Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fajar Wicaksono
"Ketenagaan merupakan masalah yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, untuk itu kebutuhan tenaga perlulah menjadi perhatian dalam suatu perencanaan kesehatan khususnya perencanaan tenaga. Dikenal empat macam cara dalam menghitung ,kebutuhan tenaga, yaitu berdasarkan kebutuhan kesehatan, target pelayanan, permintaan pelayanan dan perbandingan terhadap populasi yang akan dilayani. Penelitian ini merupakan penghitungan kebutuhan tenaga melalui target pelayanan dan kemampuan pelayanan yang ada dengan melakukan work sampling serta memanfaatkan data kunjungan dan target kunjungan yang ditetapkan.
Hasil penelitian menunjukkan tenaga yang ada pada saat ini pada umumnya telah bekerja melebihi yang telah ditetapkan, yaitu berkisar antara 0,1 - 1,5 FTE. Sedangkan untuk mencapai target yang telah ditetapkan, diperlukan penambahan tenaga pada unit unit kegiatan berkisar antara 0,1 - 12 FTE. Dari hasil penelitian disarankan untuk unit kegiatan yang kekurangan tenaga dibawah 1 FTE untuk memperbaiki sistim layanan guna meningkatkan produktivitas. Untuk yang kekurangan tenaga lebih dari 1 FTE perlu penambahan tenaga sesuai target yang ditetapkan. Unit-unit yang kelebihan tenaga perlu diperbantukan pada unit yang kekurangan tenaga.

Nowadays, health manpower is a crucial problem in health care service in the hospital, for this reason, the need of health manpower is the point of interest in terms of health planning especially in manpower planning. It is known four methods of estimating the demand of health manpower, namely based on the health needs, service targets, health demands and manpower population ratios. The research is based on counting of manpower requirements through target of service and ability to give service by doing work sampling as well as using visiting data and target of visit.
The result points out that the recent manpower generally have already worked over the limit value with average value of 0.1 to 1.5 FTE. While to achieve the target, it is needed the addition of manpower within the unit activity with range of 0.1 to 12 FTE. The results of research gives a recomendation that every unit activity in which a lack manpower under 1 FTE is needed tp improve the system of service for increasing productivity. And for those the lack of over 1 FTE it is needed the additional of manpower in line with the target set up. The unit activity in which is over of manpower is needed to channel some of them to the lack of unit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Fajar Wicaksono
"Latar belakang dan Tujuan Indonesia saat ini masih mcnggunakan bensin bertimbal dengan tingkat pencemaran timbal di udara tinggi. Jakarta Barat merupakso wilayab di DKI Jakarta yang paling padat dilalul kendaraan bermotor.
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan kadar timbal di dalam darah terbadap terjadinya hipertensi pada polisi yang bekerja di jalan dan faktor-faktor lain, seperti obesitas, riwayat keluarga hipertensi, kebiasaan merokok. konsmnsi kopi, perilaku memakai masker dan olahraga dengan terjadinya hipertensi.
Metode penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayab kerja polsek Jakarta Barat. Populasi penelitian adalah polisi yang bekerja di jalan. Disain penelitian adalah studi Cross Sectional, dengan analisis kasus konlrol, 30 kasus dan 60 konlrol dillrutsertakan ) da1am penelitian ini. Kastt; diperoleh dengan cam consecuiive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darab dan analisis kadar timbal dalam darah.
Hasil penelitian Rerata kadar timbal di dalam darah adalab 19.83 , dengan nilai median 18.80. Terdapat hubungan yang signifikan antarn faktor obesitas (OR = 5,1) riwayat keluarga hipcrtensi (OR=l7,68) dan kadar Pb dalam darab (OR=4,5) dengan kejadian hipertensi.
Kesimpulan dan Saran
Ada pengarah kadar timbal di dalam darah, dengan kejadian hipertensi. Saran yang diajukan adalah melakukan pemeriksaan kadar timbal dalam darah minimal sekali setahun, termasuk melakukan upaya penurunan pajanan timbal, dan menurunkan berat badan polisi yang bekerja di jalan.

Tile Background and Tbe Objectives
Most of the cities in Indonesia are still using head gases which causes high lead level pollution. West Jakarta is one of the .areas that high burden of motor vehicles and is among the worst polluted area in Jakarta city. The aim of this study is to identify the relation of blood lead levels and hypertension among traffic police and other related factors such as obesity ,family history of hypertension, smoking,. consumption of coffee, use of mask as protection and physical exercise.
The Research Method
This research was carried out in the work territory Sector Police West Jakarta. The research population was traffic police assigned on the road. A cross sectional study design was used with case control analysis. Sixty cases and 30 controls Were recruited for this study Cases were recruited consecutively. Data was'collected by interviews, physical examination and measuring blood lead level.
The Conclusion and the Reccomendation
A significant relationship was'found between blood lead level and hypertension incident. Police with the blood lead level ?: 18,80 JWdL had a risk almost of 6,5 times higher to get hypertension. It is recommended that blood lead level should be measured at least once a year and reduce police weight that worked in the road."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T21022
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Fajar Wicaksono
"Indonesia saat ini masih menggunakan bensin bertimbal dengan tingkat pencemaran timbal di udara tinggi. Jakarta Barat merupakan wilayah di DKI Jakarta yang paling padat dilalui kendaraan bermotor. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan kadar timbal di dalam darah terhadap terjadinya hipertensi pada polisi yang bekerja di jalan dan faktor-faktor lain, seperti obesitas, riwayat keluarga hipertensi, kebiasaan merokok, konsumsi kopi, perilaku memakai masker dan olahraga dengan terjadinya hipertensi.
Metode penelitian: Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja polsek Jakarta Barat. Populasi penelitian adalah polisi yang bekerja di jalan. Disain penelitian adalah studi Cross Sectional, dengan analisis kasus kontrol, 30 kasus dan 60 kontrol diikutsertakan dalam penelitian ini. Kasus diperoleh dengan cara consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, pengukuran berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah dan analisis kadar timbal dalam darah.
Hasil penelitian: Rerata kadar timbal di dalam darah adalah 19.83 pg/dl, dengan nilai median 18.80 pg/dl. Terdapat hubungan yang signifikan antara faktor obesitas (OR = 5,l) riwayat keluarga hipertensi (0R=17,68) dan kadar Pb dalam darah (0R=4,5) dengan kejadian hipertensi.
Kesimpulan dan Saran: Ada pengaruh kadar timbal di dalam darah, dengan kejadian hipertensi. Saran yang diajukan adalah melakukan pemeriksaan kadar timbal dalam darah minimal sekali setahun, termasuk melakukan upaya penurunan pajanan timbal, dan menumnkan berat badan polisi yang bekerja di jalan.

The Background and The Objectives: Most of the cities in Indonesia are still using lead gases,which causes high lead level pollution . West Jakarta is one of the areas that high burden of motor vehicles and is among the worst polluted area in Jakarta city. The aim of this study is to identity the relation of blood lead levels and hypertension among traffic police and other related factors such as obesity ,family history of hypertension, smoking, consumption of coffee, use of mask as protection and physical exercise.
The Research Method: This research was carried out in the work territory Sector Police West Jakarta. The research population was traffic police assigned on the road. A cross sectional study design was used with case control analysis. Sixty cases and 30 controls were recruited for this study Cases were recruited consecutively. Data was`collected by interviews, physical examination and measuring blood lead level.
Results of the Research: The average the blood lead level was 19,83 ug/dl, with a median of 18,80 pg/dl. Statistical analysis showed significant relation between hypertension and obesity (OR=5, l ), family of hypertension (OR=l 7,68) and blood lead level (OR=6,5).
The Conclusion and the Recommendation: A significant relationship was`found between blood lead level and hypertension incident. Police with the blood lead level 3 18,80 pg/dL had a risk almost of 6,5 times higher to get hypertension. It is recommended that blood lead level should be measured at least once a year and reduce police weight that worked in the road.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
T32867
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library