Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aries Sulaiman
Abstrak :
HIV/AIDS masih menjadi masalah pandemik diseluruh negara dibelahan dunia, salah satu yang memiliki berkontribusi pada bertambahnya jumlah kasus adalah pada pasangan seksual akibat dari ketidakterbukaan salah satu pasangan khususnya laki-laki terhadap status HIV nya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan dukungan sosial, stigma dan maskulinitas ODHA pria terhadap keterbukaan status HIV pada pasangannya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik consecutive sampling pada 110 orang ODHA laki-laki dewasa (>18 tahun) dibawah pengawasan LSM Yayasan Tanpa Batas Kupang, dengan 4 jenis kuesioner penelitian (Brief HIV Stigma Scale, Perceived Social Support in HIV/PSS-HIV, Masculinity Attribute Questionaire/MAQ dan Brief HIV Disclosure and Saffer sex efficacy). Hasil : Pada analisis bivariat ditemukan hubungan yang signifikan antara maskulinitas dan stigma dengan keterbukaan dengan nilai p masing-masing (0,000 dan 0,042 : α 0,05), tetapi tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan keterbukaan status HIV ODHA pria (p = 0,621 ; α = 0,05). Pada analisis multivariat regresi logistik ganda didapatkan hasil bahwa maskulinitas memiliki hubungan negatif yang secara signifikan dan paling memiliki hubungan dengan keterbukaan status HIV ODHA pria kepada pasangannya (p = 0,000, α = 0,05 ; OR = 0,154) sehingga diperlukan konseling yang mendalam untuk membantu mengatasi masalah dan dampak keterbukaannya terhadap kondisi maskulinitas nya serta edukasi terhadap resiko penularan pada pasangan. ......Introduction: HIV is still a pandemic problem in all countries around the world, one that contributes to the increasing number of case, namely in sexual partners due to the lack of disclose from partners, especially men to their HIV status. Research objective: The purpose of this study was to identify the relatioship of social support, stigma anf masculinity among male PLWH with HIV disclosure to their spouse. This study using cross sectional design wit consecutive sampling technique on 110 adult male PLWH (>18 years old) under the supervision of NGO's Yayasan Tanpa Batas in Kupang, and using 4 types of reserach questionaires (Brief HIV Stigma Scale, Perceived Social Support in HIV/PSS-HIV, Masculinity Attribute Quastionaire/MAQ, and Brief HIV Disclosure and Saffer sex Efficacy). Results: In bivariate analysis found a significant correlation between stigma and masculinity to HIV disclosure with their respective p value (0,042 and 0,000 : α = 0,05), but there was no significant correlate between social support with HIV disclosure (p = 0,621 : α = 0,05). In Multivariate multiple logistic regression analysis, it was found that masculinity had a negative and most significant correlate with HIV disclosure of male PLWH to their spouse (p = 0,000 : α = 0,05, OR = 0,154). So, in-depth counseling is needed to help addressing problems and the impact of their disclosure on masculinity conditiona and education on the risk of transmission to their spouse.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Sulaiman
Abstrak :
Intoleransi aktifitas adalah gejala utama yang terjadi pada pasien gagal jantung dan sangat relevan, karena berhubungan dengan kualitas hidup yang buruk dan peningkatan kematian. Kemungkinan etiologi gangguan status fungsional atau intoleransi latihan pada pasien gagal jantung adalah penurunan respon curah jantung terhadap aktivitas fisik, disfungsi otot rangka, dan abnormalitas kapasitas vasodilatasi perifer. Tujuan penelitian : mengetahui efektifitas duke activity status index (DASI) sebagai instrumen dalam pengkajian secara mandiri terhadap kemampuan fisik pada pasien gagal jantung. Metode : studi literatur dari beberapa database elektronik seperti Science Direct, Sagepub dan Proquest dari tahun 2010-2021. Hasil: didapatkan 60 artikel yang terkait dengan hasil pencarian, kemudian dilakukan analisis baik melalui kriteria inklusi dan ekslusi dan didapatkan 5 artikel yang relevan. Kesimpulan: DASI terdiri dari 12 item kuesioner untuk mengkaji status fungsional fisik secara mandiri dan dapat digunakan untuk menilai keterbatasan fisik pasien yang memiliki rentang skor 0-58,2. Hasil pengukuran DASI dibandingkan dengan treadmil, 6MWT (6 minute walk test), MLHFQ (minnesota living with heart failure questionnaire) dan NT-ProBNP dinyatakan signifikan sehingga instrumen ini dinyatakan valid dan reliabel. ......Activity intolerance is a major symptom that occurs in patients with heart failure and is very relevant, because it's associated with a poor quality of life and increased mortality. Possible etiologies of impaired functional status or exercise intolerance in patients with heart failure are decreased cardiac output response to physical activity, skeletal muscle dysfunction, and abnormal peripheral vasodilating capacity. The purpose: to determine the effectiveness of the duke activity status index (DASI) as an instrument in independent assessment of physical abilities in heart failure patients. Methods: literature study from several electronic databases such as Science Direct, Sagepub and Proquest from 2010-2021. Results: obtained 60 articles related to the search results, then analyzed both through inclusion and exclusion criteria and only 5 relevant articles. Conclusion: The DASI consists of 12 questionnaire items to assess physical functional status independently and can be used to assess the physical limitations of patients who have a score range of 0-58.2. The results of the DASI measurement were compared with the treadmill, 6MWT (6 minute walk test), MLHFQ (Minnesota living with heart failure questionnaire) and NT-ProBNP were declared significant so that this instrument was declared valid and reliable.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library