Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardianto
"Perkembangan aplikasi dewasa ini sudah demikian kompleks sehingga telah mencakup aspek dominan dalam kehidupan manusia. Semakin tingginya tingkat ketergantungan manusia dengan sistem komputasi membutuhkan perlindungan yang semakin user profiles akan akses terhadap sistem tersebut. Perkembangan aplikasi yang beragam sangat meyulitkan seseorang untuk menjaga kerahasiaan dari sistem keamanan yang dikembangkan untuk beragam aplikasi tersebut.
Akses kepada suatu aplikasi ke depan dikembangan dalam satu sistem kunci tunggal dimana seseorang hanya mempunyai satu metode akses terhadap beragam aplikasi yang digunakannnya kemudian dikenal sebagai Single Sign-On. Dengan demikian tingkat kesulitan seseorang dalam melakukan akses keamanan menjadi berkurang karena hanya mencakup satu kali akses dan aplikasi yang dibutuhkan akan dapat digunakan. User profiles akan merupakan sebuah trend dimana segala aplikasi akan berkembang sesuai dengan kebutuhan seseorang. Seseorang akan mempunyai kecenderungan yang berbeda satu dengan yang lainnya melalui karakter fisiknya. Perbedaan karakteristik seseorang kemudian dalam perkembangannya digunakan sebagai alat bantu suatu sistem keamanan yang berdasarkan karakteristik fisik manusia kemudian dikenal sebagai biometric security. Dalam perkembangannya keystroke dynamics security mejadi pilihan alternatif yang kemudian dikembangkan menjadi salah satu metode akses keamanan karena faktor keamanan berdasarkan personal rhythm seseorang dalam mengetikkan sesuatu pada keyboard.
Kombinasi Single Sign-On dengan sistem keamanan biometric keystroke dynamics akan menjadi salah satu trend menarik kedepan untuk dikembangkan terutama dalam web based application Berta menjadi sistem keamanan biometric alternatif selain retina, finger print maupun pendekatan lainnya dan telah menjadi alternatif security gateway dari beragam aplikasi yang semakin berkembang dewasa ini.

Application development nowadays has become complex and significantly influence human being in many aspects and also has become dominant in its existence. The high level of dependent factor to computer based application by human as the applications that help running their life, require security access is as simple as it get without reduce security level. Even though the application is more complex, security access has to be drive easier for personal that access those application.
Single access to many application in the term of security has very useful to maintain of his or her capabilities that cannot keep many password of access. This method is known as Single Sign-On. Human never has identical personality characteristic to each other. User relationship of application is always the same in the different manner. The different of personal characteristic derive the security approachment, known as biometric security. This technology has many advantage feature security of access level based on personal characteristic. Keystrokes dynamic is one of those alternatives. The characteristic rhythm of keystroke as user enter password can be use as option to secure their application. The growth of Internet as World Wide Web service, provide user with the most convenient way to get information also and get involved with this technology.
Combination of Single Sign-On and keystroke dynamics at web service offer great feature to improve security factor of such application backend that use nowadays and also this technology still currently open wide to be developed in the future at many platform of information technology system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardianto
"Kedatangan orang-orang Belanda ke Indonesia untuk menjajah membawa budaya mereka termasuk arsitekturnya. Pada mulanya mereka membangun rumahrumahnya dengan meniru rumah-rumah di negeri asalnya Nederland. Kondisi lingkungan yang berbeda antara Indonesia dan Nederland terutama berkaitan dengan iklim tropis lembab di Indonesia membuat mereka hares beradaptasi. Dalam perkembangan selanjutnya mereka jugs berupaya mengembangkan arsitektur yang khas Indis dengan mengambil dasar arsitektur tradisional Indonesia sebagai sumber pengembangannya. Dengan melakukan analisis pada unsur-unsur fungsi, bentuk, struktur, dan rag am hias pada bangunan Indis tulisan ini mengkaji sampai sejauh mana penaaruh arsitektur tradisional pada arsitektur Indis ini dan bagaimana penkembangan selanjutnya di masa sekarang ini berkaitan dengan upaya pencarian identitas arsitektur Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S48171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardianto
"ABSTRAK
Pada penelitian ini komposit karbon dibuat dengan menggunakan coal tar pitch sebagai prekursor matriks dan serbuk arang batok kelapa (ABK) serta batubara (BB) berukuran 250 mesh sebagai partikel penguat. Jumlah coal tar pitch yang digunakan adalah 30% dari massa total komposit. Untuk mengetahui pengaruh perbandingan massa BB:ABK terhadap densitas, porositas, kekerasan dan keausan, sampel komposit karbon dibuat dengan tiga perbandingan massa BB:ABK yaitu 60:40, 70:30, dan 80:20. Pencetakan dilakukan dengan mesin press hidrolik menggunakan beban 11 U.S. ton pada temperature 100 oC dengan waktu tahan 30 menit. Bakalan hasil kompaksi selanjutnya dikarbonisasi dalam sebuah dapur vakum sederhana pada temperatur 500 oC dengan waktu tahan 15 menit. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sifat-sifat komposit karbon seperti densitas, porositas, kekerasan dan keausan terutama dipengaruhi oleh karakteristik partikel penguat yang digunakan. Densitas meningkat dengan peningkatan kandungan batubara, sedangkan porositas mengalami penurunan. Densitas tertinggi diperoleh pada komposit dengan perbandingan massa BB:ABK 80:20, yaitu 1,55 gr/cm3. Porositas terendah diperoleh pada komposit dengan perbandingan massa BB:ABK 80:20, yaitu 31,33%. Kekerasan tertinggi tertinggi dan laju keausan terendah diperoleh pada komposit dengan perbandingan massa BB:ABk 60:40, secara berurutan yaitu 56.44 BHN dan 0.06 mm3/Nm.

ABSTRACT
Carbon composites were prepared with coal tar pitch as matrix precursor and two granular carbons namely coal waste powder (BB) and coconut shell charcoal powder (ABK) size 250 mesh as reinforcements. The amount of coal tar pitch used was 30 wt. % based on the total mass of the composites. Composites were prepared with three mass ratio BB:ABK , 60:40, 70:30, and 80:20, in order to obtained the influence of mass ratio of BB:ABK to the properties of the carbon composites such as density, porosity, hardness, and wear. The moulding of the mixture was performed in a uniaxial press using 11 U.S ton load at 100 oC for 30 minutes. The green compacts obtained from moulding process were carbonized at 500 o C in a vacuum furnace for 15 minutes. Testing results showed that the properties of the carbon composites mainly governed by the characteristics of the granular carbons that used as reinforcement. Density of the carbon composites increase with the increasing of coal powder content, while the porosity decrease. The highest density was obtained for composites with a mass ratio of 80:20, with density value 1,55 gr/cm3. The lowest porosity was also obtained for composites with a mass ratio of 80:20, with porosity value 31,33 %. The highest hardness value and the lowest wear rate were obtained from composites with a mass ratio 60:40, with hardness and wear rate value 56,44 BHN and 0,06 mm3/Nm, respectively."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S862
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elvinaro Ardianto
Bandung: Simbioka Rekatama Media, 2005
302.23 ELV k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Ardianto
"Memperhatikan peran dan manfaat dana pensiun yang cukup strategis bagi negara serta mempertimbangkan pentingnya jaminan kesejahteraan bagi pekerja dihari tua, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Dengan perkembangan Dana Pensiun menjadi badan hukum yang terpisah dari badan hukum pendiri, diharapkan dapat menjamin pengembangan dana yang menjadi hak peserta Dana Pensiun. Di sisi lainnya, diharapkan pengelolaan Dana Pensiun dapat menjadi lebih baik, terencana dan profesional sehingga hasilnya akan mcmberikan banyak manfaat baik kepada individu peserta, perusahaan dan juga negara.
Melalui penulisan tesis ini, penulis mencoba menggali dan menelaah perkembangan investasi Dana Pensiun Indonesia periode tahun 1996-2001, melalui rumusan masalah yang diajukan, yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh deposito dan saham secara signifikan terhadap hasil investasi pada DPPK PPMP?
2. Apakah terdapat pengaruh hasil investasi DPPK PPMK terhadap Rasio Kecukupan Dana (RKD)?
3. Apakah terdapat pengaruh hasil investasi DPPK dan DPLK terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)?
4. Apakah terdapat perbedaan pengelolaan investasi DPPK PPMP sebelum dan sesudah krisis moneter?
Penelitian dilakukan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan pengambilan sampel sebanyak 146 dari 267 populasi Dana Pensiun PPMP yang ada di Indonesia berdasarkan laporan dari Direktorat Dana Pensiun - Departemen Keuangan. 146 Dana Pensiun tersebut mcrupakan Dana Pensiun yang tetap ada sejak tahun 1996 sampai 2001 dan mempunyai laporan yang lengkap baik laporan keuangan maupun laporan investasinya.
Data diolah dengan analisis korelasi, regresi liner sederhana dan berganda serta uji komparatif yang diproses melalui program uji statistik 1 software pengolahan data SPSS versi 11.5.
Berdasarkan analisis data tersebut di peroleh:
a. Hasil perhitungan regresi dan korelasi antara jenis investasi dengan hasil investasi diperoleh bahwa dalam model pengelolaan investasi di Indonesia khususnya untuk Dana Pensiun PPMK pada jenis investasi Deposito, Saham dan Tanah-Bangunan mempunyai hubungan yang signifikan dengan Hasil Investasi. Persamaan regresi linear:
Hasil Investasi = 0,193 Deposito + 0,198 Saham + 0,106 Tanah & Bangunan. Jenis investasi lainya mempunyai hubungan yang secara statistik tidak signifikan dalam memberikan kontribusi kepada hasil investasi (kinerja keuangan). Walaupun dari rata-rata alokasi investasi dari tahun 1996-2001 investasi saham menempati urutan ke lima secara besarnya jumlah investasi, akan tetapi secara data empiris didapat bahwa investasi saham memberikan kontribusi yang lebih besar dibanding dengan jenis investasi lainnya.
b. Rasio kecukupan dana (RKD) yang merupakan alat ukur kesehatan dari dana pensiun tidak dapat diberikan kontribusi yang baik dari Total Investasi. Hal ini didapat dari uji statistik yang menyatakan bahwa Total Investasi DPPK PPMP tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap RKD. Data rill juga menunjukkan masih cukup banyak dana pensiun Indonesia mempunyai RKD dibawah 100%.
Total investasi ini perlu untuk ditingkatkan kinerjanya sehingga mendapatkan hasil investasi yang mcmadai untuk menopang RKD.
c. Total Investasi Dana Pensiun baik dari DPPK dan DPLK mempunyai hubungan yang signifikan atau memberikan kontibusi yang berarti bagi Produk domestik bruto Indonesia. Hal ini berarti kehadiran Dana Pensiun memberi penambahan pada peningkatan PDB dan mempunyai peran yang berarti bagi negara serta berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
d. Pengelolaan investasi DPPK PPMP pada saat sebelum krisis moneter dibandingkan dengan saat sesudahnya, berdasarkan uji statisik analisis perbadingan rata-rata paired samples T-Tess didapat bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada model atau alokasi investasinya. Dari uji ini diketahui bahwa pola investasi dana pensiun di Indonesia dapat dikatakan mempunyai bentuk yang seragam.
Saran atau usulan penulis:
a. Berdasar kesimpulan pada point a. di atas dan dengan kondisi dimana kondisi suku bunga yang terus menurun, maka perlu untuk ditidaklanjuti pola investasi kepada penempatan saham dengan tentunya mencermati dan mendalami seluk beluk berinvestasi saham di pasar modal Agar dapat diperoleh basil investasi melalui capital gain atau deviden sesuai harapan.
b. Karena hasil dari Total Investasi tidak signifikan terhadap RKD yang berarti terdapat variabel lain yang mcmpengaruhi, maka perlu bagi Dana Pensiun memperbaiki faktor manajemen termasuk perhitungan aktuarisnya yang akan berpengaruh pada RKD.
c. Untuk lebih meningkatkan peran Dana Pensiun dan agar kinerjanya dapat lebih ditingkatkan, Pemerintah diharapkan dapat memberikan pembinaan dan bantuan agar kendala-kendala yang dihadapi pengelola Dana Pensiun dapat diatasi.

Pay attention the strategic role and the benefit of Pension Fund for the nation, as well as considering the importance of prosperity guarantee for the employee in the retirement time, Indonesian Government issued the Undang-Undang (Regulation) No. I I 1992 regarding the Pension Fund. By the progress of Pension Fund to become a Legal Entity that separate from the Founding Legal Entity (Company), expected that it can assure the fund improvement that belongs to the right of Pension Fund member. On the other side, it was expected that the management of Pension Fund can be better, well planning and more professional, so the result of Pension Fund will give much benefit to the personal that joint the program, company and also the nation.
By this thesis, the writer tries to excavate and research the progress of Indonesian Pension Fund investment period of year 1996-2001, by the formulation of the propose cases, as follows:
1. Is there any significant effect of deposit and shares to the investment result on the DPPK PPMP?
2. Is there any effect of DPPK PPMK investment result to the Fund Fulfillment Ratio (Rasio Kecukupan Dana 1 RKD)?
3. Is there any effect of DPPK and DPLK investment result to the Product Domestic Bruto (PDB)?
4. Is there any difference in the DPPK PPMP investment management before and after the monetary crisis?
The research was done by collecting data that taken with the amount 146 samples of 267 PPMP Pension Fund population that exist in Indonesia, base on the report of Direktorat Dana Pensiun (Pension Fund Devision) - Departemen Keuangan (Finance Department). The 146 Pension Fund is the Pension Fund Entity that still exist since the year 1996 up to 2001, and having the complete report both financial and investment report.
Data was evaluated by analysis of correlations, simple and multiple regressions, and also the comparative test that processed by the statistic test program 1 software of data management SPSS version 11.5.
Base on the analysis of data revealed that:
a. Correlation and regression calculation result between the investment type and the investment result is revealed that in Indonesian investment management model especially for PPMK Pension Fund, the investment in the Deposit, Share and Land-Buildings have the significant correlation with the Investment Result. The linear regression equation is:
Investment Result = 0,193 Deposit + 0,198 Shares + 0,106 Land & Building. The other investment type by statistic has no significant correlation in giving contribution to the investment result (financial performance). Even though, by the average of investment allocation since year 1996-2001, the investment of shares is in the fifth position by the amount of investment, but by the empirical data was obtained that the investment type of shares give more contribution than the other investment type.
b. Fund Fulfillment Ratio (Rasio Kecukupan Dana 1 RKD) that is the tools to measure the health of Pension Fund could not give or supported by good contribution of Total Investment. This condition was obtained from the statistic test that mention the Total Investment of DPPK PPMP have no significant effect to Fund Fulfillment
Ratio. The real Data is showed that there are many Pension Fund in Indonesia that have the Fund Fulfillment Ratio bellow 100%. This Total Investment needs to be improved for its performance so it can get the appropriate investment result to support the Fund Fulfillment Ratio.
c. Total Investment of DPPK and DPLK Pension Fund have the significant correlation or give the significant contribution to Indonesian Product Domestic Bruto (PDB). This mean that the existence of Pension Fund give the effect of PDB and Pension Fund have significant role for the nation and for the improvement of people prosperity.
d. DPPK PPMP investment management before compare to after the monetary crisis, base on statistic test average comparation analysis paired samples T-Test obtained that there is no significant differences of the investment allocation or model. By this test also obtained that the Indonesian investment pattern can be said that they have the same type of form.
Writer's suggestion:
a. Base on the conclusion at the above point a. and with the condition where the bank rate continuously decrease, therefore it is to be consider to make the investment pattern on the shares and of course by paying attention and getting to know well the way of investment in the stocks exchange in order to obtain the capital gain or dividend of stocks as considerable expectation.
b. Because the result of Total Investment is not significant to RKD, that means there are the other variable which influenced therefore the Pension Fund need to improve the factor or management including the actuary calculation which will give effect to RKD.
c. To improve more the Pension Fund role and to increase the performance, Government is expect to coach and helps to solve the barrier that faces by the Pension Fund management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20128
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Otto Ardianto
"Dampak dari globalisasi sudah tidak dapat dihindari, sekarang kita mulai memasuki pasar global dimana cakupan persaingan telah berubah. Dalam kondisi ini hanya produk yang bermutu yang dapat rnemenangkan persaingan dan mempertahankan posisinya di pasar. Semakin hilangnya batas-batas antar negara dan semakin berkurangnya hambatan-hambatan tarif mendorong timbulnya tuntutan pasar akan adanya kesamaan standar terhadap mutu. Salah satunya adalah standar sistem manajemen mutu (ISO 9000). Penelitian ini bertujuan untuk menyusun prosedur mendapatkan sertifikat ISO 9000(untuk industri jasa adalah ISO 9002), mulai dari persiapan sampai penyerahan sertifikat. Selain itu untuk membuat suatu perencanaan, penjadwalan dan pengendalian dalam pemberian sertifikat oleh badan sertifikasi Sucofindo kepada PT. Senawangi Wisamarta Utama. Pertama-tama dilakukan studi Iiteratur mengenai sistem manajemen mum (ISO 9000), penerapan dan pendaftaran sertifikasi ISO oleh PT. Senawangi Wisamarta Utama. Setelah itu dilihat kondisi perusahaan dan dianalisa sistem manajemen mutu ISO 9000 yang telah diterapkan perusahaan dalam pencapaian sertifikasi ISO. Langkah selanjutnya, dengan berdasarkan data yang terkumpul disusunlah suatu manajemen proyek dalam proses mendapatkan sertiikasi ISO 9002 dari lembaga sertiflkasi sistem mutu. Terakhir dilakukan evaluasi mengenai manajemen proyek yang telah diterapkan."
1997
S36779
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Taufik Ardianto
"Perkembangan sektor transportasi di Indonesia sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi dunia. Oleh karena itu, kebutuhan bahan bakar minyak khususnya bensin terus meningkat di Indonesia sehingga cadangan minyak bumi yang menjadi bahan utama untuk membuat bensin saat ini diekplorasi secara luas yang menyebabkan terjadinya krisis bahan bakar. Untuk mengatasi hal ini diperlukan sumber alternatif untuk menghasilkan bahan bakar minyak tersebut. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal ini adalah pembuatan bensin senyawa turunan dari biomassa yaitu minyak kelapa sawit.
Penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan proses perengkahan katalitik untuk memproduksi senyawa hidrokarbon setaraf gasoline dari minyak kelapa sawit dengan mengunakan ZSM-5/Alumina. Reaksi akan dilaksanakan dalam suatu fixed bed reactor yang beroperasi pada tekanan atmosferik. Temperatur reaksi akan dilakukan dari 375 °C sampai dengan 450°C dengan laju alir 10 ml/min.
Penambahan ABE (Aseton, Butanol, dan Etanol) dimaksudkan untuk mengatasi kereaktifan gugus ikatan ester molekul trigliserida agar terjadinya reaksi polycondensation yang mengakibatkan molekul minyak menjadi bertambah besar dapat dihindari dan sebagai menjadi sumber alkil yang akan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan dari proses perengkahan katalitik minyak sawit adalah berupa produk gas, produk cair dan air juga terdapat kokas yang menempel pada katalis. Yield senyawa hidrokarbon setaraf fraksi gasoline yang dihasilkan 89.7641 %.
Tanpa memperhitungkan aspek ekonomis, dapat diketahui suatu kondisi optimum dari pembuatan hidrokarbon setaraf fraksi gasoline, yaitu umpan yang digunakan dengan campuran minyak sawit-ABE dengan perbandingan massa 1 : 1 dan suhu optimal yang didapat adalah 375°C dengan analisa adsorbsi-desorbsi ammonia pada katalis. Keasaman katalis campuran meningkat cukup besar dibandingkan dengan keasaman katalis murni. Reaksi konversi minyak sawit-ABE menjadi gasoline memerlukan keasaman sebagai pemicu reaksi alkilasi dan reaksi perengkahan.

The development of transportation sector in Indonesia is growing very fast along with technolgy development in the world. Because of that, the need for oil fuel especially gasoline keeps growing in Indonesia with the result that crude oil reserves as a main resource to make gasoline is now being explored widely causing the fuel crisis. In order to handle this problem, alternative resorces is needed to produce that oil resources. One of the alternatives to handle this problem is making gasoline derivative compund from biomass, which is crude palm oil.
This research is meant to improve catalytic cracking process to produce hydrocarbon compounds equal with gasoline from crude palm oil using ZSM-5/ alumina. Reaction will be done in fixed bed reactor which operates at atmospheric pressure. Reaction temperature will be done from 375°C until 450°C with volumetric velocity 10 ml/ min.
The addition of ABE (Acetone, Butanol, and Ethanol) is meant to handle ester functional group reactivity triglyceryde molecule for occurance polycondensation reaction which causing oil molecule get larger can be avoided and be the alkyl resource which improving product quality produced. Product that produced from crude palm oil catalytic cracking process forms gas, liquid product and water and also contains coke which adheres to catalyst. The yield of hydrocarbon compound equal to gasoline fraction produced is 89.7641%.
Regardless calculation economical aspect, it can be known an optimum condition of the making hydrocarbon equal gasoline fraction, is the feed used with mixture crude palm oil- ABE using with mass comparison 1 : 1 and optimum temperature 375°C with ammonia adsorption- desorption analysis in catalyst. Acidic characteristic of catalyst mixture increases high enough compared with that of pure catalyst. The conversion reaction crude palm oil- ABE producing gasoline needs acidic characteristic as a trigger of alkylation reaction and catalytic reaction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Ardianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Ardianto
"ABSTRAK
Penanganan beban termal pada dunia industri sangat diperlukan. Sistem alat penukar kalor bisa dikembangkan pada sisi fluida yang digunakan dan desain pipa yang digunakan. Respon dalam bidang thermal adalah maraknya kembali perhatian akan pentingnya alat penukar kalor (heat exchanger). Sebuah alat penukar kalor yang baik
harus ditunjang oleh koefesien perpindahan panas yang baik. Koefesien perpindahan panas sendiri di pengaruhi oleh bilangan Reynolds. Dalam penelitian ini, dilakukan rancang bangun sebuah alat penukar kalor tipe double pipe dengan variasi pada pipa air panas, dimana pada pipa luar adalah pipa baja karbon memiliki koefisien perpindahan kalor konduksi 54 W/m.K dan memiliki dimensi panjang pipa 1 m, diameter luar (Ø out) 88.6 mm, dan diameter dalam (Ø in) 85 mm dan pipa dalam adalah pipa baja karbon memiliki koefisien perpindahan kalor konduksi 54 W/m.K dan memiliki dimensi panjang
pipa 1.2 m, diameter luar (Ø out) 30 mm, dan diameter dalam (Ø in) 28 mm. Bedasarkan pengujian didapatkan grafik kenaikan nilai koefisien perpindahan kalor sebanding dengan kenaikan bilangan Reynolds. Profil kotak memiliki nilai koefisien perpindahan panas
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan profil bulat. Pada perbedaan jenis aliran Psangat berpengaruh terhadap nilai koefisien perpindahan panas profil bulat, sedangkan pada profil kotak tidak begitu terlihat perbedaannya.

ABSTRACT
Handling of thermal load on the industrial world is indispensable. Heat exchanger system can be developed on the side of the fluid used and the design of pipe used. Response in the thermal field is widespread concern about the importance of re-heat exchanger (heat exchanger). A good heat exchanger must be supported by a good heat transfer coefficient. Heat transfer coefficient itself is influenced by the Reynolds number. In this study, carried out design and construction of an appliance type double pipe heat exchanger with a variation on the hot water pipes, where the outer pipe is carbon steel pipe has a conduction heat transfer coefficient of 54 W / mK and has dimensions of 1 m length of pipe, outer diameter (Ø out) 88.6 mm, and diameter in (Ø in) 85 mm and pipe in carbon
steel pipe is a conduction heat transfer coefficient of 54 W / mK and has dimensions of 1.2 m length of pipe, outer diameter (Ø out) 30 mm, and diameter in (Ø in) 28 mm. Based on the obtained testing the graph increases the heat transfer coefficient is proportional to the increase in Reynolds number. Profiles box has a heat transfer coefficient values are higher if compared to the rounded profile. In different types of flow greatly affect the heat transfer coefficient value rounded profile, whereas the profile square is not so pronounced."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1413
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ukie Ardianto
"Kecelakaan Pesawat terbang ada1ah salah satu dari kecelakaan organisasi yang telah menyebabkan banyak dari korban jiwa.70-80% kecelakaan pesawat disebabkan oleh Kesalahan Manusia {Johnson. 2003; Sarter. 2000), Keselamatan operasional penerbangan sangat tergantung pada usaha untuk memperkecil kesalahan di semua bagian dari sistem penerbangan, termasuk bagian perawatan pesawat. Perawatan dan Inspeksi pesawat merupakan bagian dari sebauh organisasi yang kompleks, dimana seorang teknisi pesawat dalam melaksanakan pekerjannya berada dalam kondisi dengan tingkat interaksi (hands-on) yang sangat tinggi, tekanan waktu dan beberapa kondisi sulit lainnya, kombinasi antara situasi ini dengan tendensi umum terjadinya kesalahan manusia dapat memicu terjadinya beberapa kesalahan. Strategi pencegahan yang telah dilakukan setama ini tidak dapat menjamin system keselamatan penerbangan I 00% bebas dati kesalahan, sebab kesalahan tidak dapat dieleminasi keseluruh-an. Kita memerlukan strategi pencegahan untuk menangani kesalahan yang terjadi untuk mengurangi dampak yang dpat ditimbu1kan atau memperbaiki kesalahan untuk mencapai sasaran yang diinginkan, strategi ini dinamankan manajemen kesalahan. Orientasi Kesalahan (Sikap terhadap kesalahan dan bagaimana penanganannya) adalah indikasi dari budaya manajemen error sebuah perusahaan, dan Jika sebuah perusahaan ingin melakukan perubahan terhadap manajemen kesalahannya, perusahaan tersebut perlu melakukan pengukuran terhadap orientasi kesalahan (Rybowiak et al., 1999). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran orientasi kesalaha pada Teknisi Helikopter PT, SST dan bagaimana perbedaan dalam lama bekerja di perusahaan, 1ama bekerja sebagai teknisi helicopter.posisi fungsional teknls, dan tingkat pendidikan berhubungan dengan orientasi error pekerja. Sebanyak 56 orang Teknisi Helikopter PT. SST di minta untuk menjawab pertanyaan mengenai orientasi error mereka dengan menggunakan Error Orientation Questionaire versiIndonesia, yang berisikan 8 variabel mengenai sikap terhadap error dan penanganannya yaitu Error Competence, Learning From Error, Error Risk Taking, Error Strain, Error Anticipation, Covering Up Error, Communication About Error, dan Thinking About Error.

Aircraft accident is one of organizational accident which causes plenty of fatalities, 70-80% of the accident is caused by Human Error {Johnson, 2003; Sarter, 2000}. Aviation safety depends on minimizing error in all facets of the system, including in aviation maintenance. Aviation maintenance tasks are part of a complex organization, where individuals perform varied tasks in an environment with highly hands-on. time pressures and sometimes difficult ambient conditions, these situational characteristics. in combination with generic human erring tendencies, result in varied forms of error. Error Prevention strategy cannot guarantee the aviation safety systems is 100% free of error, eror still occur because error can not be totally eliminated. We need strategy of handling the error occurrence to decrease negative consequences of error or recovery from error to reach the goal, this strategy called error management. Error orientation (Attitudes towards errors and how oe deals with them) is indication of a company's error management culture, and if a company altempts to change its error management culture. the company needs a measure of error orientation (Rybowiak et. al 1999). This paper explores error orientation profile in PT. SST's Helicopter Engineer and how differences in work experience in the company, work experience as helicopter engineer, technical position in PT. SST maintenance organization structure, and formal education background may contribute to different error orientation. A total of 56 volunteers from PT. SST's Helicopter Engineer were asked co describe their workplace error orientation with the Indonesian version of the EOQ, which consists 8 Variable of error orientation: Error Complence, Learning From Error, Error Risk Taking, Error Strain, Error Anticipation, Covering Up Error, Communication About Error, dan Thiinking About Error."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20875
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>