Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darling, Annie
"Summary:
Once upon a time in a crumbling London bookshop, Posy Morland spent her life lost in the pages of her favourite romantic novels. So when Bookend eccentric owner, Lavinia, dies and leaves the shop to Posy, she must put down her books and join the real world. Because Posy hasn just inherited an ailing business, but also the unwelcome attentions of Lavinia grandson, Sebastian, AKA The Rudest Man In London. Posy has a cunning plan and six months to transform Bookends into the bookshop of her dreams - if only Sebastian would leave her alone to get on with it. As Posy and her friends fight to save their beloved bookshop, Posy drawn into a battle of wills with Sebastian, about whom she started to have some rather feverish fantasies & Like her favourite romantic heroines, will she get her happy ever after too?"
London: Harper, 2016
813 DAR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Takasihaeng, Jan
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2000
613.042 4 TAK h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Sugiarti
"Banyak wanita ingin merasakan menjadi ibu dan menikmatinya (Donelson, 1999). Lebih lanjut Donelson (1999) menjelaskan bahwa terdapat beberapa stereotipe sosial yang mengatakan bahwa menjadi seorang ibu adalah pencapaian utama seorang wanita. Banyak hal yang mendasari seorang wanita ingin menjadi seorang ibu, namun tidak semua wanita beruntung untuk memiliki anak. Tidak memiliki anak tanpa direncanakan (Involuntary childlessness) bisa diartikan sebagai bentuk ketidakmampuan seseorang secara fisik, misalkan infertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana seorang wanita yang tidak memiliki anak tanpa direncanakan (Involuntary childless) mampu melakukan penerimaan diri meskipun tekanan yang mereka hadapi cukup besar. serta bagaimana kondisi penerimaan diri-nya tersebut. Teori yang digunakan adalah teori faktor-faktor penerimaan diri dari Hurlock. Peneliti akan mencoba mencari tahu apakah ketidakhadiran anak dalam perkawinan dan besarnya tekanan yang dihadapi (akibat tidak hadirnya anak) dapat mempengaruhi gambaran penerimaan diri seorang wanita. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan metode pengambilan data melalui wawancara tiga orang wanita yang telah menikah lebih dari tiga tahun, namun belum memiliki anak. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa para wanita Involuntary childless juga mampu menerima diri namun kondisi penerimaan diri mereka berbeda-beda dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda pula.

Many women do want motherhood and do enjoy it (Donelson, 1999). Furthermore, Donelson (1999) explain that there is a set of social stereotypes that tells women that being a mother is their ultimate fulfillment. There are Many reasons why a woman wants to be a mother, but not every woman can have the luck of having a child of her own. Involuntary childlessness can be defined as physically disability, such as infertility. The purpose of the research was to see how involuntary childless women can accept herself despite of the high pressure they may encounter, and also to see how the condition of the self acceptance was. Self acceptance factors theory from Hurlock aws used in this research. Researcher will try to find out wether childlessness and the pressure that women encounter (due to childlessness conditions) may influence the self acceptance of a woman. The research was using qualitative method by interviewing three childless women who has been married for three years. The result showed that Involuntary childless women are also capable of self-accepting thus having different ways in accepting and also affected by different factors."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
155.633 SUG g
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Salwa Husna Lisvia
"Imaji dari perempuan metropolis adalah perempuan dengan karakteristik yang kuat, mandiri, dan percaya diri. Hal ini disebabkan oleh kehidupan metropolis yang bercirikan money economy sehingga berdampak pada karakteristik orang-orang yang tinggal di kota metropolitan dan menghasilkan salah satu stereotip terhadap perempuan urban, yaitu Gamma Woman. Wacana tersebut dapat dilihat dari sebuah film bernama Berlin, Berlin: Lolle on the Run. Sebagai perempuan metropolis, karakter utama bernama Lolle ini direpresentasikan sebagai perempuan yang mandiri, berprinsip kuat, dan kooperatif. Namun, karakteristik tersebut sebenarnya hanya upaya Lolle untuk mengikuti stereotip Gamma Woman yang dikonstruksi oleh masyarakat. Dengan demikian, penelitian ini akan membahas terkait bagaimana Lolle mencoba untuk menempatkan dirinya terhadap stereotip tersebut yang dianalisis oleh teori "The Metropolis and Mental Life" dari Georg Simmel dan teori "Representation: Cultural Representation and Signifying Practices" oleh Stuart Hall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi stereotip Gamma Woman terwakili oleh tokoh utama, namun tidak sepenuhnya sesuai dengan imaji masyarakat.

Image of metropolis women is having a personality that is tough, independent, and confident which caused of the money economy in metropolis life. Therefore, money economy influences personality of the metropolis people itself. That kind of personality is called as Gamma Woman. A term of Gamma Woman itself is a result of the stereotype that is made by the society towards women. This discourse can be seen in a film called Berlin, Berlin: Lolle on the Run. As a metropolis woman, Lolle is being represented as an independent, strong principles, and cooperative woman that led her to be a Gamma Woman. However, Lolle is actually just trying to befit herself into the Gamma Woman's stereotype that is constructed by society. With that being said, this study will discuss how Lolle tries to follow the stereotype by being a Gamma Woman which is analysed with "The Metropolis and Mental Life" theory by Georg Simmel and "Representation: Cultural Representation and Signifying Practices" theory by Stuart Hall. The result of this study shows that the construction of Gamma Woman's stereotype is being represented by the main character. However, Lolle doesn't fully live up to the society's stereotype."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"The effort made by group of women to increase the number of women in parliament by democratic electoral mechanism wil collide with obstacles derived from political parties,both at leadership and parliament members'level...."
JUILPEM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Dwi Susanti
"ABSTRAK
Penyakit yang saat ini menjadi perhatian dunia dan mengakibatkan tingginya angka kematian adalah kanker serviks. Upaya untuk mencegah terjadinya kematian perempuan akibat kanker serviks diperlukan motivasi perempuan untuk melakukan pemeriksaan skrining kanker serviks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi perempuan untuk melakukan pemeriksaan skrining kanker serviks. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan triangulasi dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan faktor yang paling dominan mempengaruhi motivasi adalah faktor pembiayaan. Direkomendasikan untuk meningkatkan motivasi perempuan untuk melakukan skrining kanker serviks dengan membuat program dan strategi yang sesuai kemampuan dan kebutuhan perempuan.

ABSTRACT
A disease that attracts world?s attention and results the high mortality rate is cervical cancer. In order to prevent the occurrence of women?s death caused by cervical cancer, women need a motivation to perform a cervical cancer screening test. The purpose of this research was to determine factors affecting women?s motivation to perform a cervical cancer screening test. This research was conducted using triangulation approach with a combination of quantitative and qualitative methods. The result showed that the most dominant factor affecting motivation was financial factor. It is recommended to increase women?s motivation to perform a cervical cancer screening by developing a program and strategy suitable to women?s capacities and needs."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riani Fatonah
"Artikel ini membahas tentang unsur sensualitas yang terdapat di dalam video klip musik penyanyi Dima Bilan yang berjudul ПоПарам/Po Param/Berpasangan.Model-model perempuan dalam video klip dianggap sebagai objek yang dipertontonkan untuk memberikan kesenangan visual.Penyanyi Rusia, Dima Bilan, seringkali menjadikan perempuan-perempuan cantik sebagai model di dalam video-video klip musiknya, salah satunya di dalam video klip tersebut. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode kualitatif dengan deskriptif analitis, yang selanjutnya akan dikaitkan dengan teori tatapan laki-laki atau male gaze dari Laura Mulvey, teori sinematik, teori gender, dan teori sensualitas.Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahuiapakah ada pergeseran makna sensualitas yang terjadi melalui representasi video klip.

The focus of this article is about sensuality in a music video clip of Dima Bilan which entitled По Парам/Po Param/in Pairs. Women in video clips considered as visual object who give visual pleasure to the spectators. Russian singer, Dima Bilan, often using some beautiful women as the models, such as in video clip mentioned above. This article is using qualitative research method with analytical descriptive, and fasten upon male gaze theory from Laura Mulvey, cinematic theory, gender theory, and sensuality theory. The purpose of this article is to get to know is there any displacement of term sensuality as we can see throughthe video clip.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Broadbent, Kaye
London: Routledge Curzon, 2003
331.425 72 BRO w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fanggidae, Erdhy
"Reformasi pada tahun 1998 memunculkan kebebasan bagi media massa di Indonesia dalam menjalankan praktek media, ditandai dengan munculnya fenomena di mana sensualitas dan seksualitas dalam berbagai bentuk yang hampir selalu ada. Banyak pihak kemudian yang memprihatinkan hal ini, meminta agar kalangan media massa merespon apa yang disebut dengan keprihatinan dan tuntutan masyarakat terhadap maraknya pornografi. Tercetus rencana pembentukan Undang-Undang Anti Pomografi dan Pornoaksi. Komite Penyiaran Indonesia (KPI) berjanji akan menetapkan sebuah standar penyiaran dan pemerintah juga mempersiapkan empat rancangan peraturan pemerintah (RPP) berkenaan dengan bidang penyiaran.
Wacana regulasi tentang pomografi sebenarnya baik, namun pertanyaan mengenai realitas pornografi menurut perspektif apa dan siapa yang sebaiknya digunakan dalam penyusunan dan implementasi regulasi terkait, serta faktor-faktor apa saja yang nantinya perlu mendapat penekanan dalam regulasi itu, harus dijawab terlebih dahulu. Sebabnya, realitas dibentuk dan dikonstruksi, berwajah ganda/jamak, setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas. Setiap orang yang mempunyai pengalaman, preferensi, pendidikan tertentu dan lingkungan pergaulan atau sosial tertentu akan menafsirkan realitas sosial itu dengan konstruksinya masing-masing.
Sejalan dengan pandangan realitas menurut paradigma konstruktivisme, bahwa realitas adalah hasil dari konstruksi mental, bersifat sosial dan tergantung pada orang yang memahaminya, penelitian kualitatif dengan paradigma konstruktivisme ini berusaha untuk melihat bagaimana kalangan perempuan informan penelitian ini melakukan penerimaan dan juga pemaknaan terhadap realitas praktek media massa yang membahas seksualitas dari sensualitas. Selanjutnya penelitian dengan metode fenomenologi ini juga berusaha mengetahui realitas mengenai isu pornografi di media massa Indonesia menurut para informan, mengenai sejauh mana praktek media massa dengan bahasan seksualitas dan seksualitas tersebut bisa dikategorikan sebagai pornografi dalam pemaknaan mereka.
Menggunakan tiga kategori pemetaan dalam kerangka Audience Reception Theory.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audiens melakukan pemaknaan sendiri ketika melakukan konsumsi media massa. Dalam realitas bahasan seksualitas, para informan penelitian ini tidak keberatan dan mendukung adanya bahasan seksualitas di media massa. Penelitian ini juga memperlihatkan bagaimana ada perbedaan dalam pemaknaan pornografi dan juga realitasnya dalam praktek media massa di Indonesia sendiri. Temuan lainnya adalah bahwa laki-laki dianggap sebagai bagian masyarakat yang paling rentan terhadap dampak dari pomografi.
Dikaitkan dengan pengaruh latar audiens ketika melakukan pemaknaan, penelitian ini menghasilkan temuan bahwa pemaknaan para informan tidak bergantung kepada latar belakang lingkungan tempat tinggal dan mobilitas mereka dan bahwa faktor agama jarang digunakan untuk memaknai isu pomografi di media massa.
Implikasi teori dari penelitian ini adalah bahwa audiens memang mempunyai pemaknaan sendiri ketika mereka berhadapan dengan praktek media massa. Secara metodologis, dengan memperhatikan keterbatasan dari penelitian ini, di mana para informannya adalah hanya mereka yang menepakan perempuan lajang pekerja profesional yang berkantor di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, akan sangat menarik jika di kemudian hari bisa dilakukan sebuah eksplorasi bahasan yang sama.terhadap variabel-variabel yang lebih beragam dalam skala penelitian yang lebih luas secara kuantitatif menggunakan metode survey."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Uziana Paramita
"Peranan wanita dewasa ini semakin berkembang dalam berbagai bidang pekerjaan termasuk dalam bidang militer, Tetapi keinginan wanita militer untuk dilibatkan dalam perang menimbulkan silang pendapat yang cukup tajam di masyarakatnya keinginan ini dianggap sangat kontroversial karena melampaui batas-batas kewajaran seorang wanita, Padahal keikutsertaan mereka dalam perang adalah sangat penting bagi seorang militer dalam meningkatkan karirnya. Oleh karena itu sikap ambivalensi masyarakat Amerika telah menjadi hambatan bagi militer wanitanya. Permasalahan yang dikemukakan penulis adalah hal-hal yang menyebabkan masyarakat Amerika bersifat ambivalen terhadap keinginan wanita militer untuk diikutsertakan dalam perang. Padahal bila ditinjau dari sejarah keterlibatan mereka bukanlah hal yang baru walaupun dengan tugas-tugas yang terbatas.
Untuk menjawab permasalahan ini penulis menggunakan teori patriarki gender dan demokrasi sebagai landasan dalam menjawab permasalahan yanga ada. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif melalui studi kepustakaan, film Courage Under Fire dan G.I. Jane, majalah-majalah koran dan media elektronik internet. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahannya yaitu penyebab sikap ambivalensi masyarakat Amerika terhadap wanita dalam perang.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa penyebab sikap ambivalensi masyarakat Amerika terhadap wanita dalam perang adalah karena adanya benturan nilai-nilai budaya dalam masyarakatnya. Nilai budaya patriarki yang sudah ada jauh sebelum deklarasi kemerdekaan dikumandangkan dan datangaya nilai demokrasi yang menjadi bagian dari berdirinya bangsa Amerika. Kedua nilai tersebut mempunyai pengaruh yang sangat besar pada masyarakatnya, sehingga memunculkan sikap pro dan kontra, yang pada akhirnya menyebabkan sikap ambivalensi terhadap wanita dalam perang.

The Ambivalence of American Society Towards Woman in CombatNowadays, American women take part a lot in any fields of jobs including in the military services. Yet, women's involvement in combat is still highly controversial in American society. In this thesis I want to address the ambivalence in American attitude towards women in combat. As a matter of fact, historically, women's contribution to war is not something new even though the military duties are still limited.
Addressing the issue, the writer applies theories of gender, patriarchy and democracy. The methodology used is qualitative, done through literary research, and analysis of two films: Courage Under Fire and G.I. Jane.
This thesis concludes that the cause of the ambivalence in the American society is the clash of the patriarchal and the democratic values. These values have been a great influence to the American society. As a result, of the clash of these values, American society shows ambivalent attitude about the woman in combat."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T5612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>