Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria
"Kemampuan bersaing pada pasar dunia saat ini merupakan masalah yang sangat penting yang dihadapi oleh para pelaku bisnis. Dua elemen penting yang sangat mempengaruhi competitiveness adalah quality dan productivity. Mengukur kualitas suatu jasa lebih sulit dibandingkan dengan mengevaluasi kualitas suatu produk. Hal ini menjadi lebih nyata pada kasus transportasi udara karena banyak faktor penting yang dipertimbangkan oleh penumpang sebagai penentu kualitas yang berada di luar kontrol perusahaan penerbangan. Manajemen harus mencari tahu dan mendengarkan konsumen mereka apa saja atribut kualitas yang paling penting bagi konsumen. Butler dan Keller (1992) dalam Truitt dan Haynes (1994) menyatakan bahwa penting bagi manajer perusahaan penerbangan memasukan kualitas pelayanan mereka dalam proses perencanaan strategis, karena service quality yang tinggi (yang dinilai oleh konsumen) akan mengarah kepada behavioral intentions yang positif Garuda Indonesia beruntung, selama beberapa tahun terakhir semakin terlihat menguasai pasar premium, yaitu mereka yang lebih mementingkan kualitas pelayanan dan faktor emosional seperti gengsi. Konsumen GIA sebagian besar adalah kelompok bisnis yang berusia antara 20 ? 60 tahun. Sebagian dari mereka juga tidak membayar sendiri karena pihak kantor merekalah yang mengeluarkan biaya. Banyak warga Indonesia yang merasa bangga terbang dengan Garuda. Tiket GIA membuat mereka lebih percaya diri berhubungan dengan mitra bisnis mereka.
Kelompok yang lebih mementingkan emotional value ini tentu mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi. Mereka membayar karena gengsi. Kelompok ini tidak akan mudah goyah selama GIA masih memiliki citra sebagai maskapai yang terbaik di negeri ini dengan selalu memberikan jaminan keselamatan bagi para penumpangnya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara SERVQUAL terhadap behavioral intentions penumpang perusahaan jasa penerbangan (GIA). Bagaimana service value, airline image dan passenger satisfaction berdampak terhadap behavioral intentions penumpang. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ekspektasi Jin-Woo Park et al., (2004). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 15 dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, analisis faktor dan regresi sederhana.
Penulis menyebarkan kuesioner kepada 200 responden di ruang tunggu Garuda Indonesia domestik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan menggunakan teknik convenience sampling. Penelitian ini telah memperlihatkan model dari service expectation. Dari hasil analisis ditunjukkan bahwa service value, passenger satisfaction dan airline image memiliki hubungan langsung dengan behavioral intentions konsumen GIA. Jika penilaian konsumen terhadap service quality perusahaan tinggi, behavioral intentions konsumen tersebut positif (favorable), maka individu atau konsumen akan memperkuat hubungannya dengan produk/jasa perusahaan. Semakin positif pengalaman yang didapat oleh konsumen GIA, maka konsumen tersebut cenderung ingin menggunakan kembali jasa GIA di masa yang akan datang dan merekomendasikan GIA kepada orang lain.
Saran yang dapat diberikan penulis untuk penelitian ini adalah penting bagi GIA untuk melakukan service recovery untuk memastikan tingkat kepuasan konsumen GIA selalu terjaga. Adapun strategi service recovery yang bisa dilakukan oleh GIA adalah dengan menyelesaikan keluhan konsumen tepat waktu, menenangkan dan penuh empati. Karyawan GIA sebaiknya juga diberikan kebebasan dan lebih fleksibel dalam menangani keluhan konsumen. Hal ini tentu saja membutuhkan ketrampilan yang bisa diperoleh melalui pelatihan mengenai service quality dan sifat coaching dari service leader untuk selalu memotivasi karyawan. Selain itu, program empati dari karyawan GIA kepada konsumen juga dapat memberikan kesan tersendiri bagi konsumen. Misalnya dengan cara memberikan ucapan ulang tahun kepada konsumen tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"Peraturan hukum mengenai hak mewaris anak angkat dalam sistem kewarisan di Indonesia diatur dalam hukum Islam, hukum adat dan hukum barat. Setiap persoalan yang terjadi harus berpatokan kepada landasan hukum yang berlaku dan dihubungkan dengan undang-undang yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami akibat hukum pengangkatan anak terhadap kedudukan mewarisnya menurut Hukum Islam, Hukum Adat suku Melayu Jambi dan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia serta mengetahui dan memahami kedudukan mewaris anak angkat terhadap harta orang tua angkatnya.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian keperpustakaan. Dalam pengumpulan datanya ditunjang dengan wawancara dengan beberapa narasumber yang terkait. Hukum waris di Indonesia beraneka ragam, sehingga ketentuan hukum waris bagi anak angkat tergantung pada hukum waris yang berlaku bagi orang tua angkatnya (pewaris). Menurut hukum waris barat (KUHPerdata) hak mewaris anak angkat sama dengan anak kandung, menurut hukum adat Suku Melayu Jambi terbatas artinya hanya mewaris harta gono gini dan tidak mewaris harta pusaka dan besarnya tidak boleh melebihi 1/3 harta. Sedangkan dalam hukum Islam anak angkat tidak diakui sebagai ahli waris orang tua angkatnya. Selain itu, pengangkatan anak terkadang mengakibatkan putusnya hubungan antara anak angkat dengan orang tua kandung, sehingga tidak dapat mewaris dari orang tua kandungnya. Adapun menurut Hukum Islam dan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan terbaik bagi anak serta tidak memutus hubungan darah. Dengan demikian, anak angkat dimungkinkan untuk menjadi ahli waris dari orang tua kandungnya dikarenakan adanya hubungan darah.

Laws regarding foster child inheriting rights in inheritance system in Indonesia is set in costomary law, Islamic law and Civil law. Every issue happens to be the based foundation applicable law and connected with existing laws. Purpose of this research is to know and understand the legal effect of adoption inheritance status tribe Melayu Jambi, Islamic law and statutory regulations of inheriting an adopted child to adoptive parents treasure. Methods used in the study of juridical normative and empirical legal. Type of data used in this study are primary and secondary data. Melayu Jambi tribal customary law is that if a child is removed from his own family environment so will result in legal relationships of children raised in his biological parents are not interrupted. If the children who come from different religious family environment with foster parents, the child after being taken will go into the religion of Islam, so the direct legal relationship with his biological parents disconnected. According to tribal customary law Melayu jambi adopted child can not be inheriting from the adoptive parents. To acquire the assets of his adoptive parent?s will be done through grants or wasiat. In Islamic legal status of the child of the foster child from his biological parents, did not break up blood of hasab thus inheriting from him biological parents. In the legislation that governed inheritance but can not be connected with the regulation which states the child does not terminate the appointment of blood betwen adopted children with biological parents so it can be interpreted to inheriting from his biological parents."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27406
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"Latar Belakang: Secara global, jumlah penduduk usia lanjut terus meningkat yang diiringi dengan jumlah pasien usia lanjut yang menjalani pembedahan juga meningkat. Pasien usia lanjut memerlukan perhatian khusus dalam persiapan, saat pembedahan dan pasca pembedahan karena kemunduran sistem fisiologis dan farmakologi sehingga lebih berisiko mengalami komplikasi.
Tujuan: Mendapatkan angka mortalitas, model prediksi, serta performa model prediksi pasien usia lanjut yang menjalani pembedahan elektif di RSCM. Metode: Penelitian menggunakan desain kohort retrospektif dengan metode sampling konsekutif. Data sekunder rekam medis pasien usia lanjut yang menjalani pembedahan elektif di RSCM periode Januari 2015-Desember 2017 dianalisis dengan program statistik SPSS Statistics 20.0 untuk analisis univariat, bivariat, multivariat, Receiving Characteristics Operator (ROC), dan analisis bootstrapping pada uji kalibrasi Hosmer-Lemeshow.
Hasil: Terdapat 747 subjek penelitian yang dianalisis untuk mendapatkan angka mortalitas dan prediktor yang bermakna untuk disertakan sebagai komponen sistem skor. Sebanyak 108 (14,5%) pasien meninggal pascabedah. Variabel status fungsional, komorbiditas, kadar albumin serum preoperatif, jenis pembedahan, dan status fisik ASA merupakan variabel yang secara statistik independen berhubungan dengan mortalitas. Sistem skor yang dibuat memiliki nilai AUC = 0,900 (KI 95% 0,873-0,927). Kalibrasi sistem skor baik dengan nilai p>0,05. Hasil ini konsisten setelah dilakukan bootstrapping.
Kesimpulan : Angka mortalitas pasien geriatri yang menjalani pembedahan elektif adalah 14,5%. Prediktor dan komponen skor prediksi mortalitas pembedahan elektif pada pasien usia lanjut yaitu status fungsional, komorbiditas, kadar albumin serum preoperatif, jenis pembedahan, dan kategori ASA. Model prediksi memiliki kualitas kalibrasi dan diskriminasi yang baik dan kuat.

Background: Globally, the number of elderly population continues to grow. It is accompanied by the increasing number of older people undergoing surgery. Elderly patients need certain care in preoperative, intraoperative,and postoperative phase since they are more likely to develop postoperative complication due to physiological and pharmacological deterioration. Aim: To get mortality rate, predictive model, and the performance of predictive model in elderly patients undergoing elective surgery in RSCM.
Methods: This study is a retrospective cohort study with consecutive sampling method. Secondary data from patients' medical record who underwent elective surgery from January 2015-December 2017 is analysed using SPSS Statistics 20.0 for univariate, bivariate, multivariate, and Receiving Operator Characteristics (ROC) and SPSS Statistics 20.0 for bootstrapping analysis in Hosmer-Lemeshow calibration test.
Results: All 747 subjects are analysed to get mortality rate and predictor variables that
are statiscally significant included as scoring system components. A hundred eight patients (14.5%) died within thirty days after surgery. Functional status, comorbidities, preoperative serum albumin level, type of surgery, and ASA physical status are independently associated with mortality. A scoring system composed of above predictors has an AUC value at 0.900 (95% CI 0.873-0.927). This scoring system shows good calibration with p>0,05 and this result is consistent even after bootstrapping analysis.
Conclusion: The mortality rate of elderly patients undergoing elective surgery in RSCM is 14.5%. Scoring system for predicting mortality in elderly patients undergoing elective surgery consist of functional status, comorbidities, preoperative serum albumin
levels, type of surgery and ASA physical status. The predictive model shows good calibration and strong discrimination."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"Distribusi merupakan aktivitas kunci penyaluran produk ke tangan pelanggan. Di sektor farmasi, bisnis distribusi tumbuh berkembang dan memberikan laba yang tinggi di tengah krisis ekonomi. Adanya kompetisi ketat antara distributor lokal serta tuntutan pelanggan yang semakin tinggi mendorong perusahaan untuk mampu bersaing dengan menawarkan keunggulan kompetisi. Salah satunya adalah dengan membangun hubungan melalui fasilitas layanan, serta channel yang tepat untuk berinteraksi dengan pelanggan. Strategi bersaing yang menekankan pada hubungan dan Iayanan pelanggan, merupakan filosofi CRM sebagai strategi bisnis.
Dalam merumuskan strategi CRM, perlu dilakukan identifikasi terhadap kebutuhan, inisiatif. dan tujuan dari implementasi tersebut. Sehingga, alokasi terhadap sumber daya perusahaan dapat dilakukan. Identifikasi dilakukan dengan melakukan kajian terhadap lingkungan makro, Iingkungan industri dan faktor internal perusahaan serta merujuk pada sumber referensi mengenai implementasi CRM di beberapa industri.
Skripsi ini akan membahas mengenai usulan strategi CRM di perusahaan distribusi farmasi, Anugerah Pharmindo Lestari (APL), sebagai studi kasus penelitian. Dimana nantinya, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan bagi perusahaan distributor farmasi, khususnya APL.

Distribution is a critical activities channeling product to consumers. ln pharmacy sector, distribution grow and give high profit in the economic crisis. The high competition between local players and increasing customer expectation is a stimulus for the organization to compete which competitive advantage or differentiation strategy. One of the strategy is building the relationship and communication with customers via quality services and right channel interaction. The competitive strategy that emphasize on customer relationship dan services is a CRM philosophy.
In CRM strategy formulation, the first step is identification of CRM needs, initiatives, and goal. So the alocation of the organization resources done effectively. Identification of that factors done with analyses the macro and industry environment and internal assessment factor and refers to CRM implementation case study references.
This paper will discuss about CRM strategy that proposed in pharmaceutical distribution bussines, in this case, on PT. Anugerah Pharmindo Lestari (APL). Which the results of this research will be usefull for the distribution bussines, especialy pharmacy, in formulate their CRM strategy later.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"Skripsi ini membahas dasar pertimbangan perubahan kebijakan pemotongan PPh pasal 21 kepada tenaga ahli dan permasalahan yang timbul dari perubahan kebijakan terhadap pemotongan PPh pasal 21 atas honorarium dokter sebagai tenaga ahli pada tahun 2009. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dan teknik analisis data kualitatif dengan desain deskriptif.
Peneliti menyimpulkan bahwa dasar pertimbangan pemerintah mengubah kebijakan pemotongan PPh pasal 21 kepada tenaga ahli untuk mengakomodir pasal 20 Undang-Undang Pajak Penghasilan agar tidak lagi terjadi Lebih Bayar atau Kurang Bayar yang besar ketika perhitungan pajak diakhir tahun.
Adapun permasalahan-permasalan yang timbul pada tahun 2009 terdapat pada dua sisi. Pertama, sisi rumah sakit selaku pemotong pajak yaitu ketidakpastian ketentuan perhitungan pemotongan PPh pasal 21 kepada tenaga ahli dan kompleksitas administrasi. Kedua, sisi Dokter sebagai Wajib Pajak yaitu masih terjadinya Lebih Bayar ketika perhitungan pajak diakhir tahun sehingga berimplikasi timbulnya kekhawatiran akan dilakukannya pemeriksaan pajak.

This thesis is delivered to criticize the main consideration of Income Tax article 21 policy change toward the personal professional income and its unexpected problem of the above change toward the doctors as professional worker within fiscal year 2009. This research used qualitative approach and qualitative methods in data analysis techniques which also used descriptive design.
In the end, the researcher conclude that the main consideration to change the policy of Income tax article 21 was to accommodate the implementation of article 20 in order to avoid overpayment and less payment when computing tax burden in the end of fiscal year.
The problems are occurred from both hospital point of view and tax payer point of view. As a tax withholder, the hospital has two problems, the uncertainty over the law of Income Tax article 21 policy change toward the personal professional income and administration complexity. As a tax payer, the doctors still have the overpayment in the end of fiscal year until have the impact appear worried will to do tax audit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S10506
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fitria
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Balanced Scorecard pada Kementerian Perdagangan, dengan melakukan analisis terhadap data primer yang berupa wawancara dan pengamatan serta data sekunder berupa dokumen dan laporan mengenai Balanced Scorecard.
Dalam penelitian ini evaluasi dilakukan dengan menggunakan konsep sembilan tahapan sukses dari Rohm. Hasil dari evaluasi disimpulkan bahwa Balanced Scorecard pada Kementerian Perdagangan secara garis besar telah memenuhi delapan tahap dari konsep sembilan tahap sukses Rohm, walaupun memang terdapat beberapa poin yang perlu diperbaiki kembali oleh Kementerian Perdagangan. Penelitian ini menyarankan agar Kementerian Perdagangan menambahkan perspektif keuangan ke dalam Balanced Scorecardnya; melakukan beberapa penyesuaian terhadap sasaran strategis dan IKU nya serta meningkatkan komunikasi secara efektif kepada seluruh pegawai terkait dengan strategy map dan Balanced Scorecard.

ABSTRACT
This study aimed to evaluate the implementation of the Balanced Scorecard at the Ministry of Trade, with an analysis of primary data in the form of interviews and observations as well as secondary data from documents and reports about the Balanced Scorecard.
In this study, the evaluation is done by using the nine steps to success framework by Rohm. The results of the evaluation concluded that the Balanced Scorecard at the Ministry of Trade has met roughly eight steps from the framework, though indeed there are some points that need to be improved by the Ministry of Trade. This study suggests that the Ministry of Trade to add a financial perspective in Balanced Scorecard; make some adjustments to its strategic goals and KPI and increase effective communication to all employees associated with the strategy map and Balanced Scorecard."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T33781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"Telah dilakukan pengolahan data multicomponent seismic pada komponen radial untuk menganalisis kualitas data yang dihasilkan oleh S-Wave. Data seismik yang digunakan pada penelitian ini adalah data multicomponent seismic pada Zona Transisi yaitu data Ocean Bottom Cable. Pengukuran multicomponent seismic dengan menggunakan tiga komponen (X, Y, Z) dari geophone beserta satu komponen dari hydrophone akan merekam Wavefield seismik lebih lengkap dari pada pengukuran secara konvensional.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hasil pengolahan data multicomponent seismic pada komponen radial yaitu komponen Y pada Geophone. Pengolahan data pada komponen radial dilakukan dari reformat sampai dengan geometri. Untuk mendapatkan penampang seismik dari gelombang S tidak bisa digunakan pengolahan data menggunakan alur kerja secara konvensional. ACP (Asymptotic Conversion Point) adalah salah satu proses pengolahan data gelombang S yang paling penting.
ACP berhasil menentukan nilai Vp/Vs pada data multicomponent seismic ini. Sehingga dapat digunakan untuk melakukan CCP (Commont Conversion Point) Binning. Sehingga menghasilkan data yang lebih bersih dari noise-noise yang menunjukkan adanya berbedaan litologi dibawah permukaan bumi, hal ini ditandai oleh perbedaan kecepatan perambatan gelombang pada waktu yang sama.

We have processed seismic multi-component data especially on radial component to analyze data qualities of FractureS-Wave. In this study, the seismic data are multi-component seismic data on the transition zone. Multi-component seismik measurements using three components (X, Y, and Z) of geophones and hydrophones component, they will record seismik wave field more complete than the conventional measurements.
This study does to analyze the results of multicomponent seismic data processing in the radial component, of the Y component Geophone. The processed on radial component conducted from reformat to geometry. To get a section of the S wave seismic refraction is not use conventional workflow. ACP (Asymptotic Conversion Point) is the most important one of the S- Wave data processing.
ACP succeeded in determined the Vp/Vs value of multicomponent seismic data. So it can be used to perform the CCP (commont Conversion Point) binning. So was produced data was cleaner than noises that were shows different lithology of subsurface, it is characterized by wave velocity different in the layer at the same TWT.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"Latihan panjang akan menguras glikogen otot dan merusak jaringan otot. Peningkatan kadar ureum dan kreatin kinase darah dapat menyebabkan penurunan performa pada latihan atau pertandingan berikutnya. Tesis ini membahas pengaruh pemberian minuman elektrolit berkarbohidrat terhadap kadar ureum darah, kreatin kinase darah, dan performa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni, bersifat single blind dengan rancangan silang pada 10 atlet dayung rowing nasional laki-laki di Pelatnas Dayung Pengalengan tahun 2015. Minuman yang diberikan adalah minuman elektrolit dengan jumlah karbohidrat sebanyak 1 gr/kgBB pada kelompok perlakuan dan 0,35 gr/kgBB pada kelompok kontrol. Minuman tersebut diberikan segera setelah latihan dan dua jam berikutnya. Pengambilan sampel darah vena dilakukan untuk mengukur penurunan kadar ureum dan kreatin kinase darah sebelum dan setelah pemberian minuman masing-masing dengan alat COBAS C111 dan Advia 1650/1800. Hasil analisis membuktikan bahwa penurunan kadar ureum dan kreatin kinase darah lebih tinggi pada kelompok perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa minuman elektrolit berkarbohidrat sebanyak 1 gr/kgBB efektif untuk memulihkan kembali simpanan glikogen otot dan menurunkan kerusakan jaringan otot.

Long lasting exercise will deplete muscle glycogen and muscle tissue damage. Increased levels of blood urea and creatine kinase can cause a decrease in performance at the next exercise or competition. This thesis discusses the effect of carbohydrate electrolyte drinks on blood urea levels, blood creatine kinase levels, and performance. This is true experimental study, single blind cross over design in 10 rowing men athletes in the National Training Centre Pengalengan 2015. Beverages provided are electrolyte drinks with the amount of carbohydrates as much as 1 g/kg body weight in the treatment group and 0,35 g/kg body weight in the control group. Beverages given immediately after the workout and the next two hours. Venous blood sample was collected to measure the reduction of blood urea and creatine kinase level before and after drinking beverages using COBAS C111 and Advia 1650/1800 respectively. The result show that the reduction of blood urea and creatine kinase levels is greater in the treatment group. It suggests that beverages contain 1 gr/kg body weight carbohydrate is effective to restore muscle glycogen stores and decrease muscle tissue damage."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43731
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria
"esis ini bertujuan untuk mengetahui kesahihan dan keandalan Eating and Drinking Ability Classification System (EDACS) versi Bahasa Indonesia pada anak Palsi serebral. EDACS diterjemahkan dan diadaptasi kultural ke dalam Bahasa Indonesia menggunakan metode FACIT (Functional Assessment of Chronic Illness Therapy). Kesepakatan antar rater terapis wicara dan dokter ketika menggunakan EDACS dinilai menggunakan koefisien Kappa. Sebanyak 30 anak dengan Palsi serebral (usia rata-rata 6 tahun, SD 3,2 tahun, kisaran 3-16 tahun) diklasifikasikan kemampuan makan dan minumnya dengan EDACS. Hasil reabilitas inter rater terapis wicara menunjukkan tingkat kesepakatan yang sangat kuat (tingkat EDACS, k=0.871) dan kuat (tingkat pendampingan k=0.80). Reliabilitas inter rater dokter menunjukkan tingkat kesepakatan yang kuat (tingkat EDACS, k=0.703; tingkat pendampingan, k= 0.788. Keeratan kesepakatan inter rater terapis wicara dan dokter untuk tingkat EDACS dan tingkat pendampingan adalah sangat kuat ( k =0.828 dan k =0.895). Kesimpulan dari penelitian ini adalah EDACS versi bahasa Indonesia sahih dan andal digunakan oleh dokter dan terapis bahasa wicara dalam mengklasifikasikan kemampuan fungsional makan dan minum pada anak Palsi serebral.

.This thesis aims to determine the validity and reliability of the Indonesian version of the Eating and Drinking Ability Classification System (EDACS) in children with cerebral palsy. EDACS was translated and culturally adapted into Bahasa Indonesia using the FACIT (Functional Assessment of Chronic Illness Therapy) method. Agreement between speech therapist and medical doctor raters when using EDACS was assessed by Kappa coefficient. A total of 30 children with cerebral palsy (mean age 6 years, SD 3.2 years, range 3-16 years) had their ability to eat and drink classified using EDACS. The speech therapist inter-rater reliability results showed a very strong agreement (EDACS level, κ=0.871) and strong agreement (EDACS level of assistance κ=0.80). The inter-rater reliability of medical doctors showed a strong agreement (EDACS level, κ=0.703; EDACS level of assistance, κ= 0.788). The agreement between speech therapists and medical doctors for EDACS level and level of assistance is very strong (κ =0.828 and κ =0.895). The conclusion of this study is the Indonesian version of EDACS is valid and reliable to be used by medical doctors and speech therapists in classifying functional eating and drinking abilities in children with cerebral palsy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>