Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
419 BAH
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maria
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1998
306.810 SIT p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Kurniati
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi yang ada di dalam Banjar Kaja serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukannya. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan metode analisis jaringan komunikasi khusus dalam kaitannya dengan dimensi-dimensi teori yang mengkaji masalah struktur sosial pada arus informasi. Sumbangan praktis penelitian ini adalah memperkaya hasil-hasil penelitian dalam rangka mengidentifikasi hambatan-hambatan bagi berlangsungnya proses di dalam mempertahankan nilai-nilai budaya Bali.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan eksploratif, dan merupakan studi kasus, yaitu menggunakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan ("wholeness") dari objek yang diteliti. Informan penelitian ditentukan menurut "sampling intact system", yaitu mengambil satu jaringan komunikasi yang menghubungkan lebih dari 50 titik-titik hubungan dalam satu sistem.
Data untuk penelitian ini diperoleh melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Data tentang jaringan komunikasi sosial diperoleh melalui metode "survey sociometry". Eksplorasi kualitatif dilakukan untuk menunjang strategi penelitian yang menyeluruh, yaitu selain mengadakan wawancara, juga menjalankan pengamatan langsung atau komunikasi sehari-hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara warga anggota Banjar dan bukan ataupun pendatang dalam menentukan anggota-anggota dari pihak kelompok masyarakat lain sebagai pasangan diadik yang menduduki prioritas pilihan utama. Klik-klik yang terbentuk berjumlah seluruhnya 9 klik yaitu 1 klik besar dan 8 klik kecil, yang dihubungan satu dengan lainnya oleh jalinan-jalinan komunikasi yang lemah atau rendah kedekatannya. Identifikasi dari peranan - peranan individual yang ditemukan adalah penghubung (liasion), jembatan (bridge), pemencil (isolate) dan bintang (star). Ada beberapa faktor yang yang mempengaruhi pembentukan jalinan komunikasi yaitu kedekatan jarak fisik, homo dalam latar belakang sosial budaya, dan kesamaan dalam karakteristik-karakteristik sosial budaya yang lebih berperan. Ditemukan kenyataan secara menyolok bahwa faktor usia tidak menentukan bentuk jaringan komunikasi masyarakat Banjar Kaja. Tingkat pendidikan juga tidak mempunyai peran yang cukup berarti dalam menentukan pilihan-pilihan sosial di sini."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hertog Nursanyoto
"Masalah gizi mutakhir di Indonesia mempunyai fenomena unik dan disebut sebagai double burden in health problem karena ditandai oleh dua masalah yang berbeda yang terjadi pada saat bersamaan. Sementara penyakit infeksi akibat kekurangan gizi belum sepenuhnya dapat diatasi, pada saat yang sama penyakit degeneratif akibat kelebihan gizi mulai meningkat secara tajam.
Salah satu masalah gizi lebih yang menjadi sorotan pada dewasa ini adalah penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler). Secara umum penyakit ini didefinisikan sebagai gangguan akibat adanya penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) dan secara spesifik ditandai dengan adanya kelainan metabolisme lipoprotein.
Diantara berbagai faktor etiologi yang teridentifikasi sebagai faktor risiko, terdapat enam faktor yang dianggap memiliki kontribusi penting. Keenam faktor tersebut menarik untuk dikaji iebih lanjut, karena memiliki akronim yang bisa dipakai sebagai slogan untuk pencegahan risiko. Oleh Hamilton faktor risiko ini dibuat menjadi matriks H.E.A.L.T.H yang merupakan singkatan mnemonik dari [H]eredity, [E]xercise, [A]ges, [L]bs, [T]obacco dan [H]abits of fat consumption.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis model hubungan yang terjadi antara faktor risiko pada matriks H.E.A.L.T.H dan peningkatan kadar kolesterol plasma. Diharapkan model hubungan ini dapat diaplikasikan sebagai bahan pertimbangan bagi terapi pencegahan aterosklerosis, karena dengan diketahuinya model hubungan yang terjadi dapat dirancang suatu tindakan preventif untuk mengurangi besarnya risiko dari masing-masing faktor.
Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel penduduk usia dewasa ( _> 18 tahun) yang berte mpat tinggal di kotamadya Denpasar. Analisis data dilakukan dengan strategi model regressi linier berganda dengan menempatkan kadar kolesterol plasma sebagai variabel dependen.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh gambaran bahwa diantara keenam faktor yang ada dalam matriks H.E.A.L.T.H., faktor [H]eredity dengan OR 4,375(95% CI : 2,149-8,908) dan faktor {ff]abits of fat consumption dengan OR 3,038(95% CI : 1,317-7,009) merupakan kandidat terkuat sebagai determinant factor. Kedua faktor tersebut memiliki kontribusi yang dominan dalam model untuk menerangkan pola hubungan antara matriks H.E.A.L.T.H. dan hiperkolesterolemia Jana keberadaan keduanya sekaligus pada individu akanmemberi efek interaksi yang sinergis dalam mempertinggi risiko ateroskerosis. Faktor [E]xercise dan [L]bs pada dasarnya merupakan faktor yang mengukur gejala yang sama. Secara statistik keduanya memiliki hubungan linier dengan [E]xereise sebagai prediktor. Atau dengan kata lain [L]bs memang merupakan indikator dari level [E]xercise individu. Penyertaan keduanya didalam model akan menimbulkan gejala kolinieritas sehingga menghasilkan model yang over parameter. Dengan pertimbangan praktis di lapangan, penyertaan faktor [L]bs akan menghasilkan model yang lebih balk (well formulated model) dibandingkan penyertaan faktor [E]xercise ke dalam model.
Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kadar kolesterol plasma dan matriks H.E.A.L.T.H. ternyata menghasilkan matriks rumusan yang sederhana dan dapat digunakan secara self asessment untuk mengukur risiko aterosklerosis individu. Meski demikian, sebelum diaplikasikan secara meluas, masih diperlukan penelitian gold standard untuk mengukur sensitifitas dan spesifisitas dan matriks rumusan tersebut, agar secarapositifdapat diprediksi peluang terj adinya aterosklerosis, jika berdasarkan rumusan matriks H.E.A.L.T.H. individu dinyatakan sebagai kelompok yang berisiko."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T5149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Abdullah
"Anal sex is the most risky sex intercourse for transmitting HIV infection. Due to fragile anal mucous-membrane (as compared to vaginal mucous-membrane), the receptive anal intercourse would give a higher probability for passing the virus to the blood circulation. To prevent this transmission, the condom use is a must. This study was conducted for the purposes of identifying factors related to condom use during anal sex among gays in Denpasar dan Ujung Pandang, in 2002.
This cross-sectional study used a secondary data borrowed from BSS (Behavioral Sentinel Surveillance) done in Denpasar dan Ujung Pandang, in 2002, by Health Research Center, the University of Indonesia and HIV/AIDS Prevention and Control Project. The study population was gay community committing anal sex and residing in Denpasar dan Ujung Pandang during the past 1 year in the year of 2002. The total sample collected was 155 individuals; 82 from Denpasar (52.9%) and 73 from Ujung Pandang (47, 1%).
The study result showed that the proportion of gay that did not always use condom during intercourse was 87.1%. Based on multivariate analysis, it was found that the gays lacking of HIV knowledge had a probability to avoid using condom 10.8 times higher than knowledgeable gays (95% CI: 1.4-83.2). Gays who like each other were 5.8 times at higher possibility to avoid condom as compared to gays doing sex for money (95% CI: 2.1-15.6). Other variables in the study, i.e. age, education, occupation, marital status, number of sex partners, relationship status, STD's history, source of HIV information, were not found to be associated with condom use.
It is recommended to develop health promotion concerning STDs, HIV/AIDS and the importance of condom use for prevention among gays, through peer group education (supported by leaflet, booklet and interactive media). It is also important to develop cooperation with potential partners, like gay community, NGOs, massage parlors to do continue promotion and small group discussion about HIV/AIDS, how to use condom and lubricants correctly in the gathering places. For HIV researchers, a qualitative study would be useful to conduct in order to understand more deeply factors influencing the condom use."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12653
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suardana
"Penelitian ini berawal dengan melihat adanya tanggapan positif dari masyarakat pedesaan untuk mengikuti pelatihan, terbukti dari jumlah pendaftar cukup tinggi antara 25 orang sampai dengan 50 orang untuk setiap paket, sedangkan setiap paket hanya memerlukan sebanyak 16 orang.
Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengungkap huhungan antara sikap terhadap perubahan persepsi terhadap program dengan minat mengikuti pelatihan. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut didasarkan pada data yang diambil dari subyek penelitian sebanyak 144 orang dari peserta pelatihan non institusional BLK Denpasar tahun anggaran 1997/1998 yang dilaksanakan di Daerah Tingkat II Kabupaten Badung, di tiga kecamatan yaitu ; Kecamatan Denpasar Barat, Kecamatan Abiansemal, dan Kecamatan Mengwi.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner tersebut digunakan untuk mengungkap data berkenaan dengan sikap terhadap perubahan, persepsi terhadap program, dan minat mengikuti program .pelatihan. Data yang dihasilkan adalah data skala sikap yang menggambarkan variasi ketiga variabel tersebut. Analisis korelasi sederhana dan ganda digunakan untuk mengukur hubungan antara variabel sikap terhadap perubahan dan persepsi terhadap program sebagai independen variabel dengan minat untuk mengikuti program pelatihan sebagai dependen variabel.
Hasil analisis korelasi menunjukkan kecendrungan sebagai berikut:
Sikap terhadap perubahan mempunyai hubungan yang positif dengan minat mengikuti pelatihan dengan koefisien korelasi composite variabel kesiapan berinteraksi, proses evaluatif dan harapan peserta. dengan kebutuhan dan keteraturan sebesar 0,193, 0,213, 0,236, dan 0,171, 0,204, 0,213.
Persepsi terhadap program mempunyai hubungan yang positif dengan minat mengikuti pelatihan dengan koefisien korelasi composite variabel kemampuan instruktur fleksibelitas program dengan kebutuhan dan keteraturan sebesar 0,226, 0,419, dan 0,226, 0,399. Sumbangan variabel sikap terhadap perubahan dan persepsi terhadap program secara bersama-sama terhadap minat mengikuti pelatihan ditunjukkan oleh koefisien determinsi composite variabel kesiapan berinterkasi, proses evaluatif, harapan peserta, kemampuan instruktur dan fleksibelitas program terhadap kebutuhan dan keteraturan sebesar 21,6% dan 19%."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wayan Eka Jaya Putra
"Prinsip kesatuan (unity) adalah gabungan semua element serta saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lain sehingga menghasilkan komposisi yang padu dan serasi. Suatu ruangan dianggap sebagai kesatuan yang harmonis dapat dicapai dengan menerapkan gabungan dari beberapa unsur desain sepelti: 1) Garis, 2) Bentuk, 3) Bidang, 4) Ruang, 5) Cahaya, dan, 6) Pola. Kesatuan elemen seperti patung dan relief menjadi bagian penting dalam arsitektur gaya gotik (Eropa) yang menekankan pada kepatuhan, kejelasan dan kejernihan dari pemikiran tentang keseimbangan, proporsi suatu susunan, konstruksi/ struktur tampak pada Gereja Katedral Denpasar. Kesatuan pada gaya arsitektur Bali dapat dilihat di Gereja pada penggunaan bahan alam (bata merah), ornamen Bali serta konsep darl Bhuwana Agung dengan Trilokanya. Warna elemen dan ornamen (ragam hias) yang diaplikasikan di Gereja Katedral Denpasar juga memiliki perbedaan misalnya pada gaya gotik lebih banyak menggunakan warna cerah (putih, krem, emas) sedangkan gays arsitektur Bali menggunakan warna alam (cokelat, merah tanah, abu-abu). Gereja Katedral Denpasar ini terletak di jalan Tukad Musi No 1, Denpasar. Konsep arsltekturnya berbasis pada vertikalism, susunan dan keseimbangan yang sempurna, elegan dan mewah namun tetap sesuai dengan arsitektur lokal Bali."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yosep Iswadi
"ABSTRAK
Seiring membaiknya perekonomian Indonesia, PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA) berencana akan membuka kembali beberapa penerbangan regionalnya yang dulu pernah dihentikan akibat krisis moneter. Salah satu rute yang akan diterbangi adalah Denpasar-Sidney dan Sidney-Denpasar.
Sebelum membuka kembali penerbangan rute tersebut, PT. MNA harus melakukan studi kelayakan penerbangan untuk rnelihat layak tidaknya rute tersebut untuk dibuka Studi kelayakan ini meliputi anaiisis keiayakan potensi dan prospek pasar,
analisis finansial, serta pemilihan tipe pesawat yang layak untuk disewa dan menguniungkan untuk menerbangi rute tersebut.
Untuk melayani rute Denpasar-Sidney pulang-pergi tersebut, ada 3 alternatif pilihan pesawat yang akan dianaIisis, yaitu A310-300, B747-300, dan B747-400 dengan status pesawat tersebut sewa.
Frekuensi penerbangan yang akan dilakukn adalah 4 kali per minggu atau 208 kali per tahun dengan pertimbangan 2 penerbangan untuk hari-hari padat (Sabtu dan Minggu), dan 2 penerbangan lagi dilakukan antara hari Senin sampai Jumat.
Analisis potensi dan prospek pasar bertujuan untuk menentukan kelayakan potensi dan pasar rute tersebut dengan melihat tingkat persaingan dan peramalan jumlah penumpang pada rute tersebut. Hasii analisis menunjukkan bahwa tingkat load factor rata-rata untuk rute Denpasar-Sidney adalah 30%, sedangkan lingkat load factor rata-rata untuk rute Sidney-Denpasar adalah 25%. Tingkat load factor yang rendah akan menyebabkan harga tarif per penumpang nya tinggi. Hal ini akan menimbulkan kesulitan untuk bersaing dengan operator-operator yang lain sehingga menunjukkan bahwa potensi dan prospek pasar rute tersebut tidak Iayak dibuka. Analisis finansial tidak perlu dilakukan karena kedua rute tersebut secara potensi dan prospek pasar tidak Iayak dibuka.
Dalam penelitian ini pun dilakukan analisis dengan tingkat load factor60%, dimana dengan tingkat load factor 60% tersebut maka secara potensi dan prospek pasar rute tersebut Iayak dibuka. Analisis finansial dilakukan untuk melihat kelayakan penerbangan tersebut secara finansial melalui perhitungan biaya operasional penerbangan dan perhilungan tarif dengan asumsi kurs dollar 1 USS = Rp. 8.000,00. Analisis finansial kemudian dilakukan untuk menghitung biaya operasional penerbangan untuk kemudian dianalisis dengan menyusun proyeksi cash flow dan perhitungan niiai BCR (Benefit Cost Ratio) untuk setiap alternatif pilihan pesawat untuk 10 tahun ke depan.
Hasil analisis dengan nilai BCR > 1 menunjukkan bahwa rute ini Iayak diterbangi dan pesawat yang nilai BCR nya paling besar dianlara semuanya akan dipilih untuk menerbangi rute Denpasar-Sidney pulang pergi. Dan pesawat yang paling layak untuk disewa dan paling menguntungkan dari ketiga alternatif pilihan pesawat adalah B747-400."
2000
S49896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sang G. Purnama,a author
"Kecamatan Denpasar Selatan merupakan salah satu daerah dengan kasus demam berdarah dengue paling tinggi di
Provinsi Bali. Jumlah tempat perkembangbiakan nyamuk dan kepadatan jentik dapat menjadi salah satu faktor risiko
yang mempengaruhi penyebaran nyamuk. Maya index merupakan indikator untuk mengukur jumlah tempat
penampungan air yang dapat sebagai tempat berkembang biak nyamuk. Mengetahui hubungan antara tingkat maya
index serta kepadatan jentik dan pupa Ae. aegypti terhadap infeksi dengue di Kecamatan Denpasar Selatan. Penelitian
ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian kasus-kontrol. Pengambilan data dilakukan dengan
wawancara dan observasi lapangan pada 150 responden. Survei entomologi dengan indikator maya index, house index
(HI), container index (CI), Breteau index (BI), dan pupa index (PI) untuk melihat kepadatan larva dan pupa di daerah
survei. Risiko penularan DBD dikategorikan ringan, sedang, dan berat bedasarkan density figure. Tempat penampungan
air yang diperiksa pada sebanyak 1.215 kontainer, yaitu pada kasus 675 buah dan pada kontrol 540 buah. Tempat
penampungan air (TPA) paling banyak jentik yakni bak mandi (29,27%), dispenser (18,29%), wadah tirta (10,98%),
sumur (10,98%). Status Maya index rendah pada kasus (24%) lebih kecil dibandingkan dengan kontrol (37,33%). Nilai
HI = 23,33; CI = 10,69; BI = 55; PI = 15,33. Berdasarkan indikator HI dan CI Kecamatan Denpasar Selatan berarti
memiliki risiko penularan sedang terhadap penyebaran penyakit DBD. Berdasarkan BI, memiliki risiko penularan tinggi
terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue. Berdasarkan maya index menunjukkan rumah kasus berisiko
tinggi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk dibandingkan dengan rumah kontrol. House index, Breteau index,
container index, pupa index dan maya index memiliki hubungan dengan kejadian DBD. Jenis tempat penampungan air
yang paling berisiko adalah bak mandi.
Maya Index and Larva Density Aedes Aegypti Toward Dengue Infection. South Denpasar District was of there as
with the highest dengue cases in Bali province. The number of mosquito breeding places and larvae density become risk
factor that influenced the spreading of mosquitoes. Maya index was an indicator to measure the amount of water
reservoirs can be breeding places for mosquitoes. Knowing the relationship between maya index and density of larvae
and pupae of Ae.aegypti toward dengue infection in South Denpasar District. The study was observational analytic with
case-control design. Data was collected through interviews and field observations to 150 respondents. The survey
entomologist with indicators maya index, house index (HI), container index (CI), breteau index (BI) and pupa index
(PI) to see the density of larvae and pupae in survey area. Dengue transmission risk was categorized mild, moderate and
severe based on density figure. Water storage containers inspected in 1215 containers that as many as 675 containers in
the case and 540 containers in control. Water reservoirs (TPA) that the most larvae was tub (29.27%), dispenser
(18.29%), container tirta (10.98%), wells (10.98%). Maya index status was lower in the case (24%) smaller than
controls (37.33%). Value of HI = 23.33; CI=10.69; BI=55; PI=15.33. Based on HI and CI indicator South Denpasar
District means have moderate the risk of transmission spread of dengue disease. Based on the BI, have a high risk of
transmission to the spread of dengue disease. Based on the maya index showed house cases have highest risk as
breeding place compare than control house. House index, Breteau index, container index, pupa index and maya index
have correlation with dengue infection. Kind of breeding place have the high risk is bath tub."
Universitas Udayana. Fakultas Kedokteran ; Universitas Gadjah Mada. Program Studi Kedokteran Tropis, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Hendrawan
"ABSTRAK
Analisis Kepatuhan Dokter Dalam Penulisan Resep Sesuai FormulariumRSU Prima Medika DenpasarSalah satu unsur dalam peningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalahterjaminnya aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau.Pengelolaan obat yang tidak efisien dapat memberikan dampak negatif secaramedik dan ekonomi. Salah satu penyebabnya adalah ketidakpatuhan dokter dalammeresepkan obat sesuai dengan formularium. RSU Prima Medika merupakansalah satu rumah sakit swasta di Denpasar yang telah memiliki formulariumsendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yangberhubungan dengan kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuai formulariumRSU Prima Medika Denpasar.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desaincrossectional. Sampel adalah 120 dokter yang memiliki Surat Ijin Praktek SIP diRSU Prima Medika. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakankuesioner terstruktur dan data kepegawaian. Data dianalisis secara univariat, bivariatdan multivariat dengan software statistik.Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih banyak dokter laki-laki denganrerata umur 44.4 11.7 tahun dan paling banyak dokter spesialis. Gambarankepatuhan sesuai fomularium RSU Prima Medika Denpasar adalah 27.5 . Faktoryang berhubungan terhadap kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuaidengan formularium RSU Prima Medika Denpasar adalah Pengetahuan,Informasi, Penghargaan, Sosialisasi, Supervisi, dan Lingkungan Tempat Kerjasedangkan faktor yang tidak berhungan kepatuhan dokter dalam penulisan resepsesuai dengan formularium RSU Prima Medika Denpasar adalah Jenis Kelamin,Pendidikan, Lama Praktek, Sanksi, Permohonan Pasien, Pihak Membayar, danIndustri Farmasi. Variabel yang diteliti pada penelitian ini berhubungan terhadapkepatuhan penulisan resep sesuai dengan formularium RSPM sebesar 60.2 ,sedangkan sisanya sebesar 39.8 dipengaruhi oleh variabel lainDisimpulkan bahwa tingkat kepatuhan dokter dalam penulisan resep sesuaidengan formularium RSU Prima Medika Denpasar masih cukup rendah. Faktoryang paling berhubungan adalah penghargaan, pengetahuan, dan informasi.Disarankan kepada pihak manajemen untuk membuat suatu sistem kebijakanpenghargaan dan sanksi, membuat buku saku formularium yang praktis, formatdan tampilan yang menarik serta didistribusikan ke seluruh dokter praktek sertamelakukan sosialisasi dan supervisi berkala.Kata Kunci: kepatuhan, dokter, penulisan resep, formularium RS, RSU PrimaMedika Denpasar

ABSTRACT
Complience Analysis of Formularium Drug Prescription inPrima Medika Hospital DenpasarOne of component to increase hospital rsquo s quality service is assurance ofsafe drug rsquo s accessibility, beneficial, quality and affordable. Unefficient of drugmanagement lead to medically and economicall negative effects. Prima MedikaHospital Denpasar is one of the private hospital in Denpasar which had their ownformularium. In 2016, various types of excessive inventory drug lead to stuck andexpired which have detrimented hospital. Aims of this study were to analyzefactors related to doctor rsquo s complience about formularium drug prescription inPrima Medika Hospital Denpasar.This was a quantitative study using crossectional design. Samples were120 doctors who had legal permit practice in Prima Medika Hospital Denpasar.Data were collected by interview using structured questionnaires and analyzedunivariate, bivariate dan multivariate with statistic software.Results showed that most doctors were male, mean of age is 44.4 11.7year most of Specialist Doctors. Rate for complience of drug prescribingfollowing formularium Prima Medika Hospital Denpasar is 27.5 . Factors relatedto compliance knowledge, information, reward, socialization, supervision, andWorking environment. Meanwhile factors which were not related were gender,education, working experience, punishment, patient request, payment type, andPharmaceutical industry. Variable on this study were 60.2 related withcompliance and 39.8 were related to other factors.In conclution, complience of drug prescribing following formulariumPrima Medika Hospital Denpasar is low. The most related factors includingrewards, knowledge, and information. It can be suggested that hospitalmanagement to produce a sistem of rewards and punishment as well asperiodically socialized and supervised for the prescription.Key words complience, doctors, drug prescribing, hospital formularium, PrimaMedika Hospital Denpasar"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>