Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 41 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Winstedt, Richard, 1878-1966
Singapore: Kelly & Walsh Limited, [date of publication not identified]
R 499.23 WIN p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ajikik
Kuala Lumpur: Fajar Bakti, 1980
899.28 AJI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Winstedt, Richard, 1878-1966
London: Kegan Paul, Trench, Trubner & Co., 1943
R 499.23 WIN d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Emeis, M. G. (Marinus Gerardus)
Utrecht : Wristers, 1945
BLD 499.28 EME v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mifta Huzaena
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai perkembangan fungsi kata yang dari bahasa Melayu Klasik hingga Bahasa Indonesia abad ke-16 hingga abad ke-21. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 1 Hikayat Amir Hamzah, 2 Hikayat Abdullah, 3 Layar Terkembang, dan 4 Laskar Pelangi. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kata yang, dari masa ke masa memiliki tiga fungsi: konjungsi perluasan, artikel pembentuk nomina, dan konjungsi pengantar objek. Namun, dalam bahasa Melayu modern atau bahasa Indonesia sudah tidak lagi ditemukan penggunaan fungsi kata yang sebagai konjungsi pengantar objek. Dalam pembentukan fungsi tersebut juga ditemukan konstruksi pembentukan kata yang, yang kemunculannya tidak mengalami perubahan dan mengalami perubahan. Dengan demikian, melalui analisis berdasarkan fungsi kata yang diketahui bahwa bahasa Indonesia mengalami perubahan dari akarnya, yaitu bahasa Melayu.

ABSTRACT
This research discusses the development of functions of the word yang from Classical Malay to Indonesian language from the 16th century to the 21st century . Using a descriptive method, the research looks into data sources obtained from 1 Hikayat Amir Hamzah, 2 Hikayat Abdullah, 3 Layar Terkembang, and 4 Laskar Pelangi. Based on the analysis of this research, it is perceived that yang, from time to time had three functions the expansion conjunctions konjungsi perluasan, an article forming noun artikel pembentuk nomina, and a conjunction introductory object konjungsi pengantar objek. In the formation of those functions, there are several constructions of yang which under went changes throughout time while some others remain the same. In fact, in the modern Malay or Indonesian language, the function of yang as a conjunction introductory object was no longer found. Thus, through the analysis of the function of yang in this study, it is apparent that the functions of the word yang in Indonesian has under gone some alterations compared to classical Malay as its root."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumanireng, Theresia Yosephine
"Bahasa Melayu dipakai dengan berbagai ragam di daerahdaerah pantai Semenanjung Melayu dan di Kalimantan, di bagian selatan dan tenggara Sumatra, dan hampir di semua pusat perdagangan di kepulauan Indonesia, termasuk di kepulauan Indonesia bagian timur (Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Bali dan Nusa Tenggara). Kenyataan membuktikan bahwa bahasa Melayu sudah menyebar ke seluruh Nusantara sejak masa pemerintahan Sriwiiaya (abad ke 7) dan sudah menjadi lingua franca di banyak tempat di Indonesia Bagian Timur. Sudah pada awal abad ke-16, bahasa Melayu merupakan bahasa perhubungan antaretnis di Maluku Utara, khususnya di daerah di bawah Ternate dan Tidore (Collins, 1983: vii). Di berbagai tempat, bahasa Melayu yang pada awalnya asing itu telah berakar dan menjadi bahasa ibu masyarakat setempat, sudah tersebar di berbagai tempat di Indonesia itu sampai berkembang menjadi bahasa-bahasa Melayu X tadi. Bahasa-bahasa itu agaknya sudah dipengaruhi bahasa daerah setempat dan atau bahasa asing tertentu, baik dalam kosakata maupun sintaksisnya. Walaupun begitu ke-melayu-annya tetap menonial. Namun, sampai sekarang belum diadakan penelitian komparatif untuk menentukan tingkat kesamaan antar variasi bahasa Melayu itu. Perlu ditambahkan pula bahwa tingkat keterpahaman (mutual intelligibility) antar variasi bahasa Melayu di Indonesia setahu saya, belum diteliti.
The Language Atlas of the Pacific Area (Wurm & Hattori, 1983), memperlihatkan pusat-pusat pemakaian bahasa Melayu di bagian timur Indonesia, sebagai berikut:
1. Peta 43: Manado (Melayu Manado).
2. Peta 45: Kota Labuhan di Bacan (Melayu Bacan), bahagian selatan Ambon, Haruku, Saparua, bahagian dari Nusa Laut, areal pantai sepanjang teluk Elpaputih di Seram barat dan kota Hula di Seram utara bagian timur (Melayu Ambon), di pulau-pulau Banda (Melayu Banda).
3. Peta 40: Kupang (Melayu Kupang), Larantuka (Melayu Larantuka), dan suatu permukiman tidak bernama di pantai timur pulau Flores.
4. Tidak diperlihatkan pada pets itu beberapa variasi bahasa Melayu di kota-kota yang lebih besar di Irian (cf. Suharno, 1983). Melayu Maluku utara (cf. Voorhoeve, 1983 dan Taylor, 1983) juga tidak ditunjuk tetapi menurut peta 45, bahasa itu dipakai di daerah Labuhan (tempat Melayu Bacan- juga dipakai), dan di Ternate.
Jika dibandingkan dengan variasi bahasa Melayu yang lain di Indonesia, khususnya di Indonesia Bagian Barat, bahasa-bahasa Melayu di Indonesia Bagian Timur belum banyak diteliti secara linguistis. Asal mula dan perkembangannya masih belum seluruhnya diketahui serta keberagamannya belum banyak diungkap. Penerbitan-penerbitan yang lebih tua (kira-kira 100 tahun yang lalu) tentang bahasa-bahasa Melayu di Indonesia Bagian Timur, pada umumnya, bersifat leksikografis, sedangkan yang dititikberatkan adalah unsur non-Melayunya, jadi kata-kata pungutan?"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
D176
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Rianty Purnamasari
"ABSTRAK
Sufiks merupakan salah satu jenis afiks yang berfungsi untuk membentuk
sebuah kata. Berdasarkan penelitian ini, di dalam bahasa Melayu, khususnya di
dalam Hikayat Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, sufiks –kan, baik yang berdiri
sendiri sebagai sebuah sufiks di belakang bentuk dasar maupun yang membentuk
kombinasi afiks, jumlah dan penggunaannya sangat produktif. Oleh karena itu,
penelitian ini mengambil sufiks –kan sebagai tema. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Penelitian ini membahas
pola-pola pembentukan kata bersufiks –kan, unsur-unsur yang mendampinginya,
dan makna kata bersufiks –kan yang ada di dalam Hikayat Abdullah bin Abdul
Kadir Munsyi.

ABSTRACT
Suffix is one of affixes type which has a function to form a word. Based
on this research, in the Malay language, specially in Hikayat Abdullah bin Abdul
Kadir Munsyi manuscript, -kan suffix which attached on the backside of a base as
an independent suffix and –kan suffix which combined with preffix on a base, are
productive. Therefore, this study raised –kan suffix as its theme. This research is a
qualitative descriptive analysis method. This study discusses about the patterns of
a –kan suffix word form, the elements which attached on it, and the meanings of
–kan suffix word form in Hikayat Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi manuscript."
2014
S60134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kozok, Uli, 1959-
"That is why the impressive results of the fieldwork and subsequent analytical research by the German scholar, Dr. Uli Kozok, are remarkable. By devoting considerable time and funds to his project in the interior of Sumatra, Kozok has produced results that will change the writing of the history of Malay. ... By conducting fieldwork (Kozok saw the text in Kerinci in August 2002), by following up leads from the colonial literature (Voorhoeve0 ̂as compilation), by analyzing the text.
Contents :
- List of Tables
- List of Figures
- Abbreviations
- Preface
- About the contributors
- 1. Pusaka: Kerinci Manuscripts
- 2. Kerinci and the Ancient History of Jambi
- 3. Tanjung Tanah Manuscript TK 214
- 4. Script and Language of the Tanjung Tanah Manuscript
- 5. Tanjung Tanah Manuscript TK 215
- 6. Sanskrit in a Distant Land: The Sanskritized Sections
- Bibliography
- Index
- Nalanda-Sriwijaya Series
- Images of TK 214
"
Singapore: Institute of South East Asia Studies, 2015
e20443954
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
John Bowden
"Many small languages from eastern Indonesia are threatened with extinction.
While it is often assumed that ?Indonesian? is replacing the lost languages, in
reality, local languages are being replaced by local Malay. In this paper I review
some of the reasons for this in North Maluku. I review the directional system in
North Maluku Malay and argue that features like the directionals allow those
giving up local languages to retain a sense of local linguistic identity. Retaining
such an identity makes it easier to abandon local languages than would be the
case if people were switching to ?standard? Indonesian."
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suryadi
"ABSTRAK
The Malay letters make up the largest category of documents among the Malay manuscripts preserved at Leiden University Library, the Netherlands. The corpus represents the scope of the territories under Dutch East Indies authority during the colonial era. In fact, they are authentic documents which denote not only political contact between the local kingdoms in the Archipelago (Nusantara) with the Dutch East Indies government in Batavia during colonial times but also constitute an important source for the study of the historical development of the Malay language. This essay looks at the language characters of such letters which came from the court of Buton in Southeast Sulawesi. It aims to sketch the linguistic variety of the classical Malay language represented in its eighteenth century letter-writing tradition. Having specific diction and features that confirm local influences, the language of the letters shows distinctiveness in terms of phonology, morphology and syntax."
Depok: University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2015
909 UI-WACANA 16:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>