Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andalusia
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Rizka Andalusia
"Upaya untuk melakukan efisiensi harus dilakukan oleh setiap rumah sakit saat ini. Efisensi dapat diperoleh jifca dilakukan pengelolaaii sumber daya yang ada secara tepat. Salah satu sumber daya yang harus dikelola dengan baik adalah perbekalan farmasi, karena menggunakan anggaran rumah sakit yang besar.
Masalah dalam penelitian ini adalah adanya jumlah persediaan yang tinggi digudang farmasi jika dibandingkan dengan rata-rata pemakaian perbulan, serta adanya tingkat pelayanan yang belum optimum. Hal tersebut disebabkan karena perencanaan pengadaan yang tidak tepat. Selain masalah tersebut juga terdapat barang-barang yang non moving di gudang dalam jumlah yang besar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi barang farmasi dan alat kesehatan habis pakai berdasarkan tingkat pemakaian, nilai investasi dan tingkat kekritisannya.
Kemudian dicari pula suatu model perencanaan pengadaan dan pengendalian persediaan dengan menggunakan barang - barang kelompok A dalam Analtsis ABC Indeks Kritis.
Untuk memperoleh model dilakukan penyusunan indeks harga dan indeks pemakaian dengan periode waktu bulanan dan tiga bulanan. Kemudian dilakukan uji dengan kondisi yang ada dan dibandingkan antara kedua periode waktu, mana yang paling mendekati dengan kenyataan yang ada. Nilai yang paling mendekati diptlih sebagai model perencanaan pengadaan.
Kepustakaan : 13 ( 1982 - 1996 )

Analysis of Consumable Pharmaceutical and health Appliance for Planning and Controlling at National Cancer Center Hospital "Dharmais"
Every hospital has to exercise efficient of its resources. This should be achieved through good and accurate resources management practices. Two of the most important resources in hospital are pharmaceuticals and health appliences, which consumes a big proportion of hospital budget.
Problem in this research is the large amount of stock in pharmacy warehouse comparing to the monthly use, and less optimum service rate. Preliminary finding show it could happen due to inefficient stock planning and management. In addition, there are large number of non moving item stock in warehouse.
The objective of this research is to identify item pharmaceutical item and consumable health appliance according to the degree of usage, investment value, and its critical index.This research is also intend to develop a model of stock planning and controlling of the A catagory of pharmaceuticals and health appliances in analysis ABC Critical Index.
The model uses both of price index and usage index of all A catagory items, either in monthly or quarterly period. The approach of choice was selected by comparing the resultto the existing condition and the average usage rate which the last 9 months.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdan, Andalusia
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gap yang terjadi
antara corporate culture yang sengaja ditanamkan top level management
(intended) dengan corporate culture yang berkembang saat ini dalam level
manajer (deliberate) dan level karyawan (emergent) serta menjelaskan
pengaruh dari gap tersebut terhadap basis daya saing. Penelitian ini
dilakukan dengan metode survei dengan mengambil studi kasus pada PT
Perkebunan Nusantara VIII (Persero) salah satu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bargerak di bidang agrobisnis dan agroindustri.
Sampel diambil secara random yang berstrata secara tldak
proporsional (disproportionate stratined random sampling) darl tiga
wilayah sebanyak 180 Sampel yang terdiri dari 22 manajer dan 158
karyawan. lnstrumen yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Organréational Culture Profile (OCP), untuk mengetahui corporate culture
yang saat ini berkembang pada level karyawan dan manajer (emergent
versus deliberate). Untuk mengukur variabel-variabel tersebut digunakan
t-test dan Analysis Of Variance (ANOVA). Sedangkan untuk top level
management (Intended) tidak dilakukan pengujian dengan OCP, namun
menggunakan corporate culture yang sudah sengaja ditanamkan.
Dart hasil penelitian, diketahui bahwa karyawan dan manajer di
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) menyatakan bahwa dari 7 (tujuh)
faktor yang ada dalam nilai-nilai corporate culture yang sengaja
ditanamkan oleh top level management (intended), hanya terdapat 3 (tiga)
faktor yang sudah tertanam kuat dalam level manajer dan karyawan. 3
(tiga) faktor yang sudah tertanam kuat tersebut adalah faktor 1 (inisiatit),
faktor 3 (kejujuran) dan faktor 5 (onentasl kerja tim). Sedangkan gap yang
tedadi sebanyak 4 (empat) faktor yaitu pada: faktor 2 (orientasi pada
kepentingan pegawai), faktor 5 (kemauan bereksperlmen), faktor- 6
(penekanan pada kualitas) dan faktor 7 (orientasi pada peraturan).
Secara umum dapat dinyatakan bahwa dengan adanya 4
(empat) gap faktor yang terjadi tersebut maka usaha top level
management PT Perkebunan VIII (Persero) untuk membangun corporate
culture masih memlliki kelemahan-kelemahan yang mendasar sebagai
basis daya saing."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6520
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ella Andalusia
"Tesis ini membahas pembelajaran di tempat kerja sebagai metode untuk meningkatkan kompetensi dengan motivasi belajar dan persepsi dukungan organisasi sebagai faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan melibatkan 228 karyawan instansi pemerintah yaitu Badan PPSDM Kesehatan sebagai responden. Hasil analisa data menggunakan model persamaan struktural menunjukkan bahwa kompetensi karyawan dipengaruhi oleh pembelajaran di tempat kerja, dan hanya persepsi dukungan organisasi sebagai faktor yang mempengaruhinya. Motivasi belajar karyawan walaupun dipengaruhi oleh persepsi dukungan organisasi namun tidak mempengaruhi pembelajaran di tempat kerja secara signifikan. Hasil penelitian menyarankan bahwa komponen pembelajaran di tempat kerja (formal, informal dan insidental) jika dipadukan akan berdampak pada kompetensi karyawan namun pelaksanaannya perlu mendapat dukungan dari organisasi.

The focus of this study is workplace learning as a method for improving competencies with motivation to learn and perceived organizational support as factors that influence it. This research is a quantitative study involving 228 employees of the Agency for Development and Empowerment Human Resources of Health as respondents. Results of the data analysis using structural equation modeling (SEM) showed that the competence of employees affected by workplace learning and perceived organizational support only as factors that influence it. Employees motivation to learn although influenced by perceived organizational support but does not affect workplace learning significantly Results of the study suggest that the components of workplace learning (formal, informal and incidental) if combined would have an impact on employee competence but need the support from the organization."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Andalusia
"ABSTRAK
Pendahuluan: Gejala dan gangguan depresi merupakan salah satu penyebab terjadinya hendaya dan kecacatan pada remaja, terutama remaja yang menjalani perawatan di rumah sakit. Untuk itu, diperlukan alat ukur uji tapis yang digunakan pada populasi remaja yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Metode: Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada kuesioner CESD-R versi bahasa Indonesia. Instrumen ini sudah terbukti sahih dan andal untuk digunakan pada populasi remaja di komunitas. Sebanyak 100 pasien remaja yang menjalani perawatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo berpartisipasi dalam penelitian ini dan mengisi kuesioner secara mandiri. Selain itu, mereka juga diwawancara dengan MINI Kid untuk menentukan diagnosis gangguan depresi. Uji validitas kriteria dan uji reliabilitas dengan menilai konsistensi internal dan test-retest dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20.00. Uji reliabilitas test-retest dilakukan dengan melibatkan 20 remaja setelah 2-4 minggu setelah pengisian kuesioner pertama.
Hasil: Subjek penelitian memiliki nilai tengah usia 13,50 tahun dengan usia tertinggi 18 tahun. Mereka memiliki latar belakang pendidikan, SD (30%), SMP (39%), dan SMA/SMK (31%). Sebanyak 68% memiliki kondisi medis umum dengan komorbiditas tertinggi adalah systemic lupus erithematosus (12%). CESD-R dalam studi ini memiliki nilai tengah 13,5 tahun. Nilai Cut-off optimal yang diperoleh adalah ≥9 dengan nilai Youden's index 0,671. Berdasarkan kurva AUC 0,92 (95%CI: 0.86-0.97), instrumen ini memberikan sensitivitas 93,9%, spesifisitas 73,1%, positive likelihood ratio 3,5, dan negative likelihood ratio 0,08. CESD-R memiliki Cronbach's Alpha 0,88 (95%CI: 0,84-0,91) dan hasil test-retest adalah 0,91.
Kesimpulan: CESD-R versi bahasa Indonesia memiliki validitas dan reliabilitas yang baik untuk populasi remaja yang dirawat di RSCM dalam mendeteksi depresi. CESD-R pada populasi remaja di rumah sakit memiliki nilai cut-off yang lebih rendah daripada populasi umum.

ABSTRACT
Background: Symptoms and diagnosis depression is one of the causes of many impairment and disability among adolescents. Adolescents in inpatient care may be consulted for psychiatric problems, including depression. A screening instrument should be used upon a specific population to detect expected disorders. Currently, there is no screening instruments to early detect depression among adolescence that could be used by other departments in a hospital.
Method: Validity and reliability test were done to CESD-R, Indonesian version. This instrument has been tested upon the general population, resulting in good validity and reliability. A hundred adolescent patients in RSUPNCM were recruited in the study to self-rate the questionnaire. Interview using MINI Kid was done to test criterion validity. Internal consistency and test-retest reliability were assessed to determine the instrument's reliability with using SPSS 20.00 version. Twenty people were re-tested in the next 2-4 weeks to assess reliability.
Result: The median age of this study's subject was 13.5 years old, the oldest age was 18 years old. The sample had a varied education, elementary school (30%), junior high school (39%), and senior high school (31%). 68% of the sample had general medical comorbidity, with systemic lupus erythematosus as the most prevalent comorbidity. CESD-R in this study had a median score of 11.71. The optimal cut-off was ≥9 with the Youden's indexes of 0.671. With the AUC curve of 0.92 (95%CI: 0.86-0.97), this instrument had a sensitivity of 93.9%, specificity 73.1%, positive likelihood ratio 3.5, and negative likelihood ratio 0.08. CESD-R had a Cronbach's Alpha of 0.88 (95%CI: 0,84-0,91) and test-retest result of 0.91.
Conclusion: The Indonesian version of CESD-R showed satisfactory validity and reliability to detect depression among adolescence that was treated in RSCM. CESD-R in adolescence had a lower cut-off than a general population."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
T55544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library