Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trie Aisyah Fitri
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara optimisme dan resiliensi pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur optimisme adalah Life Orientation Test-Revised (Carver & Scheier, 1988) dan alat ukur yang digunakan untuk mengukur resiliensi adalah Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) 10 item yang telah diadaptasi oleh Campbell-Sills dan Stein (2007). Penelitian ini dilakukan pada 571 mahasiswa program Diploma III Kebidanan semester empat dan enam dengan menggunakan sampel mahasiswa yang berada di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Sumatera Barat, dan Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara optimisme dan resiliensi pada mahasiswa program Diploma III Kebidanan.

The purpose of this study is to examine the relationship between optimism and resilience among midwifery students in the area of Jakarta, Banten, West Sumatera and West Java. The Life Orientation Test-Revised (Carver & Scheier, 1988) is used to measure optimism, and Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) 10 and had adapted by Campbell-Sills dan Stein (2007) is used to measure resilience. Data were collected on 571 students in their fourth and sixth semester of college in the area of Jakarta, Banten, West Sumatera and West Java. Statistical test results indicate a significant and positive correlation between optimism and resilience among midwifery Diploma students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Naftalin
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) implementasi program bantuan operasional kesehatan (BOK) di Puskesmas Kota Bekasi, (2) ukuran dan tujuan kebijakan, (3) pelaksanaan program cakupan penanganan komplikasi kebidanan, (4) ketersediaan SDM, (5) disposisi pelaksana dan (6) lingkungan sosial, ekonomi dan politik yang mempengaruhi implementasi bantuan operasional kesehatan (BOK) dengan cakupan penanganan komplikasi kebidanan di puskesmas kota bekasi tahun 2019. Variabel penelitian meliputi sumber daya manusia, anggaran, pedoman, fasilitas, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Sampel yang terlibat dalam pelaksanaan program bantuan operasional kesehatan di Puskesmas Kota Bekasi terdiri dari 9 responden. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa perencanaan anggaran sudah sesuai dengan juknis, kebijakan sumber daya manusia belum memadai, jumlah dana sudah mencukupi dan proses akuntabilitasnya memerlukan pengawasan dan penyederhanaan pelaporan. Pada tingkat capaian program penanganan komplikasi kebidanan, cakupan layanan ada yang telah meningkat, tetapi ada beberapa layanan yang tidak memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM).

The aims of the research are to find out (1) the implementation of health operational assistance (BOK) at Bekasi City Health Center, (2) the size and objectives of the policy, (3) implementation of coverage programs for obstetric complications management, (4) the availability of human resources, (5) implementation disposition and (6) social, economic and political environment that affect the implementation of health operational assistance (BOK) with coverage of obstetric complications management in the Bekasi City Health Center in 2019. Research variables include human resources, budget, guidelines, facilities, planning, implementation, monitoring and evaluation. The sample involved in implemention of health operational assistance (BOK) with coverage of obstetric complications management in the Bekasi City Health Center consisted of 9 respondents. The results of the research revealed that budget planning was in accordance with technical guidelines, human resource policies were inadequate, the amount of funds was sufficient and the accountability process needed supervision and simplification of reporting. At the level of achievement of the obstetric complications management program, service coverage has increased, but there are some services that do not meet the Minimum Service Standards (MSS) targets."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tharpe, Nell L.
Sudbury: Jones and Bartlett, 2009
618.2 THA c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harianja, Fransisca
"Pelaksanaan uji kompetensi program diploma kebidanan dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana kualitas lulusan dalam memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap professional sebelum menjalankan tugas dalam memberikan pelayanan kesehatan. Penelitian ini ingin mengetahui tentang faktorfaktor yang berhubungan dengan nilai uji kompetensi menurut akreditasi, status kepemilikan dan wilayah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai uji kompetensi berdasarkan akreditasi dan wilayah. Disarankan pula agar adanya penyelasaran substansi uji dengan kurikulum, perlunya persamaan garis besar kurikulum di setiap institusi pendidikan mengingat di beberapa institusi yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) akan lebih unggul dalam kompetensi praktek (knows how, show how) sedangkan di institusi yang menggunakan kurikulum konvensional justru sebaliknya, serta pengendalian mutu terhadap institusi agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.

The competencies examination of vocational midwifery major is made to determine how good is the quality of the graduates of the vocational midwifery?s knowledges, skills and professional attitudes before they conduct their duty in providing healthcare services. This research seeks to find factors related to score from competenceis examination based on the acreditation status, the ownership and the location of the midwifery academy. This research uses quantitative and qualitative approach. The result shows that there is difference in the average score from the competencies examination based on the accreditation and location of the academy. It is sugested that a hamonization in the substance of the examination curricullum is a must, a standard curricullum in every academy is required, since some academy using competencies based curicullum is better in practice (knows how and shows how) compared to the academy using conventional curicullum, so that the quality control against the academy could result in qualified graduates.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Entis Fitriasi
"Skripsi ini membahas karakteristik dokter terhadap kelengkapan pengisian Informed Consent pasien bedah caesar di RS Grha Permata Ibu. Informed Consent adalah salah satu aspek penting sebelum melakukan tindakan terhadap pasien terutama dalam melakukan tindakan yang memiliki resiko tinggi seperti bedah caesar.
Dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) menyebutkan bahwa Informed Consent harus lengkap 100%, bagi dokter Informed Consent dapat membuat rasa aman dalam menjalankan tindakan medis pada pasien, sekaligus dapat digunakan sebagai pembelaan diri terhadap kemungkinan adanya tuntutan dari pasien atau keluarga pasien bila terjadi akibat yang tidak dikehendaki, sedangkan bagi pasien Informed Consent merupakan penghargaan terhadap hak-hak pasien oleh dokter dan dapat digunakan sebagai alasan gugatan terhadap dokter apabila terjadi penyimpangan praktik dokter dari maksud diberikannya persetujuan pelayanan kesehatan.
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan kualitatif, pada penelitian kuantitatif dilakukan telaah dokumen berdasarkan lembar Informed Consent pasien bedah caesar pada bulan Januari-Maret 2015, sedangkan pada penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara terhadap seluruh dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Grha Permata Ibu dan wawancara terhadap informan kunci dari perawat dan manajemen. Berdasarkan analisis didapatkan hasil bahwa ketidaklengkapan pengisian lembar Informed Consent pasien bedah caesar di RS Grha Permata Ibu sebesar 63,7%. Variabel yang paling banyak tidak terisi adalah jam penandatanganan sebanyak 68,5%, hubungan antara pemberi pernyataan dan pasien sebanyak 37,9% dan nomor rekam medis sebanyak 29,8%.

This undergraduate thesis discusses about the characteristics of the doctor to the informed consent completeness of cesarean patients in Grha Permata Ibu Hospital. Informed consent is one of the important aspects before taking action to the patients, especially in carrying out the actions which have a high risk such as cesarean.
The Minimum Service Standards states that informed consent must complete 100%, for the doctors informed consent can create a sense of security in carrying out medical procedures on patients, and can be used as a defense against possible claims from the patient or the patient's family if undesirable thing happened, whereas for patients informed consent is a tribute to the rights of patients by the doctors and can be used as an excuse lawsuit against a doctor if irrelevance medical practices happened.
This study used quantitative and qualitative research, quantitative research conducted document review based on the informed consent of cesarean patients from January to March 2015, whereas in qualitative research used interview method to all specialists in obstetrics and gynecology at Grha Permata Ibu Hospital and interviewed with nurses and management. Based on the analysis showed that the incompleteness informed consent of cesarean patients in Grha Permata Ibu hospital is 63.7%. The variable that is most widely unfilled is hours signing, 68.5%, the relation between the people who give the statement and patients is 37.9% of patients and medical record numbers is 29.8%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60796
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Tri Pratiwi
"Bertumbuhnya rumah sakit di Indonesia menjadikan iklim persaingan yang semakin ketat dan pengembangan pelayanan di dunia kesehatan menjadi semakin dinamis. Saat ini terjadi perubahan dalam bisnis rumah sakit di Indonesia semenjak diluncurkannya Jaminan Kesehatan Nasional JKN pada 1 Januari 2014 yang pengelolaannya dilakukan oleh Badan Pengelola Jaminan Kesehatan BPJS dalam peta jalan menuju Universal Health Coverage 2012-2019. RSIA Pratiwi adalah RS khusus kelas C yang terus mengalami penurunan pasien kebidanan dan belum bekerjasama dengan BPJS Kesehatan hingga akhir 2016.
Penelitian ini untuk melakukan analisis pasar layanan kebidanan RSIA Pratiwi pada tahun 2017 di awal kerjasama RSIA dengan BPJS Kesehatan KCU Tangerang. Lokasi penelitian di RSIA Pratiwi Tangerang, Banten. Waktu penelitian adalah bulan Mei-Juni 2017.
Metode yang digunakan dengan wawancara mendalam kepada informan yang terdiri dari pasienkebidanan dan karyawan struktural RSIA serta telaah dokumen. Hasil yang ada kemudian dilakukan triangulasi data dan didiskusikan oleh tim Consesus Decission Making Group CDMG.
Hasil didapatkan potensi pasar yang besar di wilayah kota Tangerang dengan target pasar wanita usia produktif, tingkat pendidikan menengah atas atau setara, pendapatan rumah tangga 3 - 5 juta perbulan dan memiliki pengetahuan serta minat yang tinggi terhadap pemanfaatan jaminan BPJS. Hal ini menunjukan bahwa era JKN memiliki pengaruh besar terhadap sistem pemasaran dan karakteristik pasien kebidanan Rumah Sakit Ibu Anak Pratiwi tahun 2017.

The growth of hospitals in Indonesia makes the increasingly fierce competition climate and the development of services in the health world become more dynamic. The need for strategy, commitment and creativity to innovate in managing and developing the hospital business along with continuous improvement of service quality quality for the hospital stay in the globalization era. Currently, there is achange in the hospital business in Indonesia since the launching of the National Health Insurance JKN on January 1, 2014 which is managed by the Health Insurance Management Board BPJS in the roadmap to Universal Health Coverage 2012 2019. Pratiwi Mother Child Hospital is a C class hospital that continues todecline and has not cooperated with BPJS Health until the end of 2016.
This research is to analyze the market of midwifery service in 2017 at the beginning of Pratiwi mother Child Hospital cooperation with BPJS Health. Research location at Pratiwi mother Child Hospital Tangerang, Banten. The study period was from May to June 2017.
The method used was in depth interviews with informants consisting ofobstetric patients and structural employees of and document review. The results arethen triangulated data and discussed by the Consesus Decision Making Group CDMG team.
The results obtained a large market potential in the city of Tangerang with a target market of women of reproductive age, upper secondary education, household income 3 5 million per month and have knowledge and a high interest in the utilization of BPJS guarantees. That is JKN era has effect influence on marketing system and midwifery patient characteristic in 2017.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Rame Manurita Verysanti
"Waktu tunggu merupakan bagian dari dimensi mutu pelayanan kesehatan yang akan menunjukkan kesan terhadap rumah sakit akan ketanggapan dan kinerja pelayanan yang ada di rumah sakit tersebut sehingga lamanya waktu tunggu secara tidak langsung menunjukkan rendahnya kinerja pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan upaya perbaikan waktu tunggu rawat jalan di Poli Kebidanan dan Kandungan RSUD Mampang Prapatan. Metode penelitian yang dilakukan adalah riset operasional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif melalui enam tahap penelitian yaitu identifikasi input, identifikasi proses, pengamatan output, identifikasi penyebab masalah, identifikasi alternatif solusi dan perancangan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah SDM di bagian Rekam Medis belum mencukupi, hanya ada 1 orang runner yang mendistribusikan dokumen rekam medis ke semua poli; jam mulai pelayanan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan tidak sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Dokter sering tidak tepat waktu dalam memulai pelayanan; jarak ruangan Rekam Medis berada di gedung terpisah sedangkan bagian pendaftaran di lantai 1 dan Poli ada di Lantai 2, pasien datang terlalu cepat merupakan masalah utama yang berkontribusi terhadap lamanya waktu tunggu. Rata-rata total waktu tunggu di Poli Kebidanan dan Kandungan adalah 117.66 menit dan belum sesuai dengan SPM RS yaitu ≤60 menit. Rancangan intervensi yang disepakati adalah membuat SPO dan SK tentang pendaftaran pasien dilakukan 30 menit sebelum jadwal pelayanan dokter. Disaranan melakukan penjadwalan ulang jadwal praktek Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan sesuai dengan kesepakatan bersama sehingga ada kejelasan jam mulai pelayanan, membuat sistem reservasi yang optimal secara bertahap mulai dari offline sampai dengan online, menambah 2 orang petugas di bagian Rekam Medis dan menerapkan rekam medis elektronik.

Waiting time is part of the dimensions of the quality of health services that will show the impression of the hospital about the responsiveness and performance of existing services in the hospital so that the length of waiting time indirectly indicates the low performance of the service. This study aims to make efforts to improve the outpatient waiting time in the Obstetrics and Gynecology Polyclinic of Mampang Prapatan Hospital. The research method used is operational research with quantitative and qualitative approaches through six stages of research, namely identification of inputs, identification of processes, observing outputs, identifying causes of problems, identifying alternative solutions and designing interventions. The results showed that the number of human resources in the Medical Records section was not sufficient, there was only one runner who distributed medical record documents to all polyclinics; the starting hours for midwifery and obstetricians are not in accordance with the specified schedule. Doctors are often not timely in starting services; the distance of the Medical Record room is in a separate building while the registration section is on the 1st floor and the Polyclinic is on the 2nd floor, patients arrive too soon which is a major problem which contributes to the long waiting time. The average total waiting time at the Obstetrics and Gynecology Clinic is 117.66 minutes and is not in accordance with the hospital SPM is ≤60 minutes. The agreed intervention design is to make a Standard Operating Procedure and Decree on patient registration 30 minutes before the doctor's scheduled service. It is recommended to reschedule the Obstetrics and Gynecology practice schedule in accordance with the mutual agreement so that there is clarity of hours of service start, making an optimal reservation system gradually from offline to online, adding two staffs in the Medical Records section and implementing an electronic medical record.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wresti Indriatmi
"LATAR BELAKANG: Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) merupakan masalah yang berdampak penting pada wanita hamil. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya ISR, namun jarang sekali dilakukan penelitian mengenai hal ini.
METODE: Dilakukan studi potong lintang dengan analisis kasus kontrol. Subyek ialah wanita hamil, yang tidak mengalami inkompetensia serviks, plasenta praevia, perdarahan per vaginam, ketuban pecah dini, atau karsinoma serviks, yang datang ke Poliklinik Antenatal Bagian Kebidanan dan Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Juni-September 1998. Dari duh tubuh vagina dan serviks dibuat sediaan apus dengan pewarnaan Gram, sediaan basah dengan larutan NaCl fisiologis, biakan untuk gonokokus, dan pemeriksaan enzyme immuno assay untuk deteksi infeksi Chlamydia trachomatis. Dari darah vena dilakukan tes serologi sifilis. Analisis data menu unakan cara regresi logistik multinomial.
HASIL: Dari 300 wanita hamil yang diperiksa, terdapat 28,4% menderita ISR dengan jenis terbanyak ialah kandidosis vaginalis (15%) , diikuti oleh vaginosis bakterial (9,3%), serta infeksi menular seksual (4%). Duh tubuh vagina bergumpal, dan duh tubuh vagina melekat di dinding berhubungan kuat dengan kandidosis vaginalis dengan berturut-turut odds ratio suaian (OR) 10,4 dengan 95% confidence interval (CI) 2,73 ; 39,59 dan OR suaian 4,05 (95% CI 1,16 ; 14,11) . Umur 17-24 tahun berisiko lebih tinggi mendapat PMS dengan OR suaian 9,91 (95% Cl 1,08 ; 90,68).
KESIMPULAN: Pada wanita hamil, lebih dari seperempatnya dapat ditemukan ISR, sehingga perlu dipertimbangkan untuk menjadikan skrining ISR sebagai bagian dari pemeriksaan rutin antenatal. Faktor yang paling berhubungan dengan kejadian kandidosis vaginalis pada wanita hamil ialah duh tubuh bergumpal atau melekat di dinding. Risiko penyakit menular seksual paling tinggi pada kelompok umur 17-24 tahun.

Risk factors of reproductive tract infection among pregnant women in Antenatal Clinic Dr. Cipto Mangankusumo General HospitalBACKGROUND: Reproductive tract infection (RTI) is an important problem especially for pregnant women. However, factors that can affect the occurrence of this infection are not well known.
METHODS: We analyzed data derived from cross-sectional study. Study's subjects were pregnant women, who didn't experience cervix incompetence, placenta praevia, vaginal bleeding, premature rupture of the membrane, or carcinoma of the cervix, visited Antenatal Clinic of Obstetric and Gynecology Department dr. Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta July-September 1998, and the vaginal and cervical discharge were examined with Gram staining and wet mount, gonococcal culture, and for Chlamydia detection with enzyme immuno assay technique. Serology test of syphilis was also done. Data were then analyzed using the polytomous logistic regression.
RESULTS: From 300 pregnant women examined, RTI was found in 28,4% with vaginal candidosis being the most prevalent (15%) followed by bacterial vaginosis (9,3%), sexually transmitted infection (4%). The thick and curdy vaginal discharge, and vaginal discharge adhered to vaginal wall were strongly associated with vaginal candidosis with adjusted odds ratio (OR) 10,40 with 95% confidence interval (95% CI) 2,73 ; 39,59 and adjusted OR 4,05 (95% Cl 1,16 ; 14,11) respectively. Pregnant women aged 17-24 years has a higher risk for sexually transmitted diseases with adjusted OR 9,91 (95% Cl 1,08 ; 90,68).
CONCLUSION: RTI can be found in more than one-fourth pregnant women visiting antenatal clinic, so it was recommended to screen every pregnant women for RTI. The associated factor of candidosis vaginalis was thick and curdy vaginal discharge or discharge adhered to the vaginal wall The risk of sexually transmitted infection was more prominent among young aged pregnant women."
2001
T3161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arfah Husna
"Penelitian ini bertujuau untuk mengetahui gambaran kinerja bidan di desa (bides) dan faktor-falctor yang berhubungan dengan kinerja bidan di desa dalam pelayanan kebidanan program JPKMM di'Kabupaten Aceh Selaian tahun 2007. Penelitian ini dilakukan dengan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan kuautitatif dan dianalisa secara univariat, bivariat dan multivariat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bides yang bertugas di wilayah Aceh Selatan tahun 2007 berjumlah 117 orang dan yang menjadi sampel adalah bides yang sudah bertugas minimal 1 tahun pada bulan Agustus 2006 berjumlah 104 orang. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar kinerja bides dalam pelayanan kebidanan program JPKMM di Kabupaten Aceh Selatan tahun 2007 kurang (56%), Faktor yang dominan berhubungan dengan kinerja adalah pesaing, pembiusan, pengetahuan dan motivasi. Faktor yang tidak berhubungan dengan hides adalah umur, status pernikahan, status kepegawaian, domisili, jumlah desa, sikap, imbalan, kemampuan dan pendidikan. Perlu adanya bememtaan pembinaan kepada bides dan memberikan penghargaan kepada Bidan untuk meningkatkan motivasi bidan di desa dalam melakukan pelayanan kebidanan program JPKMM.

This Research aimed to find out the picture of village midwife performance and what factors that related to village midwife performance in midwifery service of program JPKMM in Aceh Selatan District, year 2007. This Research was done by a cross sectional method with quantitative approach and imivariate, `bivarite, multivariate analyzed. The Population was all village midwives in Aceh Selatan District in 2007 amormt to l 17 people and that become sampel was village midwife. Researches Result shows a large part of village midwife performances in midwifery service of program JPKMM in Sub-Province of Aceh Selatan year 2007 less (56%), Dominant Factor relaters to village midwife performance aria: competitor, supervision, knowledge and motivation. Factors which unrelated to village midwife performance are : age, marriage status, employe status, domicile, amount village, attitude, reward, ability and education. Must existence of supervision generalization to village midwife and give reward to village midwife to improve village midwife motivation in conducting service of program midwifery JPKMM.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T31585
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Masri Robiansya Putra
"Komunikasi pemasaran merupakan ujung tombak pemasaran, sering tindakan pemasaran tidak: atau kurang dikenal oleh konsumen karena kurang dilakukan tindakan komunikasi pemasanm. Layanan kebidanan RSU Bbakti Yudba Depok merupakan layanan tertua dan memiliki pengalaman yang lebih banyak dari layanan yang ada di rumah sakit tersebut dalam melayani masyarakat kota Depok tentu saja bisa menjadi market leader rawat inap kebidanan diantam rumah sakit lainnynamun sayangnya biarpun menjadi market leader bagi rawat inap kebidanan tingkat kunjungan rawat inap tersebut mengaiami penurunan bisa dilihat data kunjungan rawat inap di RSU Bhakd Yudba pada tabun 2007 sebesar 28,51% dan padn tahun 2008 sehesar 26,91% turun sekitar 1.60% dihandingkan pada tabun scbelumnya. Oleh karena itu tujuan penelitian inl adalah menganalisis bauran komunikasi pemasarnn di instalasi layanan kebidanan rwnah sakit umum Bhakti Yudba Depok. Jenis penelitiannya adalah penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif hennaksud uutuk melakukan analisis yang bersifat mendalam terhadap bauran komunikasi pemasuran lnstalasllayanan kebidnnan di rumah sakit umum Bhakti Yudba Depok Cara pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam (Indeplh Interview) dan observasi Japangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bauran komunikasi yang telah dilaksanakan oleh lnstalasi layanan kebldnnan masih terbilang kunmg ideal dihandingkan kan teori yang ada yang mengakibatkan target yang dikehendaki belum bisa terpenuhi.

Communication is the spearhead of marketing, marketing actions are often not or less known by consumers. the lack of action undertaken marketing communications, Midwifery services RSU Bhakti Yudba Depok is the oldest and services have the experience more of a service that is in the hospital in Jakarta to serve the people of the city, of course, can be a market leader Inpatient obstetrics among other hospital but unfortunately even become a market leader for care inap-level midwifery Inpatient visits are decreasing data traffic can be seen in the Inpatient RSU Bhakti Yudha in 2007 was 28.51% and in the year 2008 of approximately 26.91% down 1.60"/o compared to the previous year. Therefore, the purpose of this research is analyzing a mixture of marketing communications services in the Installation obstetrics hospital general Bhakti Yudha Depok. Type of research is case study research with a qualitative approach wanted to make a deep analysis of a mixture of marketing communications Installing midwifery services at a public hospital Bhakti Yudha Depok. How data collection methods using depth interviews (depth Interview) and field observations. Results of this research showed that the mixture of communication that have been implemented by the Installation midwifery services is relatively less compared to a theoretical ideal that is the target of the desired result can not yet met.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32441
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>