Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gilang Endah Permatasari
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai pengembangan kapasitas DPD RI dalam pelaksanaan fungsi pengawasan. DPD RI memiliki tiga fungsi yaitu legislasi, pengawasan dan pertimbangan. Ketiga fungsi ini harus dapat dilaksanakan secara seimbang dan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Dalam pelaksanaan fungsi pengawasan perlu didukung oleh kapasitas organisasi yang memadai, untuk mendukung pelaksanaan pengawasan dimulai dari penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah hingga mencapai hasil pengawasan DPD RI. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana pengembangan kapasitas DPD RI dalam pelaksanaan fungsi pengawasan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengembangan kapasitas DPD RI dalam pelaksanaan fungsi pengawasan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan post positivist menggunakan studi literatur terkait pengembangan kapasitas dan pengawasan legislatif. Penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kapasitas DPD RI sudah optimal. Hal ini dilihat dari beberapa aspek pengembangan kapasitas yang sudah memadai yaitu realisasi anggaran sesuai dengan perencanaan anggaran. Perencanaan strategis terhadap pelaksanaan fungsi pengawasan untuk mendukung visi dan misi DPD RI. Pemimpin yang mendukung fungsi pengawasan. Program pengawasan yang terencana tidak tumpang tindih. Terintegrasinya komunikasi antara DPD RI dengan pihak eksternal dan internal. Adapun aspek yang belum maksimal dalam pengembangan kapasitasnya yaitu pengembangan pengetahuan Sumber Daya Manusia terkait pengawasan karena anggaran yang terbatas, pengelolaan staf yang masih belum sesuai antara formasi dan beban kerja, dan penggunaan teknologi yang masih terbatas. ......This research discusses the capacity development of DPD RI in the implementation of supervisory functions. DPD RI has three functions, namely legislation, supervision and consideration. These three functions must be implemented in a balanced manner and based on laws and regulations. In the implementation of the supervisory function, it needs to be supported by adequate organizational capacity, to support the implementation of supervision starting from the absorption of community and regional aspirations to achieving the results of DPD RI supervision. The question of this research is how to develop the capacity of DPD RI in the implementation of supervisory functions. The purpose of this study is to analyze the capacity development of DPD RI in the implementation of supervisory functions. This research uses a qualitative method with a post-positivist approach using literature studies related to capacity building and legislative supervision. Research shows that DPD RI capacity development is optimal. This can be seen from several aspects of adequate capacity development, namely budget realization in accordance with budget planning. Strategic planning for the implementation of supervisory functions to support the vision and mission of DPD RI. Leaders who support supervisory functions. Planned surveillance programs do not overlap. Integrated communication between DPD RI and external and internal parties. The aspects that have not been maximized in capacity development are the development of Human Resources knowledge related to supervision due to limited budgets, staff management that is still not suitable between formation and workload, and the use of technology that is still limited.
Jakarta: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sung Endah Permatasari
Abstrak :
ABSTRAK
Radioterapi merupakan terapi kanker yang efektif, namun tidak spesifik dan dapat membunuh jaringan normal. Untuk mengatasi hal tersebut, bahan radioaktif dapat diikat pada suatu pembawa agar dapat menuju loka-aksi. Dalam penelitian ini, radionuklida I-131 diikat pada nanopartikel perak yang diketahui terakumulasi di hati sehingga senyawa berlabel AgNP-I131 dapat digunakan untuk radioterapi kanker hati. Nanopartikel perak disintesis menggunakan reagen AgNO3 0,0005 M, NaBH4 0,002 M, PVP 0,3 dan NaCl 1,5 M, kemudian dimurnikan dengan cara sentrifugasi. Karakterisasi terhadap hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis untuk mengukur serapan optik, TEM untuk mengetahui ukuran partikel dan morfologi, PSA untuk mengetahui distribusi ukuran partikel dan Zeta-sizer untuk mengukur zeta potensial. Nanopartikel perak memiliki serapan maksimum pada panjang gelombang 398 nm, berbentuk sferis dengan diameter kurang dari 10 nm, indeks polidispersitas 0,455 dan zeta potensial -8 mV. Pelabelan dilakukan dengan menambahkan Na-I131 yang dioksidasi menggunakan Kloramin-T terimobilisasi ke dalam larutan koloidal nanopartikel perak, kemudian dilakukan uji kemurnian radionuklida dan kemurnian radiokimia. Identifikasi radionuklida menggunakan Spektrometer Gamma menunjukkan tidak adanya radionuklida yang tidak diinginkan. Sistem elusi dengan hasil uji kemurnian radiokimia yang terbaik menggunakan fase diam kertas Whatman 1 dan fase gerak metanol : akuabides : amonium asetat 1:1:1 dengan hasil kemurnian sebesar 96.
ABSTRAK
Radiotherapy is an effective cancer therapy, but may affect normal tissue. To overcome this issue, radioactive is attached to a carrier targeting spesific organ. In this research, radionuclide I 131 was attached to silver nanoparticle which had known to be accumulated in liver. Therefore, radiolabelled compound AgNP I131 could be used as liver cancer therapy. Silver nanoparticle was synthesized using AgNO3 0.0005 M, NaBH4 0.002 M, PVP 0,3 and NaCl 1.5 M, then purified by centrifugation. Characterization was carried out through UV Vis spectroscopy for optical properties, TEM for particle size and morphology, PSA for particle size distribution, and Zeta sizer for zeta potential. The result showed the maximum absorbance on wavelength 398 nm, spheric with diameter less than 10 nm, polydispersity index 0.455, and zeta potential 8 mV. Radiolabeling was done by adding Na I131 which had been oxidized by immobilized Chloramine T to silver nanoparticle colloidal solution. Then identify the radionuclidic purity and radiochemical purity of AgNP I131. Identification of radionuclidic result showed there was no impurities. The eluting system that give the best radiochemistry purity was using Whatman 1 paper as adsorbent and methanol aquabidest ammonium acetate 1 1 1 as eluent resulting 96 purity.
2017
S66771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sung Endah Permatasari
Abstrak :
Apoteker memiliki peran penting dalam melakukan pelayanan kefarmasian di apotek, meliputi pelaksanaan pelayanan farmasi klinis dan pengelolaan sediaan farmasi. Oleh karena itu dilaksanakan praktik kerja profesi di Apotek Kimia Farma No. 394 Depok agar calon apoteker mampu memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktik kefarmasian. Dalam praktik kerja profesi ini juga dilakukan pengkajian peresepan secara administratif, farmasetis dan klinis sesuai dengan peraturan perundang-undangan sebagai tugas khusus. Pengkajian peresepan penting dilakukan untuk memastikan bahwa pengobatan yang diterima oleh pasien benar dan rasional. ......Pharmacist has an important role as healthcare professional at pharmacy, especially at clinical service and pharmacy management. Therefore, the internship is held at Kimia Farma Pharmacy No. 394 Depok so that future pharmacists could understand the duties and responsibilities of pharmacists in pharmacy management, as well asto practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethics, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical practices in pharmacies, can also have the insight of pharmaceutical practice issues and learn strategies and activities that can be undertaken in the course of pharmaceutical practice development. Analysing prescription is conducted in this internship by administration, pharmaceutical and clinical based on regulation which being discussed in special assignment report. Analysing theprescription is an important step to ensure that medication received by patient is right and rational.
Depok: Fakultas Farmasi, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sung Endah Permatasari
Abstrak :
Pemerintah memiliki peran penting dalam melakukan upaya pembangunan kesehatan, yaitu bertanggung jawab dalam merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelanggaraan upaya kesehatanyang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Dalam melakukan tanggung jawabnya ini, apoteker sebagai salah satu sumber daya manusia di bidang kesehatan memiliki peran penting utamanya dalam melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian di bidang kefarmasian. Melihat pentingnya peran tersebut, perlu bagi calon apoteker untuk mampu mengkaji peranan, tugas pokok dan fungsi serta tanggung jawab apoteker di instansi pemerintahan, memperoleh wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman praktis dalam melakukan pekerjaan di pemerintahan serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan kefarmasian pemerintahan yang menjadi tujuan dilaksanakannya praktik kerja profesi ini. Dalam praktik kerja profesi ini juga dilakukan inspeksi terhadap apotek di Jakarta Selatan yang tidak terdaftar dalam SIPNAP yang bertujuan untuk mengkaji kesesuaian data apotek yang terdaftar di database suku dinas kesehatan dengan aktual di lapangan, serta mengkaji kesesuaian pelaksanaan pelayanan kefarmasian di apotek dengan regulasi yang berlaku. ......Government plays a very important role at health development with responsibility to plan, organize, held, build and observe the health service performance. To fulfil these responsibilities, pharmacists as one of health professional resources has a role especially in building, observing and controlling in pharmaceutical field. Therefore, it is important for future pharmacists to understand the duties and responsibilities of pharmacists in government, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmacist role in government, and also have the insight of pharmaceutical practice issues in government, which become the purpose of this internship program. During this internship, an inspection was conducted to Pharmacy at South Jakarta which not registered on SIPNAP. This inspection aims to analyse the conformity of Pharmacy data that registered in City Health Department wih the actual, and also to analyse the conformity of pharmacy practice in Pharmacy with current regulation.
Depok: Fakultas Farmasi, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sung Endah Permatasari
Abstrak :
Apoteker merupakan personil kunci dalam suatu industri farmasi dan berperan penting dalam menjaga mutu dan keamanan obat yang dihasilkan. Untuk itu, apoteker perlu untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi dan memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB di Industi Farmasi, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi dimana hal-hal ini dicapai melalui praktik kerja profesi di PT Kalbe Farma, Tbk. Dalam praktik kerja profesi ini juga dilakukan analisa untuk meningkatkan Batch Right First Time BRFT dalam rangka usaha untuk menurunkan lead time pelulusan produk Toll-Out PT Kalbe Farma, Tbk. dengan PT X yang dibahas dalam tugas khusus. Solusi yang menjadi hasil dari tugas khusus ini berupa perubahan format PPI, namun hasil dari implementasinya belum dapat teramati. ...... Pharmacists is a key person in pharmacy industry and play an important role at ensure the quality and safety of the drug. There for, future pharmacists need to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry the application of good manufacturing practice GMP in the pharmaceutical industry, have the insight, knowledge, skills and practical experience to undertake pharmaceutical work in the pharmaceutical industry which can be reached by internship at PT Kalbe Farma, Tbk. During this internship, the writer conducts analysis to increase Batch Right First Time BRFT in order to decrease lead time of releasing Toll-Out products of PT Kalbe Farma, Tbk with PT X which discussed in special assignment report. The solution as the conclusion of this assignment was a change to production procedure master, but the result of the implementation can rsquo;t be observed yet.
Depok: Fakultas Farmasi, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Permatasari
Abstrak :
Menggigil pasca anesthesia merupakan komplikasi yang potensial bagi pasien pasca bedah yang dapat mengakibatkan Iiipoksemia karena peningkatan konsumsi oksigen jaringan dan peningkatan kadar C02 dalam darah. Hal ini berbahaya tenriama bagi pasien dengan riwayat penyakit jantung iskemi atau pasien-pasien dengan fungsi cadangan ventilasi yang terbatas. Teiah banyak upaya pencegahan maupun penanggulangan dilakukan untuk mengatasi menggigil pasca anestesia, obat yang lazim digunakan adalah petidin. Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa ketamin juga efektif untuk mencegah menggigil pasca anestesia. Penelitian ini bertujuan membuktikan apakah ketamin lebih efektif dibandingkan petidin untuk mencegah menggigil pasca anestesia inhalasi N20/02/isofluran, Penelitian ini bersifat uji klinis tersamar ganda yang membandingkan keefektifan ketamin intravena 0,5 mg/kb BB dengan petidin 0.35 mg/kg BB. Penelitian dilakukan di Instalasi Bedah Pusat RSCM dengan jumlah sampel 40, laki-laki dan perempuan, usia 16-65 tahun, status fisik ASA I-II. Kriteria penolakan adalah mempunyai riwayat alergi terhadap petidin dan ketamin, memiliki riwayat kejang, hipertensi dan penyakit jantung koroner, jika suhu tubuh sebelum induksi >38 °C atau <36°C dan bila pasien mengkonsumsi obat inhibitor monoamine oksidase. Kriteria pengeluaran jika operasi berlangsung >180 menit atau kurang dari 30 menit, mendapatkan darah atau komponen darah, memerlukan perawatan di ruang rawat intesif pasca pembedahan., mengalami komplikasi selamaanestesia seperti syok atau henti jantung dan bila intra operatif pasien mendapatkan obat klonidin, prostigmin, petidin dan ondansetron.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Astika Endah Permatasari
Abstrak :
Tujuan penelitian adalah memeroleh model prediksi atrisi pemberian ASI eksklusif menggunakan Breastfeeding Attrition Prediction Tool BAPT yang dimodifikasi. Penelitian longitudinal dilakukan antara Bulan Mei 2016-Januari 2017 di Rumah SakitIbu dan Anak di Kota Tangerang Selatan pada 254 ibu hamil trimester ketiga. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa BAPT modifikasi dinyatakan valid dan reliabel sebagaialat prediksi atrisi pemberian ASI eksklusif di Indonesia. Proporsi atrisi pemberian ASIeksklusif sebesar 47,4 dari 192 ibu yang melengkapi kuesioner, dan tertinggi terjadipada delapan 8 minggu postpartum. Model prediksi intensi dan model prediksi atrisi pemberian ASI ekslusif dinyatakan lsquo;fit rsquo;. Atrisi pemberian ASI eksklusif dipengaruhioleh intensi p
The objective of the study was to obtain an exclusive breastfeeding attrition predictionmodel using a modified Breastfeeding Attrition Prediction Tool BAPT . A longitudinal studies was conducted between May 2016 January 2017 in 2 Mother and child Hospitalsin South Tangerang of 254 third trimester pregnant women. The results showed thatmodified BAPT was valid and reliable as a predictor tool of exclusive breastfeeding inIndonesia. The proportion of exclusive breastfeeding attrition was 47.4 of 192 motherswho completed the questionnaire, with the highest occurring at 8 weeks postpartum.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tria Astika Endah Permatasari
Abstrak :
Exclusive breastfeeding intention is a mothers intention to provide her baby only breast milk since the infant was born until at the age of 6 months. Intention in prenatal period is the direct affirmation of exclusive breastfeeding. This study aimed to find out the most dominant factor related to exclusive breastfeeding intention among pregnant women at a mother and child hospital in South Tangerang. A cross-sectional study design was conducted primarily. The samples were 143 pregnant women on their third trimester pregnancy selected by purposive sampling. Intention was measured by the Infant Feeding Intention scale questionnaire. Meanwhile, attitude, subjective norms, and perceived behavioral control were measured by the modified Breastfeeding Attrition Prediction Tool questionnaire. Data were analyzed using the multivariate logistic regression analysis. It was 61.5% mother had strong exclusive breastfeeding intention. Perceived behavioral control dominantly influenced the exclusive breastfeeding intention (p value = 0.007 Odds Ratio 3.030 95% CI = 1.361 to 6.746). The other factors influencing intention were attitude, exposure to exclusive breastfeeding from social media, health workers support, previous breastfeeding experience and mothers occupation. A mother with high perceived behavioral control has three times more likely to have high exclusive breastfeeding intention than those having the low ones.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
613 KESMAS 12:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library