Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Rahmawati
"Pengaruh suhu terhadap distribusi produk hidrokarbon dari hasil reaksi aseton khususnya hidrokarbon aromatik perlu diteliti secara detail. Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi keberlangsungan reaksi aseton menjadi hidrokarbon menggunakan katalis HZSM-5 terhadap distribusi produk serta mendeteksi terbentuknya kokas yang disebabkan oleh deaktivasi katalis pada rentang suhu 275°C-350°C. Produk yang terbentuk dianalisis menggunakan GC-MS (Gas Chromatography-mass spectroscophy). Terdapat keterkaitan antara pengaruh suhu terhadap distribusi produk dan kemampuan shape selective catalyst dan komponen pembentukan kokas yang menyebabkan katalis terdeaktivasi.
Hasil uji reaksi aseton menunjukkan bahwa pengaruh suhu terhadap distribusi produk mekanisme reaksi dominan terbentuk isobutena, mesetil oksida dan diaseton alkohol. Sedangkan pembentukan kokas senyawa yang dominan yaitu jumlah rantai karbon C21-C30 sekitar 40-60% dan >C40 sekitar 27-59%. Hasil uji keasaman semakin tinggi suhu maka tingkat keasaman katalis semakin tinggi.

Effect of temperature on the product distribution of hydrocarbon from the reaction of acetone especially aromatic hydrocarbons need to be studied in detail. This study was conducted to detect the continuity of the reaction of acetone into hydrocarbons using HZSM-5 catalyst on product distribution and detecting the formation of coke caused by the catalyst deactivation on the temperature range 275°C-350°C. The product was analyzed using GC-MS (Gas Chromatography- Mass Spectroscophy). There is a link between the effect of temperature on product distribution and the ability to shape selective catalysts and components of coke formation which causes the catalyst deactivation.
Acetone reaction test results indicate that the effect of temperature on product distribution of the dominant reaction mechanism is formed isobutene, mesetil oxide and diacetone alcohol. While the formation of coke which is the dominant compound chain of carbon C21-C30 about 40-60% and> C40 approximately 27-59%. From the test result acidity the higher the temperature the higher the acidity of the catalyst.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43048
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Rahmawati
"ABSTRAK
Pengembangan Pure Plant Oil (PPO) ini bertujuan sebagai salah satu bahan bakar alternatif yang berasal dari tanaman kemiri cina (Hura crepitans L) Bahan bakar alternatif ini dapat dibuat dengan mencampurkan antara minyak biji kemiri cina yang telah dimurnikan dengan minyak tanah. Pada Praktik Kerja Lapangan ini dilakukan campuran 10% Pure Plant Oil (PPO dengan minyak tanah sebanyak 90%. Dalam pengerjaannya biji kemiri cina dihaluskan terlebih dahulu kemudian diekstraksi dengan pelarut n-heksan. Kadar minyak total dari biji kemiri cina yang dapat diekstraksi dengan pelarut n-heksan adalah sekitar 31%. Pemurnian minyak nabati ini mengalami beberapa tahapan seperti degumming (penghilangan getah), netralisasi dan pemucatan (bleaching). Hasil dari pemurnian ini dinamakan PPO (Pure Plant Oil).
Setelah proses pemurnian, 10% PPO ini dicampur dalam minyak tanah lalu diuji spesifikasinya. Hasil pengujian didapatkan volume distilat sebesar 54 ml pada saat titik didih distilasi 200°C, Titik Nyala 45,0°C (ABEL) IP 170, Berat jenis 0,8244 g/cm3 (ASTM D 4052), Sifat korosifitas terhadap tembaga (copper strip) (ASTM method D 130/IP 154) didapatkan hasil No. 1a yaitu slight tarnish.
Dapat disimpulkan dari pengujian spesifikasi tersebut telah sesuai dengan spesifikasi kerosin menurut Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tahun 1979 tentang Spesifikasi Kerosin."
2009
TA1369
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Rahmawati
"Latar Belakang: Kasus COVID-19 telah meningkat sejak penyakit ini pertama kali ditemukan dan dinyatakan sebagai pandemi global. Pemerintah Indonesia telah menetapkan situasi tersebut sebagai bencana nasional melalui Keputusan Presiden RI No 12 Tahun 2020. Physical distancing merupakan salah satu tindakan yang direkomendasikan untuk mencegah COVID-19. Hasil survei perilaku individu selama masa pandemi COVID-19 menyebutkan bahwa tindakan menjaga jarak cenderung lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan masker dan mencuci tangan. Bagi masyarakat yang memiliki ikatan sosiologis yang seringkali dimanifestasikan melalui sentuhan fisik seperti beribadah secara berjamaah, bersalaman, berpelukan, cium pipi, hidup bersama serta terbiasa berkumpul dan semacamnya, physical distancing dapat dimaknai sebagai kontradiksi dengan nalar kemasyarakatan yaitu kebiasaan bersosialisasi.
Tujuan: mengetahui hubungan persepsi masyarakat tentang COVID-19 dengan penerapan physical distancing.
Metode: menggunakan data primer dengan pendekatan kuantitatif desain cross sectional.
Hasil: Sebagian masyarakat (60,9%) menerapkan physical distancing. Sebagian masyarakat mempunyai persepsi kerentanan negatif (54,8%), persepsi keseriusan negatif (53,2%), persepsi manfaat positif (52,6%), persepsi hambatan negatif (55,8%), dan isyarat bertindak negatif (56,4%). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan penerapan physical distancing adalah persepsi hambatan dengan OR 5,9 (95% CI: 2,376-14,828).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan, pendapatan, persepsi kerentanan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, dan isyarat bertindak dengan penerapan physical distancing.

Background: COVID-19 cases have increased since this disease was first discovered and declared a global pandemic. The Indonesian government has designated the situation as a national disaster. Physical distancing is one of the recommended actions to prevent COVID-19. The results of individual behavior survey during the COVID-19 pandemic that social distancing measures tend to be lower than using masks and washing hands. For people who have sociological ties that are often manifested through physical touch, and living together, physical distancing can be interpreted as a contradiction with social reason, namely the habit of socializing.
Aim: knowing the correlation of public perception about COVID-19 of physical distancing.
Method: using primary data with quantitative approach withdesign cross sectional.
Result: Some people (60.9%) apply physical distancing. Some people have negative perceive suscepbility (54.8%), negative perceive seriousness (53.2%), positive perceive benefit (52.6%), negative perceive barriers (55.8%), and negative cues to action (56, 4%). The most dominant variable related to the implementation of physical distancing is the perceive barriers with an OR of 5.9 (95% CI: 2,376-14,828).
Conclusion: There is a significant correlation of education, income, perceived suscepbility, perceived benefits, perceived barriers, and cues to action with physical distancing
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sondang Eka Rahmawati
"PT. S telah bergerak dalam perdagangan pewarna dan perasa makanan di Indonesia selama tujuh belas tahun. Meskipun pasar makanan dan minuman di Indonesia masih terus berkembang namun PT. S mengalami performa kurang baik selama beberapa tahun terakhir. Kegiatan operasional dan manajemen lokal yang dinilai kurang efisien mengakibatkan perusahaan harus mengubah strategi agar tetap mampu bersaing dan bertahan dalam industri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melakukan evaluasi atas perubahan model bisnis, menggunakan studi kasus model kualitatif deskriptif, dan unit tunggal. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi data, studi dokumen dan wawancara. Metode pengolahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis rantai nilai dan manajemen biaya strategis dengan berfokus pada manajemen biaya berpusat pada aktivitas dan analisis profitabilitas pelanggan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perubahan model bisnis ini cukup berhasil untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara finansial namun ada beberapa proses yang dapat ditingkatkan.

PT. S has been in Indonesia's food colors and flavors trade for seventeen years. PT. S has not been performing well in recent years, even though Indonesia's food and beverage market is growing. The inefficient local operational and management activities forced its head office to change its strategy to survive and remain competitive in the industry. This study aims to evaluate the impact of change in the business model. A descriptive qualitative model with the case study method and a single unit for analysis were used. Data collection is done by observation, a document study, and interviews. Furthermore, the triangulation method was used to process the data, then analyzed through value chain analysis and strategic cost management. The analysis also focuses on activity-based cost management and customer profitability. The result shows that this business model successfully improves the company's financial performance, though several processes need further attention."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library