Ditemukan 59 dokumen yang sesuai dengan query
Andri Amri
"
ABSTRAKTulisan ini membahas kerusakan lingkungan yang terjadi akibat alih fungsi kawasan hutan lindung. Lebih jauh tulisan ini menunjukkan kejahatan lingkungan oleh perusahaan. Kejahatan lingkungan pada kasus ini akan dibuktikan menggunakan analisis konsep environmental crime, environmental justice, dan corporate environmental crime. Data yang digunakan dalam penulisan tugas karya akhir ini adalah data sekunder terkait dengan pemasalahan penulisan. Hasil analisis menunjukkan bahwa alih fungsi kawasan hutan lindung telah merusak lingkungan dan mengancam hak-hak lingkungan.
ABSTRACTThis paper explains about environmental harm caused functional shift of protected forest. Further understand this paper will explain environmental crime by corporate. Environmental crime on this case will evidenced using environmental crime concept, environmental justice and corporate environmental crime. This paper used secondary data that related to the issues. The analysis shows that functional shift of protected forest lead to environmental harm which then threatening environmental rights."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Auzan Marrio Mardhianto
"Perdagangan cinderamata berbahan dasar karapas penyu sisik melibatkan kegiatan wildlife crime, yaitu perburuan dan perdagangan spesies tersebut secara ilegal. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai isu wildlife crime dan nilai ekonomis dari penyu sisik menjadi faktor penyebab perdagangan yang mengeksploitasi bagian tubuh spesies tersebut masih terjadi. Data yang diperoleh dari WWF Indonesia menunjukkan pemanfaatan media sosial dan e-commerce sebagai tempat para pedagang menawarkan bagian tubuh penyu sisik dalam bentuk cinderamata. Penulis berpendapat bahwa perburuan penyu sisik merupakan bentuk dari illegal poaching dan perdagangannya termasuk ke dalam wildlife trade. Berdasarkan pembahasan enviromental crime, kedua kegiatan tersebut melanggar animal rights, dengan menjadikan penyu sisik sebagai objek, dan species justice, dengan melihat dominasi manusia sebagai penyebab eksploitasi spesies tersebut. Regulasi yang berbentuk larangan dinilai tidak mampu menekan kasus perburuan dan perdagangan penyu sisik secara efektif, sehingga dibutuhkan juga cara lainnya seperti gerakan sosial yang bertujuan mengedukasi masyarakat. Penulis berpendapat adanya kesadaran mengenai peran penting penyu sisik dalam sistem ekologi dapat menahan sifat konsumtif yang menjadi tanda dari dominasi manusia terhadap spesies lain.
The trade of souvenirs made with hawksbill turtle carapace involves a wildlife crime activity, which are hunting and illegal trading of the said species. The lack of people's awareness towards the issue of wildlife crime and economic value of hawksbill turtles become the causation factors of the prevalence of trades that exploit body parts of said species. Data from WWF Indonesia shows that the usage of social media and e-commerce as a place where traders offer the hawksbill turtle's body parts as souvenirs. This paper argues that the hunting of hawksbill turtles is a form of illegal poaching and its trade is considered a wildlife trade. Based on environmental crime, those two activities violates the animal rights because of the objectification of hawksbill turtles and species justice when human's domination are seen as the causation factor said species' exploitation. Regulations in a form of forbidding is seen as unable to effectively reduce the cases of hunting and trading of hawksbill turtles, thus another way, such as social movement which objective is to educate people, is needed. This paper argues that awareness of hawksbill turtles' role in ecology system can hold back human's consumptive nature that is a sign of human domination against another species."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Theresia Widhiastuti Nugrahaeni
"Karya ahkir ini disusun untuk membahas dan menganalisis bentuk state-corporate crime dalam pengimplementasian prinsip ecotourism yang justru menimbulkan environmental harm. Pesatnya perkembangan pariwisata di Indonesia, menghadirkan ecotourism sebagai strategi pembangunan pariwisata baru yang mendorong pengembangan program prioritas 10 Bali Baru, yang satu diantaranya adalah Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS). Namun, pengimplementasian ecotourism yang coba dikembangkan di TNKS justru diwujudkan dalam tiga target materiil 10 Bali Baru, diantaranya target pemasukan devisa, target jumlah wisatawan, dan target penyelesaian waktu pembangunan. Pada ahkirnya, pengimplementasian ecotourism di TNKS berakhir pada dampak environmental harm.
This paper is structured to discuss and analyze the forms of state-corporate crime in the implementation of the principle of ecotourism which actually causes environmental harm. The rapid development of tourism in Indonesia, presenting ecotourism as a new tourismdevelopment strategy that encourages the development of the Thousand Islands National Park (TNKS) as one of the 10 priority programs in Bali Baru. However, the implementation of ecotourism that was tried to be developed in TNKS was actually realized in three material targets for 10 New Bali, including foreign exchange income targets, the target number of tourists, and the target of completion of development time. In the end, the implementation of ecotourism in TNKS ended on the impact of environmental harm."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Cornelia Ingrid Setiawan
"Tugas Karya Akhir ini membahas tentang tindakan greenwashing yang dilakukan oleh industri fast fashion melalui koleksi pakaian berkelanjutan, dengan berfokus pada koleksi dari H&M Conscious. Dengan menggunakan metode pengumpulan data existing statistics reseach dan metode content analysis, penulis menggunakan data dari buku, artikel jurnal, laporan tahunan terkait keberlanjutan yang dikeluarkan oleh H&M, laporan dari NGO, dan beberapa artikel berita untuk melakukan analisis. Lebih lanjut, penulis juga mengidentifikasi peran video promosi dan media daring milik H&M dalam tindakan greenwashing. Dengan menggunakan perspektif green criminology, hasil analisis menunjukkan bentuk tindakan greenwashing yang dilakukan oleh perusahaan H&M dalam proses produksi dan penggunaan bahan yang menyebabkan terjadinya environmental harm. Dalam hal ini, perusahaan kemudian memanfaatkan media daring yang dimiliki oleh perusahaan untuk membangun citra dan meyakinkan konsumen.
This Final Assignment discusses the greenwashing practices done by the fast fashion industry through sustainable clothing collections by focusing H&M Conscious collection. Using existing statistics research data collection method and content analysis method, the author utilized data from books, journal articles, H&M's annual sustainability reports, reports from NGOs, and several news articles for analysis. Furthermore, the author also identified the role of H&M's promotional videos and online media in greenwashing practices. By applying a green criminology perspective, the analysis revealed forms of greenwashing conducted by H&M in the production process and the materials used that result in environmental harm. In this regard, the company then leverages its online media platforms to maintain its image and convince consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rio Rahmawanto
"Tulisan ini membahas tentang pencemaran debu batu bara di Pelabuhan Marunda Jakarta yang muncul akibat adanya pelanggaran pada aktivitas bongkar muat batu bara yang dilakukan oleh PT. Karya Citra Nusantara. Thesis statement karya akhir ini adalah aktivitas bongkar muat batu bara yang dilakukan oleh PT. KCN di Pelabuhan Marunda ini dapat disebut sebagai corporate environmental crime karena disebabkan oleh korporasi dan membawa dampak buruk terhadap lingkungan, khususnya bagi masyarakat yang terkena dampak. Tulisan ini menggunakan perspektif green criminology dalam pembahasannya. Perspektif green criminology mampu memberikan definisi kejahatan, terutama yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan, yang lebih komprehensif.
This paper discusses coal dust pollution at Marunda Port, Jakarta, which arose as a result of transgression in coal loading-unloading activities carried out by PT. Karya Citra Nusantara (KCN). The thesis statement in this work is that activity of loading-unloading coal carried out by PT. KCN at Marunda Port can be called corporate environmental crime because it is caused by corporations and has negative impacts on the environment, especially for the affected communities. This paper uses a green criminology perspective in its discussion. The green criminology perspective is able to provide a more comprehensive definition of crime, especially related to environmental damage."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ayu Meidiana
"Tulisan ini membahas mengenai isu penambangan batu bara di wilayah Kalimantan Timur sebagai sebuah isu kejahatan lingkungan. Tulisan ini menggunakan tiga bidang analitis dari perspektif green criminology yaitu, ecological justice, species justice, dan environmental justice. Data yang dikumpulkan dalam tulisan ini berasal dari data milik Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur dan beberapa sumber online lainnya dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Hasil menunjukkan bahwa penambangan batu bara mengakibatkan dampak kerusakan tersendiri bagi lingkungan seperti adanya lubang bekas tambang batu bara, banjir, pencemaran sungai, kurangnya Ruang Terbuka Hijau dan mempengaruhi habitat spesies tertentu. Isu penambangan batu bara juga tidak hanya berkaitan dengan isu lingkungan saja, namun juga berkaitan dengan isu sosial lainnya
This paper discusses the issue of coal mining in East Kalimantan as an environmental crime issue. This paper uses three analytical fields from the perspective of green criminology, namely, ecological justice, species justice, and environmental justice. The data collected in this paper comes from data belonging to Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur and several other online sources in the last 10 years. The results show that coal mining causes its own damage to the environment such as holes from former coal mines, floods, river pollution, lack of Green Open Space and affects the habitat of certain species. The issue of coal mining is also not only related to environmental issues, but also related to other social issues."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Athiya Ramadhian Khairunnisa
"Tulisan ini membahas sebelas peristiwa tumpahan minyak yang terjadi periode 2010-2020 untuk dianalisis sebagai bentuk kejahatan lingkungan transnasional. Thesis statement karya akhir ini adalah peristiwa tumpahan minyak dapat dijelaskan dengan tiga mekanisme dimensi transnasional kejahatan lingkungan dengan perspektif green criminology. Analisis mekanisme transborder flows of toxins and other ecosystem threats, transborder flows of economic decisions, dan transborder projections of power dikaitkan dengan data lokasi awal tumpahan minyak, lokasi persebaran tumpahan, dampak terhadap lingkungan dan manusia, pihak yang bertanggung jawab, penyebab tumpahan minyak, serta reaksi yang diterapkan. Perspektif green criminology mampu memberikan definisi kejahatan dan kerusakan lingkungan yang lebih ekspansif. Perspektif ini juga menekankan lingkungan, manusia, dan spesies nonmanusia yang terdampak atau dirugikan oleh sebelas peristiwa tumpahan minyak dan hak-hak mereka untuk dijaga, dilestarikan, dan dilindungi.
This paper discusses eleven oil spill events that have occurred during 2010-2020 to be analyzed as a form of transnational environmental crime. The thesis statement in this work is that oil spill incidents can be explained with the three transnational dimensions of environmental crime with a green criminology perspective. Analysis of transborder flows of toxins and other ecosystem threats, transborder flows of economic decisions, and transborder projections of power is linked to data on the initial location of the oil spill, location of the spill distribution, impact on the environment and people, responsible parties, causes of the oil spill, and the reaction that is applied. Green criminology is able to provide more expansive definition of crime and environmental damage. This perspective also emphasizes the environment, humans and non-human species that are affected or harmed by the eleven oil spill events and their rights to be protected and conserved."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Khairunisa
"Perdagangan satwa liar yang dilindungi di DKI Jakarta merupakan bentuk dari wildlife crime yang akan berdampak pada manusia itu sendiri. Meskipun upaya penanganan telah dilakukan, namun pada kenyataannya kejahatan tersebut masih marak terjadi. Menggunakan pendekatan routine activity theory yang memiliki kerangka analisis segitiga kejahatan (crime triangle analysis) dapat menjelaskan mengapa penanganan kejahatan telah gagal untuk diterapkan, dengan melakukan peninjauan terhadap kinerja aktor pengendali (guardian, handler, manager). Hasil dari peninjauan tersebut menjelaskan bahwa kegagalan disebabkan oleh rendahnya komitmen dan kemampuan dari aktor pengendali kejahatan. Kemudian, kegagalan tersebut dapat ditangani dengan menghadiran super controllers atau elemen yang dapat mempengaruhi kinerja aktor pengendali kejahatan. Terkait bentuk pengaruhnya terhadap aktor pengendali, super controller terbagi menjadi sepuluh tipe yang dikelompokan dalam tiga kategori besar. Maka dari itu, penulisan ini diakhiri dengan pembahasan tentang implikasi pentingnya meninjau pemilihan tipe super controller yang akan digunakan dalam suatu penanganan kejahatan.
The trade of protected wildlife in DKI Jakarta is a form of wildlife crime which will have an impact on humans themselves. Even though efforts have been made to deal with it, in reality these crimes are still often occur. Using a routine activity theory approach that has a crime triangle analysis framework can explain why crime handling has failed to be implemented by conducting a review of the performance of controlling actors (guardian, handler, manager). The results of the review explained that the failure was caused by the low commitment and ability of the crime controlling actors. Then, these failures can be handled by introducing super controllers or elements that can affect the performance of the controlling crime actor. Regarding the shape of its influence on controlling actors, super controllers are divided into ten types which are grouped into three broad categories. Therefore, this thesis ends with a discussion of the implications of the importance of reviewing the selection of the type of super controller that will be used in a crime handling"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Aghniya Fitri Kamila
"Keterlibatan dalam praktik corporate greenwashing telah memicu munculnya tuduhan dari NGO lingkungan kepada perusahaan. Penelitian ini menggunakan studi kasus teknik netralisasi perusahaan X dalam menanggapi tuduhan melakukan corporate greenwashing. Objek utama dalam penelitian ini adalah reaksi NGO lingkungan. Data diperoleh dari hasil wawancara terstruktur dengan tiga perwakilan NGO lingkungan di Indonesia dan dianalisis menggunakan teori interaksionisme simbolik. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun ketiga informan terlibat dalam kegiatan yang sama, hal tersebut tidak menjamin reaksi serupa. NGO lingkungan melihat teknik netralisasi sebagai bentuk lain dari corporate greenwashing. Dari kesembilan teknik netralisasi perusahaan X, reaksi NGO lingkungan cenderung mencerminkan peran sebagai bad cop yang meliputi menentang, memberikan apresiasi dengan catatan tambahan, memberikan tekanan, dan menyerang kembali. Temuan ini menunjukkan bagaimana reaksi NGO lingkungan berkaitan erat dengan prinsip, ideologi, dan/atau peraturan tertulis masing-masing sehingga hanya mencerminkan NGO lingkungan sebagai satu organisasi dan tidak mewakili NGO lingkungan secara keseluruhan.
Involvement in corporate greenwashing practices has sparked accusations against companies from environmental NGOs. This research uses a case study of company X's neutralization technique in response to accusations of corporate greenwashing. The main object of this research is the reaction of environmental NGOs. Data was obtained from structured interviews with three representatives of environmental NGOs in Indonesia and analyzed using symbolic interactionism theory. The results show that even if all three informants are involved in the same activity, this does not guarantee similar reactions. Environmental NGOs see neutralization techniques as another form of corporate greenwashing. Out of all the nine neutralization techniques of Company X, NGOs reactions tend to reflect the role of bad cop which includes opposing, providing appreciation with additional notes, applying pressure, and attacking. These findings show how the reactions of environmental NGOs are closely related to their respective principles, ideologies and/or written rules so that they only reflect environmental NGOs as an organization and do not represent environmental NGOs as a whole."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library