Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdullah Hasan
Abstrak :
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang penyebarannya sangat cepat. Dengan memprediksi angka insiden penyakit tersebut, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi penyakit ini. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, salah satu metode untuk memprediksi penyakit DBD adalah machine learning. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan salah satu metode dalam machine learning yaitu Long Short-Term Memory (LSTM) dalam membangun model prediksi insiden DBD. Pada penelitian sebelumnya, LSTM telah digunakan dalam memprediksi angka insiden DBD di 20 kota di negara China. Pada skripsi ini model LSTM diterapkan untuk memprediksi angka insiden DBD di DKI Jakarta dengan menggunakan data cuaca dan insiden DBD. Hasil implementasi LSTM dalam memprediksi angka insiden DBD menunjukkan bahwa model terbaik diperoleh dengan menggunakan proporsi data training-testing 90%-10% dengan RMSE dan MAE berdasarkan data test. Nilai RMSE pada wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan adalah 5,218412, 9,570137, 10,527401, 6,496117, dan 5,952310. Nilai MAE pada wilayah yang sama secara berturut-turut adalah 4,016646, 7,791134, 8,405053, 5,279802, dan 4,416999. ......Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that spreads very fast. By predicting the incidence of the disease, it is expected to help the government in overcoming this disease. As the development of science, one method to predict DHF is machine learning. The study was conducted by utilizing one method in machine learning that is Long Short Term-Memory (LSTM) in building a DHF incident prediction model. In previous studies, LSTM has been used in predicting the incidence of DHF in 20 cities in China. In this thesis the LSTM model is applied to predict the number of DHF incidents in DKI Jakarta by using weather data and DHF incidents. The results of LSTM implementation in predicting the number of DHF incidents showed that the best model was obtained using the proportion of training data-testing 90% -10% with RMSE and MAE based on test data. The RMSE values in the Central Jakarta, East Jakarta, West Jakarta, North Jakarta and South Jakarta areas are 5.218412, 9.570137, 10.527401, 6.496117, and 5.952310. MAE values in the same region are 4,016646, 7.791134, 8.405053, 5.279802, and 4.416999.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Djamal Abdullah Hasan
Abstrak :
Untuk mencari variabel-variabel yang mempengaruhi keberhasilan resusitasi jantung paru di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, telah dilakukan penelitian secara cross sectional terhadap 37 penderita pada periode 1 Januari sampai 30 April 1992. Untuk melihat kondisi yang dapat pulang hidup, dilanjutkan dengan pengamatan sampai 31 Juli 1992. Dua puluh tiga (62,16%) penderita timbul sirkulasi spontan selama RJP, 15 (40,54%) penderita dapat dipertahankan tekanan darah minimal 1 jam (RJP berhasil). Pada umumnya kematian terjadi dalam 24 jam pertama, 9 penderita dapat hidup setelah 24 jam. Tujuh (18,9%) penderita berhasil pulang hidup dari Rumah Sakit. Satu penderita dengan cacat neurologis menetap. Lima orang masih hidup hingga akhir pengamatan, satu penderita (yang mengalami cacat neurologis pada saat pulang) meninggal dirumah karena CVD dan seorang lagi tidak diketahui alamat terakhir. Dari 55 variabel yang diteliti terhadap keberhasilan RJP dan kondisi penderita pada saat pulang dari RS (hidup/meninggal), diuji secara univariate Perbedaan bermakna bila p < 0,05. Adanya iskemi miokard, tekanan darah < 90 mmHg, kadar ureum > 50 mg/dl sebelum henti jantung merupakan prediktor negatif untuk dapat pulang hidup dari RS. Pada saat. henti jantung, aritmi (FV dan TV, yang sebagian tampak dengan gejala kejang) merupakan prediktor positif untuk keberhasilan RJP dan kemungkinan pulang hidup dari RS . Sedangkan lama henti jantung dengan resusitasi > 15 menit perlunya intubasi merupakan prediktor negatif untuk keberhasilan RJP dan kemungkinan pulang hidup dari RS. Gula darah < 90 atau > 200 mg/dl selama RJP merupakan faktor prediktor negatif untuk dapat pulang hidup dari RS. Setelah teratasi henti jantung, produksi urine < 300 mlj 24 jam pertama, hipotensi lama, RJP berulang, koma setelah RJP, merupakan prediktor negatif untuk dapat pulang hidup dari RS.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1993
T58001
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library