak menilai dan mempersepsi seberapa terlibat ayahnya. Keterlibatan ayah ini melingkupi kualitas afeksi yang diberikan dan keterlibatan dalam domain perkembangan anak. Keterlibatan ayah ini dapat berpengaruh pada kondisi psikologis anak yaitu psychological well-being terutama pada masa remaja awal ketika remaja membutuhkan dukungan sosial dalam menghadapi berbagai perubahan pada masa remaja. Pengukuran keterlibatan ayah dilakukan dengan menggunakan alat ukur Nurturant Fathering Scale (NFS) dan Reported Fathering Scale (RFIS) yang dibuat oleh Finley dan Schwartz (2004), sedangkan pengukuran psychological well-being dilakukan dengan menggunakan alat ukur Ryff?s Scales of Psychological Well-Being (RPWB) yang dikembangkan oleh Ryff (1989). Responden pada penelitian ini berjumlah 205 orang siswa SMP di beberapa wilayah Jabodetabek, yang termasuk dalam kategori remaja awal yaitu berusia 12-15 tahun. Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari keterlibatan ayah, baik dalam hal kualitas afektif (R= 0,033, p < 0,05, one tailed) maupun dalam hal domain perkembangan anak (R=0,031, <0,05, one tailed), terhadap psychological well-being remaja awal.
ABSTRAK
The purpose of this research is to examine the effect of father involvement in psychological well-being of early adolescents. The father involvement was viewed from the children?s point of view that emphasizing children?s retrospective perceptions of their father involvement. The father involvement include quality of affection in father-child relationship and involvement in domains of children life. The father involvement can be effect the psychological conditions in children, that is psychological well being, especially in early adolescents when adolescents need social support to through many changes in adolecents. Father involvement was measured using Nurturant Fathering Scale (NFS) and Reported Fathering Scale (RFIS) that has been made by Finley dan Schwartz (2004), whereas the psychological well-being was measured using Ryffs Scales of Psychological Well-Being (RPWB) that has been developed by Ryff (1989). The respondents of this research were 205 junior high school students in Jabodetabek area, in early adolescents with the age of 12-15 years old. The result of this research shows that there is an effect of father involvement, in the context of affective quality of fathering (R= 0,033, p < 0,05, one tailed) and in the context of involvement in domains of childrens life (R=0,031, <0,05, one tailed), in psychological well-being of early adolescents.
2016
S64976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library