Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Etty Rekawati
Abstrak :
Proses menua adalah suatu peristiwa yang wajar dan tak terhindarkan atau yang biasa disebut alami sifatnya. Bertambahnya usia akan menimbulkan berbagai masalah, salah satu masalah yang sering terjadi adalah kepikunan. Kepikunan ditandai adanya kemunduran daya ingat yang berangsur-angsur makin berat dan disertai penurunan fungsi mental lainnya seperti psikis, perilaku dan mengganggu fungsi sosialnya. Proyeksi dari populasi usia lanjut di Scotland pada tahun 2003-2013 adalah, pada tahun 2003 diproyeksikan sebesar 59.301 usia lanjut akan mengalami kepikunan dan pada tahun 2013 sebanyak 65.051 usia lanjut akan mengalami kepikunan. Angka ini menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah usia lanjut yang mengalami kepikunan sebesar 9,41 % dalam kurun waktu 10 tahun Hasil studi investigasi kepikunan di rumah sakit diperoleh data bahwa klien dengan kepikunan rata rata lama perawatan 10,4 hari, senientara klien tidak dimensia rata-rata perawatan 6,5 hari. Biaya perkapita untuk penderita kepikunan 4000 dolar leblh tinggi dibanding penderita lainnya. Tulisan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor sosio demografi yang berhubungan dengan terjadinya kepikunan pada usia lanjut di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional atau potong lintang, dimana semua variabel diambil sekaligus dalam waktu yang sama sehingga tidak luput dani kelemahan-kelemahan. Populasi daan sampel dalam penelitian ini adalah usia lanjut (kelompok umur lebih atau sama dengan 60 tahun) yang tinggal di wilayah kesatuan Republik Indonesia. Dan 10.518 usia lanjut, terdapat 236 usia lanjut yang mengalami kepikunan. Dari hasil penelitian diperoleh informasi bahwa usia lanjut yang menderita kepikunan mencapai 2,2% dari seluruh populasi usia lanjut. Faktor-faktor sosio demografi yang berhubungan dengan terjadinya kepikunan pada usia lanjut adalah umur (kelompok umur ) 80 tahun mempunyai risiko sebesar 6,436 kali (95% CI: 4,478-9,251) dibandingkan dengan kelompok usia lanjut 60-75 tahun, dan kelompok usia lanjut 76-80 tahun berisiko terjadinya kepikunan sebesar 2,733 kali (95% CI: 1,877-3,980) dibandingkan kelompok usia lanjut 60-69 tahun], jenis. kelamin [usia lanjut perempuan mempunyai risiko sebesar 1,393 kali (95% CI: 1,075-1,806) dibandingkan dengan usia lanjut laki-laki], status perkawinan [usia lanjut yang berstatus kawin merupakan faktor pencegah terhadap terjadinya kepikunan sebesar 0,794 kali (95% CI: 0,110-5,758) dibandingkan dengan usia lanjut yang tidak kawin, dan usia lanjut yang berstatus cerai hidup/mati mempunyai risiko terjadinya kepikunan sebesar 2,187 kali (95% CI: 1,685-2,840) dibandingkan dengan usia lanjut yang tidak kawin], riwayat pendidikan [usia lanjut yang berpendidikan < = SD mempunyai risiko terjadinya kepikunan sebesar 2,025 kali (95% CI: 1,267-3,236) dibandingkan dengan usia lanjut yang berpendidikan > SD], riwayat stroke/kelumpuhan [usia lanjut yang mempunyai riwayat stroke/kelumpuhan mempunyai risiko terjadinya kepikunan sebesar 6,345 kali (95% CI: 3,793-10,614) dibandingkan dengan usia lanjut yang tidak mempunyai riwayat stroke/kelumpuhan], status rural urban [usia lanjut yang bertempat tinggal di wilayah rural mempunyai risiko sebesar 1,343 kali (95% CI: 1,016-1,775) dibandingkan dengan usia lanjut yang tinggal di wilayah urban], perilaku merokok [usia lanjut yang merokok mempunyai risiko terjadinya kepikunan sebesar 0,486 kali (95% CI: 0,353-0,671) dibandingkan dengan usia lanjut yang tidak merokok], penggunaan pelayanan kesehatan [usia lanjut yang menggunakan pengobatan tradisional mempunyai risiko terjadinya kepikunan sebesar 0,480 kali (95% CI: 0,364-0,635) dibandingkan dengan usia lanjut yang menggunakan pengobatan modem]. Umur dan riwayat stroke/kelumpuhan merupakan faktor yang paling berhubungan dengan terjadinya kepikunan pada usia lanjut di Indonesia. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa prevalensi kepikunan pada usia lanjut kemungkinan akan terus bertambah setiap tahunnya sehingga diperlukan upaya antisipasi baik dari pengambil kebijakan ataupun masyarakat untuk bersama-sama melakukan tindakan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup usia lanjut terutama usia lanjut yang menderita kepikunan.
Socio Demographic Factors of Dementia (Kepikunan) among Elderly in The aging process is normal and natural that no one can avoid it. Aging will create several problems, including dementia Dementia is characterized by a decrease in memory, and signed by a continued decrease of mental, social and behavior status. There is a projected increase of the elderly population who will have dementia in Scotland from 2003-2013, about 59.301 in 2003 and 65.051 in 2013. Actually, based on these values, there is an increase of dementia among the elderly population of about 9.14% during 10 years. The result of the study about dementia in the hospital indicated that clients who had dementia stayed in hospital for 10.4 days, however, clients who had no dementia spe'zt more than 4000 dollars than the other. The objectives of this study were to explore the information about the socio demographic factors that contributed to dementia for the elderly in Indonesia_ The study used a cross-sectional method in which all of the variables were taken at the same time. The population and sample in the study ware elderly (more than 60 years old) who living in Indonesia. From 10.518 elderly, there were 236 who had dementia It covered about 2,2% of all elderly population. The factors that contributed to an occurrence of dementia on the elderly were age [more than 80 years had risk about 6,436 times (95% Cl: 4,478-9,251) compared with 60-75 years old; 76-80 years old had risk about 2,733 time (95% CI: 1,877-3,980) compared with 60-75 years old], gender [women had a risk of about 1,393 times (95% CI: 1,075-1,806) compared with men], marital status [un-marriage had risk about 0,794 times (95% CI: 0,110-5,758) compared with married; divorce by live/died had risk about 2,187 times (95% CI: 1,685-2,840) compared with married], educational background [less than elementary school had risk about 2,025 times (95% Cl: 1,267-3,236) compared with more education], stroke history/paralyzed [ stroke history/paralyzed had risk about 6,345 times (95% CI: 3,793-10,614) compared with no stroke history/paralyzed], a rural urban status (live in an rural setting having a risk of 1,343 times (95% CI: 1,016-1,775) compared with those who live in a urban setting], smoking habit [smokers had a risk of about 0,486 times (95% CI: 0,353-0,671) compared with no smoking habit], health care services [ traditional method had risk about 0,480 (95% CI: 0,364-0,635) compared with modem method]. Age and stroke history/paralyzed were the most dominant contributing factor to the risk of dementia for the elderly people in Indonesia. In conclusion a prevalence of dementia in the elderly in Indonesia will increase every year. The implications are that efforts are needed in anticipation of this problem from either policy makers or the community to conduct an action for the elderly who have dementia.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Rekawati
Abstrak :
Keperawatan Keluarga Santun Lansia sebagai pendekatan pemberdayaan keluarga dalam meningkatkan dukungan dan strategi koping keluarga, serta menurunkan beban keluarga dalam merawat lansia untuk melakukan perawatan secara optimal pada lansia. Tujuan penelitian yaitu memperoleh model keperawatan keluarga santun lansia dalam upaya peningkatan kualitas asuhan keluarga pada lansia.

Penelitian ini menggunakan desain riset operasional melalui 3 (tiga) tahapan penelitian yaitu; Tahap I : Identifikasi masalah dukungan, strategi koping, beban keluarga dalam merawat lansia, status kesehatan lansia dan kejadian salah perlakuan pada lansia. dengan desain kuantitatif (cross-sectional) dengan jumlah sampel sebanyak 135; Tahap II : pengembangan model keperawatan keluarga santun lansia hasil integrasi penelitian tahap 1, studi literature dan konsultasi pakar; Tahap III : Uji coba model dengan quasieksperiment pre-post test with control group dengan jumlah sampel sebanyak 108. Hasil penelitian diperoleh : 1) Tahap I : dukungan informasional dan strategi koping Acquiring Social Support adalah variabel dominan terjadinya salah perlakuan; 2) Tahap II dihasilkan model keperawatan keluarga santun lansia dengan modul, buku kerja dan kurikulum pelatihan; 3) Tahap III : terdapat perbedaan bermakna dukungan keluarga (dukungan informasional dan instrumental), strategi koping keluarga, dan salah perlakuan pada lansia antar pengukuran 3 bulan setelah penerapan model diantara kelompok intervensi dan kontrol. Kesimpulan : model keperawatan keluarga santun lansia efektif meningkatkan dukungan informasional dan instrumental keluarga, meningkatkan penggunaan seluruh strategi koping keluarga, dan meningkatkan kemampuan keluarga untuk tidak melakukan salah perlakuan pada lansia. Rekomendasi : 1) Replikasi model di seluruh Indonesia; 2) Pelatihan berkelanjutan bagi perawat, kader kesehatan dan pelaku rawat dalam merawat lansia di rumah; 3) Penelitian lanjutan yaitu mengidentifikasi lebih objektif mengenai beban pelaku rawat dalam merawat lansia, kualitas hidup lansia yang berkaitan dengan penerapan Model Keperawatan Santun Lansia, difokuskan pada dukungan informasional dan strategi koping Acquiring Social Support yang merupakan variabel yang dominan terhadap. ...... The Cordial Older Family Nursing Model is a family empowerment approach in improving support and coping strategy, as well as reducing family burden in term of providing optimal care for older persons. The objective of this study was to establish The Cordial Older Family Nursing Model in order to improving family care of older persons. This study used operational research design that passed through three steps of research. Step I: Identifying the problems of support, coping strategy, family burden in taking care of older person, the health status of older person, and the incident of elderly abuse through cross-sectional study with 135 samples. Step II: The development of The Cordial Older Family Nursing Model, integrated result of step I of this study, and expert consultation. Step III: Validation of model utilized quasi-experiment pre-post test with control group, 108 samples. The result of this study, were as follows: 1.) Step I: informational of support and coping strategy Acquiring Social Support were predominant variable that provoked the incident of abuse. 2.) Step II: Module, workbook, and training curriculum for The Cordial Older Family Nursing Model were developed 3.) Step III: There were significant differences between family support (informational and instrumental), family coping strategy, and the incident of elderly abuse in 3-months-measurement after the implementation of model between intervention and control group. Conclusion: The Cordial Older Family Nursing Model was able to promote informational and instrumental family support, family coping strategy, and improve family ability not to commit abuse in older persons. Recommendation: 1.) Replication of the model to cities all over Indonesia; 2.) Continuous training for nurses, health cadre, and family caregivers in taking care homebound older adults; 3.) Advanced study that will provide the more objective assessment to identify family burden in taking care of older adults, Quality of Life (QoL) of older adults that is related to the implementation of The Cordial Older Family Nursing Model, the study should be more focused on informational support and coping strategy Acquiring Social Support that was determined as predominant variable towards the incident of abuse and the improvement of self help group for older persons.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
D1914
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Rekawati
Abstrak :
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan teknik survey yang bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan, sikap dan praktek lanjut usia dalam melakukan perawatan kebersihan diri di Panti Tresna Wredha Budi Mulia Jakarta Timur. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara mengenai kemampuan (pengetahuan, sikap dan praktek) lanjut usia dalam memenuhi perawatan kebersihan dirinya serta pemeriksaan fisik mengenai kebersihan diri lanjut usia. Data dianalisa dari pernyataan pengetahuan, sikap dan praktek yang dikelompokkan dalam variabel pengetahuan, sikap dan praktek. Kemudian berdasarkan skala penilaian yang sudah ditetapkan, hasil penghitungan dikelompokkan untuk menilai level//tingkatannya. Penelitian dilaksanakan di Panti Tresna Wredha Budi Mulia Jakarta Timur dengan mendapatkan responden sebanyak 36 lanjut usia yang dipitih secara acak. Hasil penelitian didapatkan data bahwa pengetahuan lanjut usia mengenai kebersihan diri sangat baik sebesar 72,22 %, baik sebesar 13,89 % dan cukup sebesar 8,33 %. Sikap lanjut usia terhadap perawatan kebersihan diri sebesar 58,33 % bersikap baik, 30,56% bersikap cukup namun masih ada lanjut usia yang bersikap acuh atau kurang terhadap perawatan kebersihan diri yaitu sebesar 11,11 %. Praktek terhadap kebersihan diri yang dilakukan lanjut usia relatif sudah cukup baik, hat ini ditunjukkan dari data yang diperoleh yaitu lansia yang melakukan praktek kebersihan diri sangat baik sebesar 19,44 %, lansia yang melakukan praktek kebersihan diri baik sebesar 27,78 %, lanjut usia yang melakukan perawatan diri cukup sebesar 41,67 % namun masih ada lanjut usia yang m asih kurang dalam melakukan praktek terhadap kebersihan dirinya yaitu sebesar 11,11 %. Hasil data di atas ternyata tidak sejalan dengan hasil pemeriksaan fisik mengenai kebersihan diri lanjut usia. Sehingga penelitian ini perlu sekali ditindaklanjuti dengan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi semua faktor yang mempengaruhi lanjut usia dalam pemenuhan perawatan kebersihan dirinya.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Rekawati
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Rekawati
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan, 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library