Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Yulianto
Abstrak :
Proses kegiatan pengiriman BBM ke SPBU dengan proses unloading memiliki potensi bahaya yang tinggi karena hubungannya dengan bahan bakar jenis pertalite dan solar. Oleh karenanya perlu dilakukan analisis perhitungan level risiko dan permodelan skenario untuk menggambarkan dampak kebakaran dan ledakan, agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalkan dengan melakukan pengendalian dan pencegahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat risiko terjadinya kebakaran dan ledakan pada kegiatan unloading bahan bakar minyak dari mobil tangki di SPBU. Dalam penelitian ini menggunakan metode semi kuantitatif, dimana penilaian risiko dapat menggunakan metode kuantitatif, kualitatif dan semi kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah mobil tangki kapasitas 24.000 liter melakukan proses pembongkaran (unloading) BBM dengan produk yang diangkut jenis pertalite di 3 SPBU wilayah Jawa Bagian Barat yang pernah mengalami insiden kebakaran. Instrumen dan analisa risiko bahaya kebakaran dan ledakan menggunakan Dow's Fire and Explosion Index. Dari hasil perhitungan Dow's Fire and Explosion Index dengan menggunakan software ALOHA versi 5.4.7 dan MARPLOT dapat diketahui klasifikasi risiko dari kejadian kebakaran dan ledakan serta area dampak dari kejadian tersebut. Hasil penelitian ini diketahui bahawa tingkat risiko kebakaran dan ledakan dari proses unloading bahan bakar minyak dari mobil tangki ke SPBU menurut klasifikasi tingkat risiko dengan nilai 122,56 berada pada kategori Intermediate. ......The process of sending fuel to gas stations with the unloading process has a high potential for danger because of its relationship with gasoline and diesel fuel types. Therefore, it is necessary to analyze the risk level calculation and scenario modeling to describe the impact of fire and explosion, so that the impact can be minimized by controlling and preventing. The purpose of this study was to determine the level of risk of fire and explosion in the activity of unloading fuel oil from tank cars at gas stations. In this study using semi-quantitative methodes, where risk assessment can use quantitative, qualitative and semi-quantitative methods. The sample in this study was a tank truck with capacity of 24.000 liters carrying out the process of unloading fuel with products transported by pertalite types at 3 gas stations in the West Java Region that had experienced fire incidents. Instruments and risk analysis of fire and explosion hazard using the Dow's Fire and Explosion Index. From the results of Dow's Fire and Explosion Index calculations using ALOHA software version 5.4.7 and MARPLOT, it can be seen the risk classification of fire and explosion events and the impact area of these events. The results of this study indicate that the risk level of fire and explosion from the process of unloading fuel oil from tank cars to gas stations according to the risk level classification with a value of 122,56 is in the Intermediate category.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Yulianto
Abstrak :
Krisis energi adalah suatu kondisi dimana pemerintah tidak dapat (gagal) melakukan upaya, baik dengan memproduksikan (dan mengimpor) jenis energi dalam jumlah, mutu, harga, daerah dan waktu sesuai dengan kebutuhan. Krisis ini biasanya menunjuk kekurangan minyak bumi, listrik, atau sumber daya alam lainnya. Tujuan penelitian dari tesis ini adalah: 1. Mengidentifikasi aspek, komponen, dan indikator Ketahanan Energi Nasional (KEN); 2. Merumuskan Indeks KEN; 3. Mengukur tingkat KEN saat ini dan di masa datang (2015, 2020, 2025); 4. Mengidentifikasi potensi terjadinya pendadakan strategis krisis energi nasional; dan 5. Menganalisis solusi intelijen apa saja yang perlu dilakukan oleh pemerintah. Teori yang digunakan adalah Warning Intelligence dari Cynthia Grabo, Strategic Surprise dari Michael I. Handel, serta menggunakan alat analisis, yaitu: analisis kecenderungan, analisis pola, dan analisis anticipatory. Untuk penghitungan ketahanan energi mengadopsi aspek dari Asia Pacific Energy Research Centre (APERC) dengan referensi komponen dan indikator dari World Energy Council, Pusat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi - BPPT, dan Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS) Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling. Responden atau narasumber berasal dari 3 kelompok sampling, yaitu: pembuat kebijakan (kementerian, instansi pemerintah, dan DPR yang membidangi energi), pelaku usaha (BUMN serta swasta lokal dan asing), dan akademisi (universitas negeri dan swasta). Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Indeks KEN terdiri atas 4 aspek, 9 komponen dan 15 indikator; 2. Rumusan Indeks KEN adalah sebagai berikut: KEN = 0.39 (Availability) + 0.23 (Affordability) + 0.23 (Accessibility) + 0.15 (Acceptability); 3. kondisi KEN saat ini dalam kondisi RENTAN, demikian pula tahun 2015, 2020 dan 2025; 4. Indonesia memiliki Potensi terjadinya Pendadakan Strategis Krisis Energi Nasional yang dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, sosial dan politik yang pada akhirnya menggangu kestabilan keamanan Indonesia; dan 5. Solusi intelijen sebagai antisipasi agar tidak terjadi pendadakan strategis berdasarkan 4 skenario, yaitu jika : 1. pasokan tidak mencukupi kebutuhan; 2. pemerintah tidak mampu membiayai subsidi; 3. diberlakukannya mekanisme pasar untuk harga BBM dan TDL; dan 4. terjadi kebuntuan di dalam proses politik di DPR. Saran yang dapat penulis sampaikan, antara lain pemerintah : 1. Perlu adanya kebijakan mengenai KEN yang komprehensif ; 2. Perlu melakukan pembatasan ekspor energi yang terlalu besar; 3. Harus mengembangkan potensi sumber daya energi baru terbarukan; 4. Harus memiliki rencana pengelolaan dan pemanfaatan energi Indonesia dalam jangka panjang; 5. Melakukan pengurangan subsidi energi secara bertahap dan mengalihkan ke pembangunan infrastruktur energi; 6. Menerapkan mekanisme pasar di dalam menetapkan harga BBM dan TDL; dan 7. Komunikasi dan koordinasi yang baik antara Pemerintah dengan DPR. ...... Energy Crisis is acondition whereby the government is unable (failed) to perform some efforts, whether to produce (and to import) type of energy in quantity, quality, price, locationand time,that matched with the needs. This crisisusually refers tothe shortage of petroleumoil, electricity, or other energy resources. The objectives of research in this thes is are: 1.To identifyaspects, component sand indicators of National Energy Resilience (KEN); 2. To formulate KEN Index; 3. To measure current and future KEN Index (2015, 2020, 2025); 4. To identify potential occurrence of national energy crisis’s strategic surprising attack; and 5. To analyze what kind of intelligence solutions need to be done by the government. Theories used in this thesis are: Cynthia Grabo’s Warning Intelligence theory, Michael I. Handel’s Strategic Surprise theory, and also using several analysis’ tools, such as: trend analysis, pattern analysis, and anticipatory analysis. For energy resilience calculation, it adopted aspects from Asia Pacific Energy Research Center (APERC) with component and indicator references from World Energy Council, Energy Resources Technology Development Center-BPPT, and National Defence Institute (LEMHANAS). The research method used in this research is descriptive method with quantitative approach. Meanwhile sample determination is using Purposive Sampling technique. Respondents are coming from 3 sampling groups, which are: policy makers (ministry, government agencies, and member of parliament, in charge in energy), business institutions (state owned as well as local and foreign private enterprises), and academician (from state and private universities). The result of this research are : 1.KEN Index consists of 4 aspects, 9 components and 15 indicators; 2. KEN Index formula is as follow: KEN= 0.39 (Availability) + 0.23 (Affordability) + 0.23 (Accessibility) + 0.15 (Acceptability); 3.Current KEN condition is in susceptible condition, similarly in 2015,2020 and 2025; 4.Indonesia has a potential occurrence of National Energy Crisis’ Strategic Surprising Attack, which can cause economic, social and political instability, which in the end will offend Indonesia’s security stability; and 5. Intelligence solutions to anticipate strategic surprising attack not to happen are based on 4 scenarios, which are if: 1.Supply can not meet with the need ; 2. Government is not able to finance the subsidy; 3.Enactment of market mechanism for determination of gasoline price and electricity tariff; and 4. Dead lock in political process at the parliament. Recommendations suggested by the author are among others, the government: 1. Need to have comprehensive policies with regard to KEN; 2. Must restrict excessive export of energy; 3. Mustexpand new and renewable energy potentials; 4. Must have long term plan of energy management and utilization; 5.Gradually reduce subsidy for energy and switch them for construction of energy infrastructures; 6. Apply market mechanism in determination of gasoline price and electricity tariff; and 7. Have good communication and coordination with the parliament.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library