Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Relita Maizara
"Pendahuluan: Limbah makanan menjadi isu global di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kelaparan di beberapa negara. Indonesia termasuk ke dalam 5 negara penghasil sampah makanan terbesar di dunia dan merupakan negara penghasil sampah terbanyak di Asia Tenggara. Sampah makanan menimbulkan banyak kerugian dari sektor ekonomi, lingkungan dan kesehatan. Dibutuhkan upaya untuk mencegah timbulnya sampah makanan tersebut. Upaya yang paling utama yaitu mencegah pada sumbernya dengan membatasi produksi makanan berlebih dan ketika terjadi surplus makanan, upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah mendistribusikan kembali makanan tersebut untuk dikonsumsi. Praktik untuk mendistribusikan kembali makanan berlebih ini disebut praktik food sahring.
Tujuan: Praktik food sharing ini belum banyak diterapkan di Indonesia, salah satunya kota Depok. Sehingga dibutuhkan penelitian untuk menggali informasi terkait potensi penerapan praktik food sharing di Kota Depok.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil: Informan belum mengetahui terkait konsep food sharing namun memiliki sikap yang positif terhadap konsep ini. Fasilitas Restoran dan Panti asuhan memadai sedangkan fasilitas mediator tidak memadai. Kemudian kerja sama lintas sektor juga belum terlaksana untuk penerapan food sharing. Kebijakan dari Pemerintah daerah untuk pengelolaan makanan berlebih belum ada di Kota Depok. Hal-hal inilah yang melatarbelakangi belum terlaksananya praktik food sharing secara melembaga di Kota Depok.
Kesimpulan: Praktik food sharing secara melembaga belum diterapkan di Kota Depok. Namun, praktik food sharing telah diterapkan yaitu apabila ada makanan yang berlebih diberikan kepada Karyawan. Faktor pengetahuan, ketersediaan dan kelayakan makanan merupakan hambatan utama untuk potensi pelaksanaan praktik food sharing di Kota Depok.

Introduction: Food waste is becoming a global issue amidst growing hunger concerns in several countries. Indonesia is one of the top 5 food waste generating countries in the world and the top waste generating country in Southeast Asia. The negative impacts of food waste are felt economically, environmentally, and in terms of health. Consequently, efforts are necessary to prevent food waste. The main focus should be on preventing it at the source by reducing the production of excess food, and when surplus occurs, the distribution of food for the next consumption becomes crucial.
Objectives: This redistribution practice is known as food sharing. Unfortunately, the practice of food sharing has not been widely adopted in Indonesia, including in Depok city. Therefore, research is needed to explore information related to the potential application of Food Sharing practices in Depok City.
Methods: This study was a qualitative study with a descriptive design.
Results: Informants were unfamiliar with the concept of food sharing but had a positive attitude towards this concept. Restaurant and orphanage facilities showed readiness in implementing the Food Sharing practices while mediator facilities showed unreadiness. There was no cross-sectoral cooperation available for further implementation of Food Sharing. Furthermore, there was a lack of local government policy for surplus food management in Depok City, caused no Food Sharing practices have been implemented in this area.
Conclusion: In Depok City, there has been no adoption of institutionalized food sharing practices. However, the practice of food sharing has been implemented, if there is surplus food, it is distributed to the employees. The main barriers to the potential implementation of food sharing practices in Depok City were the lack of awareness, accessibility, and suitability of the food.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasya Khaerunnisa
"Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri yang timbul sebagai respon tubuh terhadap stimulasi sistem imun. Salah satu obat yang banyak digunakan untuk mengatasi penyakit tersebut adalah antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik yang tidak bijak akan mengakibatkan resistensi.
Penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK) di RSAB Harapan Kita merupakan salah satu infeksi utama maupun komorbid pada pasien anak yang tatalaksana pengobatannya menggunakan antibiotik. Namun, RSAB Harapan Kita belum menerapkan evaluasi kualitatif penggunaan antibiotik secara rutin. Tujuan dari tugas khusus ini adalah mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien anak rawat inap dengan ISK dan mengetahui peran apoteker dalam mengevaluasi penggunaan antibiotik di RSAB Harapan Kita.
Penggunaan antibiotik di RSAB Harapan Kita dievaluasi berdasarkan diagram alir Gyssens meliputi indikasi antibiotik, spektrum, dosis dan interval antibiotik, lama pemberian antibiotik harga, efektivitas dan keamanan antibiotik.
Berdasarkan hasil evaluasi, penggunaan antibiotik pada pasien anak rawat inap dengan ISK di RSAB Harapan Kita masih ada yang tidak tepat. Peran apoteker dalam mengevaluasi penggunaan antibiotik di RSAB Harapan Kita yaitu evaluasi kuantitatif penggunaan antibiotik menggunakan metode ATC/DDD, sedangkan evaluasi kualitatif belum dilaksanakan sepenuhnya di RSAB Harapan Kita dan masih terbatas pada antibiotik profilaksis bedah yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lain.

Infectious diseases are diseases caused by microorganisms such as bacteria that arise as the body's response to immune system stimulation (Ministry of Health RI, 2021). One of the drugs that are widely used to treat the disease is antibiotics. However, unwise use of antibiotics will result in resistance.
Urinary Tract Infection (UTI) at RSAB Harapan Kita is one of the main and comorbid infections in pediatric patients whose treatment uses antibiotics. However, RSAB Harapan Kita has not implemented a qualitative evaluation of routine antibiotic use. The purpose of this special task is to determine the accuracy of antibiotic use in hospitalized pediatric patients with UTIs and to know the role of pharmacists in evaluating the use of antibiotics at RSAB Harapan Kita.
The use of antibiotics at RSAB Harapan Kita is evaluated based on the Gyssens flow chart including antibiotic indications, spectrum, dose and interval of antibiotics, duration of antibiotic administration price, effectiveness and safety of antibiotics.
Based on the evaluation results, the use of antibiotics in inpatient pediatric patients with UTIs at RSAB Harapan Kita is still inappropriate. The role of pharmacists in evaluating the use of antibiotics at RSAB Harapan Kita is quantitative evaluation of antibiotic use using the ATC / DDD method, while qualitative evaluation has not been fully implemented at RSAB Harapan Kita and is still limited to surgical prophylactic antibiotics carried out by other health workers.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tohirin
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012
001.42 TOH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tin Elasari
"Untuk dapat mewujudkan Misi Indonesia Sehat 2010, ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan dan salah satu misi tersebut adalah memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. Pelayanan kesehatan hendaknya dikerjakan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan yang berlaku dan dilakukan secara benar dengan segera. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka meningkatkan upaya pembangunan kesehatan guna mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan secara terus menerus.
Sesuai dengan hal diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji alasan-alasan yang mempengaruhi tingkat kepatuhan petugas dalam menggunakan standar penatalaksanaan ISPA pada Balita di Puskesmas Dempo Kota Palembang, dimana tingkat kepatuhan petugas terhadap standar penatalaksanaan di Puskesmas tersebut masih rendah.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam dengan 5 prang informan di Puskesmas Dempo. Sebagai informan adalah petugas kesehatan yang melayani balita penderita ISPA dengan mengadakan observasi dan wawancara mendalam (in-depth interview), sedangkan kepala Puskesmas dilakukan wawancara mendalam. Untuk petugas kesehatan yang dilihat adalah pengetahuan, sikap, motivasi, pengalaman, sarana dan imbalan, untuk kepala Puskesmas yang dilihat adalah pengawasan atau supervisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menyebabkan ketidakpatuhan petugas menggunakan daftar tilik ISPA pada balita adalah karena rendahnya pengetahuan petugas terhadap standar pengetahuan yang ada di daftar tilik, terbatasnya waktu yang ada untuk melayani balita ISPA, kurangnya penghargaan pembinaan pada petugas, kurangnya pengawasan dan kepala Puskesmas dan kurangnya j umlah petugas yang diperlukan untuk melayani penderita ISPA.
Melihat dari hasil penelitian ini disarankan kepada Dines Kesehatan agar mengadakan pelatihan kembali untuk meningkatkan pengetahuan petugas, menyediakan dana khusus untuk pembinaan, meningkatkan pengawasan, menyediakan dan memperbaiki sarana, dan lebih memperhatikan pelaksanaan program ISPA. Bagi kepala Puskesmas agar meningkatkan pembinaan dan pengawasan, mengadakan diseminasi, memotivasi petugas ISPA dengan memberikan penghargaan, menyediakan ruang periksa khusus, menambah jumlah petugas ISPA, memberikan perhatian yang cukup terhadap program ISPA dan melakukan pengawasan terhadap rekam medik dan sistem pencatatan dan pelaporan ISPA. Bagi petugas kesehatan adalah agar dalam memberikan pelayanan kepada pasien tetap berpedoman pada standar yang telah ditetapkan, apabila menemukan kesulitan atau hambatan melapor ke pimpinan dan agar setiap petugas ISPA terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani pasien ISPA dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan. Bagi peneliti lain agar meneliti variabel-variabel lain diluar variabel yang sudah diteliti dan meneliti lebih lanjut mengenai periunya daftar tilik yang ada sekarang untuk diperbaiki.

Qualitative Analysis of Personnel Compliance In Using ARI Check List in Infants: Case Study in Dempo Community Health Center, Palembang, South Sumatera Year 2001In order to realize the vision of Healthy Indonesia 2010, four health development missions have been set and one of such mission is to maintain and improve high quality, well-distributed and affordable health service. The health service must be done according to the prevailing health standard and shall be done correctly and immediately. Various efforts have been done in an attempt to improve health developments in order to give health service to the people and improve its distribution and quality continuously.
According to the above matters, this research in intended to study the reasons that affect the level of personnel compliance in using the ARI administration standard in infants in Community Health Center in Dempo, Palembang, where the level of compliance of the personnel towards administration standard in such Community Health Center is still low.
This research is a case study by using qualitative approach. The data is obtained through observation and in-depth interview with 5 informants in Dempo Community Health Center. The informants are health personnel that serve the infants ARI patients by performing observation and in-depth interview, while the Head of Community Health Center perform in-depth interview. The health personnel observed are knowledge, attitude, motivation, experience, facilities and rewards, while for the Head of Community Health Center the characteristics observed are supervision or control.
Results of study shows that the cause of incompliance of personnel in using the ARl Check List in infants is the low level of such personnel knowledge toward the knowledge in such check list, the limitation of the available time to serve the ARI infants, the lack of incentive for guidance in such personnel, the lack of supervision from Head of Community Health Center and the lack of personnel needed to serve the ARI patients.
Having observed this research it is suggested that the Health Office to perform retraining to increase knowledge of such personnel, provide special fund for development, increase supervision, provide and improve facilities, and pay more attention to the ART program implementation. For the Head of Community Health Center, they must improve development and supervision, dissemination, motivating the ARI personnel by giving rewards, provide special check room, increase the number of ARI personnel, provide sufficient attention to ARI program and perform supervision towards medical records and recording and reporting system of ARi. For the health personnel, in providing service to the patients they must stick to the standard that has been set, in case they have difficulties or obstacles they must report supervisor and each ARI personnel must continue to increase their knowledge and skill in handling ARI patients by following training. For other researchers, the variables other than that have been to studied can examined and further research regarding the need to improve the existing checklist.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Berbagai skandal akuntansi telah mendorong munculnya perdebatan yang menanyakan kemampuan akuntansi dalam menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mella Sabina
"ABSTRAK
Bahasa-bahasa yang ada di dunia ini memiliki sifat unik sekaligus universal. Sifat unik bahasa menyebabkan perbedaan antarbahasa dan sebaliknya sifat universal memungkinkan adanya persamaan antarbahasa. Bertitik tolak dari kenyataan ini, penulis tertarik untuk mencari persamaan dan perbedaan bentuk dan posisi (dalam frase nominal) adjektiva kualifikatif antara bahasa Perancis (BP) dan bahasa Indonesia (BI). Untuk itu, dilakukan analisis dengan suatu metode yang disebut analisis kontrastif.
Untuk melakukan penelitian ini, konsep-konsep yang digunakan, yaitu satuan-satuan gramatikal dan adjektiva kualifikatif diancang dari teori distributional.
Setelah mendapat hasil analisis kontrastif 2 sistem adjektiva kualifikatif, diketahuilah persamaan dan perbedaan yang ada pada kedua sistem itu. Gambaran yang diperoleh dari perbandingan BP dan BI adalah bahwa dari segi bentuk adjektiva kualifikatif BP dan BI lebih banyak persamaan daripada perbedaannya, yaitu: (1) Masing-masing memiliki adjektiva kualifikatif yang berbentuk morfem, sistem derivasi dan sistem komposisi. Perbedaan, satu bentuk dalam BP tidak selalu sama dalam BI. (2) Pada masing-masing adjektiva kualifikatif umumnya berbentuk morfem. Bentuk yang jarang ditemui adalah bentuk sintem komposisi BP dan bentuk sintem derivasi BI. (3) Masing-masing memiliki adjektiva kualifikatif bentuk sintem derivasi yang terbentuk dari hasil derivasi nomina dengan sufiks; bentuk sistem komposisi yang terbentuk dari penggabungan adjektiva kualifikatif dengan adjektiva kualifikatif atau adjektiva kualifikatif dengan nomina. Perbedaannya, bentuk sistem derivasi BI tidak dapat terbentuk dengan prefiks dan pelekatan sufiks hanya dapat pada nomina, sedangkan dalam BP, sufiks dapat dilekatkan pada verba atau adjektiva kualifikatif. Dalam BP bentuk sistem komposisi dapat terbentuk dari preposisi dan nomina, sedangkan dalam BI tidak dapat.
Dari hasil pembandingan posisi adjektiva kualifikatif BP dan BI dalam frase nominal, diperoleh gambaran oleh adalah bahwa lebih banyak perbedaannya daripada persamaannya: (1) Persamaan terletak pada posisi sesudah nomina. Dalam BP dan BI, struktur yang dihasilkan pada posisi itu adalah Determinator-Nomina-Modifikator (D-N-M). Perbedaannya, dalam BP, adjektiva kualifikatif tidak dapat ditempatkan pada posisi sebelum nomina; kecuali pada kasus adjektiva kualifikatif mantan. Struktur yang dihasilkan pada posisi itu adalah D-M-N. (2) Perbedaan yang lain adalah bahwa adjektiva kualifikatif BP tertentu memiliki kemungkinan menempati posisi sebelum dan sesudah nomina; hal yang tidak mungkin terjadi dalam bahasa Indonesia. (3) Dalam BP, penempatan adjektiva kualifikatif dalam frase nominal sudah banyak yang menyimpang dari aturan; dalam bahasa Indonesia hanya satu.
Akhirnya, diharapkan semoga skripsi ini dapat menjadi masukan bagi bidang pengajaran bahasa asing, penerjemahan dan linguistik.

"
1989
S14328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Arnaz
"PT. X sebagai salah satu perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia, memiliki tenaga kerja dan aset yang besar, proses bisnis yang kompleks dan memiliki porsi penting dalam pangsa pasar di industri. PT. X telah memutuskan untuk mengimplementasikan inisiatif Robotic Process Automation (RPA) yang diharapkan dapat membuat proses operasional lebih ramping dan efisien. Tetapi setelah diimplementasikan, apakah benar RPA memiliki efek positif pada PT. X? Makalah ini membahas implementasi RPA di PT. X, efek dan analisis biaya-manfaat dari implementasi RPA di perusahaan. Analisis dilakukan dengan berfokus pada implementasi RPA dalam proses pembayaran vendor di PT. X dengan menggunakan analisis biaya-manfaat berdasarkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan para pemangku kepentingan utama dari implementasi RPA yang berasal dari internal dan eksternal PT. X. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis proses bisnis dan metode akuntansi keuangan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan tentang efek positif dari implementasi RPA yang dapat dilihat dari penurunan lead time proses pembayaran vendor hingga 97,8% dan penurunan biaya Karyawan hingga 55%.

PT. X as one of the largest manufacturing companies in Indonesia, has a large workforce and assets, complex business processes and has an important portion in the market share in the industry. PT. X has decided to implement Robotic Process Automation (RPA) initiative which is expected to make operational processes more lean and efficient. But after it was implemented, was it true that RPA had a positive effect on PT. X? This paper discusses the implementation of RPA at PT. X, the effects and cost-benefit analysis of RPA implementation in the company. The analysis was conducted by focusing on the implementation of the RPA in the vendor payment process at PT. X by using cost-benefit analysis based on qualitative and quantitative approaches. A qualitative approach was carried out using the interview method with key stakeholders from the implementation of the RPA coming from internal and external PT. X. The quantitative approach is carried out using business process analysis and financial accounting methods. This study concludes the positive effects of the implementation of the RPA that can be seen from decrease of lead time vendor payment process up to 97,8% and decrease of Employee cost up to 55%."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewiyanti Toding
"Banyak dampak dan perubahan akibat pandemi COVID-19 yang dapat dialami pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis. Hal ini dapat mempengaruhi kepatuhan mereka dalam menjalani proses hemodialisis yang nantinya dapat berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien hemodialisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam tentang pengalaman pasien yang menjalani hemodialisis di Indonesia di era pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Partisipan berjumlah 15 orang dari RS Wahidin Sudirohusodo dan RS Universitas Hasanuddin yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Terdapat 3 tema yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu munculnya berbagai respon pada awal pandemi, timbulnya berbagai dampak yang dialami selama pandemi, dan adanya strategi koping yang dibangun selama pandemi. Temuan tersebut menunjukkan bahwa pasien gagal ginjal terminal yang menjalani hemodialisis telah berupaya untuk membangun strategi koping yang adaptif di era pandemi COVID-19 tetapi mereka tetap memerlukan dukungan dari penyedia layanan kesehatan di unit hemodialisis untuk mengatasi berbagai masalah dan dampak akibat pandemi COVID-19 ini. Perawat hemodialisis diharapkan dapat melakukan pengkajian secara holistik dan evaluasi secara terus menerus agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dalam memenuhi kebutuhan pasien hemodialisis di era pandemi COVID-19 ini.

Many effects and changes due to COVID-19 pandemic experienced by patients with end-stage renal disease undergoing hemodialysis. This can affect their compliance to have hemodialysis treatment that will affect their quality of life. The aim of this study is to deeply explore the experience of patients with end-stage renal disease who were undergoing hemodialysis during COVID-19 pandemic. This study takes qualitative descriptive approach with in-depth interviews. The participants were 3 themes, as: the emergence of various responds in an early pandemic, the effects that were experienced during pandemic and the coping strategy built during the pandemic. These findings showed that patients with end-stage renal disease have been implementing adaptif coping strategy during the pandemic, but they still need a support from the health care providers in the hemodialysis unit to overcome various problems and impacts during COVID-19 pandemic. The role of nurses is needed to conduct holistic assessments and continuous evaluations in order to provide comprehensive nursing care for the needs of hemodialysis patients in this era of the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Heppy Rochmawati
"Tesis ini membahas bagaimana klien Diabetes Melitus memberikan makna kehidupan dalam kondisi sakitnya. Tujuan dalam penelitian ini menguraikan persepsi, respon psikososial, kebutuhan penatalaksanaan, harapan dan makna kehidupan klien. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menemukan tujuh tema besar yang sesuai dengan tujuan penelitian dan satu tema tambahan yaitu beban yang dihadapi klien.
Kesimpulannya makna kehidupan klien didapatkan dalam kondisi penderitaan dan pendalaman nilai spiritual. Penelitian ini menyarankan penggunaan model Adaptasi Roy dalam pengembangan teori keperawatan khususnya masalah psikososial; tersusunnya format pengkajian psikososial sebagai panduan mengidentifikasi masalah psikososial di keluarga, rumah sakit maupun masyarakat.

This thesis discussed how the client Diabetes Mellitus give life meaning in the pain condition. The purpose of this study described the perceptions, psychosocial responses, needs management, client expectations and the meaning of life. This study is a descriptive qualitative research design. The study found seven broad themes consistent with the purpose of research and one additional theme is the burden faced by the client.
In conclusion the meaning of the life of the client obtained under conditions of suffering and deepening of spiritual values. This study suggests the use of Roy's adaptation model in nursing theory development in particular psychosocial problems; compilation format psychosocial assessment as a guide to identify psychosocial problems in families, hospitals and the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   3 4 5 6 7 8 9 10 11 12   >>