Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Dwi Astuti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perilaku sedentary selama pandemi COVID-19 sebagai mediator antara kecemasan dan depresi. Kecemasan didefinisikan sebagai bentuk antisipasi dari ancaman di masa depan yang lebih sering diasosiasikan dengan ketegangan otot dan kewaspadaan, perilaku pencegahan, dan penghindaran. Depresi didefinisikan sebagai adanya perasaan sedih, kosong, suasana hati yang mudah tersinggung, disertai perubahan somatis dan kognitif yang secara signifikan mempengaruhi kapasitas dan fungsi individu. Adapun perilaku sedentary didefinisikan sebagai setiap perilaku dalam keadaan terjaga yang ditandai dengan pengeluaran energi sebesar ≤ 1,5 ekuivalen metabolik (MET), baik dalam postur duduk, bersandar, atau berbaring. Pengukuran variabel pada penelitian ini dilakukan dengan alat ukur Beck Anxiety Inventory (BAI), Beck Depression Inventory (BDI), dan Sedentary Behavior Questionnaire (SBQ). Data diperoleh melalui survei daring dari warga negara Indonesia yang tinggal di Indonesia dan berada di rentang usia 20-40 tahun (N=608). Analisis data dilakukan dengan analisis model mediasi pada makro PROCESS dari Hayes, analisis korelasi parsial dan semi parsial, serta analisis kovariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku sedentary mentally passive ditemukan memediasi secara parsial hubungan antara kecemasan dan depresi. ......This study aims to determine the role of sedentary behavior during the COVID-19 pandemic as a mediator between anxiety and depression. Anxiety is defined as the anticipation of a future threat associated with muscle tension and alertness, prevention, and avoidance. Depression is defined as feelings of sadness, emptiness, irritable moods, somatic and cognitive changes that significantly affect individual capacity and function. Sedentary behavior is defined as any behavior in an awake state with an energy expenditure of ≤ 1.5 metabolic equivalents (MET), whether in a sitting, leaning, or lying posture. Variables in this study were measured using Beck Anxiety Inventory (BAI), Beck Depression Inventory (BDI), and the Sedentary Behavior Questionnaire (SBQ). Data collected by online surveys from Indonesian citizens who live in Indonesia in the age range of 20-40 (N = 608). Data were analyzed using a mediation model on Hayes macro PROCESS, part and partial correlation, and analysis of covariance. This study indicates that sedentary behavior mentally passive was found to partially mediated relationship between anxiety and depression.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dwi Astuti
Abstrak :
Penelitian korelasional ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara computer anxiety dan computer self-efficacy pada guru sekolah dasar (SD). Computer anxiety didefinisikan sebagai rasa takut dan khawatir untuk melakukan kesalahan saat menggunakan komputer (Heinssen, Glass, & Knight, 1987), sedangkan computer self-efficacy didefinisikan sebagai keyakinan individu atas kemampuannya dalam menggunakan komputer (Compeau & Higgins, 1995). Data yang diperoleh dari 128 guru sekolah dasar (SD) di Kota Bogor menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara computer anxiety dan computer self-efficacy (r=-0,393) pada L.o.S 0,01. Hal ini berarti guru sekolah dasar yang memiliki kecemasan yang tinggi dalam menggunakan komputer memiliki keyakinan yang rendah dalam penilaian kemampuan dirinya menggunakan komputer. Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur Computer Anxiety Rating Scales (CARS) dari Heinssen, Glass, & Knight, (1987) dan Computer Self-Efficacy dari Compeau & Higgins (1995) yang telah diadaptasi. Implikasi dari penelitian ini adalah perlu adanya perhatian dan tindak lanjut dari seluruh pihak untuk menurunkan tingkat kecemasan guru sekolah dasar dalam menggunakan komputer agar guru dapat menjalankan fungsi dan tugas secara optimal. ...... This correlational research was conducted to find the correlation between computer anxiety and computer self-efficacy among elementary teacher. Computer anxiety is defined as fear and worry to make a mistake while using the computer (Heinssen, Glass, & Knight, 1987). Computer self-efficacy is defined as judgement of one?s capability to use a computer (Compeau & Higgins, 1995). Computer anxiety was measured using Computer Anxiety Rating Scales (CARS) (Heinssen, Glass, & Knight, 1987) and computer self-efficacy was measured using Computer Self-Efficacy (Compeau & Higgins, 1995). Data was collected from 128 elementary teachers in Bogor area and main result shows that there is a significant negative correlation between computer anxiety and computer self-efficacy (r=-0,393) at L.o.S 0,01. This result means that elementary teacher who have low computer anxiety will have high computer self-efficacy. The impilcations of this research are computer anxiety in elementary teacher is expected to be reduced and a concern for techers, the schools, and goverment to optimizing the duties and functions of teachers.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library