Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faqih
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa negara kecil mengubah pendekatan kebijakan luar negeri, meskipun keputusan ini tidak sejalan dengan kepentingan negara yang lebih besar dan kuat di dekatnya. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teori perubahan kebijakan luar negeri untuk menjelaskan keputusan Kepulauan Solomon yang melakukan perubahan pendekatan kebijakan luar negeri dari dependensi dengan Australia ke diversifikasi yang ditandai dengan peningkatan hubungan dengan Tiongkok. Tesis ini menggunakan metode analisis tematik untuk mengidentifikasi persepsi pengambil kebijakan terhadap ancaman eksternal, kondisi domestik, dan sejarah dan budaya nasional. Temuan dari kajian ini menunjukkan bahwa perubahan kebijakan luar negeri diinisiasi oleh Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare. Keputusan ini secara signifikan didorong oleh persepsi terhadap dominasi Australia di Kepulauan Solomon, yang dianggap sebagai ancaman terhadap kedaulatan negara. Diversifikasi kemitraan dengan negara yang kuat dilakukan untuk menyeimbangkan dominasi Australia di Kepulauan Solomon. Selain itu, kebijakan ini dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan terhadap Kepulauan Solomon dalam bentuk peningkatan jumlah bantuan pembangunan dan skema kerja sama keamanan akibat kondisi ekonomi dan keamanan domestik yang rentan.

This research aims to explain why small countries change their foreign policy, even though these decisions are not in line with the interests of larger and more powerful countries nearby. The analysis in this research uses foreign policy change theory to explain Solomon Islands' decision to change its foreign policy from dependency with Australia to diversification that is characterized by increased relations with China. This thesis uses thematic analysis methods to identify policy makers' perceptions of external threats, domestic conditions, and national history and culture. The findings of this study indicate that foreign policy changes were initiated by the Prime Minister of the Solomon Islands, Manasseh Sogavare. This decision was significantly driven by perceptions of Australia’s dominance in the Solomon Islands, which was seen as a threat to the country's sovereignty. Diversifying partnerships with powerful countries was carried out to balance Australia's dominance in the Solomon Islands. In addition, this policy was carried out to maximize benefits for the Solomon Islands in the form of increasing the amount of development assistance and security cooperation schemes due to fragile domestic economic and security conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helal Latif Faqih
"PT. Padutama Technology System sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi lnformasi sangat menyadari tingginya tingkat kompetisi yang ada dalam industri tersebut. Posisi PT. Padutama Technology System sebagai IT Solution Provider, menuntut PT. Padutama Technology System untuk selalu melakukan pembaharuan atas pengetahuan yang dimilikinya. Karena memang pengetahuan menjadi kekuatan yang sangat diandalkan. Namun, sebagai sebuah perusahaan yang berbasis pada pengetahuan, ketergantungan PT. Padutama Technology Sytem terhadap pengetahuan tacit dari para karyawannya sangatlah tinggi. Selain dikarenakan tidak adanya manajemen pengetahuan, juga kebanyakan karyawan dari PT. Padutama Technology Sytem adalah karyawan kontrak yang dipekerjakan berdasarkan proyek yang sedang ditangani.
Dalam penelitian yang dilakukan, diketahui dua faktor utama yang mendorong PT. Padutama Technology System untuk menerapkan manajemen pengetahuan, yaitu globalisasi yang tidak dapat dihindari dan kegagalan dari perusahaan untuk mengetahui apa yang telah diketahuinya. PT. Padutama Technolosy System sangat menyadari bahwa globalisasi telah mengubah konsep-konsep mengenai pemasaran internasional, dan hal ini ditandai dengan masuknya produk perusahaan-perusahaan asing ke Indonesia. Dan dalam menghadapi persaingan tersebut, PT. Padutama Technology System harus mengetahui pengetahuan apa yang telah dimiliki, agar lebih dapat fokus untuk kemudian dikembangkan dan dijadikan core competence.
Dalam kaitannya dengan penerapan manajemen pengetahuan, maka perlu dipilih metode yang tepat. Oleh karena itu dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa model proses pembuatan pengetahuan yang dipilih untuk digunakan adalah externalization dan media yang dipilih adalah exercising. Dalam penelitian ini juga disepakati beberapa indikator yang dipilih untuk digunakan dalam mengukur keberhasilan penyerapan manajemen pengetahuan.
PT. Padutama Technology System, selain harus segera memetakan pengetahuan yang dimiliki juga harus menerapkan manajemen dokumen sehingga dapat mencegah keluarnya pengetahuan tacit dari organisasi. Selain itu, perlu diadakan penyebaran pengetahuan dan menciptakan suatu prosedur standar sehingga mengurangi ketergantungan terhadap seseorang. Penambahan pasal atau adendum mengenai informasi rahasia dalam perjanjian kerja antara PT. Padutama Technology System dengan para karyawannya perlu dilakukan, yang di dalamnya mengatur di antaranya mengenai proses serah terima pengetahuan dan dokumen.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T21678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrayhansyah Muhammad Faqih
"Background: Colon cancer is being the third most-prevalent type of cancer worldwide. Options for treatment and therapy are available including surgery, chemotherapy, radiotherapy, and many other therapies. Even though, the treatment of cancer nowadays is quite challenging due to numerous factors, such as socio-economic, geographic, and side effects. Chery tomatoes potentially can come up to be the alternative treatment of cancer due to its active components and cytotoxicity. This alternative treatment might also prevent the resistance of the main treatment of cancer. From several studies, it is found that the tomatoes have a decent antioxidant activity and cytotoxic capability towards various cancer cells. This study aims to determine the phytochemicals components, antioxidant activity and cytotoxic effect of the cherry tomatoes (Solanum lycopersicum Var. cerasiforme) towards HT-29 colon cancer cells.
Method: Solanum lycopersicum Var. cerasiforme was grinded until it becomes juice. Maceration is done with solvent of petroleum ether, ethyl acetate, and methanol, which results petroleum ether, ethyl acetate, and methanol extract of Solanum lycopersicum Var. cerasiforme, respectively. The three extracts undergo phytochemical screening and thin layer chromatography (TLC) to determine the amount and secondary metabolite of the phytochemical components, followed by measuring antioxidant activity by DPPH assay, and evaluating the cytotoxic activity towards HT-29 colon cancer cells by MTT assay.
Results: Solanum lycopersicum Var. cerasiforme extract contained secondary metabolites of flavonoids, alkaloids, tannins, saponins, and triterpenoids and there was a total of 8 phytochemical components. Among the three extracts, ethyl acetate extract showed a the highest (active) antioxidant activity towards DPPH free radical with IC50 of 47.655 μg/mL and an active cytotoxic evaluation with IC50 of 63.224 μg/mL. Petroleum ether extract has shown the highest cytotoxic value with IC50 of 32.676 μg/mL (active). Meanwhile, methanol is categorized as moderate cytotoxic evaluation with 108.992 μg/mL.
Conclusion: Solanum lycopersicum Var. cerasiforme extract contained phytochemical components that had biological activity of antioxidant toward DPPH free radical and cytotoxic effect towards HT-29 colon cancer cell.

Latar Belakang: Kanker kolorektal merupakan kanker yang paling umum ketiga di seluruh dunia. Pilihan untuk pengobatan yang tersedia termasuk operasi, kemoterapi, radioterapi. Namun, pengobatan kanker saat ini cukup menantang karena beberapa faktor, seperti sosio-ekonomi, geografi, dan efek samping. Tomat ceri berpotensi menjadi alternatif pengobatan kanker karena kandungan komponen aktif dan sitotoksisitas-nya. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa tomat memiliki aktivitas antioksidan dan kemampuan sitotoksik yang cukup baik terhadap berbagai sel kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen fitokimia, aktivitas antioksidan dan efek sitotoksik tomat ceri (Solanum lycopersicum Var. cerasiforme) terhadap sel kanker kolorektal HT-29.
Metode: Solanum lycopersicum Var. cerasiforme digiling hingga menjadi jus. Maserasi dilakukan ke dengan petroleum eter, etil asetat, dan metanol, yang menghasilkan ekstrak masing-masing pelarut untuk Solanum lycopersicum Var. cerasiforme masing-masing. Tiga ekstrak menjalani penapisan fitokimia dan kromatografi lapis tipis (KLT) untuk mengetahui jumlah dan metabolit sekunder komponen fitokimia, dilanjutkan dengan pengukuran aktivitas antioksidan dengan uji DPPH, dan evaluasi aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker usus besar HT-29 dengan uji MTT.
Hasil: Ekstrak Solanum lycopersicum Var. cerasiforme mengandung metabolit sekunder flavonoid, alkaloid, tannin, saponin dan triterpenoid dengan total 8 komponen fitokimia. Diantara ketiga ekstrak tersebut, ekstrak etil asetat menunjukkan aktivitas antioksidan tertinggi terhadap radikal bebas DPPH dengan IC50 sebesar 47,655 g/mL dan evaluasi sitotoksik aktif dengan IC50 sebesar 63.224 g/mL. Ekstrak petroleum eter menunjukkan nilai sitotoksik tertinggi dengan IC50 sebesar 32,676 g/mL (aktif). Sedangkan metanol sebesar 108,992 g/mL.
Kesimpulan: Ekstrak Solanum lycopersicum Var. cerasiforme mengandung komponen fitokimia yang memiliki aktivitas biologis antioksidan terhadap radikal bebas DPPH dan aktivitas sitotoksik terhadap sel HT-29 kanker usus besar.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Faqih
"Banyak aplikasi dan proses-proses di industri yang membutuhkan temperatur pendinginan sangat rendah, bahkan bidang biomedis membutuhkan cold storage yang mampu mendinginkan hingga temperatur -80°C. Penggunaan sistem refrigerasi siklus tunggal pada aplikasi temperatur sangat rendah menjadi tidak ekonomis karena tinggi nya rasio tekanan dan juga menghasilkan efek pendinginan yang tidak efektif karena rendah nya tekanan evaporasi, sehingga digunakan sistem refrigerasi cascade. Penggunaan refrigeran alamiah, seperti campuran karbon dioksida dan hidrokarbon merupakan alternatif dari penggunaan refrigeran yang mengandung bahan perusak lapisan ozon dan pemanasan global. Pada penelitian ini, dilakukan analisis termodinamika untuk menentukan komposisi campuran karbon dioksida dan hidrokarbon yang optimum. Selanjutnya, dilakukan optimisasi secara termoekonomi untuk menentukan kondisi operasi yang optimum dari sistem refrigerasi cascade, dimana peningkatan efisiensi exergy merupakan sasaran optimisasi secara termodinamika, sedangkan meminimumkan pengeluaran biaya tahunan merupakan sasaran optimisasi secara ekonomi.

There are many industrial applications and processes in which ultra-low temperature is necessary, even the biomedical preservation that needs cold storage providing temperature about -80°C. The use of single cycle refrigeration system for ultra-low temperature application is economically unacceptable caused by the high pressure ratio and results the ineffective evaporating effect as the low evaporating pressure, hence the cascade refrigeration system is applied. Natural refrigerants, such as carbon dioxide and hydrocarbon will be the alternative solutions of the used of ozon depleting and global warming effect refrigerants. In this research, thermodynamic analysis is applied to decide the optimum composition of the mixtures between carbon dioxide and hydrocarbon. Furthermore, thermoeconomic optimization results the optimum operating conditions of the cascade refrigeration system where the increasing of exergetic efficiency is the thermodynamic objective, while the minimization of the annual cost is the economic objective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43282
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Faqih
"Pada masa sekarang ini, teknologi semakin berkembang dan terus berkembang dengan cepat. Terutama kebutuhan adanya teknologi automasi yang memerlukan pengembangan lebih dalam lagi sehingga dapat menghasilkan teknologi cerdas yang dapat merespon tanggapan dengan cepat. Penelitian ini melakukan percobaan penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function menggunakan metode backward dan metode Orthogonal Least Square (OLS).
Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat bahwa penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function metode OLS memiliki proses pelatihan yang lebih cepat dibandingkan penerapan jaringan saraf tiruan radial basis function metode backward. Selain itu, tingkat keakuratan yang dimiliki jaringan saraf tiruan radial basis function metode OLS juga tinggi.

In recent years, technology get better and better. The need of automatic technology that need to be developed more serious so it can result smart technology that can response the stimulation quickly. This research do experimentation on radial basis function neural network using backward methode and Orthogonal Least Square (OLS) methode and then compared with backpropagation neural network.
Based on result of experimentation we can conclude that radial basis function neural network using Orthogonal Least Square (OLS) method has training processing time faster than radial basis function neural network using backward method. Beside of that, radial basis function neural network using Orthogonal Least Square (OLS) method has high accuracy too.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kais Abdullah Faqih
"ABSTRAK
Pemahaman atas dimensi transendensi yang diartikan sebagai suatu relasi vertikal dari manusia terhadap Tuhan, telah menghilangkan makna subjektivitas dari diri manusia. Kesadaran dan kebebasan tidak dipandang serius sebagai bagian dalam eksistensi manusia di dunia. Skripsi ini merupakan sebuah telaah kritis terhadap gagasan atas dimensi transendensi yang syarat dengan aspek Teologi. Melalui Jean Paul Sartre, pemahaman atas dimensi transendensi manusia akan dikembalikan kepada manusia dalam usahanya untuk melampaui pengalaman empiris sebagai subjek yang otonom. Konsep transendensi manusia kemudian akan dipahami dari perspektif subjek itu sendiri dengan kemampuannya untuk melampaui pengalaman aktual lewat kesadaran yang bertransendensi.

ABSTRACT
An understanding of the human transcendence dimension which is defined as a vertical relations from man to God, it has eliminated the meaning of subjectivity from the man itself. Consciousness and freedom is not taken seriously as a part of human existence in the world. This thesis is a critical analyzes from the idea of human transcendence dimension in terms of the theological aspects. Through Jean Paul Sartre, the understanding of human transcendence dimension will be returned to man with his effort to transcend the empirical experience as the autonomous subject. The concept of human transcendence then will be conceived from perspective of the subject itself with its ability to surpass his actual experience through the transcendence of consciousness.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Faqih
"ABSTRAK
Pada masa sekarang ini, teknologi semakin berkembang dan terus berkembang dengan cepat. Terutama kebutuhan adanya teknologi prediksi yang memerlukan pengembangan lebih dalam lagi sehingga dapat menghasilkan teknologi yang dapat memprediksi masa depan Multi-Step Ahead MSA secara lebih akurat. Salah satunya untuk teknologi prediksi peramalan cuaca sistem Chaos yang dapat membantu masyarakat dalam mempersiapkan aktifitas yang akan dilakukan. Penelitian ini melakukan simulasi percobaan penerapan Jaringan Saraf Tiruan berbasis Radial Basis Function RBF pada sistem prediksi data Chaos, data Lorenz dan data Mackey-Glass. Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat dari nilai bahwa penerapan jaringan saraf tiruan berbasis Radial Basis Function RBF memiliki tingkat keakuratan yang baik untuk memprediksi lebih dari 100 langkah kedepan.

ABSTRACT
Recently, technologies have been growing and growing fast. Especially, the need of prediction technology that need to be developed more so that it could create a technology that is capable to predict the future Multi Step Ahead MSA more accurate. One of the applied field of this prediction method is for forecasting Chaotic System which help the society in order to prepare their activity that will be scheduled. This research performs simulation experiments in applying the Artificial Neural Network based on Radial Basis Function RBF of prediction system for chaotic data, Mackey Glass equation and Lorenz rsquo s system. As can be seen from the values of the experimental results, applying Artificial Neural Network based on Radial Basis Function results high accuracy for predicting more than 100 steps ahead. "
2018
T51190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Al Faqih
"Sumber energi panas bumi terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah sumber energi panas bumi temperatur rendah seperti hot spring. Pemanfaatan energi panas bumi dapat dilakukan dengan cara direct use tanpa memindahkan fluida menggunakan heat exchanger, yaitu Thermosyphon. Pemanfaatan sumber energi panas bumi temperatur rendah salah satunya adalah untuk pengeringan bahan pangan. Pengeringan bahan pangan saat ini masih menggunakan metode konvensional yaitu metode open sun drying yang bergantung pada kondisi cuaca, waktu pengeringan yang cukup lama dan terjadi kontaminasi silang antara produk yang dikeringkan dengan udara sekitar. Pada penelitian ini, dilakukan simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD) dan eksperimental untuk mengetahui performa thermosyphon sebagai heat exchanger untuk proses pengeringan, serta untuk mengetahui sebaran distribusi temperatur pada area drying chamber dan pengaruh kecepatan udara terhadap distribusi temperatur pada area drying chamber. Simulasi dilakukan dengan asumsi thermosyphon pada bagian condenser sudah memiliki panas dengan temperatur 60, 70 dan 80 0C yang dihembuskan udara dengan kecepatan udara 0.2 m/s, 0.4 m/s dan 0.6 m/s. Sumber energi panas bumi disimulasikan menggunakan air panas dengan temperatur 60 0C yang dipanaskan oleh 9 kW heater. Eksperiment menggunakan thermosyphon heat exchanger yang terbuat dari pipa tembaga sebanyak 18 buah yang disusun staggered. Thermosyphon memiliki panjang 700 mm dan diameter 1 inchi serta menggunakan demineralize water sebagai fluida kerja dengan filling ratio 55%. Thermosyphon heat exchanger ditambahkan fin dengan material tembaga tebal 0.5 mm sebanyak 34 buah dan dimensi 360 x 140 mm. Temperatur drying chamber tertinggi sebesar 45 0C dari hasil simulasi dicapai ketika temperatur thermosyphon 80 0C dan kecepatan udara 0.2 m/s. Efektifitas tertinggi thermosyphon heat exchanger dari hasil pengujian adalah 0.29 pada pengujian temperatur air panas 70 0C dan kecepatan udara 0.2 m/s. Validasi telah dilaksanakan dengan tingkat error temperatur drying chamber hasil simulasi ± 1 – 2 0C.

Geothermal energy sources consist of several types; one of them is a low-temperatur geothermal energy source such as a hot water source. The utilization of geothermal energy can be done by direct use without withdrawal of the fluid using a heat exchanger, namely Thermosyphon. The utilization of low-temperatur geothermal energy sources is for the Food drying process. The drying process currently still using conventional methods, namely the open sun drying method, which, regardless of the weather, has longer drying time and causes cross-contamination between products and the air itself. In this study were conducting Fluid Dynamics Computing (CFD) simulation and experimental to determine the thermosyphon performance as a heat exchanger for the drying process, determine the temperatur distribution in the drying chamber and discover an effect of air velocity to the temperatur of drying chamber. The simulation assumes that the thermosyphon on the condenser section has already heated at temperaturs of 60, 70, and 80 0C, which is blown by air with an air velocity of 0.2 m/s, 0.4 m/s and 0.6 m/s. The source of geothermal energy was simulated by 60 0C water that was heated by a 9-kW heater and flowed by a pump. The Experiment using a thermosyphon heat exchanger made from 18 copper pipes in a staggered arrangement. The thermosyphon has 700 mm length and 1-inch diameter, which uses demineralized water as a working fluid with a filling ratio of 55%. Thermosyphon heat exchangers added 34 pcs fins, made from 0,5 mm thick copper plate with 360 ​​x 140 mm dimensions. The maximum drying chamber temperatur that occurs from simulations is 45 0C at thermosyphon temperatur 80 0C and an air velocity of 0.2 m/s. The highest effectiveness of Thermosyphon heat exchanger is 0.29 from experimental with hot water temperatur 70 0C and air velocity 0.2 m/s. Validation has been carried out that the temperatur drying chamber of simulation case error is ± 1 – 2 0C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faqih
"Utang merupakan salah satu opsi untuk Perseroan yang ingin mengembangkan usahanya, tetapi memiliki keterbatasan dana. Meskipun, terkadang utang itu tidak dapat dilunasi oleh debitornya. Sehingga, memaksa kreditor menempuh upaya hukum, di antaranya adalah gugatan wanprestasi, gugatan perbuatan melawan hukum, permohonan pernyataan pailit, dan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang masing-masing memiliki tujuan dan akibat hukum yang berbeda. Menjadi masalah ketika para kreditor menghendaki untuk memberikan kesempatan bagi debitor untuk melunasi utangnya serta menlanjutkan usahanya, tetapi Pengadilan justru menolak dengan alasan nilai tagihan utang terlalu kecil. Hal tersebut ditemui pada kasus Putusan No. 446/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Niaga Jkt Pst. Berdasarkan analisis hukum yang diuraikan, Majelis Hakim menyatakan bahwa seluruh syarat PKPU dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 (UUK-PKPU) telah terpenuhi. Namun, Majelis Hakim menolak permohonan tersebut dengan alasan UUK-PKPU tidak mengatur jumlah minimum tagihan, tetapi terdapat Perma No. 4 Tahun 2019 yang mengatur mengenai tata cara gugatan sederhana. Sehingga, oleh karena nilai tagihan pada kasus ini di bawah Rp500.000.000,00, Majelis Hakim menolak permohonan PKPU. Atas putusan tersebut, terdapat dissenting opinion yang menyatakan pemberian PKPU Sementara beralasan hukum untuk dikabulkan. Oleh karena itu, penulis membahas fenomena ini dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai upaya hukum yang tepat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, pembahasan ini menjadi suatu hal yang memiliki urgensi karena dapat menjadi preseden atas kasus serupa. Dalam menganalisis kasus tersebut, penulis menyusun penelitian yang menerapkan metode yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif, di mana penulis menganalisis kedudukan Perma No. 4 Tahun 2019 terhadap UUK-PKPU dan analisis penolakan PKPU yang ditinjau dari Asas Kelangsungan Usaha. Hasil dari penilitian ini adalah Perma No. 4 Tahun 2019 bukanlah peraturan pelengkap dan tidak relevan terhadap permohonan PKPU. Selain itu, pemberian PKPU merupakan implementasi dari Asas Kelangsungan Usaha yang mana dapat memberikan kesempatan bagi debitor untuk melanjutkan usahanya, serta melunasi utang-utangnya.

Debt is an option for companies that want to expand their business, but have limited funds. Although, sometimes the debt cannot be repaid by the debtor. Thus, forces creditors to take legal action, including lawsuits for default, lawsuits against the law, requests for bankruptcy statements, and requests for suspension of payment (PKPU), each of which has a different purpose and legal consequences. It becomes a problem when the creditors want to allow the debtor to pay off his debts and continue his business, but the Court refuses because the value of the debt invoice is too small. This was found in the case of Decision No. 446/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Niaga Jkt Pst. Based on the legal analysis described, the Panel of Judges stated that all PKPU requirements in Law no. 37 of 2004 (UUK-PKPU), have been fulfilled. However, the Panel of Judges rejected the request because UUK-PKPU does not regulate the minimum amount of bills, but there is Perma No. 4 of 2019 which regulates the procedures for simple lawsuits. So, because the value of the invoice, in this case, was below IDR 500,000,000.00, the Panel of Judges rejected the PKPU request. Regarding this decision, there was a dissenting opinion that stated that the temporary PKPU had legal reasons to be granted. Therefore, the author discusses this phenomenon to provide information to the public regarding appropriate legal remedies based on the objectives to be achieved. In addition, this discussion becomes a matter of urgency because it can set a precedent for similar cases. In analyzing the case, the authors compiled a study using normative juridical methods with a qualitative approach, in which the authors analyzed the position of Perma No. 4 of 2019 against UUK-PKPU and an analysis of PKPU rejection in terms of the Going Concern Principle. The result of this research is Perma No. 4 of 2019 is not a complementary regulation and is irrelevant to the PKPU application. In addition, PKPU is an implementation of the Going Concern Principle which can provide opportunities for debtors to continue their business and pay off their debts.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ulwan Faqih
"Mata merupakan salah satu panca indra dan menjadi aset terpenting yang dimiliki oleh manusia dalam menjalani kehidupan sehari hari. Salah satu bagian terpenting dari mata adalah bagian kelopak karena terdapat sebuah kelenjar yaitu kelenjar meibom yang berfungsi untuk menyekresikan lipid dan berperan dalam menjaga kelembaban bola mata. Sehingga, permasalahan yang terjadi pada kelenjar meibom dapat menyebabkan suatu pernyakit yang disebut penyakit mata kering. Dikarenakan proses diagnosis yang dilakukan oleh dokter masih terbilang subjektif, disini penulis mengusulkan untuk menggunakan pendekatan deep learning untuk melakukan segmentasi pada citra kelenjar meibom atau citra meibography. Segmentasi dilakukan dengan membagi area kedalam 3 segmen (latar, kelenjar meibom, dan atrophy) yang diharapkan dapat membantu proses diagnosis tersebut. Metode deep learning yang digunakan dalam segmentasi ini adalah Metode SegNet yang merupakan salah satu model Convolutional Neural Network (CNN). Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari 35 pasien penyakit mata kering di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) Departemen Kirana dengan total 139 data citra yang terbagi atas 35 citra kelopak mata pada masingmasing bagian kanan atas, kanan bawah, dan kiri bawah. Sedangkan 34 citra kelopak mata bagian kiri atas. Pada tahap persiapan data, dilakukan pembuatan ground truth dengan proses anotasi. Pada tahap pre-processing, dilakukan resize citra menjadi ukuran 224 x 224 yang kemudian data dibagi menjadi 80% data training dan 20% data testing. Dari 80% data training, diambil 10% untuk dijadikan data validation yang kemudian kedua data training dan validation diterapkan teknik augmentasi yaitu rotation dan flip horizontal agar dataset yang digunakan dalam proses modelling bisa menjadi lebih banyak. Setelah augmentasi, jumlah data training, validation, dan testing berturut-turut menjadi 300, 33, dan 28 data. Kemudian dilakukan stacking pada citra asli dan one hot encoding pada ground truth. Training model dilakukan menggunakan model SegNet dengan hyerparameter model yaitu batch size 32, learning rate 0.0001, dan epoch sebanyak 300. Model juga diterapkan fungsi optimasi yaitu Adam (Adaptive moment estimation) dan fungsi loss categorical cross entropy. Proses modelling dilakukan sebanyak 10 kali percobaan dan berhasil memperoleh nilai rata-rata kinerja training model sebesar 99,31% dan 92,01% pada akurasi training dan akurasi validation-nya, diperoleh nilai 27,45% dan 44,33% pada loss training dan loss validation. Sedangkan rata-rata kinerja testing model berhasil memperoleh akurasi testing sebesar 92,99%, testing loss sebesar 0,4265 dan Mean-IoU sebesar 70,03%.

Eyes is one of the five senses that play a role to see a things, eyes also one of the most important asset that humans have. One of the most important parts of the eye is the eyelids, because there is a gland, called meibomian gland. Meibomian gland has a function to secrete the lipids and plays a role at keeping our eyes moist. So therefore. The problems that may occur at meibomian gland can cause a disease called dry eye disease. Because a diagnosis process that performed by doctors is still fairly subjective, right now the writer propose to use deep learning approach by segmenting meibomian gland images. Segmentation is done by dividing the area itu 3 segments (background, meibomian gland, and atrophy) which is expected to help the diagnosis process. The deep learning method used in this segmentation is the Segnet method, which is one of the Convolutional Neural Network (CNN) models. The data used in this study were the secondary data derived from 35 dry eye patients at Ciptomangunkusumo Hospital, Kirana Department with a total of 139 images data divided into 35 eyelid images on each of the upper right, lower right, and lower left. And 34 images of the upper left eyelid. During the data preparation, a ground truth was made by the annotation process which the marking area of segmentation was given directly by the relevant opthalmologists. At the pre-processing, the images and ground truths were resize to a size of 224 x 224, then divided into 80% training data and 20% testing data. From 80% of the training data, 10% is taken to used as validation data. Then both training data and validation are applied augmentation techniques, namely rotation and horizontal flip so that the dataset used in the modeling process can become more numerous. After the augmentation, the number of data for training, validation, and testing respectively become 300, 33, and 28 data. Then, images data were applied a stacking and ground truth were applied an one hot encoding. Model training was carried out by using SegNet model with hyperparameter models were batch size of 32, learning rate of 0.0001, and epoch of 300. The model also applied an optimization function, named Adam (Adaptive moment estimation) and also applied loss function called categorical cross entropy. The modelling was done by 10 times trial and the training process succeeded reach the average performance value of 99,31% and 92,01% in training and validation accuracy, reach the average performace value of 27,45% and 44,33 % in loss training and loss validation. Meanwhile the testing process succeeded reach the average performace value of 92,99% in testing accuracy, 0,4265 in testing los, and Mean-IoU of 70,03%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>