Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Dandy Firmansyah
"Pengukuran dari antena pada umumnya dilakukan pada medan jauh dari antena yang diujikan.Namun, pengukuran medan jauh memiliki keterbatasan, yaitu ketika pengukuran dilakukan pada ruangan yang terbatas seperti didalam ruang antigema (anechoic chamber), maka tidak dapat dilakukan pengukuran antena dengan dimensi yang besar. Hal tersebut karena batas medan jauh dari antena yang diuji melebihi dari ukuran ruang anti-gema tersebut. Pengukuran medan dekat adalah salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Pada penelitian ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat lunak untuk mentransformasikan data medan dekat dari antena yang diukur menjadi data medan jauh. Pada perancangan ini, diperhitungkan juga faktor kompensasi dari probe. Hasil dari transformasi yang dilakukan oleh perangkat lunak ini ialah pola radiasi medan jauh dari antena uji.
Hasil dari penggunaan perangkat lunak yang dirancang untuk pengukuran medan dekat antena akan dibandingkan dengan hasil dari pengukuran medan jauh antena secara langsung. Secara keseluruhan hasil dari pengukuran, pola radiasi pada antena menunjukkan hasil yang serupa antara transformasi dan pengukuran medan jauh secara langsung.
Dari hasil pengukuran, perbandingan antara transformasi medan dekat ke medan jauh dengan pengukuran medan jauh memiliki rata-rata penyimpangan sebesar 6.078 dB untuk hasil transformasi dengan tidak menggunakan faktor kompensasi probe. Sedangkan untuk hasil transformasi dengan menggunakan faktor kompensasi probe, memiliki nilai penyimpangan rata-rata sebesar 4.469 dB.

The measurement of an antenna is usually done in the far field of the antenna under test. However the far field measurement has limitation, specifically when the measurement is conducted in a limited space like in an anechoic chamber, therefore only antenna with relatively small dimensions can be measured. This is because of the far field range of the antenna under test is bigger than the size of the anechoic chamber. The near field antenna measurement is one solution to solve this problem.
This research will discuss about software development to transform near field data from the measured antenna to the far field data. In this development, we also consider the probe compensated factor. The result of this software is the radiation pattern of the far field antenna under test.
The result of the software utilization which is developed for the near field antenna measurement will be compared with the direct far field antenna measurement. Overall, the result from measurement that the radiation pattern of antenna shows similar result between the transformation and the direct far field measurement.
From the measurement results, the comparation between near field to far field transformation and the far field measurement has an average deviation around 6.078 dB. This result is achieved from the transformation without the probe compensated factor while the result using the probe compensated factor has an average deviation around 4.469 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51233
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Firmansyah
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tanggung jawab Direksi atas pengendalian internal perusahaan dalam Perseroan Terbuka. Pengendalian internal berperan penting dalam menghasilkan informasi laporan keuangan yang handal. Standar atau peraturan perundang-undangan belum mengatur pengendalian internal perusahaan di sektor swasta secara terintegrasi dan tegas, termasuk di dalamnya bentuk pertanggungjawaban Direksi atas pengendalian internal perusahaan. Peraturan Bapepam-LK Nomor VIII.G.11 hanya mengatur kewajiban Direksi untuk membuat pernyataan yang menyatakan bahwa Direksi bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dalam perusahaan. Sifat Perseroan Terbatas yang terbuka membawa konsekuensi kepada Direksi untuk menjalankan tugas fiduciary duty secara penuh dengan merencanakan dan memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan telah memadai. Dalam hal sistem pengendalian internal perusahaan tidak memadai maka Direksi bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang ditimbulkan oleh sistem pengendalian internal yang tidak memadai, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kelalaian yang dilakukan oleh karyawan. Dalam hal sistem pengendalian internal perusahaan telah memadai, namun terdapat kecurangan atau kelalaian yang dilakukan oleh karyawan sehingga menyebabkan Perseroan mengalami kerugian, maka tanggung jawab atas kerugian tersebut dapat dibebankan kepada karyawan tersebut maupun Direksi. Namun, jika Direksi yang bersangkutan berhasil menyakinkan hakim bahwa dirinya tidak bersalah atas informasi laporan keuangan yang tidak benar dan/atau menyesatkan dalam kaitannya dengan pengendalian internal perusahaan maka pihak yang harus bertanggung jawab adalah karyawan yang melakukan kecurangan atau kelalaian dalam penyelenggaraan pengendalian internal.

ABSTRACT
Thesis discussed about responsibility of the Board of Directors on internal control in public companies. Internal control is important to make information of financial statement reliable. The standard or regulation has not yet been set up internal control of companies in the private sector by integratedlly and forcefully, included a form of accountability of the Board of Directors on the company's internal controls. The Bapepam-LK regulation number VIII.G.11 only regulated the liability of the Board of Directors to make a statement that the Board of Directors responsible for internal control systems in the company. The nature of Public Company have carrying consequences for the Board of Directors to run a fiduciary duty in full by setting and ensuring that the internal control systems of the company have been adequate. In terms of internal control systems of the company are not adequate then the Board of Directors liable for any form of losses inflicted by the internal control system are inadequate, whether caused by fraud or negligence committed by employees. In terms of internal control systems of the company was adequate, but there are fraud or negligence committed by employees so as to cause the company suffered losses, these losses can be responsibility of the employees or the Board of Directors. However, if the Board of Directors manages to convince the judge that his innocence for information financial statement is improper and / or mislead in relation to internal control company then the who should be responsible is the employees who perform fraud or negligence in organizing internal control."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42200
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dandy Firmansyah
"Skripsi ini berisi mengenai akuntansi forensik dan penerapannya dalam studi kasus pelepasan aset negara milik Menteri Sekretariat Negara Republik Indonesia yang dikelola oleh Badan Pengelola Komplek Kemayoran(BPKK)/Direksi Pelaksana Pengendalian Pembangunan Komplek Kemayoran (DP3KK) berupa 70 unit sarusun Apartemen Taman Kemayoran Condominium. Studi kasus ini bertujuan untuk melihat apakah telah terjadi pelanggaran dalam penjualan 70 unit sarusun Apartemen Taman Kemayoran Condominium dan untuk mengestimasi kerugian yang terjadi dalam penjualan 70 unit sarusun Apartemen Taman Kemayoran Condominium. Penerapan akuntansi forensik pada kasus tersebut menggunakan tiga pendekatan, yakni arm?s length transaction, R.E.A.L Tree, dan apple-to-apple comparison. Berdasarkan ketiga pendekatan tersebut, disimpulkan bahwa penjualan 70 unit sarusun Apartemen Taman Kemayoran Condominium tidak wajar dan estimasi kerugian yang terjadi dalam penjualan 70 Unit sarusun Apartemen Taman Kemayoran Condominium adalah sebesar Rp21.528.617.000,00.

Thesis it contains about accounting forensic and its application in case study disposal state?s asset belonging to Ministry of Secretariat the Republic of Indonesia maintained by Badan Pengelola Komplek Kemayoran(BPKK)/Direksi Pelaksana Pengendalian Pembangunan Komplek Kemayoran (DP3KK) for 70 units of flats Apartment of Kemayoran Condominium Park. Case study aims to see whether there has been a violation in happened in the sale of 70 units of flats Apartment of Kemayoran Condominium Park and to estimate loss happened in the sale of 70 units of flats Apartment of Kemayoran Condominium Park. The application of accounting loss in that case use three approaches namely; i.e. arm?s length transaction, R.E.A.L Tree, and apple-to-apple comparison. Based on these three approaches, conclude that the sale of 70 units of flats Apartment of Kemayoran Condominium Park was unfair and estimate the loss happened in the sale of 70 units of flats Apartment of Kemayoran Condominium Park was Rp21.528.617.000,00.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library