Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agrina
Abstrak :
Pertumbuhan dan perkembangan balita memerlukan perhatian yang lebih khusus, yakni stimulasi yang adekuat dari lingkungan sekitarnya dan orangtua. Bila proses stimulasi tidak adekuat maka pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita ini mengalami gangguan, hal ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang berkualitas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik orangtua dan lingkungan rumah terhadap perkembangan balita. Disain penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan sampel berjumlah 98 orang yang terdiri dari 3 kelompok umur di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Pekanbaru yang dipilih secara proporsional cluster sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuisioner. Data dianalisis dengan chi square dan regresi logistik berganda.Hasil penelitian menunjukkan pendidikan orangtua rendah, pekerjaan bapak mayoritas bekerja formal, sedangkan ibu mayoritas tidak bekerja (ibu rumah tangga), dan pendapatan orangtua mayoritas berada diatas UMP, adanya pengaruh pekerjaan bapak dan lingkungan fisik dengan perkembangan balita. Variabel yang paling dominan mempengaruhi perkembangan balita adalah lingkungan fisik (p=0,029) dengan Odds Ratio (OR) adalah 3,000, artinya lingkungan fisik yang mendukung akan mempengaruhi perkembangan balita sesuai umur sebesar 3 kali lebih besar dibandingkan dengan lingkungan fisik yang tidak mendukung. Perlu dilakukan deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang balita, melatih keluarga (ibu) tentang bagaimana cara menciptakan lingkungan fisik yang penuh stimulasi, mensosialisasikan buku panduan perkembangan balita yang telah ada, perlu diciptakan Posyandu yang peduli perkembangan balita, sarana tempat bermain terjangkau yang dilengkapi media dan alat-alat mainan, dan kunjungan rumah secara rutin oleh petugas kesehatan dan kader kesehatan guna mencapai perkembangan balita yang optimal. ......The growth and development of under five children needs more special attention which is adequate stimulation process from their environment and their parent. If the stimulation process doesnot sufficient in this period, it will disturb the growth and development of children which will disturb and the preparation in quality of children formation. The purpose of this study is to determine the influence of parent characteristics and home environment on under five children development. The study's design is correlational descriptive with cross sectional approach with 98 samples, it consist into 3 group in the working area of Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap Pekanbaru. The interpretation samples use proporsional cluster sampling. The collection tool of data was quisioners. The data are analyzed by multiple logistic regression. The result of the study, showed that the education of parents is low, most of father's jobs are formal sector, while the mothers are only house wife, and most of parents income are above UMP. The father occupation and physical environment had influences on under five children development. The dominant variable is physical environment on under five children development (p=0,029) with Odds Ratio (OR) is 3,000, support physical of environment will influence aggreable development more large 3 time than that in unsupported physical of environment. The study suggests that it to early detection for under five children growth and development is necessary, family exercise (mother) about how to create stimulation of physical environment, the sosialization the handbook of under five children development, and making Posyandu that care developing for under five children and the play area facilities need to be achievable is necessary, home visit by community nurse is needed to reach the optimize the development of the under five children.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agrina
Abstrak :
Pertumbuhan dan perkembangan balita memerlukan stimulasi yang adekuat dari orangtua dan lingkungan sekitarnya. Bila stimulasi tidak adekuat maka pertumbuhan dan perkembangan balita mengalami gangguan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh karakteristik orangtua dan lingkungan rumah terhadap perkembangan balita. Disain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan sampel 98 orang dipilih secara proporsional cluster sampling di wilayah kerja sebuah Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap di Pekanbaru. Pengumpulan data dengan kuisioner, analisis dengan chi square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh pekerjaan bapak dan lingkungan fisik terhadap perkembangan balita dengan lingkungan fisik sebagai variabel dominan (p= 0,029; α= 0,05). Peneliti merekomendasikan agar keluarga mendapat sosialisasi mengenai bagaimana cara menciptakan lingkungan fisik yang penuh stimulasi, guna mencapai perkembangan balita yang optimal.
[Place of publication not identified]: PSIK Universitas Riau ; Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
610 JKI 15:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agrina
Abstrak :
This study examined breastfeeding practices and self-efficacy among mothers residing in rural areas. A cross sectional study was conducted for 104 mothers via purposeful sampling in a Posyandu (maternal and child health service) in Kampar district, one of the rural areas in Riau, Indonesia. The Breastfeeding Self-Efficacy Scale Short Form (BSES-SF) was used in the questionnaires to collect data. Chi-square test was used for bivariate analysis. Majority of the respondents (71.2%) were 20–35 years old; 69.3% of the respondents’ level of education were low (such as junior and senior high school levels). Approximately 91.3% of them were housewives. Exclusive breastfeeding prevalence was only 30.8%, with insufficient milk being the most common reasons cited by the mothers as failure to breastfeed exclusively. Porridge and mineral water were the most commonly supplied food given to babies under 6 months among 31.7% and 36.5% mothers, respectively. The respondents faced some breast problems, where 72.1% mothers did not have good breastfeeding skills. Approximately 59.6% mothers had higher breastfeeding self-efficacy than the mean score for BSES-SF, which was 58.58 (11.58 standard deviation [SD]). Mothers’ age was significantly correlated with the BSES among mothers (p < 0.01). Increasing young mother’s breastfeeding self-efficacy during the antenatal care period is important to lower these young mothers’ perception of having insufficient milk.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
610 JKI 24:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Soli Agrina
Abstrak :
ABSTRAK Keamanan siber merupakan pondasi pembangunan ekonomi digital dan terwujudnya ketahanan nasional di Indonesia. Tidak dapat disangkal bahwa teknologi dapat membantu pencapaian dan menjadi ancaman. Mengatur dunia siber bisa membingungkan melihat Indonesia memiliki beberapa siber yang dimiliki oleh institusi baik di sektor pemerintah, swasta, universitas dan komunitas masyarakat. Konsep awal Pusat Pertahanan Siber di Kementerian Pertahanan (Kemhan) didesain sebagai pusat pertahanan siber nasional, akhirnya difokuskan untuk dioperasikan internal Kemhan sehingga beberapa fungsi kapabilitas tidak berjalan dengan optimal. Urgensi pertahanan siber ditujukan untuk mengantisipasi datangnya ancaman dan serangan siber yang terjadi dan menjelaskan posisi ketahanan saat ini, sehingga diperlukan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi ancaman serta memiliki kemampuan untuk memulihkan akibat dampak serangan yang terjadi di ranah siber. SOC membutuhkan strategi peningkatan kapabilitas pertahanan siber dalam menghadapi ancaman dan serangan. Ketiadaan kerja sama dan koordinasi dengan Badan Siber Nasional ataupun Kementerian lainnya menyebabkan SOC terjebak dalam rutinitas yang biasa sehingga hasil penanganan serangan siber belum cukup berdampak, baik bagi Kemhan maupun secara nasional. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini berfokus melakukan analisis Gap kapabilitas SOC Kemhan menurut Pedoman Pertahanan Siber dengan delapan kapabilitas SOC oleh Carson Zimmerman. Pemetaan kapabilitas ini menunjukkan bahwa SOC Kemhan hanya unggul pada dua kapabilitas yaitu Analisis Artifak dan Teknologi Pendukung dari delapan kapabilitas SOC Zimmerman. Penelitian ini menghasilkan lima strategi peningkatan kapabilitas SOC termasuk model konseptual koordinasi antar lembaga untuk menjadikan Pusat Pertahanan Siber yang berdampak bagi Kementerian Pertahanan dan nasional.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library