Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akmal Hadi
"Tujuan dari penelitian adalah diperolehnya model pakaian pelindung standar bagi penyemprot hama dengan pestisida sehingga aman dan dapat dipergunakan sebagai pakaian kerja dengan demikian terhindar dari gangguan kesehatan. Permasalahan penggunaan pestisida di lahan pertanian telah berlebihan, sehingga risiko keracunan karena pestisida masih tinggi sesuai hasil monitoring petugas Kesehatan Kabupaten Cianjur tahun 1995, bahwa petani mengalami keracunan sebesar 41.10 %, oleh karena itu dilakukan penelitian Pengaruh Pakaian Pelindung Terhadap Cholinesterase pada Petani Penyemprot Hama Sayuran.
Penelitian ini menggunakan analisis data primer, bersifat "quasi experimen" dengan memberikan perlakuan pakaian pelindung metode penelitian "pretest - post test" di Desa Sindangjaya, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.
Penelitian ini dilalcukan pada sejumlah 45 responden semua laki-laki, berusia 15 - 45 tahun dengan menggunakan tiga model pakaian pelindung yaitu model 1 (baju terusan lengan panjang & celana panjang, topi dengan tutup bagian belakang, masker, dan sarung tangan semuanya terbuat dari bahan katun), model 2 (baju terusan lengan pendek & celana panjang, topi, masker, dan sarong tangan terbuat dari bahan katun), dan model3 (baju terusan lengan panjang & ceiana panjang, topi, masker dan sang tangan terbuat dari bahan non-katun).
Dan seluruh variabel yang diukur sejumlah 9 variabel independen dan satu variabel dependen yaitu Penurunan Cholinesterase. Dari analisis regresi linier ganda diketahui besarnya pengaruh dari setiap variabel yang diteliti, karena jumlah sampel terbatas maka ada 4 variabel yang sebelumnya bermakna ternyata tidak ikut dalam analisis, dan dari analisis ternyata hanya 41,90 % kontribusi tinggi tanaman menurunkan kadar cholinesterase setelah dikontrol variabel sikap, model pakaian pelindung, umur, dan pengalaman. Sedang yang lainya adalah error karena tidak diikutkan dalam penelitian yaitu arah angin dan status gizi responden serta penyakit khronis. Telah dibuktikan dengan analisis bivariat adanya hubungan yang dapat menurunkan kadar cholinesterase, yaitu: model pakaian pelindung, sikap, dan lingkungan termasuk tinggi tanaman, temperatur, dan kelembaban.
Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari bahaya penggunaan bahan pestisida yang digunakan oleh petani. Dari penelitian ini dapat diungkapkan bahwa dengan menggunakan pakaian pelindung yang tertutup maka selain mengurangi pajanan pestisida berupa percikan sehingga terhindar dari pajanan pestisida melalui kulit yang dapat mengakibatkan penurunan cholinesterase plasma. Dengan demikian disarankan kepada masyarakat petani pengguna pestisida supaya menggunakan pakaian pelindung yang tertutup di samping itu bila melakukan penyemprotan hendaknya di pagi hari yaitu sekitar pukul 06.00 - 08.00 atan jika berkeringat hendakuya istirahat terlebih dahulu."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Hadi
"Makanan yang sehat dan aman merupakan faktor penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia saat ini masih sering diketemukan kasus-kasus penyakit yang disebabkan oleh makanan yang tidak hygienis. Tempat penjualan makanan merupakan salah satu tempat dimana makanan diolah dan disajikan yang diperuntukkan bagi masyarakat dan perlu mendapat perhatian, karena masih banyak ditemukan tempat-tempat yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Disamping itu pengetahuan penjamah makanan sangat berpengaruh terhadap perlakuan makanan, sehingga makanan tersebut hygienis serta aman untuk dikonsumsi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran sejauh mama tingkat pengetahuan penjamah makanan pada kantin di lingkungan Kampus Universitas Indonesia Depok tentang praktek hygiene dan sanitasi makanan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tenaga penjamah makanan pada kantin di lingkungan Kampus Universitas Indonesia Depok, sudah cukup baik. Tingkat pengetahuan tenaga penjamah makanan yaitu 91 sangat baik, 38,2 % cukup baik, 18,2 % kurang baik dan 4,5 % sangat kurang. Walaupun masih ada 10 orang yang mempunyai pengetahuan kurang baik.
Untuk itu dirasa perlu untuk meningkatkan pengetahuan dari yang kurang baik tersebut dengan cara mengadakan pelatihan tentang praktek hygiene dan sanitasi makanan. Kualitas makanan yang dijual oleh pedagang makanan, berkualitas baik. Berdasarkan hasil penelitian, perlu ditingkatkan upaya pembinaan dan pengawasan terhadap tempat penjualan makanan agar makanan yang dihasilkan memenuhi syarat kesehatan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Akmal Hadi
"Nyamuk adalah sejenis serangga yang dapat menularkan penyakit pada manusia melalui gigitannya. Di dalam nyamuk terdapat berbagai parasit yang dapat menyebabkan penyakit, seperti malaria, demam berdarah dan filariasis. Di Indonesia, malaria, demam berdarah dan filariasis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka kesakitan penyakit malaria, demam berdarah dan filariasis di luar Jawa-Bali masih cukup tinggi. Penyakit malaria dan filariasis kebanyakan terdapat di daerah pedesaan sedangkan demam berdarah kebanyakan di daerah perkotaan dan pedesaan. Memasuki Pelita V ini, pemerintah bertekad untuk mengurangi angka kesakitan penyakit malaria, demam berdarah dan filariasis. Untuk itu dilakukan upaya-upaya pengendalian vektor nyamuk yang terpadu. Salah satu upaya pengendalian vektor adalah mengenal karakteristik vektornya. Dengan mengenal karakteristik vektor akan diketahui sifat dan pola hidupnya sehingga akan memudahkan untuk mengendalikannya. Dengan demikian, upaya pengendalian vektor tersebut akan efisien dan efektif.
Atas dasar pertimbangan di atas, maka dilakukan studi Nyamuk Dewasa di Kampung Binong Desa Jatireja Kecamatan Lemah Abang Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Survai ini bertujuan untuk mengetahui jenis nyamuk yang ada dan tingkat kepadatannya. Diuraikan jenis nyamuk, jumlah nyamuk, kebiasaan nyamuk menggigit dan beristirahat (resting place) serta tempat perindukannya (breeding place).
Diperoleh bahwa jenis nyamuk yang ditemukan adalah Culex, Anopheles, Aedes dan Mansonia. Nyamuk Anopheles adalah nyamuk yang paling banyak ditemukan, yaitu 196 ekor dan yang paling banyak di tangkap di sekitar kandang ternak, yaitu 93 ekor. Nyamuk Culex ditemukan terbanyak pada malam hari dengan sasaran gigit manusia. Jenis nyamuk yang paling sedikit ditemukan yaitu Mansonia, yaitu 10 ekor. Dengan mengetahui aktivitas menggigit dari beberapa nyamuk dan jenis nyamuk apa saja yang menyukai waktu menggigit tertentu diharapkan akan dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan pengendalian dan pemberantasan vektor penyakit (malaria, demam berdarah dan filariasis). pada waktu malam hari dan kebanyakan .lebih suka menggigit hewan dari pada manusia."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library