Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amaliah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran konsep diri pada pemain yang eRepublik yang berada pada periode dewasa muda. Partisipan penelitian ini adalah pemain eRepublik yang berusia 18 hingga 40 tahun, sebanyak 89 orang. Konsep diri dalam penelitian ini dilihat dari sudut pandang teori Fitts (1971) yang mengatakan bahwa konsep diri adalah diri yang dilihat, dipersepsikan dan dialami oleh individu. Alat ukur yang digunakan adalah Tennessee Self-Concept Scale (TSCS). Pemain eRepublik dikelompokkan menjadi dua berdasarkan durasi waktu bermain selama seminggu, yaitu kelompok normal (yang bermain kurang dari 45 jam seminggu) dan extreme gamers (yang bermain lebih dari 45 jam seminggu). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok normal memiliki konsep diri yang negatif dan kelompok extreme gamers memiliki konsep diri yang positif, tetapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara konsep diri dan dimensi-dimensinya dari kedua kelompok. ......This research aims to describe the self-concept of young adulthood who plays eRepublik. The participants for this research are 89 of eRepublik players, ranging from 18 to 40 years old. The term "self-concept" in this research was based on Fitts (1971) point of view that said self-concept is self that looked, perceived and experienced by onelself. The instrument that used for measuring personality profile is Tennessee Self-Concept Scale (TSCS). eRepublik players divided into two groups based on time duration that spent to play eRepublik in a week, those are normal group (who plays less than 45 hours in a week) and extreme gamers (who plays more than 45 hours in a week). The results indicate that the normal group has negative self-concept and extreme gamers group has positive self-concept, but they were not significantly different in self-concept and its dimensions.
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lila Amaliah
Abstrak :
Setiap tahunnya, 585.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan, dan hampir 99% dari kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Pada tahun 1995, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia di perkirakan sekitar 373 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan negara ASEAN. Persalinan lama atau macet merupakan salah satu dari lima penyebab kematian ibu di negara berkembang. Berdasarkan hasil SKRT 1995, persalinan lama juga merupakan komplikasi persalinan yang paling sering dikeluhkan oleh ibu. Persalinan lama atau macet merupakan satu-satunya komplikasi persalinan yang mengakibatkan begitu banyak morbiditas kronis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penolong persalinan dengan kejadian persalinan lama, faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan lama dan untuk mengetahui informasi mengenai kebijakan dan program penatalaksanaan persalinan lama di tingkat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Penelitian ini memadukan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif menggunakan data Studi Morbiditas dan Mortalitas SKRT 1995 di Jawa Barat, sedangkan metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam dan studi kasus di Kabupaten Tangerang. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa angka kejadian persalinan lama di Jawa Barat sebesar 6,4%. Analisis data multivariat menemukan bahwa penolong persalinan dan tempat tinggal berhubungan dengan persalinan lama. Ibu yang tinggal di desa berpeluang mengalami persalinan lama 2,7 kali dibandingkan ibu yang tinggal di kota setelah dikontrol variabel penolong persalinan. Penelitian ini menunjukkan bahwa asuhan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih dapat menurunkan risiko komplikasi persalinan. Persalinan lama sering terlambat dirujuk karena dukun tidak mampu menilai kemajuan persalinan dan tidak mengetahui tanda-tanda atau penyebab ketika persalinan lama terjadi. Program pencegahan persalinan lama harus ditujukan untuk meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, menyediakan kartu sehat bagi kelurga tidak mampu, memperbaiki sistem transportasi, menunda pernikahan melalui program wajib belajar sembilan tahun serta meningkatkan status gizi dan kondisi lingkungan anak perempuan sehingga mereka dapat mencapai tinggi badan yang optimal. ......Relationship between Birth Attendant and the Occurance of Prolonged Labor in West JavaAt least 585,000 women die each year from the complications of pregnancy and childbirth, and almost 99% of these deaths occur in developing countries. In 1995, Maternal Mortality Ratio (MMR) in Indonesia is estimated 373 per 100,000 live births. This figure is relatively high when compares to ASEAN countries. Prolonged or obstructed labor is one of the five major causes of maternal mortality in developing countries. Based on the 1995 Household Health Survey, prolonged labor is also the most common reported obstetric complication. No other complication of delivery is associated with as much chronic morbidity as prolonged or obstructed labor. The purposes of this research are to examine the relations between birth attendant and prolonged labor, to examine factors that might affects the occurance of prolonged labor and to review the policies and programs on the management of prolonged labor at primary and referral health services. This research combined quantitative and qualitative method. The quantitative method used the Maternal Morbidity and Mortality data from the 1995 Household Health Survey in West Java, and qualitative method used in-depth interview and case study in the District of Tangerang_The result showed that the prevalence of prolonged labor in West Java was 6.4%. The multivariate logistic regression analysis found that the birth attendant and the residence were associated with the occurance of prolonged labor. Women who lived in the rural area are 2.7 times as likely to experience prolonged labor than those who lived in the urban area, controlled by birth attendant. This study revealed that delivery care by trained health care provider could reduce the risks of prolonged labor. Prolonged labour were often referred too late because the traditional birth attendant (TBA) could not be able to assess the progress of labor, they did not know the symptoms and the causes when prolonged labour occur. Intervention programs should be directed to increase the coverage of delivery attended by trained health care provider, provide health card for poor family, improve transportation system, delay marriage until women have reached full physical maturity through compulsory universal education and improve nutrition status and living conditions for girls to prevent stunded growth.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Ulla Amaliah
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang kesiapsiagaan rumah sakit PKU Muhammadiyah Unit I Yogyakarta dalam menghadapi bencana alam gempa bumi. Penelitian kesiapsiagaan rumah sakit ini mengacu pada Hospital Safety Index yang disusun oleh Pan American Health Organization (PAHO). Penelitian ini dilakukan dengan pengisian cheklist, wawancara, dan observasi terhadap sarana dan fasilitas di rumah sakit. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jumlah Safety Index RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I dalah 0,63. Dengan demikian maka RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I termasuk dalam klasifikasi B, dengan implementasi bahwa rumah sakit dapat bertahan dalam situasi bencana, tetapi masih berpotensi risiko mengalami kegagalan dalam menghadapi bencana. ......This thesis discusses about hospital preparedness PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I in the face of natural disasters earthquakes. Hospital preparedness research refers to the Hospital Safety Index compiled by the Pan American Health Organization (PAHO). The research was conducted by charging checklist, interviews, and observations of the equipment and facilities at the hospital. The study design is a qualitative descriptive study. The results showed that the number of PKU Muhammadiyah Hospital Safety Index Yogyakarta Unit I is 0.63. Thus, the RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I is included in the classification of B, with implementations that hospitals can survive in a disaster, but it still has the potential risk of a failure in the face of disaster.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35367
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhira Amaliah
Abstrak :
Tesis ini membahas permasalahan hukum terkait pengawasan terhadap Notaris dalam menjalankan jabatannya, yaitu mengenai peran Majelis Pengawas Notaris dalam mengawas Notaris yang melakukan pelanggaran secara berulang-ulang. Permasalahan tersebut dilatar belakangi dengan adanya seorang Notaris yang melakukan pelanggaran Undang-Undang Jabatan Notaris yang dilakukan secara dengan sengaja dan memang memiliki kesadaran bahwa apa yang dilakukannya dilarang oleh peraturan perundang-undangan. Sehingga mengakibatkan merusak martabat Notaris sebagai profesi kepercayaan dan mengurangi kepercayaan masyarakat atas kehadiran Notaris. Oleh sebab itu penulis membahas peran pengawas Notaris yang dilakukan oleh Majelis Pengawas Notaris dalam menjalankan tugasnya. Rumusan masalah tesis ini adalah yaitu bagaimanakah peran Majelis Pengawas Notaris dalam mengawasi Notaris yang melakukan pelanggaran secara berulang-ulang dan, bagaimanakah penjatuhan sanksi-sanksi yang diberikan Majelis Pengawas Notaris terhadap Notaris yang melakukan pelanggaran Undang-Undang Jabatan Notaris secara berulang-ulang. Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah metode yuridis normatif dengan tipologi penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat deskriptif analitis. Hasil dari penelitian ini adalah Majelis Pengawas Daerah telah melakukan tugas dan wewenangnya dengan baik. Namun pemenuhan jangka waktu pemeriksaan perkara masih belum sesuai dengan ketentuan peraturan, dikarenakan kurangnya sumber daya manusia pada Majelis Pengawas Notaris. Terkait sanksi yang dijatuhkan oleh Majelis Pengawas Wilayah dirasa kurang tegas, hal ini dikarenakan sebelumnya Terlapor juga pernah melakukan pelanggaran dalam ruang lingkup yang serupa. Sanksi yang diberikan tidak menimbulkan efek jera kepada Notaris yang bersangkutan sehingga pengawas Notaris haruslah bersikap lebih tegas.
This thesis discusses about relate to Notary Public in running a position which is about the role of Notary Supervision Board in supervising notary public who conducts repeated violations. The issue is the background caused by a notary public who conducts violation of Statute of Notary public. It is done deliberately and he has conscious that what he as done is not allowed by Statute. So it can damage the good will name of Notary public as profession of trust and decreasing society trust over notary public. Therefore, writer discussed about the role of notary public supervisor done by Notary Supervision Board in running the task. Research problem of the thesis was how was the role of supervisor of notary public in supervising notary public who did repeated violation and how to give sanctions to notary public who did law violation of notary. Research method used in this research was juridical normative with research typology which was used to answer the problems in this research that used analytic descriptive. The result of this research was, Regional Supervisory Board had been done task and authority well. However, fulfillment period of case examination had not been fit to regulatory requirements because of the lack of human resource in Notary Supervision Board. About the sanction from regional supervisory board, it was considered less firm because previously, the suspect had done violation of the same case. The sanction didn rsquo t cause deterrent effect for related notary public so Supervisor of notary public must be firm.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rochma Amaliah
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai Internasionalisasi Soka Gakkai yakni bagaimana suatu Agama Baru Jepang dapat menyebar secara internasional ke berbagai negara di dunia S5ka Gakkai merupakan Agama Baru Jepang yang didirikan pada tahun 1930 dan sekarang telah mempunyai 12 juta pengikut yang menyebar ke 192 negara di duma Soka Gakkai pun berada di Indonesia Jems penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis mterpretatif Data yang digunakan meliputi data primer melalui wawancara langsung maupun melalui email dengan pihak Sbka Gakkai Jepang dan Indonesia, dan data sekunder yang diperoleh dan buku, jurnal dan website yang berkaitan dengan penelitian lm Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ikeda sebagai tokoh intemasionasilasi Soka Gakkai mempunyai peranan sangat besar dalam kesuksesan tersebarnya Soka Gakkai ke seluruh duma Selain itu, Ikeda juga melakukan upaya upaya agar Soka Gakkai dapat dikenal di duma internasional Cara cara penyebarluasan Sbka Gakkai seperti shakubuku zuiho-bmi dan mempromosikan perdamaian pendidikan dan kebudayaan juga berpengaruh dalam penyebarluasan Sbka Gakkai Faktor lain dalam kesuksesan Sbka Gakkai dapat menyebar secara internasional ke berbagai negara adalah dikarenakan Sbka Gakkai dianggap mampu menjawab kebutuhan individu dalam menjalani kehidupan sehan-han hal lni dapat terlihat dan beberapa pengakuan para pengikut Sbka Gakkai yang mendapatkan keuntungan setelah bergabung dengan Soka Gakkai.
ABSTRACT
This thesis discusses the intemationalization of Soka Gakkai, which is how a Japanese New Religious Movement can spread mtemationally to many countnes around the world Soka Gakkai is a Japanese New Religious Movement founded m 1930, and now has 12 million followers who have spread to 192 countnes around the world Soka Gakkai is also m Indonesia This research is qualitative research usmg mterpretative analysis method The data of this research consist of pnmary data through direct mterviews or via e mail with the Soka Gakkai Japan and Indonesia and secondary data obtamed from books joumals, and websites related to this research The results showed that Ikeda as the figure of intemationalization of Soka Gakkai has a very large role m the success of Soka Gakkai spread throughout the world In addition Ikeda also make efforts so that Soka Gakkai can be known mtemationally Methods of spread such as shakubuku, zuiho-bim and to promote peace education and culture are also mfluential m the spread of S5ka Gakkai Another factor in the success of S5ka Gakkai International can spread to many countnes because of the Soka Gakkai is considered to be able to answer the needs of mdividuals m their daily lives lt can be seen from some of the recogmtion of Soka G: d profit after jomed Soka Gakkai.
2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Amaliah
Abstrak :
TB paru merupakan masalah di Indonesia. Data Riskesdas 2010 menunjukkan, prevalensi TB Paru 2009/2010 sebesar 725/100.000 penduduk. Evaluasi hasil dilihat dengan angka konversi pada akhir pengobatan fase intensif sebesar 80%. Masalah utama kegagalan konversi adalah komponen perilaku penderita TB paru yaitu keterlambatan diagnosis dan tidak selesainya pengobatan yang berakibat resistensi ganda OAT. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol, populasi sebanyak 1.305 adalah penderita TB paru pengobatan fase intensif tahun 2010 yang tercatat di formulir TB 01 puskesmas di Kabupaten Bekasi. Sampel diambil sebanyak 170 penderita, dikelompokkan menjadi gagal konversi sebanyak 200 penderita dan konversi sebanyak 1.105 penderita. Setiap kelompok diambil masing-masing 85 penderita. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Metode analisis data dengan uji Chi Square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan responden tidak teratur minum obat lebih besar yang mengalami kegagalan konversi (74,1%) dibandingkan yang konversi (46,4%). Hasil uji Chi square ada hubungan yang bermakna antara keteraturan minum obat, sikap terhadap keteraturan minum obat, pengetahuan tentang TB, penyuluhan kesehatan, efek samping obat, dan status gizi dengan kegagalan konversi. Hasil uji statistik dengan regresi logistik menunjukkan faktor paling berhubungan dengan kegagalan konversi adalah status gizi OR: 4,705: 95% CI: 2,143-10,332. Status gizi penderita TB paru perlu ditingkatkan sebagai upaya bersama dengan pemberian OAT.
Pulmonary TB is a problem in Indonesia. Riskesdas 2010, the prevalence of pulmonary TB 2009/2010 for 725/100.000 population. Evaluation results conversion rate at the end of the intensive phase of treatment by 80%. The main problem is the conversion of a component failure behavior of patients with pulmonary TB is not the completion of delayed diagnosis and resulting treatment dual resistance OAT. Design study are casecontrol study. Population of 1305 patients with pulmonary TB is an intensive phase of treatment in 2010 are recorded in the TB form 01 health centers in the district of Bekasi. Samples were taken 170 patients, classified as many as 200 patients failed to convert and convert as many as 1.105 people. Each group of 85 patients taken at random. Data were collected by interview using a questionnaire. Methods of data analysis with chi square tests and logistic regression. The results showed respondents do not regularly drink more drugs that have failed conversion (74.1%) compared to the conversion (46.4%). Chi square test results there was a significant association between the regularity of drug taking, attitudes toward medication order, knowledge of TB, health education, medication side effects, and nutritional status with conversion failure. The results of statistical tests with logistic regression showed factors associated with failure of the conversion is the nutritional status OR: 4,705: 95% CI: 2,143-10,332. Nutritional status of patients with pulmonary TB needs to be improved as a joint effort with the provision of OAT.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31309
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Rochma Amaliah
Abstrak :
Penelitian mengenai shinbutsu shugo (perpaduan Shinto dan Budha) dalam Onjoji (Nama sebuah kuil Budha di daerah kota Otsu. Shiga ken, bagian barat daya dari Danau Biwa. Jepang) telah dilakukan pada bulan April dan Mei 2006. tujuannya ialah untuk mengctahui bahwa Onjoji sebagai suatu kuil Budha yang berkembang pada Jaman Heian (781-1191) mencerminkan suatu pemikiran shinbutsu shugo yakni persentuhan: perpaduan antara pemikiran pemujaan kami( (dewa Shinto) yang ada sejak Jaman Kuno. yang merupakan kepercayaan asli setempat. dengan pemikiran Budha yang masuk ke Jepang melalui negara yang lebih dahulu maju seperti Cina dan Korea. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Pemikiran ini didasari oleh teori Ishida Ichiro mengenai shinbutsu shugo. Hasilnya menunjukkan bahwa Onjoji sebagai suatu kuil Budha yang berkembang pada Jaman Heian. menyimbolkan sebuah pemikiran shinbutsu shugo. Shimo no mono (hal yang bersifat Shinto) yang terdapat dalam Onjoji dapat ditemukan dengan adanya pemujaan terhadap kami, yang merupakan sebutan untuk dewa yang dipuja dalam Shinto. Bukkyo no mono (hal yang bersifat Budha) yang terdapat dalam Onjoji dapat ditemukan dengan adanya pemujaan terhadap hotoke (dewa Budha). Sementara itu. honji-suijyaku yakni suatu pemikiran yang menganggap bahwa hotoke adalah kami. dan kami adalah hotoke, yang merupakan bentuk sempurna dari perwujudan shinbutsu shugo terdapat pula dalam Onjoji. dengan anggapan bahwa para hotoke utama yang dipuja merupakan bentuk asli dari kami.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Amaliah
Abstrak :
Stunting terjadi dimulai didalam Rahim dan berlanjut setidaknya selama 2 tahun pertama kehidupannya, menentukan potensi individu untuk kehidupan kedepan dalam hal risiko morbiditas dan mortalitas, prestasi sekolah, produktivitas kerja, kekuatan fisik, dan risiko penyakit kronis. Tujuan dari penelitian ini untuk Mengetahui Potret Anak Stunting di Desa Pangkalan, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Tahun 2017. Penelitian Kualitatif dengan Rapid Assessment Procedures (RAP), dilakukan kepada informan yang memiliki anak stunting usia < 23 bulan dan 24-59 bulan pada bulan Juni 2017. Penggalian informasi melalui Diskusi Kelompok Tearah, Wawancara mendalam serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan, sebagian besar informan memiliki tinggi badan < 150 cm, usia antara 20-25 tahun dan jarak antar kehamilan > 3th, tinggal di wilayah yang sanitasinya kurang baik karena sebagian besar masih BAB di kali dan sampah keluarga yang dibakar disekitar rumah. Anggota keluarga lain selain ibu ikut terlibat dalam pengasuhan anak. Sebagian besar informan tidak melakukan IMD dan ASI Eksklusif. Pola asuh makan informan terhadap anaknya tergolong kurang baik karena anak sering diberikan makanan jajanan, saat anak sakit, makanan yang diberikan lebih sedikit, dan anak makan sambil jalan-jalan, untuk keanekaragaman makanan juga masih kurang dimana sayuran sebagian besar hanya diberikan kuahnya saja sementara buah jarang diberikan. Kemudahan akses terhadap pelayanan kesehatan tidak dimanfaatkan dengan baik terlihat sebagian besar informan hanya mengimunisasi anaknya 2-3 kali dan pengetahuan tentang gizi seimbang masih kurang, dan masih mengikuti budaya untuk memantang beberapa makanan selama hamil. ......Stunting takes place inside the uterus and continues for at least the first 2 years of life, determining the individual's potential for future life in terms of risk of morbidity and mortality, school performance, work productivity, physical strength, and chronic disease risk. The purpose of this research is to know the Portrait of Stunting Children in Pangkalan Village, Teluk Naga Subdistrict, Tangerang Regency Year 2017. Qualitative Research with Rapid Assessment Procedures (RAP), conducted to informants who have child stunting age <23 months and 24-59 months month June 2017. Excavation of information through Focus Group Discussion, In-depth interview and observation. The results showed, most informants have a height <150 cm, age at the time od pregnancy between 20-25 years and distance between pregnancy> 3th, living in a poorly sanitary area because most are still defecate in the river and family trash burned around the house Family members other than mothers get involved in parenting. Most informants do not do IMD and Exclusive Breast Milk. Feeding patterns of informants to their children are not good enough because children are often given food snacks, when children are sick, the food is given less, and children eat while walking, for the diversity of food is also still lacking where most vegetables are only given sauce only while the fruit Rarely given. Ease of access to health services is not well utilized seen most informants only immunize their children 2-3 times and knowledge about balanced nutrition is still lacking, and still follow the culture to challenge some food during pregnancy.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khusnul Amaliah
Abstrak :
Skripsi ini bertujuan untuk meneliti peranan komponen sikap, norma subyektif dan perceived behavioral control (PBC) dalam memprediksi intensi mahasiswa bersepeda di dalam kampus. Teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori planned behavior (TPB). Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan desain ex post facto field study. Sampel penelitian adalah 134 mahasiswa Universitas Indonesia dari 10 fakultas yang diambil melalui metode quota sampling. Partisipan diminta untuk mengisi kuesioner yang mengukur komponen TPB, yaitu sikap, norma subyektif, PBC, dan intensi. Hasil analisis korelasi berganda menunjukkan bahwa: (a) intensi diprediksi oleh sikap, norma subyektif dan PBC.;(b) Hanya sikap yang berperan signifikan menjelaskan intensi, sementara norma subyektif dan PBC tidak. Implikasi dari penemuan ini terkait isu teoritis dan praktis, dan implikasi untuk desain intervensi didiskusikan kemudian.
This thesis is aimed to examine role of attitude, subjective norm, and perceived behavioral control (PBC) to predict students cycling intention in campus route. Theory of Planned Behavior (TPB) is used to analyze this problem. This research is excluded on quantitative research, which use ex post facto field study as the design research. The study sample was composed of 134 college students of University of Indonesia, come from ten faculty, which is taken through quota sampling methods. They were administered a questionnaire designed to measure the components of the TPB, consist of attitude, subjective norm, perceived behavioral control (PBC) and intention. Multiple regression analyses demonstrated that: (a) Behavioral intention was significantly predictable from attitudes, subjective norm and PBC; (b) Only attitude have a fairly accurate explanation of intention to cycling in campus route, neither have subjective norm and PBC. The implications of this finding in relation to theoretical and practical issues, also implication for designing interventions were discussed later.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
152.4 AMA p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farhanah Amaliah
Abstrak :
Skripsi ini menganalisis strategi kesantunan dan prinsip kerja sama antara pemandu acara dan narasumber. Tujuannya adalah mengetahui strategi bertutur apa sajakah yang digunakan keduanya yang berimplikasi untuk menjaga dan melindungi ‘muka’ yang bersangkutan dari keterancaman. Dari penelitian ini diperoleh beberapa penggunaan strategi kesantunan dan pelanggaran yang terjadi dalam sebuah percakapan antara pemandu acara dan narasumber. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah strategi kesantunan yang lebih sering digunakan baik oleh pemandu acara maupun narasumber adalah strategi kesantunan positif sub strategi menghindari pertentangan dengan cara membatasi pendapat. Membatasi pendapat dengan menggunakan pemagar dilakukan keduanya sebagai penanda kehati-hatian atas tuturannya dan berimplikasi terbangunnya citra positif keduanya. Penggunaan strategi bertutur oleh narasumber berdampak terjadinya pelanggaran prinsip kerja sama Grice. Pelanggaran yang sering dilakukan adalah pelanggaran maksim kualitas, namun pelanggaran maksim yang terjadi bukan berarti bahwa narasumber tidak mau bekerja sama dengan pemandu acara, melainkan untuk keperluan kesantunan dan menjaga hubungan sosial antara keduanya. ......This thesis analyzes politeness strategies and principles of cooperation between the host and informant. The goal is to figure out a strategy tells what are the implications that they use to guard and protect 'face' in question from threat. From this study obtained some use of politeness strategies and the violations that occurred in a conversation between host and informant. The conclusion of the analysis is politeness strategy is more often used by both the host and the informant is a positive politeness strategy sub-strategies to avoid disagreement by hedging the opinion. Hedging opinion used by both as tools to protect their face and implies a positive image of the establishment of both. The use of a strategy tells the informant affects the occurrence of violations of the principles of cooperation Grice. Violations are often performed is a violation of maxims of quality, but violations of maxims that happens does not mean that the informant does not cooperate with the host of the show, but for the purposes of maintaining politeness and social relations between both.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S117
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>