Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Purnamasari
Abstrak :
Dengan Iahirnya UU No.22/1999 yang kemudian dirubah menjadi UU No.32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, mengarahkan paradigma penyelengaraan pemerintahan dari sentralistis menjadi desentralistis. Konsekuensi dari otonomi daerah ini, pemerintah daerah diberi kewenangan untuk membuat perencanaan pembangunan daerah yang parlisipatif, untuk menciptakan pemerintahan yang baik (good governance). Perencanaan pembangunan ini kemudian terefleksikan dalam instrumen fiskal yaitu APBD. Penganggaran juga merupakan proses yang sangat penting sebagai katalis pembangunan. Perencanaan pembangunan yang partisipatif menuntut adanya ruang publik yang terbuka bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan pada perencanaan. Ruang publik ini di akomodasi oleh UU No.25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang merupakan proses bottom up dari perencanaan. Di dalam proses musrenbang itu sendiri yang memiliki wadah partisipasi bagai masyarakat grass root adalah pada Musrenbang Kelurahan. Di DKI Jakarta, kota metropolis dengan kompleksitas permasalahan sosial, untuk Iebih memberdayakan masyarakatnya Pemprov DKI Jakarta memodifikasi Musrenbang dengan pemberian pagu anggaran ke Kelurahan melalui Program Peningkatan Pelayanan Kelurahan (Penguatan Kelurahan) sebesar 1 Milyar dan anggaran Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) sekitar 1 milyar per kelurahan. Pada dasarnya Musrenbang kelurahan serta kebijakan penganggaran yang dibuat Pemprov DKI Jakarta mengadopsi konsep pentingnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pemberdayaan masyarakat sena pemerintah kelurahan sebagai urban manager. Namun yang menjadi pertanyaan apakah proses pelaksanaan musrenbang kelurahan telah melibatkan partisipasi masyarakat, atau hanya mobilisasi dan partisipasi semu yang mencari Iegitimasi publik bahwa dokumen perencanaan yang dibuat partisipatif. Untuk itu diperlukan studi untuk mengungkapkan gambaran Partisipasi masyarakat pada pelaksanaan Musrenbang Kelurahan di Kelurahan Menteng Kecamatan Menteng Jakarta Pusat Provinsi DKI Jakarta, yang akan mengkaji lebih dalam pada jenjang partisipasi manakah partisipasi masyarakat dalam musrenbang kelurahan dilihat dari bentuk-bentuk partisipasinya (representasi kehadiran, akses informasi, pemberian usulan, pengambilan keputusan, kontrol pengawasan), peran pemerintah dan masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk kemudian menghasilkan usulan strategi perencanaan partisipatif yang tepat di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif dan tipe studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Menteng Kecamatan Menteng Jakarta Pusat untuk menganalisa pelaksanaan musrenbang kelurahan tahun 2006 dengan juga menggunakan data tahun 2005 sebagai bahan masukan analisis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan Studi dokumentasi. lnforman dalam penelitian ini adalah pejabat pemerintah provinsi dan kotamadya, pejabat kelurahan Nlenteng, Serta dari unsur Masyarakat yaitu Ketua RT,RW, anggota dewan kelurahan, pengurus PKK, karang taruna dan tokoh agama/masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama; Partisipasi masyarakat pada pelaksanaan musrenbang Kelurahan di Keturahan Menteng dengan mengacu pada tangga partisipasi menurut Amstein tennasuk dalam jenjang panisipasi Informasi. Kehadiran peserta kurang representatif Komunikasi antara pemerintah dan masyarakat sudah mulai banyak terjadi tetapi masih bersifat satu arah, informasi sudah mulai diberikan namun sangat terbatas, sarana bagi masyarakat untuk melakukan feedback juga masih kurang. Masyarakat sedikit terlibat dalam proses penyusunanl perumusan kegiatan, masyarakat telah dapat memberikan usulan yang dibatasi, namun tidak memiliki kekuasaan dalam menentukan keputusan akhir. Pengambitan keputusan tetap ditangan pemerintah, selain itu tidak ada kontrol dan pangawasan dari masyarakat. Kedua; Peran pemerintah dalam musrenbang kelurahan adalah fungsinya sebagai regulator dan sosialisasi Serta pendampingan, namun sosialisasi yang dilaksanakan kurang berhasil, para perencana pemerintah pun masih mencari konsep yang tepat datam perencanaan. Sementara peran masyarakat khususnya para Ketua RT dan RW memiliki peran yang sangat penting untuk menjaring usulan masyarakat yang kemudian menjadi usulan prioritas yang dibahas- Peran tokoh masyarakat/agama, karang taruna serta organisasi sosial lainnya belum sepenuhnya diberdayakan, sementara perempuan dapat berperan dalam musrenbang keiurahan ini, hanya melalui kegiatan PKK, karena telah ada arahan kebijakan Provinsi melalui pengembangan posyandu. Ketiga; Faktor-faktor yang mempengaruhi musrenbang kelurahan antara Iain: faktor internal yaitu eksternal dan imptikasi kebijakannya dimana dalam akhir penelitian ini peneliti menggagas strategi parencanaan partisipatif dalam musrenbang kelurahan.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meivita Dewi Purnamasari
Abstrak :
ABSTRAK
Bayi baru lahir berisiko mengalami hipotermia karena ketidakstabilan sistem termoregulasi untuk menghadapi perubahan suhu lingkungan. Risiko hipotermia semakin meningkat selama periode hospitalisasi. Edukasi merupakan cara untuk meningkatkan pemahaman perawat terkait pencegahan hipotermia pada bayi baru lahir di ruang perawatan. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh edukasi berbasis pencegahan kehilangan panas terhadap pengetahuan dan perilaku perawat dalam mencegah potensi hipotermia pada bayi baru lahir. Desain penelitian adalah quasi eksperimen dengan pendekatan one group pre-post test design, dengan sampel 21 perawat neonatus yang diambil secara consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan dan perilaku perawat yang signifikan sebelum dan setelah pemberian edukasi berbasis pencegahan kehilangan panas pada bayi baru lahir (p value < 0,001; α=0,05). Penelitian ini merekomendasikan penyelenggaraan edukasi berbasis pencegahan kehilangan panas sebagai langkah meningkatkan pengetahuan dan perilaku perawat dalam pencegahan potensi hipotermia.
ABSTRACT
Newborns are at risk of developing hypothermia due to the instability of the thermoregulation system to deal with changes in ambient temperature. It increases as hospitalization. Education is a way to improve the nurse's understanding of the prevention of hypothermia in newborns in ward. The purpose of the study was to analyze the influence of heat loss prevention based education to the knowledge and behaviour of the nurse in preventing hypothermia in the newborn. The design was quasy experiment with one group pre-post test design, which sample 21 neonatal nurse taken by consecutive sampling. The result showed there was significant differences in the knowledge and behaviour of the nurses pre and post education treatment (p value < 0,001; α=0,05). This research recommended heat loss prevention based education as a step to increase the knowledge and behavior of nurses in the prevention of potential hypothermia.
2017
T48002
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Dewi Purnamasari
Abstrak :
Berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh, serta beberapa kekurangan yang ditemukan dalam PASSENGER, sebuah sistem groupware sinkron sedang dalam pembuatan di Institute of Computer Engineering, University of Duisburg-Essen (UDE), Jerman. Sistem baru ini dirancang untuk dapat memecahkan batasan dan kekurangan sehingga memberikan sebuah groupware yang memperbolehkan konfigurasi sistem sebelum sebuah sesi dimulai dan adaptasi yang fleksibel untuk skenario dan situasi special selama sesi berlangsung. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan component based software untuk pembangunan groupware, dan hybrid collaborative architecture untuk replikasi dan kounikasi antara server dan client. Lebih jauh lagi, beberapa mekanisme--floor control, concurrency control, replikasi, distribusi?akan diinvestigasi. Untuk memberikan fleksibilitas dan kostumisasi konfigurasi (tailorability), sistem akan menawarkan solusi terbaik, namun keputusan berada di tangan user. ......Based on the gained experiences and some limitations founded in PASSENGER, a new synchronous groupware system is under development at the institute of Computer Engineering, University of Duisburg-Essen (UDE). The new system is envisioned to overcome the boundaries of limitations, thus providing a groupware that allows a tailor-made configuration of the system prior to a session and flexible adaptations to special scenarios and situations during a session. The approach to provide flexible and tailor-made groupware is done by using component based software for the development of the groupware and hybrid collaborative architecture for the replication and communication between server and clients. Further, several mechanism?floor control, concurrency control, replication, distribution--will be investigated. To bring flexibility and tailorability, the system will attempt to offer best choice, but decision will depend on the user.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25319
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Dewi Purnamasari
Abstrak :
Terdapat dua masalah besar yang diselesaikan dalam disertasi ini, yaitu masalah pemrosesan sinyal dan masalah aplikasi sinyal EEG dalam pengenalan keadaan emosi. Masalah tersebut diselesaikan dengan metode kecerdasan komputasional yang terdiri dari bagian utama, ekstraksi fitur dan klasifikasi. Pada bagian ekstraksi fitur, pada disertasi ini dibahas penggunaan metode konvensional ekstraksi fitur berbasis power spectrum yaitu dengan Discrete Wavelet Transform DWT , dan penggunaan metode baru ekstraksi fitur yang diajukan yaitu analisis bispektrum dengan filter piramida 3D, serta dengan Relative wavelet bispectrum RWB. Untuk menyelesaikan permasalahan penerapannya pada sistem otomatis pengenal emosi, maka classifier dengan jenis Artificial Neural Network ANN digunakan.Penggunaan DWT dalam metode ekstraksi fitur menunjukkan bahwa fitur Relative Wavelet Energy DWT RWE memberikan recognition rate terbaik, konsep energi relatif ini kemudian digunakan pada metode baru yang diajukan. Pada metode baru ekstraksi fitur menggunakan analisis bispektrum dengan filter piramida 3D, diketahui bahwa persentase mean bispektrum memberikan recognition rate yang terbaik dengan kompleksitas yang lebih rendah 74.22 untuk arousal dan 77.58 untuk valence. Filter non-overlap dengan ukuran alas yang bervariasi memberikan recognition rate tertinggi, khususnya secara signifikan terlihat untuk jenis emosi arousal. Penurunan jumlah channel EEG sampai dengan 8 channel dapat dilakukan untuk menurunkan biaya komputasi. Metode baru ekstraksi fitur yaitu RWB telah diajukan dalam disertasi ini dan menunjukkan pengenalan yang sangat baik mencapai 90 untuk data sinyal EEG orang alkoholik. Semakin besar lag yang digunakan dalam perhitungan korelasi, semakin tinggi recognition rate yang diperoleh. Capaian dari penelitian ini membuktikan bahwa RWB cocok untuk digunakan sebagai metode ekstraksi fitur untuk klasifikasi orang alkoholik, dan dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada aplikasi lainnya. Dari keempat classifier yang diujikan, dari segi recognition rate, PNN sedikit lebih unggul daripada BPNN, namun uji sensitivity, specificity dan PPV serta grafik ROC menunjukkan bahwa BPNN merupakan classifier yang lebih baik dibanding PNN. Di sisi lain, waktu komputasi PNN untuk mencapai recognition rate maksimum adalah sekitar 3,5 kali lebih cepat dibanding BPNN.
There are two major problems resolved in this dissertation, which are signal processing problem and the problem in EEG signal in the application of recognizing human emotional states. The problems were solved by applying a computational intelligence method consists of two main parts, the feature extraction and the classification. In the feature extraction sub system, this study improved a conventional methods using power spectrum from discrete wavelet transform DWT, and proposed a new method for feature extraction by using bispectrum analysis with 3D pyramid flter, as well as using relative wavelet bispectrum RWB. To solve the problem in the application of EEG signal for automatic emotion recognition system, the artificial neural network ANN classifier was used.The use of DWT in the feature extraction method shows that the relative wavelet energy DWT RWE feature provides the best recognition rate, the relative energy concept was then used in the proposed new feature extraction methods. In the proposed feature extraction using bispectrum analysis with 3D pyramid filters, the mean percentage of bispectrum feature gave the best recognition rate with lower complexity i.e. 74.22 for arousal and 77.58 for valence. Non overlap filters with varied base sizes provided the highest recognition rate, and significantly seen for the arousal emotion. The selection of eight EEG channels can be conducted to lower the cost of computing. A novel feature extraction method, the RWB, showed an excellent recognition for the alcoholic person. The larger the lag used in the correlation calculation in RWB, the higher the recognition rate obtained. The achievements of this study proved that RWB is suitable as a feature extraction method for the classification of alcoholic subjects, and may be considered for use in other applications.Of the four classifiers tested, PNN is slightly superior to BPNN in terms of recognition rate however, the sensitivity, specificity and PPV tests and ROC graph shown that BPNN is a better classifier than PNN. On the other hand, the PNN computing time to reach the maximum recognition rate was about 3.5 times faster than BPNN.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
D2271
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Dewi Purnamasari
Abstrak :
Setiap proses pembelajaran formal memerlukan evaluasi berupa ujian. Ujian dalam bentuk esai merupakan bentuk ujian yang lebih baik dibandingkan dengan metode ujian lainnya. Pada sistem pembelajaran e-learning komputer harus dapat digunakan sebagai alat untuk menyelenggarakan ujian esai atau dengan kata lain komputer harus dapat digunakan sebagai penilai esai secara otomatis (automated essay grading). Telah banyak metode yang dikembangkan sebagai penilai esai otomatis dan salah satunya adalah Latent Semantic Analysis (LSA). Dalam melakukan penilaian esai secara otomatis, metode LSA mempunyai ciri khas hanya mementingkan kata-kata yang terkandung di dalam sebuah teks tanpa memperhatikan karakteristik linguistiknya. Pada LSA, kata-kata direpresentasikan ke dalam sebuah matriks semantik dan kemudian diolah secara matematis menggunakan teknik aljabar linier Singular Value Decomposition (SVD). Pada metode LSA, dapat digunakan 2 cara untuk membandingkan matriks hasil SVD, yaitu normalisasi Frobenius dan Cosinus Alpha. Untuk mengetahui cara mana yang dapat memberikan hasil lebih optimal jika diterapkan pada LSA, maka diperlukan suatu perbandingan unjuk kerja dari keduanya. Skripsi ini merancang, mengimplementasikan, menguji serta menganalisa suatu sistem penilaian esai otomatis dengan metode LSA mempergunakan normalisasi Frobenius dan Cosinus Alpha. Dari hasil pengujian dan analisa yang telah dilakukan, diketahui bahwa metode LSA mempergunakan Cosinus Alpha memberikan unjuk kerja yang lebih baik dibandingkan dengan metode LSA mempergunakan normalisasi Frobenius. Korelasi LSA dengan Cosinus Alpha berkisar antara 0.94 - 0.99 sedangkan korelasi LSA dengan normalisasi Frobenius berada sekitar 0.89 - 0.94. Selain itu juga diketahui bahwa jumlah pemotongan kata berpengaruh terhadap proses SVD pada LSA.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Purnamasari
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah sakit merupakan suatu tempat dimana pasien dirawat dalam jarak yang berdekatan. Tingkat pengetahuan perawat tentang infeksi nosokomial sangat penting untuk melindungi diri tenaga kesehatan dan pasien dari penyebaran infeksi. Tujuan dari penelirian ini yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan implemenyasi universal precaution pada mahasiswa profesi FIK UI 2012/2013 selama praktik. Peneliti melibatkan 59 mahasiswa profesi FIK UI sebagai responden dengan menggunakan teknik penelitian quota sampling. Metode analisis penelitian ini yaitu deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan implementasi universal precaution pada mahasiswa profesi FIK UI 2012/2013. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang berisi pernyataan tentang pengetahuan universal precaution dan implementasi universal precaution. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan implementasi universal precaution (p= 0,388; α=0,05).
ABSTRACT
Hospital is the place where the patients are hospitalized in the same place and limited space one and each other. The knowledge of nurse about nosocomial infection is very important to protect the patient from transmitted infection. This research is using quota sampling to meet 59 samples. Descriptive correlative designs are used to find the correlation between knowledge and the implementation of universal precaution among “Profesi” student in Faculty of nursing university of Indonesia 2012/2013. The result show that there is no significant correlation between knowledge with the implementation in universal precaution (p= 0,388; α=0, 05).
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S54931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosdiana Dewi Purnamasari
Abstrak :
Prinsip subrogasi merupakan salah satu prinsip yang terdapat dalam hukum asuransi yang ketentuannya terdapat dalam pasal 284 KUHD. Skripsi ini membahas mengenai penerapan prinsip subrogasi dalam Charterer rsquo;s Liability Protection Indemnity Insurance pada Putusan Mahkamah Agung Nomor 1210 K/Pdt/2014. Pada putusan tingkat kasasi Majelis Hakim telah keliru dengan menyatakan penggugat tidak memiliki hak untuk menggugat sesuai dengan Pasal 284 KUHD. Metode penelitian yang dipakai adalah yuridis normatif dengan mendasarkan pada ketentuan undang-undang dan teori mengenai subrogasi dalam asuransi. Pada akhirnya, penulis memperoleh kesimpulan bahwa diperlukan penambahan materi tentang subrogasi dalam asuransi sebagai muatan pelatihan bagi para hakim supaya tidak terjadi kekeliruan dalam melakukan pertimbangan hukum dalam kasus yang berkaitan dengan subrogasi dalam asuransi.
The principle of subrogation is one of the principles contained in the law of insurance of which provision is in article 284 KUHD. This thesis discusses the implementation of subrogation principle in Charterer 39s Liability Protection Indemnity Insurance on Supreme Court Decision Number 1210 K Pdt 2014. In the appeal verdict, the judges have been mistaken by stating that the plaintiff has no right to sue in accordance with Article 284 KUHD. The research method used is normative juridical based on legal and theoretical provisions related to subrogation in insurance. In the end, the authors come to a conclusion that it is necessary to add material about subrogation in insurance as a training content for judges to avoid mistakes in doing legal considerations in cases related to subrogation in insurance.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Purnamasari
Abstrak :
Sambandha merupakan salah satu unsur dari prasasti sīma, yaitu prasasti yang memperingati sebuah tanah dijadikan sīma. Sambandha merupakan alasan atau sebab dari sebuah peristiwa yang pada akhirnya diabadikan dalam sebuah prasasti. Hal yang unik adalah rupanya sambandha tidak hanya ditemukan pada prasasti sīma, namun juga pada prasasti jayapatra dan prasasti pajak. Sambandha dari ketiga jenis prasasti tersebut memiliki perbedaan dalam hal fungsi, ragam, dan cara penganugerahannya. Akan tetapi ketiganya sama-sama berfungsi mengantarkan alasan dibalik peristiwa yang diabadikan dalam prasasti. Dinamika masa pemerintahan Balitung berkembang dalam setiap periode. Berdasarkan sambandha dari prasasti-prasastinya, masa pemerintahan Balitung sangat penuh dinamika dan gejolak terutama pada akhir-akhir pemerintahannya. ......Sambandha is one element of the inscription sima, the inscription commemorating a land made sima. Sambandha is the reason or the cause of an event which in turn perpetuated in an inscription. The unique thing is apparently sambandha not only found in the inscriptions sima, but also the inscriptions jayapatra and inscriptions oftaxes. Sambandha of the three types of inscriptions may have differences in terms of function, range, and how it is given. However, they have in common is to deliver the reasons behind the events warned in inscriptions. The dynamics of Balitung reign developing in every period. Based sambandha from his inscriptions, Balitung reign is full of dynamics and turbulence, especially in the late reign.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43006
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Editha Dewi Purnamasari
Abstrak :
Tata Kelola Teknologi Informasi merupakan bagian yang harus dikelola secara baik dikarenakan sangat penting untuk organisasi dalam mencapai tujuan dan strateginya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kapabilitas Tata Kelola Teknologi Informasi di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Padang Lawas Utara dengan kerangka kerja COBIT 2019. Hal ini dilakukan untuk mengetahui informasi ketercapaian tingkat kapabilitas pada proses Tata Kelola di tempat studi kasus.Penelitian ini mengumpulkan data secara kualitatif yaitu melakukan wawancara dengan semi-terbuka bersama tiga responden yaitu Ketua Bidang Layanan E-Governance dan LPSE, Ketua Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan Kasubbag Keuangan, data ini merupakan data primer. Kemudian melakukan analisis dokumen untuk data sekundernya. Penelitian ini melakukan Pengolahan data dengan secara kuantitatif menggunakan kuesioner yang dibagikan dan dibuat berdasarkan aktivitas pada proses panduan kerangka kerja COBIT 2019 dan dilakukan validasi terhadap hasil tingkat kapabilitas dengan kodefikasi hasil wawancara maupun analisis dokumen organisasi. Dalam menganalisa adopsi teknologi COBIT 2019 dilakukan untuk menilai tingkat kapabilitas saat ini di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Padang Lawas Utara. Hasil dari penelitian ini adalah menginformasikan bahwa tingkat kapabilitas berada pada level 1 yaitu Performed. Sehingga rekomendasi terhadap penelitian ini adalah perancangan aktivitas yang disarankan dari panduan kerangka kerja COBIT 2019. Perlu adanya budaya transparansi, dokumentasi, dan prioritas dalam pengelolaan layanan TIK dan E-Governance sehingga dapat digunakan sebagai komunikasi ke pihak pemangku kepentingan dalam meninjau terselenggarakannya harapan sesuai dengan tujuan orgnisasi. ......Information Technology Governance is a part that must be managed properly because it is very important for the organization in achieving its goals and strategies. This study aims to measure the level of capability of Information Technology Governance at the Communication and Information Office of North Padang Lawas Regency with the COBIT 2019 framework. This is done to find out information on the achievement of the capability level in the Governance process in the case study site. This study collects qualitative data. Namely conducting semi-open interviews with three respondents, namely the Head of the E-Governance and LPSE Services Division, the Head of the Information and Communication Technology Division, and the Head of the Finance Subdivision, this data is primary data. Then do document analysis for secondary data. This study carried out data processing quantitatively using questionnaires that were distributed and made based on activities in the COBIT 2019 framework guide process and validated the results of the capability level with the codification of interview results and analysis of organizational documents. In analyzing the adoption of COBIT 2019 technology, it was carried out to assess the current level of capability at the Communication and Information Office of North Padang Lawas Regency. The result of this research is to inform that the capability level is at level 1, namely Performed. So the recommendation for this research is the design of activities suggested from the COBIT 2019 framework guidelines. There needs to be a culture of transparency, documentation, and priorities in the management of ICT and E-Governance services so that they can be used as communication to stakeholders in reviewing the implementation of expectations in accordance with the objectives organization.
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library