Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanifah Az Zahra
"ABSTRAK
Laporan magang ini membahas tentang PT XYZ sebagai perusahaan properti yang melakukan klaim atas penggantian biaya (reimbursement) terhadap unit bisnisnya yaitu Hotel W. Klaim tersebut terkait tagihan atas penyedia jasa outsourcing yang dilakukan oleh pihak ketiga sebagai penyedia jasa. Proses verifikasi tagihan dilakukan sejak tagihan diterima PT XYZ dari pihak ketiga, lalu dilakukan pembayaran kepada pihak ketiga, kemudian ditagihankan kepada Hotel W, hingga PT XYZ menerima pembayaran dari Hotel W. Proses verifikasi dokumen tagihan yang saat ini dijalankan oleh PT XYZ masih menggunakan software sederhana. Oleh karena itu diusulkan penggunaan software yang terintegrasi dalam memproses dokumen tagihan. Penggunaan software terintegrasi akan membatu proses verifikasi dapat dijalankan secara maksimal. Selain itu sistem pengawasan dan evaluasi juga akan dilakukan secara tepat.

ABSTRACT
The focus of this interenship report is to discuss about PT XYZ as a property company that claims reimbursement of its business unit, Hotel W. The claim relates to billing for providers of outsourcing services carried by third parties as service providers. The billing verification process is done from the time the bill was received by PT XYZ from third parties, then payment was made to third parties, and then claims the bill to the Hotel W, until PT XYZ received paymen from Hotel W. The verification process of billing documents currently carried out by PT XYZ is still using simple software. Therefor, it is proposed to use integrated software that will help the verification process to be carried optimally. In addition, the monitoring and evaluation system will also be carried out appropriately."
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kalista Az-Zahra
"Penerjemahan Preposisi Bahasa Jerman ke dalam preposisi bahasa Indonesia diambil dari Kata Pengantar Editor dalam Majalah NADI edisi kedua sampai dengan edisi keenam, April 2002 sampai dengan Mei 2004. Di bawah bimbingan M. Sally Pattinasarany, M.A. Fakulias Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Dalam skripsi ini, saya meneliti mengenai penerjemahan preposisi bahasa Jerman ke dalam preposisi bahasa Indonesia dalam kata pengantar editor yang diambil dari majalah NADI (Nachrichten fir Alumni und Deutschland Interessierte). Saya akan meneliti apakah semua preposisi dalam bahasa Jerman dari korpus data dapat dipadankan dengan preposisi bahasa Indonesia atau tidak. Selain itu, saya juga akan meneliti preposisi bahasa Jerman dan bahasa Indonesia ini dari sisi semantik dan sintaksis. Penelitian dilakukan berdasarkan berlandaskan teori preposisi bahasa Jerman dari 1-Ielbig Buscha, teori preposisi bahasa Indonesia dari Hasan Alwi dan Abdul Chaer. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat preposisi dalarn bahasa Jerman yang tidak dipadankan ke dalam bahasa Indonesia. Dari 42 preposisi yang dianalisis, terdapat 36 preposisi yang diterjemhkan. Dari 36 preposisi ini terdapat 31 preposisi bahasa Indonesia yang memliki bentuk yang sama dengan preposisi bahasa Jerman dan terdapat 5 preposisi bahasa Indonesia yang memiliki bentuk yang berbeda dengan preposisi bahasa Jerman dan terdapat 6 preposisi bahasa Jerman yang tidak dipadankan ke dalam bahasa Indonesia. Apabila dilihat dari segi semantik, 17 preposisi bahasa Indonesia memiliki fungsi yang sama dan 19 preposisi bahasa Indonesia memiliki bentuk yang berbeda dengan preposisi bahasa Jerman."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Az Zahra
"ABSTRAK
Latar Belakang: Infeksi Staphylococcus aureus semakin meningkat dan diperumit oleh munculnya jenis yang resisten terhadap antibiotik methicillin. Perkembangan terakhir melaporkan penurunan kepekaan Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) terhadap terapi lini pertamanya yaitu antibiotik vankomisin. Daun kelor (Moringa oleifera) telah lama diketahui memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan berpotensi memiliki aktivitas antimikroba terhadap MRSA.
Tujuan: Mengetahui kemampuan antibakteri yang dimiliki oleh fraksi heksan daun kelor terhadap MRSA.
Metode: Penelitian dilakukan dengan uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) fraksi heksan daun kelor terhadap MRSA menggunakan metode makro dilusi. Konsentrasi yang digunakan adalah 0,078125 μg/mL hingga 1280 μg/mL. Uji makro dilusi antibiotik vankomisin terhadap MRSA dilakukan sebagai standar pembanding.
Hasil: Tidak ditemukan KHM dan KBM fraksi heksan daun kelor terhadap MRSA pada konsentrasi yang digunakan pada penelitian.
Kesimpulan: Fraksi heksan daun kelor tidak memiliki aktivitas antimikroba terhadap MRSA pada konsentrasi 0,078125 μg/mL hingga 1280 μg/mL.

ABSTRACT
Background: Staphylococcus aureus infection is increasing and becomes more complicated as a methicillin-resistant strain arises. Latest updates report decline in sensitivity of Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) to vancomycin as its first line therapy. Moringa oleifera leaves has long been known to possess many health benefits and potentially has antimicrobial properties against MRSA.
Aim: To find out antimicrobial activities possessed by hexane fraction of Moringa oleifera leaves against MRSA.
Methods: Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) test was carried out by macrodilution method. Concentration of hexane fraction used in the study was 0,078125 μg/mL to 1280 μg/mL. Macrodilution of vancomycin was done as a comparison standard.
Results: In MIC and MBC test of hexane fraction of Moringa oleifera leaves, there was no MIC nor MBC found in all concentration.
Conclusion: Hexane fraction of Moringa oleifera leaves in concentrations of 0,078125 μg/mL to 1280 μg/mL does not possess antimicrobial activities against MRSA.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izmiria Az Zahra
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana self-identity konsumen perempuan melalui four-season fashion dari perusahaan fast fashion Zara. Kerangka pemikiran dari penelitian ini menggunakan konsep utama dari self-identity, fashion, dan perempuan dan fashion. Metodologi penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam dan studi data sekunder seperti jurnal, berita, artikel, serta buku sebagai alat untuk mendapatkan analisis data. Keabsahan data penelitian ini menggunakan azas kepercayaan dengan kriteria, yaitu: credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa self-identity konsumen perempuan four-season fashion terbagi atas tiga kategori, yaitu feminine-season identity, masculine-season identity, dan unisex-season identity. Feminine-season identity muncul dari karakter girly yang cenderung menyukai Spring/ Summer Season Fashion, masculine-season identity muncul dari karakter boyish yang cenderung menyukai Fall/Winter Season Fashion, dan unisex-season identity muncul dari karakter girly yang cenderung menyukai Fall/Winter season fashion ataupun sebaliknya.

ABSTRACT
This study aims to find out how the self-identity of female consumers through four-season fashion from fast fashion company Zara. The framework of this study uses the main concepts of self-identity, fashion, and women and fashion. The methodology of this study uses qualitative methods with data Collection techniques through in-depth interviews and secondary data studies such as journals, news, articles, and books as a tool to obtain data analysis. This research also uses the validity of dependability and conformability. The results of this study found that the self-identity of female consumers of four-season fashion is divided into three categories, which are feminine-season identity, masculine-season identity, and unisex-season identity. Feminine-season identity emerges from girly characters who tend to like Spring / Summer Season Fashion, masculine-season identity emerges from boyish characters who tend to like Fall / Winter Season Fashion, and unisex-season identity emerges from girly characters who tend to like Fall / Winter season fashion or vice versa."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vanny Az-zahra
"Teknologi modern yang berkembang saat ini menuntut penyediaan material dengan kombinasi sifat yang tidak mungkin didapat dari paduan material konvensional seperti paduan metal, keramik dan polimer. Kombinasi sifat material menjadi lebih beragam dengan adanya komposit. Komposit secara umum adalah material buatan yang terdiri dari multifasa gabungan antara paduan metal, keramik, dan polimer. Bahan komposit saat ini banyak digunakan sebagai subtitusi untuk bahan-bahan dalam teknologi modern karena bahan komposit memiliki sifat yang lebih baik.
Pada penelitian ini, digunakan serbuk grafit dan serbuk tembaga sebagai filler dan unsaturated polyester sebagai matriks polimer. Semua bahan dicampur dengan metode simple mixing kemudian dicetak. Setiap formulasi dilakukan pengujian kekerasan dan fleksural. Pengaruh dari penambahan 5?30 wt% serbuk grafit menunjukkan bahwa nilai kekerasan meningkat menjadi 60,54 HRB pada penambahan 5 wt%. tetapi mulai dari 10?20 wt% penambahan grafit nilai kekerasan menurun hingga 51,88 HRB. Begitu pula dengan nilai fleksural yang meningkat pada penambahan 5 wt% grafit dengan nilai 204,20 MPa kemudian mengalami penurunan sampai 146,88 MPa pada penambahan 20 wt% grafit. Penambahan 5?30 wt% serbuk tembaga menunjukkan bahwa nilai kekerasan meningkat sampai penambahan 25 wt% tembaga dengan nilai 48,8 HRB. Kemudian menurun pada penambahan 30 wt% tembaga dengan nilai 36 HRB. Begitu pula dengan nilai fleksural yang meningkat sampai penambahan 25 wt% tembaga dengan nilai 246,77 MPa. kemudian mengalami penurunan sampai 182,24 MPa pada penambahan 30 wt% serbuk tembaga.

Nowadays the development of modern technology also needs material with particular combination of properties which is better than the conventional material like metal alloy, ceramic, and polymer can provide. This combination of properties give wide range in its application. Composite material is the material consisting of multiphase between metal alloy, ceramic, and polymer. Composite material with better properties can substitute conventional material in particular application.
This study used graphite powder and copper powder as filler, and unsaturated polyester as polymer matrix. Filler and matrix were mixed by simple mixing method and molded. Each sample were tested to get hardness and flexural value. The effect of 5 ? 20 wt% addition of graphite powder showed the increasing of hardness value to 60,54 HRB at 5 wt% addition, however with 10 ? 20 wt% addition, the hardness value decrease to 51,88 HRB. The flexural value showed the same effect, this value increased to 204,20 MPa at 5 wt% of addition, but decreased to 146,88 MPa for 20 wt% of graphite addition. The effect of 5 ? 30 wt% addition of copper powder showed increasing of hardness value to 48,8 HRB at 25 wt% copper powder. Then, this value decrease to 36 HRB at 30 wt% copper powder. The flexural value showed the same effect, it increased to 246,77 MPa at 25 wt% of addition and then decreased to 182,24 MPa at 30 wt% of copper addition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1848
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maryam Az Zahra
"Penggunaan kekuatan di dalam hukum internasional dibagi menjadi penggunaan kekuatan tanpa senjata dan penggunaan kekuatan bersenjata. Penggunaan kekuatan bersenjata kerap digunakan oleh otoritas suatu negara terhadap negara lain, yang salah satunya terlihat dari adanya intervensi, sebagaimana yang dilakukan oleh pasukan militer Rusia terhadap Georgia di wilayah Ossetia Selatan pada Agustus 2008 lalu. Pelaksanaan penggunaan kekuatan bersenjata oleh suatu negara terhadap negara lain sesungguhnya merupakan tindakan yang dilarang di dalam hukum internasional. Larangan tersebut salah satunya dapat dilihat di dalam Pasal 2 ayat (4) Piagam PBB. Namun demikian, hukum internasional juga memberikan dua kondisi utama yang mengizinkan pelaksanaan penggunaan kekuatan bersenjata sebagaimana diatur di dalam Pasal 51 Piagam PBB dan Bab VII Piagam PBB. Di dalam prakteknya, negara-negara kerap menggunakan kekuatan bersenjata berdasarkan alasan lain di luar pengaturan Pasal 51 Piagam PBB dan Bab VII Piagam PBB. Rusia di dalam intervensinya terhadap Georgia bersandar di balik alasan intervensi kemanusiaan, perlindungan terhadap warga negara di luar negeri, dan bela diri. Sementara Georgia berlindung di balik alasan bela diri.

Use of force in international law is divided into use of unarmed force and use of armed force. Use of armed force is frequently employed by an authority of a certain state towards other state, which can be seen in an intervention, for instance military intervention of Russia?s army towards Georgia in South Ossetia during August 2008. International law prohibits the use of armed force, the prohibition itself can be found in Article 2 par.4 UN Charter. However, international law grants two circumstances which authorize use of armed force. The provision itself can be found in Article 51 UN Charter and Chapter VII UN Charter. Practically, States frequently use armed force due to other reason beyond the one that stipulated in Article 51 UN Charter and Chapter VII UN Charter. The intervention or Russia towards Georgia lied within the reason of humanitarian intervention, protection of civilians abroad, and self defense. Meanwhile, Georgia solely use of its armed force in reason of self-defense."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42768
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haniva Az Zahra
"Prestasi akademik sebagai salah satu prediktor kesuksesan siswa di sekolah dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Konstruk yang menjelaskan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi prestasi akademik ini adalah school well being, dikembangkan oleh Konu & Rimpelä (2002). Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara school well-being dengan prestasi akademik bagi siswa berbakat akademik. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMA program akselerasi di Jakarta. Sebanyak 52 siswa menjadi sampel penelitian ini. Penelitian dilakukan menggunakan kuisioner untuk mengukur school well-being siswa dan tes prestasi akademik yang menggunakan soal Ujian Akhir Nasional pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.
Hasil analisis menunjukkan bahwa school well-being memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik. Hasil analisis tambahan, menunjukkan bahwa dimensi having memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan perbedaan yang signifikan pada prestasi akademik siswa berdasarkan latar belakang pendidikan ibu. Ditemukan pula perbedaan yang tidak signifikan antara school well-being dengan jenis kelamin, school well-being dengan latar belakang pendidikan orang tua, prestasi akademik berdasarkan jenis kelamin, dan prestasi akademik berdasarkan latar belakang pendidikan ayah.

Academic achievement is predictor of student success in school, affected by internal and external factor. One construct that describes internal and external factor that affects academic achievement is a school well being by Konu & Rimpelä (2002). This research was conducted to examine the relationship between school well-being of academic achievement for students with academic gifted. The research was conducted on the students of class XI Acceleration Program in high school. Total sample comprised 52 students.
Result indicated that school well-being has a significant positive correlation with academic achievement in academic gifted students. In comparison, it was found thas just only having dimension of school well-being that has a significant positive correlation with academic achievement in academic gifted students. In addition, there was a significant difference in the academic achievement of students based on maternal education. Moreover, there are no significant differences between the school wellbeing by gender, school well-being based on parental education, academic achievement by gender, and academic achievement based on father's education.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zalfa Az Zahra
"Tulisan ini mengkaji upaya ekspatriat Indonesia di Abu Dhabi dalam menavigasi identitas yang kompleks dan sense of belonging di tengah keterhubungan global. Di kota yang dinamis dan multikultural ini, komunitas diaspora yang beragam menjaga ikatan budaya yang kuat dengan tanah air mereka melalui rasa nostalgia, masakan tradisional, dan komunikasi rutin dengan keluarga. Komunitas diaspora menciptakan kembali rasa seperti di rumah, melestarikan praktik budaya dan identitas bersama. Tulisan ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi untuk memberikan pemahaman mendalam tentang kehidupan sehari-hari dan praktik budaya ekspatriat. Penelitian ini mengungkapkan bahwa aktivitas komunitas dan simbol budaya memperkuat ikatan dengan Indonesia, menumbuhkan sense of belonging meskipun ada jarak fisik. Konsep kewarganegaraan sosial dan budaya telah berkembang, beralih dari model berbasis negara menjadi model inklusif dan berorientasi hak asasi manusia, yang memungkinkan ekspatriat mendapatkan manfaat dari pendidikan, layanan kesehatan, dan perumahan sambil mengekspresikan identitas mereka melalui praktik kehidupan sehari-hari. Kewarganegaraan yang fleksibel menyoroti sifat dinamis dari pengalaman diaspora, menekankan manajemen identitas strategis untuk menavigasi peluang di berbagai negara. Studi ini menyimpulkan bahwa memahami keterkaitan antara kebijakan identitas, kepemilikan, dan kewarganegaraan sangat penting untuk mendorong masyarakat inklusif dan mendukung komunitas diaspora di dunia yang saling terhubung.

This paper examines how Indonesian expatriates in Abu Dhabi navigate complex identities and a sense of belonging amid global interconnectedness. In this dynamic and multicultural city, diverse diaspora communities maintain strong cultural ties to their homeland through nostalgic feelings, traditional cuisine, and regular communication with family. Diaspora communities recreate a sense of home, preserving cultural practices and shared identities. This paper is a qualitative research with an ethnographic approach to provide an in-depth understanding of the daily lives and cultural practices of the expatriates. The research reveals that community activities and cultural symbols reinforce connections to Indonesia, fostering a sense of belonging despite physical distance. The concept of social and cultural citizenship has evolved, shifting from state-based to inclusive, human rights-oriented models, allowing expatriates to benefit from education, healthcare, and housing while expressing their identity through daily practices. Flexible citizenship highlights the dynamic nature of diaspora experiences, emphasizing strategic identity management to navigate opportunities in various countries. This study concludes that understanding the interplay of identity, belonging, and citizenship policies is crucial for fostering inclusive societies and supporting diaspora communities in an interconnected world."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiyyah Az Zahra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplor kepentingan ekonomi politik Jepang dalam regulasi perlindungan hak asasi manusia dalam rantai pasok global. Konsep human rights in global political economy digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur. Temuan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa pemerintah Jepang menerbitkan Pedoman Penghormatan Hak Asasi Manusia dalam Rantai Pasokan yang Bertanggung Jawab untuk mencapai kepentingan ekonomi politik yaitu untuk melindungi industri dari ancaman bisnis terkait potensi pelanggaran hak asasi manusia seperti yang terjadi pada Uniqlo dalam praktik kerja paksa Uighur di China dan untuk meraih posisi kepemimpinan di kawasan Asia dengan mewujudkan ‘tatanan internasional yang baru yang berasal dari Asia’ terkait regulasi perlindungan hak asasi manusia dalam rantai pasok global. Pemerintah Jepang mementingkan regulasi perlindungan hak asasi manusia dalam rantai pasok global karena hal tersebut akan membantu mencapai ‘diplomasi hak asasi manusia’ secara penuh di bawah pemerintahan Fumio Kishida. Kata Kunci: regulasi, bisnis dan hak asasi manusia, rantai pasok global, ekonomi politik.

This research aims to explore Japan's political economic interests in the regulation of human rights protection in global supply chains. The concept of human rights in the global political economy is used as a guideline in conducting this research. This research uses qualitative methods with data collection techniques through literature studies. The findings in this study show that the Japanese government issued the Guidelines for Respecting Human Rights in Global Supply Chains to achieve political economy interests, namely to protect industries from business threats related to potential human rights violations such as what happened to Uniqlo in the practice of forced labour of Uighurs in China and to gain a leadership position in the Asian region by realising a ‘new international order originating from Asia’ related to the regulation of human rights protection in global supply chains. The Japanese government attaches importance to the regulation of human rights protection in global supply chains because it will help achieve full-fledged ‘human rights diplomacy’ under the Fumio Kishida administration.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Az Zahra
"Skripsi ini membahas mengenai peran pengelola perpustakaan di Perpustakaan Rimba Baca. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran pengelola berdasarkan kompetensi dari ALSC (Association for Library Service to Children) yang meliputi lima komponen yaitukompetensi pengetahuan mengenai kelompok pengguna, pengembangan bahan dan koleksi, membuat program, administrasi dan manajemen, dan advokasi, hubungan masyarakat, dan jaringan selain itu mengidentifikasi kendala yang dihadapi oleh pengelola perpustakaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan gambaran pengelola perpustakaan Rimba Baca telah memenuhi kompetensi pengetahuan mengenai kelompok pengguna, pengembangan koleksi, dan membuat program. Namun, masih mengalami kendala dalam kompetensi administrasi dan manajemen yaitu kegiatan pengolahan dan sirkulasi dan kompetensi advokasi, hubungan dan masyarakat.Untuk itu dibutuhkan pelatihan mengenai perpustakaan mengenai administrasi dan manajemen serta advokasi, hubungan masyarakat, dan jaringan perpustakaan untuk menambah kompetensi mereka dan secara aktif melakukan kerjasama.

This under graduate thesis discusses the role of the Rimba Baca library management. This study aims to describe the role of library management based on ALSC (Association for Library Service to Children) competencies which are; knowledge of client group; administrative and management skills; collection development; programming skills and; advocacy, human relation and networking. This research is qualitative research and use descriptive method. The results showed library management of Rimba Baca Library had full filed; knowledge of client group; collection development and; programming skills. However, there are still problems in administrative and management skills ( processing and circulating) and advocacy, human relation and networking. Therefore there is still a need library management training to increase their competence about administrative and management skills and advocacy, human relation and networking and management should actively to take cooperation with other institution."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S53872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>