Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 301 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khalsa, Dharma Singh
London: Pocket Books, 2003
615.834 KHA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Graedon, Joe
New York: ST. Martin's Griffin, 2001
615.321 GRA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanto Surya
"Colon polyps can be a predisposing factor for colon cancer; they should be immediately removed once they are found. Most of colon cancer arises from adenoma. Most adenoma cases are asymptomatic. It is frequently detected at the first time when someone undergoes screening for colorectal cancer with the imaging modalities in the medical check-up. Approximately, 10-40% of patients without any symptoms with the positive result of occult blood test suffer from adenoma. By using colonoscopy, we can detect for adenoma cancer and adenoma polyps, so colonoscopic procedure is recommended for individuals with the high risk for colorectal cancer. Excision and polyp removal during colonoscopy is a treatment choice to lower the risk for developing colon cancer. Surgical intervention is usually required in the management of adenoma polyps for those with an extremely large size which cannot be resected through endoscopy. There are some suggestions for preventing of adenoma growing such as vegetable and fruit diet, limit intake of meat and fatty food. And finally do physical activities regularly and stay away from alcohol and cigarettes"
2004
IJGH-5-1-April2004-19
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arifin Suyardi
"Pengaruh pemberian diet rendah kalori seimbang selama 14 hari terhadap berat badan (BB), indeks massa tubuh (IMT), tebal lipatan kulit total (TLK), massa lemak tubuh (ML), massa tubuh bebas lemak(MBL), rasio lingkar pinggang-lingkar panggul (RLpi-Lpa), dan kadar leptin serum, telah dievaluasi dengan studi eksperimental pra dan pasca pemberian diet rendah kalori seimbang 915,23 kkal dengan komposisi 55,81% karbohidrat, 19,46% protein dan 24,73% lemak selama 14 hari terhadap 39 subyek perempuan obes (19-55 tahun) yang telah memenuhi criteria penerimaan dan penolakan. Data yang dikumpulkan meliputi data karakteristik demografi, data asupan energi dan makronutrien, antropometri, komposisi tubuh, dan kadar leptin serum. Terjadi penurunan berat badan secara bermakna (p<0,05) dari 70,99 ± 8,62 menjadi 68,81 ± 8,36 kg (3,07%); penurunan IMT secara bermakna (p<0,05) dari 30,28 ± 3,11 kg/m2 menjadi 29,36 ± 2,94 kg/m2 (3,04%); penurunan TLK secara bermakna (p<0,05) dari 99,36 ± 12,07 mm menjadi 91,29 ± 10,85 mm (8,08%); penurunan ML secara bermakna (p<0,05) dari 35,41 ± 2,75 % menjadi 33,65 ± 2,73 % (1,76%); peningkatan MBL secara bermakna (p<0,05) dari 64,59 ± 2,74 menjadi 66,35 ± 2,73 (2,72%); penurunan Lpi secara bermakna (p<0,05) dari 85,87 ± 7,31 menjadi 83,35 ± 7,09 (2,93%); penurunan Lpa secara bermakna (p<0,05) dari 107,59 ± 6,67 menjadi 106,49 ± 6,37 (1,02%); penurunan Lpi-Lpa secara bermakna (p<0,05) dari 0,80 ± 0,05 menjadi 0,78 ± 0,04 (2,24%); penurunan kadar leptin secara bermakna (p<0,05) dari 23,31 (12,06-71,22) menjadi 18,18 (7,90-65,11) (22,01%); ditemukan korelasi positif antara kadar leptin serum dengan ML secara bermakna (p<0,05) sebelum perlakuan (r=0,47 ; p=0,003) dan sesudah perlakuan (r=0,57 ; p=0,001). Pemberian diet rendah kalori seimbang sebesar 915,23 kkal/h selama 14 hari dapat dengan efektif menurunkan berat badan, IMT, tebal lemak bawah kulit, persentase lemak, meningkatkan persentase massa bebas lemak, menurunkan rasio lingkar pinggang, lingkar panggul dan kadar leptin serum. (Med J Indones 2005; 14: 220-4)

The effect of balanced low-calorie diet for 14 days on body weight (BW), body mass index (BMI), total skin fold thickness (SFT), fat mass (FM), fat free mass (FFM), waist to hip ratio (WHR) and serum leptin level was evaluated by using a pre and post-experimental balanced low-calorie diet 915.23 kcal/day with the composition of 55.81% carbohydrate, 19.46% protein and 24.73% fat for 14 days on 39 obese-women subjects (19-55 years old) who have met the inclusion and exclusion criteria. The collected data include demographic characteristic, macronutrient and energy intake, as well as of anthropometry, FM, FFM, and serum leptin level. Body weight reduction occurs significantly (p<0.05) from 70.99 ± 8.62 to 68.81 ± 8.36 kg (3.07%); BMI reduction is significant (p<0.05) from 30.28 ± 3.11 kg/m2 to 29.36 ± 2.94 kg/m2 (3.04%); Significantly reduced SFT (p<0.05) from 99.36 ± 12.07 mm to 91.29 ± 10.85 mm (8.08%); Significantly reduced FM (p<0.05) from 35.41 ± 2.75 % to 33.65 ± 2.73% (1.76%); Significantly increased FFM percentage (p<0.05) from 64.59 ± 2.74 to 66.35 ± 2.73 (2.72%); Significantly reduced WC (waist circumference) (p<0.05) from 85.87 ± 7.31 to 83.35 ± 7.09 (2.93%); Significantly reduced HC (hip circumference) (p<0.05) from 107.59 ± 6.67 to 106.49 ± 6.37 (1.02%); Significantly reduced WHR (p<0.05) from 0.80 ± 0.05 to 0.78 ± 0.04 (2.24%); Significantly reduced serum leptin (p<0.05) from 23.31 (12.06-71.22) to 18.18 (7.90-65.11) (22.01%); positive correlation is observed between serum leptin level and FM significantly (p<0.05) before treatment (r=0.47 ; p=0.003) and after treatment (r=0.57 ; p=0.001). Balanced low-calorie diet may effectively reduce body weight, BMI, skin fold thickness, percentage of fat mass, to increase percentage of fat free mass, to reduce waist to hip ratio and serum leptin level. (Med J Indones 2005; 14: 220-4)"
2005
MJIN-14-4-OctDec2005-220
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Nurfitri
"Nutrisi merupakan salah satu faktor lingkungan hidup sebagai kebutuhan dasar yang sangat panting untuk anak. Nutrisi dibutuhkan setiap hari tanpa dapat ditangguhkan ke hari esok untuk kelangsungan hidup maupun tumbuh kembang anak.
Selama ini pengetahuan tentang nutrisi sebagian besar membicarakan komponen diet, penyakit yang berhubungan dengan kekurangan gizi dan jumlah yang diperlukan untuk mencegahnya. Pada dekade terakhir timbul pemikiran bahwa nutrisi dapat berlaku sebagai "pengobatan". Diet tertentu bukan hanya merupakan obat bagi beberapa kelainan inborn error of metabolism seperti fenilketonuria, homosistinuria, dan galaktosemia, tetapi juga sebagai terapi penyakit lain. Salah satunya adalah diet ketogenik sebagai terapi epilepsi intraktabel.
Angka kejadian epilepsi pada anak dan remaja berkisar antara 50 - 100 per 100.000 penduduk pertahun. Di Inggris, 20 - 70 kasus per 100.000 populasi pertahun dengan prevalensi 4 - 10 kasus per 1000 populasi. Di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI - RSCM. terjadi peningkatan cukup berarti, darn 65 kasus barn dan 343 kasus epilepsi lama pada tahun 2000 menjadi 116 kasus epilepsi baru dan 356 kasus epilepsi lama pada tahun 2001.
Obat anti epilepsi (OAF) merupakan pilihan terapi pertama dan berhasil bank pada sebagian besar penderita anak, tempi lebih darn 25% diantaranya menderita epilepsi intraktabel atau kejang tidak terkontrol. Di Indonesia angka kejadian epilepsi intraktabel belum tercatat, diperkirakan tidak berbeda jauh dengan penelitian di luar negeri. Diet ketogenik dapat menjadi alternatif terapi epilepsi intraktabel. Variabel lama diet ketogenik adalah rasio ketogen dan non ketogen, yaitu rasio lemak dengan protein ditambah karbohidrat."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D`Adamo, Peter J.
Jakarta : Gramedia, 2006
612.11 DAD d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Djauhari
"Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit kronik yang yang prevalensinya akan meningkat sebagai akibat dari transisi epidemiologi yang sedang berlangsung. Transisi epidemiologi berpenganth terhadap pola penyebab kematian. Permasalahan kesehatan akan bergeser dari masalah-masalah organobiologis menjadi masalah yang berbasis perilaku. Melihat adanya kecenderungan prevalensi DM di berbagai daerah, terutama di kota-kota besar akibat peningkatan kemakmuran, perubahan gaya hidup dan bertambahnya usia harapan hidup maka, dapat dipahami bila dimasa yang akan datang akan berkembang menjadi salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian di Indonesia. Merujuk pada hasil survei atau penelitian di bidang penyakit tidak menular angka prevalensi diabetes melitus mengalami peningkatan yang cukup bemakna, hasil SICRT tahtm 2003 menunjukkan angka sebesar 14,7 % di perkotaan dan 7,2 % pedesaaan, yang berarti DM merupakan masalah kesehatan yang cukup serius di masa rnendatang. Diabetesi yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memadai tentang standar diet yang tepat sena mengaplikasikannya dalam diet sehari-hari maka berat badan dan kadar glukosa darahnya dapat dikendalikan dengan baik sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi yang mendalam tentang pengetahuan, persepsi, sikap, miotivasi diabetesi tipe 2 dalarn melaksanakan terapi dietnya dan peranan, dukungan dari keluarga serta tenaga kesehatan di RSUD Sekanvangi tahun 2007. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik FGD dan wawancara mendalam. Informan seluruhnya berjumlah 61 orang, terdiri dari 53 informan diabetesi , 4 orang informan keluarga diabetesi dan 4 orang informan petugas kesehatan.
Hasil penelitian rnenunjukkan, pengetahuan informan tentang penyebab DM, gejala DM., pen.gobatan DM, tujuan diet DM, pengertian gula darah, nilai normal gula darah, dan cara mengendalikan gula darah sudah cukup baik. Hal ini disebabkan intbrman penderita sudah cukup mendapatkan intbrmasi dari berbagai surnber baik raisalnya tenaga kesehatan, majalah kesehatan, tv dan teman yang sudah mempunyai pengalaman.
Informan dengan kadar glukosa darah tidak terkendali tidak merasakan ancaman apapun apabila mereka tidak melaksanakan diet. Informan dengan kadar glukosa darah terkendali merasakan akan ada ancaman apabila mereka tidak melaksanakan diet, hal ini dikarenakan komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut tidak cepat dirasakan oleh penderita.
Beberapa hal yang dapat disarankan untuk penanganan diabetes tipe 2 di RSUD Sekarwangi diantaranya, pernbentukan tim edukator 1DM, tim asuhan gizi, penyuluhan terpadu, klinik diabetes terpadu, kerjasama dengan dinas kesehatan dalarn hal ini puskesmas dan melakukan kunjungan rumah.

Diabetes mellitus is chronic disease that prevalence always increases as consequence from epidemiology transition and health transition in progress. Epidemiology transition will affect death came pattern. Health issues will shift from oranobiology issues into behavior basis problems. Perceive DM prevalence trend in various country, especially in big cities as consequence of prosperity improvement, lifestyle change and increasing lifespan, so that perceivable if in future period will developed as one of the main disease cause and death in Indonesia. SKRT in 2003 has found rural 14,7 % and urban 7,2 % that means DM is seriously problem. DM patient that has knowledge, attitude and adequate ability toward exact diet standard and implementing it everyday subsequently weight and blood glucose level could controlled properly so that could prevent further complication.
Research objective is recognize significant information toward knowledge, perception, attitude and motivation of DM type 2 patient in performing diet therapy and role, support from family and health force at RSUD Sekarwangi year 2007. This research using qualitative method with Discussion Group focuses technique and significant interview. Total informants are 61 people; consist of 53 patient informants, 4 patient family informants and 4 health officer informants.
Research result shows that knowledge of patient informant toward DM causes, DM symptoms, DM medications, DM diet purposes, blood sugar interpretation, blood sugar normal value and controlling blood sugar is quite good. It because of patient informant has obtained enough information from various sources such as health officer, health magazine, TV and experienced friends. Informant with uncontrolled blood sugar level does not feel any threat if they are implementing the diet.
Informant with controlled blood sugar level does feel threat if they are not implementing the diet. It caused by complication that appear from the disease not felt by patients.
Several things that suggested for DM type 2 patient treatments at RSUD Sekarwangi concerning education team, nutritional team, DM clinics, give first-rate service besides in hospital and conduct house visit.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Febriyanti
"Obesitas menjadi masalah besar dewasa ini terkait dengan lebih dari 3 juta kematian terjadi akibat komplikasinya. Diet seimbang dengan restriksi kalori, sebagai manajemen obesitas, perlu mempertimbangkan produksi makanan sustainable terkait isu perubahan lingkungan, ketahanan pangan, dan keanekaragaman hayati. Aplikasi seluler berpeluang menjadi strategi baru untuk meningkatkan efektivitas dan keberhasilan manajemen obesitas. Penelitian ini bertujuan menilai efek dari diet seimbang dan sustainable berbasis aplikasi dibandingkan dengan diet seimbang berbasis aplikasi terhadap resistensi insulin. Uji klinis acak tersamar ganda dilakukan terhadap 56 wanita obesitas usia 19 ndash;59 tahun dengan indeks massa tubuh ge;25 kg/m2 yang bekerja atau belajar atau tinggal di Jakarta Pusat dan/atau Kota Depok. Subjek dibagi secara randomisasi berstrata berdasarkan kelompok usia 0.05] dan perubahan asupan lemak [ -5.8 23.9 vs -6.4 22 , p >0.05] antar kelompok. Meskipun ada pengurangan nilai HOMA-IR pada kelompok intervensi, perbedaan rerata perubahan HOMA-IR antar kelompok tidak berbeda bermakna setelah dilakukan penyesuaian dengan Indeks Massa Tubuh [ -0.87 1.27 vs -0.29 1.21 , p >0.05]. Kesimpulan : Intervensi diet seimbang dan sustainable berbasis aplikasi selama 8 minggu tidak mengurangi nilai HOMA-IR dibandingkan dengan diet seimbang berbasis aplikasi. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat dilakukan dengan periode yang lebih lama atau lebih banyak subjek dalam menerapkan diet yang seimbang dan sustainable.

Obesity is a major problem today related to more than 3 million deaths because of its complications. A balanced diet with caloric restriction, is known as obesity management, requires a novel ways of producing nutritious foods in a sustainable manner because of the issues of environment changes, food security, and biodiversity. Mobile application is a new strategy to improve the effectiveness and success of obesity management. We examine the effect of a balanced and sustainable dietary mobile application compared to a balance diet application on the change of insulin resistance as a common attribute for obesity and type 2 diabetes. A double blind randomized clinical trial was conducted involving 56 obese women aged 19 59 years with body mass index ge 25 kg m2 working or studying or residing in Central Jakarta and or Depok City. Subjects were selected randomly and stratified based on age group 0,05 and fat intake changes 5.8 23.9 vs 6.4 22 , p 0,05 were observed between groups. Although there was a significant reduction of HOMA IR within intervention group, the difference in the mean reduction of HOMA IR after intervention 0.87 1.27 vs 0.29 1.21 , p 0.05 between group was not significantly different after adjusted by Body Mass Index.Conclusion An 8 week of balanced and sustainable dietary application intervention did not reduce elevated HOMA IR level compared with a balanced diet application. Further research is expected to be performed with longer periode or more subject in applying a balanced and sustainable diet.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenia Dwi Destiani
"Hipertensi umumnya terjadi karena diet makanan yang tidak seimbang. Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada agregat dewasa sebagai populasi yang rentan karena memiliki faktor risiko hipertensi dengan pola diet yang tidak sehat dan merupakan faktor yang paling mudah untuk dimodifikasi. Penelitian Ini dilakukan dengan tujuan menggambarkan hasil asuhan keperawatan dengan hipertensi melalui intervensi unggulan yaitu pengaturan menu diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) sesuai gizi seimbang dengan rendah garam, rendah lemak, rendah gula, dan tinggi serat. Metode penelitian yang digunakan yaitu praktik lapangan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg dan diastolik 10 mmHg selama dilakukan proses asuhan keperawatan pada intervensi diet DASH sesuai gizi seimbang dengan rendah garam, rendah lemak,rendah gula, dan tinggi serat. Penelitian ini merekomendasikan penerapan diet DASH sebagai salah satu cara untuk mengontrol dan menurunkan tekanan darah pada agregat dewasa yang mengalami hipertensi.

Hypertension generally occurs due to an unbalanced diet. Hypertension is one health problem that often happens in the aggregate of adults as a vulnerable population. They have hypertension risk factors with unhealthy diet patterns and are the most uncomplicated factors to modify.This study described nursing care results of Hypertension through a superior intervention, setting the DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) diet according to balanced nutrition with low salt, low fat, low sugar, and high fiber. The research methodology used is a practical experiment.The results obtained show a decrease in systolic blood pressure of 20 mmHg and diastolic by 10 mmHg during the nursing care process on the DASH diet intervention according to balanced nutrition with low salt, low-fat, low sugar, and high fiber. This study recommends applying the DASH diet to control and reduce blood pressure in the aggregate of adults with Hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
<<   2 3 4 5 6 7 8 9 10 11   >>