Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3673 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Bernadi
"Artikel ini berisi tentang analisis penokohan dua tokoh utama dalam cerpen Первая Любовь /Pervaja Ljubov'/ ‘Cinta Pertama’ karya Ivan Turgenev yaitu Vladimir Petrovitch dan Zinaida. Metode yang digunakan untuk meneliti dalam artikel ini adalah metode deskriptif-analitis dengan penerapan teori penokohan. Hasil penelitan menjelaskan bahwa kedua tokoh tersebut merupakan sorotan utama dalam cerita. Kedua tokoh tersebut pula yang menimbulkan konflik dan membangun ketertarikan bagi pembaca. Tokoh Vladimir dapat diklasifikasikan sebagai tokoh protagonis, sederhana, dan statis, sedangkan tokoh Zinaida adalah tokoh antagonis, bulat, dan berkembang.

This article contains the analysis of the characterizations of the two main characters in the short story Первая Любовь /Pervaja Ljubov'/ ‘First Love’ by Ivan Turgenev, Vladimir Petrovitch and Zinaida. The method used to examine in this article is a descriptive-analytical method and with the application of the characterizations theory. The results both figure are the main character in the story. Both figures also give conflict and build interest for the readers. Vladimir figures can be classified as the protagonist, a simple, and static figures and Zinaida figure are antagonist, complex, and developing character."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
William Faustin Taswin
"ABSTRAK
Dewasa ini, telah banyak berkembang berbagai macam metode konstruksi yang dapat diaplikasikan pada berbagai macam proyek konstruksi, salah satunya adalah metode beton pracetak. Pada metode ini, beton akan dibuat dahulu pada suatu pabrik untuk kemudian dibawa untuk disusun Dan disatukan di lokasi proyek.
Dalam penyatuannya di proyek, komponen-komponen beton tersebut akan membutuhkan suatu sambungan untuk menyatukannya dengan komponen beton lain. Salah satu dari jenis sambungan yang dapat digunakan, khususnya untuk bengunan yang membutuhkan segmen balok yang panjang, seperti misalnya struktur jembatan adalah sambungan kunci geser. Sayangnya desain geometri dari kunci geser yang sudah ada sekarang ini masih dinilai kurang tepat. Karena itu penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk menemukan desain geometri yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kapasitas dari sambungan kunci geser tersebut.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dari kunci geser adalah dengan menambahkan penebalan pada cincin pertama kunci geser laki-laki. Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian ini, penebalan dengan perbandingan 2:1 akan memberi hasil yang lebih baik dari penebalan 1:1. Hal ini terlihat dengan jelas dari perbandingan grafik penurunan terhadap tegangan geser, serta dari deformasi yang terjadi pada spesimen kunci geser."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardi
"Latar belakang. Penderita hemodialisis memerlukan kanulasi arteriovena.
Selama ini diperlukan waktu tunggu hingga empat minggu agar fistula arteriovena
siap digunakan. Hal ini meningkatkan morbiditas dan biaya. Diperlukan suatu
penelitian untuk mengetahui efektifitas fistula arteriovena pada waktu tunggu
yang lebih singkat.
Metode. Studi potong lintang komparatif membandingkan kelompok kanulasi dua
minggu dan empat minggu, menggunakan data sekunder dari RS.P pada kurun
waktu 2010 – 2012. Penilaian efektifitas menggunakan pemeriksaan thrill.
Hasil. Terdapat 174 data subyek yang memenuhi kriteria, dimana tidak ditemukan
perbedaan thrill pada kelompok kanulasi dua minggu dan empat minggu. Dimana
efekifitas keduanya diatas 90 %. Pada analisis statistik hanya riwayat CVD yang
berhubungan dengan hasil kanulasi empat minggu.
Pembahasan. Tidak terdapat perbedaan efektifitas pemasangan kanulasi pada
kelompok dua minggu dan empat minggu, sehingga waktu tunggu untuk
hemodialisis dapat diusulkan menjadi dua minggu.

Background. Hemodyalisis patients requires arteriovenous cannulation. It’s
needed a waiting period for up to four weeks for arteriovenous fistula ready for
use. It will increases morbidity and cost. It’s required a study to determine the
effectiveness of the arteriovenous fistula on a shorter waiting period.
Methods. Comparative cross-sectional study comparing the cannulation two
weeks and four weeks, using secondary data from RS.P in the period from 2010 to
2012. Assessing the effectiveness of using thrill.
Results. There were 174 subjects who met the criteria of data, which is not found
on thrill difference between cannulation two weeks and four weeks. Where both
effectiveness were above 90%. In the statistical analysis only the history of CVD
associated with cannulation results four weeks.
Discussion. There was no difference in the effectiveness of the installation of
cannulation in group two weeks and four weeks, so the waiting period for
hemodialysis may be proposed in two weeks
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmasari Chumairah
"Latar belakang: Infeksi COVID-19 pertama kali terjadi di Wuhan, China pada 19 Desember 2019 hingga ditetapkan sebagai pandemik global oleh WHO pada tanggal 11 Maret 2020. Di Indonesia kasus pertama yang terkonfirmasi ditemukan pada tanggal 2 Maret 2020 dan sejak saat itu kasus COVID-19 semakin meningkat hingga mencapai 2.983.830 pada 21 Juli 2021. Pada kondisi melonjaknya kasus COVID-19 di dunia khususnya Indonesia telah menjadikan modalitas radiografi toraks sebagai salah satu penunjang diagnosis maupun sebagai parameter perkembangan kondisi klinis pasien. Negara Italia dan Inggris menggunakan radiografi toraks sebagai lini pertama di triage untuk penentuan tatalaksana awal, karena pemeriksaan RT-PCR memakan waktu cukup lama. Selain itu, pasien kritis yang tidak dapat dimobilisasi untuk pemeriksaan CT scan toraks dipilih untuk dilakukan pemeriksaan radiografi toraks menggunakan portable X-ray. Kondisi tersebut membuat negara Italia mengembangkan sistem skoring toraks Brixia untuk memantau perkembangan klinis pasien yang dirawat di rumah sakit. Karena sistem skoring toraks Brixia belum pernah digunakan sebagai prediktor untuk memperkirakan perjalanan penyakit pada pasien COVID-19, maka penelitian ini akan menilai skoring tersebut sebagai prediktor perkembangan klinis pasien COVID-19.
Metode: Penelitian ini merupakan studi kasus-kontrol menggunakan 48 data sekunder berupa sistem skoring toraks Brixia dari radiografi toraks yang diambil dari Picture archiving and communication system (PACS), serta data klinis dalam jangka waktu dua minggu pertama berupa anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang lainnya pada pasien COVID-19 terkonfirmasi di RSCM periode Maret 2020 – Juli 2021.
Hasil: Rerata skoring toraks brixia antara kelompok klinis perburukan dan perbaikan tidak bermakna signifikan (p > 0,05), sehingga tidak dapat menilai titik potong skoring toraks Brixia. Namun didapatkan perbedaan rerata yang signifikan (p < 0,05) antara skoring toraks Brixia dengan kondisi akhir klinis hidup dan meninggal, yaitu didapatkan rentang skor di awal perawatan 7,8 – 16,6 dapat mengarah ke kondisi klinis kritis bahkan kematian di akhir perawatan. Selain itu juga didapatkan perbedaan rerata (p < 0,05) antara interval onset gejala dengan kelompok gejala klinis perburukan dan perbaikan pada pasien COVID-19.
Kesimpulan: Sistem skoring toraks Brixia tidak dapat dijadikan prediktor dalam menentukan perkembangan klinis perburukan atau perbaikan pada pasien COVID-19, sehingga tidak dapat dijadikan sebagai parameter tunggal dalam tatalaksana pasien. Namun secara tidak langsung skoring ini dapat memprediksi kondisi akhir ke arah hidup atau meninggal dikaitkan juga dengan interval onset gejala. Hal ini terjadi karena kondisi klinis perburukan maupun perbaikan disebabkan oleh proses perjalanan penyakit yang masih berlangsung sesuai onset gejala, serta daya imunitas individu yang bervariasi."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McCormack, T.H.
London: University Tutonial Press, 1980
540 MCC f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lavrenyov, Boris
"Buku ini merupakan novel karya Boris Lavrenev yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul The Forty First"
Moscow: Foreign Languages Publishing, [date of publication not identified]
891.74 LAV f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Trippett, Frank
New York: Time-Life Books, 1974
913.395 FRA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hamblin, Dora Jane
Nederland: Time-Life International, 1975
939 HAM f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Erynda Trihardja
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara mediasi televisi oleh orang tua dan kompetensi sosial pada anak usia prasekolah (3 – 5 tahun). Mediasi televisi terbagi menjadi tiga tipe, yaitu mediasi aktif, restriktif, dan pendampingan. Di sisi lain, kompetensi sosial dilihat dari adanya keterampilan sosial dan ketiadaan masalah perilaku. Pengukuran mediasi televisi oleh orang tua menggunakan Skala Mediasi Televisi yang dibuat oleh Valkenburg, dkk. pada tahun 1999 dan pengukuran kompetensi sosial menggunakan The Preschool Social Skill Rating System, Parent Form yang dibuat oleh Gresham dan Elliot pada tahun 1990. Responden penelitian berjumlah 185 orang tua yang memiliki anak berusia prasekolah (3 - 5 tahun).
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapatnya hubungan positif yang signifikan antara ketiga tipe mediasi televisi yang dilakukan orang tua dan keterampilan sosial anak usia prasekolah. Artinya, ketika orang tua melakukan mediasi aktif, restriktif, atau pendampingan, anak menunjukkan keterampilan sosial yang lebih tinggi. Namun penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketiga tipe mediasi dan masalah perilaku.

This study was conducted to find the relationship between parental television mediation and social competence among preschool children. Television mediation is divided into three types, which is active, restrictive, and coviewing mediation. On the other hand, social competence concept includes social skills and problem behavior. Parental television mediation was measured using an adaptation instrument of Television Mediation Scale by Valkenburg, etc. in 1999 and social competence was measured using an adaptation instrument of The Preschool Social Skill Rating System, Parent Form, by Gresham and Elliot in 1990. Respondent of this study are 185 parents who have preschool age children.
The result of this study show that the three types of parental television mediation trait positively and significantly correlated with preschool children’s social skills. That is, when parents do active, restrictive, or coviewing mediation, preschool children show a higher social skills. Moreover, this study also shows that the three types of parental television mediation have no correlation with preschooler’s problem behavior.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Mulya Sari
"Latar Belakang : Kanker ovarium merupakan penyebab kematian tertinggi pada kelompok kanker ginekologik dengan angka kekambuhan dua tahun sebesar 50%.
Tujuan: mengetahui faktor yang berperan pada kekambuhan kanker ovarium.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif dengan teknik analisis kesintasan untuk melihat peran faktor ekspresi Human Epidermal Receptor (HER-2), residu tumor post operasi, jenis subtipe sel kanker dan tingkat diferensiasi sel kanker terhadap kekambuhan kanker ovarium epitelial. Analisis bivariat menggunakan metode log rank test digunakan untuk menilai hubungan antara 2 variabel.
Hasil Penelitian : Sebanyak 65 pasien kanker ovarium epitelial (tahun 1998-2012) yang telah remisi diamati selama 24 bulan. Terlihat bahwa median usia 50 tahun dengan proporsi kekambuhan sebesar 36,9% pasien dan mean waktu kekambuhan pertama 19,15 bulan. Volume residu tumor post operasi berukuran lebih dari 1 cm meningkatkan Rasio Hazard kekambuhan dua tahun pasien kanker ovarium epitelial, nilai p: 0,02 dan HR 3,31 (IK95% 1,46-7,49) sementara jenis subtipe histologi dan tingkat diferensiasi sel kanker tidak berhubungan dengan terjadinya kekambuhan ini. Satu dari 38 pasien memperlihatkan adanya cytoplasmic staining pada pemeriksaan ekspresi HER-2 dengan metode imunohistokimia.
Simpulan : Volume residu tumor post operasi yang berukuran lebih dari 1 cm meningkatkan Rasio Hazard kekambuhan dua tahun pasien kanker ovarium epitelial, sementara jenis subtipe histologi dan tingkat diferensiasi sel kanker tidak berperan pada kekambuhan ini. Pada pemeriksaan ekspresi HER-2, menggunakan teknik imunohistokimia dilaporkan 1 sampel memperlihatkan cytoplasmic staining.

Background : Ovarian cancer was the leading cause of death in gynecologic cancer which had the two years recurrency rate of 50%.
Aim : to know factors that influenced on epithelial ovarian cancer recurrency.
Methods : We used retrospective cohort design with survival analysis technique for this study to examine the role of HER-2 expression, residual tumor post operation, cancer cell histological subtype and cancer cell grading on epithelial ovarian cancer recurrency. Bivariate analyze using log rank test methods were done to examine significance between two variables.
Results : Sixty-five epithelial ovarian cancer patient (1998-2012) who had achieved remission were observed for 24 months. We reported median age of 50 years with recurrency rate of 36.9% and mean time of recurrency was 19,15 months. Volume of post surgery residual tumor more than 1 cm increase Hazard Ratio of two years recurrency of epithelial ovarian cancer, p value 0.02 and HR of 3.31 (95% CI 1.46-7.49) but histology subtype and cancer cell grading did not influence the recurrency. One of 38 patients showed cytoplasmic staining in HER-2 expression examination by imunohistochemistry methods.
Conclusion : Volume of post surgery residual tumor more than 1 cm increase Hazard Ratio of two years recurrency of epithelial ovarian cancer while histology subtype and cancer cell grading did not influence the recurrency. One sample showed cytoplasmic staining on HER-2 examination by imunohistochemistry methods.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library