Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Ershanda Nadhira Syifarini
"Perkembangan sosial emosional merupakan salah satu perkembangan yang terjadi pada anak usia pra sekolah yang dapat dipengaruhi oleh penggunaan media elektronik. Penggunaan media elektronik dalam jangka panjang dan tanpa pengawasan orang tua menyebabkan meningkatnya screen time pada anak dan dapat menyebabkan gangguan perilaku emosional. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan screen time dengan perkembangan sosial emosional anak usia pra sekolah di Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling melibatkan 216 responden (ibu) dari anak pra sekolah yang berasal dari 3 TK di Depok yang terpilih. Instrumen diukur dengan Kuesioner Masalah Perilaku Emosional (KMPE) dan kuesioner screen time. Hasil utama penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara screen time dengan perkembangan sosial emosional anak usia pra sekolah di Depok (p value = <0,001). Penelitian ini merekomendasikan pembatasan penggunaan screen time pada anak usia pra sekolah. Selain itu perlu adanya edukasi baik dari sekolah maupun mahasiswa keperawatan terkait faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak, yaitu screen time.
Social emotional development is one of the developments that occur in pre-school children, which can be influenced by using electronic media. The use of electronic media in the long term and without parental supervision leads to increased screen time in children and can have an impact on their social emotional development such as emotional behavior disorders. Therefore, the purpose of this study is to identify the relationship between screen time and the social emotional development of pre-school children in Depok. This research used a cross-sectional design and cluster random sampling technique involving 216 respondents (mothers) of pre-school children from 3 selected kindergartens in Depok. Social emotional problems were measured with the Kuesioner Masalah Perilaku Emosional (KMPE) and screen time questionnaire. The main result showed an association between screen time and social emotional development of pre-school children in Depok (p value = <0.001). According to the results of this study, it is necessary to limit the use of screen time in pre-school children according to existing recommendations, in addition to the need for education both from schools and nursing students related to factors that can affect children's social emotional development, especially screen time."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ershanda Nadhira Syifarini
"Penuaan merupakan proses alamiah ditandai dengan adanya perubahan secara fisiologis. Perubahan fisiologis ini menyebabkan perubahan kulit pada lansia, seperti penurunan elastisitas kulit, penurunan kelembapan, dan penurunan keringat serta kelenjar minyak. Hal tersebut menyebabkan lansia rentan mengalami gangguan integritas kulit dan merupakan masalah yang paling banyak ditemukan di panti sosial yang berdampak signifikan pada kualitas hidup lansia. Oleh karena itu, pengembangan tatalaksana berbasis bukti dalam melakukan perawatan kulit kering menggunakan petroleum jelly dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dan meningkatkan kualitas hidup lansia. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan integritas kulit melalui penggunaan petroleum jelly di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4. Intervensi berupa perawatan kulit menggunakan petroleum jelly dilakukan sebanyak dua kali sehari selama 15 hari. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrumen 12-Pruritus Severity Scale (12-PSS) untuk menilai tingkat pruritus dan Overall Dry Skin (ODS) Score untuk menilai kondisi kulit. Hasil intervensi menunjukkan adanya penurunan skor 12-Pruritus Severity Scale dari 16 dengan kategori berat menjadi 3 dengan kategori ringan dan skor ODS dari 4 dengan kategori ekstrem menjadi 1 dengan kategori ringan. Hasil ini menunjukkan penggunaan petroleum jelly terbukti efektif dalam perawatan kulit kering dan menurunkan pruritus. Hasil tersebut diharapkan dapat menjadikan petroleum jelly sebagai salah satu intervensi perawatan kulit untuk mengatasi gangguan integritas kulit pada lansia.
Aging is a natural process characterized by physiological changes. These physiological changes cause skin changes in the elderly, such as decreased skin elasticity, decreased moisture, and decreased sweat and oil glands. This makes the elderly susceptible to impaired skin integrity and is the most common problem found in social institutions that has a significant impact on the quality of life of the elderly. Therefore, the development of evidence-based management in treating dry skin using petroleum jelly is carried out to overcome this problem and improve the quality of life of the elderly. The purpose of this scientific paper is to explain about caring for the elderly with impaired skin integrity through the use of petroleum jelly at the Tresna Werdha Budi Mulia 4 Social Home. The intervention in the form of skin care using petroleum jelly was carried out twice a day for 15 days. Measurements were made using the 12-Pruritus Severity Scale (12-PSS) instrument to assess the level of pruritus and the Overall Dry Skin (ODS) Score to assess skin conditions. The results of the intervention showed a decrease in the 12-Pruritus Severity Scale score from 16 with a severe category to 3 with a mild category and the ODS score from 4 with an extreme category to 1 with a mild category. These results indicate that the use of petroleum jelly has been proven effective in the treatment of dry skin in reducing pruritus. These results are expected to make petroleum jelly one of the skin care interventions to overcome skin integrity disorders in the elderly. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library