Ditemukan 259 dokumen yang sesuai dengan query
Herren, Madeleine
"Focussing on a transcultural history, this book questions the territoriality of historical concepts and offers a narrative, which aims to overcome cultural essentialism by focussing on crossing borders of all kinds. The authors aim to present a useful approach to global history, showing first of all how a Eurocentric but universal historiography removed or essentialised certain topics in Asian history. This book accesses the global past after World War I, looking at the well known stage of the Paris Peace Conferences, observing the multiplication of new borders and the variety of transgressing institutions, concepts, actors, men and women inventing themselves as global subjects, but sharing a bitter experience with almost all local societies at this time, namely the awareness of having relatives buried in far distant places due to globalised wars."
Heidelberg : Springer, 2012
e20401246
eBooks Universitas Indonesia Library
Sinto Arini
"Pengasuhan anak yang dilakukan oleh kakek dan nenek semakin banyak terjadi di masyarakat, sehingga muncul beberapa masalah dalam proses pengasuhan tersebut. Masalahmasalah yang telah dijabarkan oleh penelitian-penelitian sebelumnya antara lain pola asuh, kesehatan, usia kakek-nenek, konflik pribadi yang muncul, dan kesulitan kakek-nenek untuk berinteraksi dengan sistem sekolah anak. Hal ini menimbulkan dampak pada sifat dan proses belajar anak. Penelitian ini ingin melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya dengan melihat adanya masalah jarak antar generasi kakek-nenek dengan cucunya. Fokus yang diambil adalah pola asuh kakek-nenek yang dipengaruhi jarak antar generasi sehingga berdampak pada sifat dan prestasi anak. Analisa dilakukan dengan menggunakan perspektif struktural fungsional. Melalui metode kualitatif, data dikumpulkan dengan wawancara mendalam terhadap 6 orang informan (3 orang kakek atau nenek dan 3 orang cucu) yang tinggal di wilayah Kota Depok.
Hasil temuan menunjukkan bahwa masalah jarak antar generasi menghasilkan dua kecenderungan pola asuh yang diterapkan kakek-nenek, yaitu pola asuh permisif dan pola asuh di antara permisif dengan otoriter. Dua pola asuh tersebut cenderung berdampak negatif pada sifat anak, yaitu suka berbohong dan pemalas. Namun ada perbedaan pada kemandirian anak, dimana pola asuh antara permisif dan otoriter menghasilkan anak yang mandiri sedangkan pola asuh permisif sebaliknya. Selain itu, kedua pola asuh kakek-nenek berdampak negatif bagi prestasi anak di sekolah.
Nurture of children carried by grandparents are rising in popularity of today's society, resulting in several problems in the nurturing process. The problems that've been elaborated by previous studies including the patterns of nurture, health, age of the grandparents, personal conflicts, and difficulties among the grandparents in interacting with the children's school system. This affects the behaviour and learning process of the children. This research aims to add to previous researches, by looking at the problems of intergeneration gap between the grandparents and their grandchildren. Focus of this research is the patterns of nurture carried by the grandparents which are influenced by intergeneration gap and its effect towards the behaviour and learning process of the children. The analysis was done through the perspective of structuralfunctionalism. Using qualitative methods, data were collected through in-depth interviews with 6 informants (3 grandparents and 3 grandchildrens) that lives in the area of Depok city.The findings show that the problems of intergeneration gap results in two tendencies of nurture pattern, which are permissive pattern and a moderation between permissive and authoritarian pattern. Those two patterns tend to bear negative effects on the behaviour of the children, such as likeness to lie and laziness. However, there is a difference on children's independence, where the moderate pattern results in a more independent child and the permissive pattern results in otherwise. Other than that, both of those patterns carried negative impacts on the children's academic achievement"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Anna Mulia Ludy
"
Tesis ini membahas pengaruh gender dalam pembuatan akta Notaris, dengan studi khusus pada transgender dan khuntsa. Ketika Notaris membuatkan akta, terdapat komparisi yang berisikan mengenai identitas para pihak. Saat pihak ini merupakan seorang transgender atau khuntsa, yang biasanya terdapat perbedaan antara fisik yang ditampilkan dan jenis kelamin yang terdapat di kartu identitas, maka penulisan identitas di dalam komparisi akan membingungkan. Penentuan hak para transgender dan khuntsa dalam hal mewaris akan menjadi masalah tersendiri. Permasalahan di dalam penelitian ini adalah mengenai hak mewaris terhadap pelaku seorang berkelamin ganda (khuntsa) dan seorang transgender ditinjau dari Hukum Islam dan KUHPerdata. Selain itu juga mengenai ketentuan pembuatan akta yang dikeluarkan oleh Notaris apabila yang menjadi penghadap adalah seorang berkelamin ganda (khuntsa) dan seorang transgender. Hasil analisa penelitian ini bahwa untuk mewaris, hak mewaris dari seorang khuntsa dilihat dari jenis kelamin dominannya begitu pula untuk hak mewaris dari seorang transgender harus kembali ke jenis kelamin pada saat yang bersangkutan dilahirkan jika ditinjau berdasarkan Hukum Islam. Dalam hal pembuatan akta, Notaris menggunakan identitas dan jenis kelamin terakhir yang tertulis di dalam kartu tanda pengenal, baik penghadap tersebut transgender atau khuntsa.
This thesis discusses about the influence of gender in making a notarial deed, in particular of the transgender and khuntsa studies. When a Notary makes a deed, there are comparitie containing the parties identities. In term of the party is a transgender or khuntsa, which there is usually a difference between the physical appearance and the gender mentioned on the identity card, then it will be a confusing to mention the identity on the comparitie. Determining the rights of transgender people and khuntsa will be a problem itself. The problem in this study relates to the inheritance rights of the double infidel (khuntsa) and a transgender according to the Islamic law and KUHPerdata. Moreover about the provisions of making a deed issued by a Notary if the party is a double androgynous person (khuntsa) and a transgender person. The results of the study analysis are in inheritance, the inheritance rights of a khuntsa are seen from the dominant sex as well as the the inheritance rights of a transgender must return to the sex at the time the person was born if viewed based on Islamic Law. In the case of making a notarial deed, the Notary uses the last identity and gender written on the identification card, whether the person is transgender or khuntsa.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Northampton, Mass: Edward Elgar, 2003
352.63 CIV
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fildza Khairina Adriani
"Kolonialisasi Belanda di Indonesia pada abad ke-19 membawa budaya Indonesia lebih dekat dengan budaya Eropa Belanda . Hal ini semakin terasa dengan proses akulturasi antara Indonesia dan Belanda. Salah satu akulturasi ini melahirkan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Indis. Kuliner sangat erat berhubungan dengan fenomena sosial karena berkaitan dengan gaya hidup masyarakat pada masa kolonial. Pengaruh akulturasi kuliner tidak terlepas dari peran para nyonya eropa dan para nyai. Ketersediaan bahan makanan Belanda di Hindia Belanda yang minim memaksa mereka menggunakan rempah-rempah lokal. Hal ini menyebabkan timbulnya makanan Belanda bercita rasa Indonesia, salah satunya adalah kaasstengels. Makalah ini bertujuan untuk memaparkan perbedaan antara kaasstengels Belanda dan kastengel Indonesia. Perbedaan tersebut antara lain dilihat dari segi penampilan, rasa, dan fungsi kue. Makalah ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif melalui studi pustaka. Perbedaan dan inovasi menghasilkan keunikan tersendiri pada kastengel di Indonesia.
ABSTRACTDutch Colonization in Indonesia on the 19th century brought Indonesian culture closer with the European the Dutch . That was more felt with an acculturation process between Indonesia and Netherland. One of these acculturation gave birth to a new acculturation that was Indisch culture. Culinary had been closely related to the social phenomenon because it associated with the people rsquo s lifestyle in colonial times. The influence of culinary acculturation can not be separated from the role of the mistresses of Dutch and the nyai. The low stock of Dutch ingredients in Hindia Belanda forced them to use local ingredients. This causes the occurrence of Dutch food with Indonesian flavored, one of which is kaasstengels. This paper aimed to describe the differences between Dutch kaasstengels and Indonesian kastengel. That differences are among others seen in terms of appereance, flavour, and function of the cookies. This paper employs qualitative descriptive methods by used to collect the data from literature. The difference and innovation produce its own kastengel rsquo s uniqueness in Indonesia."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
New York: Routledge, 2017
305.3 GEN
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ryandi Fachri Fatahilah
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas mengenai kemunculan pasar gelap di Jakarta pada masa Ekonomi Terpimpin 1957-1965. Perdebatan-perdebatan mengenai perwujudan ekonomi nasional sejak pengakuan kedaulatan antara pemikir ekonomi pragmatis dengan radikal-nasionalis akhirnya berujung pada Ekonomi Terpimpin. Namun Ekonomi Terpimpin yang dimaksudkan untuk menyejahterakan masyarakat justru menimbulkan kerugian-kerugian pada masyarakat dan bahkan menimbulkan pasar gelap. Pasar gelap ini muncul karena adanya peraturan di bidang harga pada barang-barang pokok yang menyebabkan peralihan barang dari pasar resmi ke pasar gelap. Pasar gelap juga timbul kerena para pelaku berusaha untuk mempertahankan usaha mereka dan masyarakat mendapatkan barang yang langka di pasar resmi. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
ABSTRACTThis paper discusses the emergence of black market in Jakarta in the era of Guided Economy in 1957 1966. Debates around the attempt to bring about a national economy since the transfer of sovereignty between pragmatic economic thinkers and radical nationalist thinkers ends up in Guided Economy. However, the Guided Economy that was supposed to make people prosper brought disadvantages instead, and gave rise to black market. This black market appeared because there were rules on price applied to daily necessities that resulted in the transfer of goods from official markets to black market. This black markets also appeared because the participants tries to keep their business running and people needed to search for goods that were rare in official markets. This research utilized the method of historical research, which are heuristics, critics, interpretations, and historiography."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fatimah Anisah
"
ABSTRAKPenelitian ini membahas tradisi perkawinan endogami Bani Alawiyyin dalam keluarga Mulachela di Jakarta. Tradisi perkawinan endogami mengikat identitas Bani Alawiyyin sejak sebelum kedatangan Ahmad bin Isa ke Hadhramaut. Tradisi tersebut terus dijaga agar nasab yang bersambung dengan Nabi Muhammad SAW tidak terputus, khususnya untuk perempuan Alawiyyin. Keluarga Mulachela merupakan salah satu klen dari Bani Alawiyyin yang tergolong kecil, hanya ada dua keluarga yang tinggal di Jakarta, yaitu keluarga Mulachela yang nenek moyangnya berasal dari Palembang dan keluarga Mulachela yang nenek moyangnya berasal dari Solo. Keluarga Mulachela merupakan keluarga Bani Alawiyyin yang sudah modern dalam beberapa aspek kehidupannya, namun tetap ketat pada pelaksanaan tradisi perkawinan endogami baik untuk laki-laki maupun perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan alasan dipertahankannya perkawinan endogami di keluarga Mulachela. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik life history. Penelitan ini fokus pada pandangan dua syarifah dalam keluarga Mulachela mengenai tradisi yang diharuskan untuk dijalani oleh mereka. Hasil peneitian menyimpulkan bahwa perkawinan endogami tetap dipertahankan di keluarga Mulachela karena alasan ketakutan dibuang oleh keluarga dan juga kehilangan identitas eksklusif yang diyakini memudahkan mereka kelak di akhirat.
ABSTRACTThis study discusses the endogamy marriage tradition of the Ba rsquo Alwi in Mulachela family in Jakarta. The endogamy marriage tradition binds Ba rsquo Alwi identity since before the arrival of Ahmad ibn Isa to Hadhramaut, which is the forefather of the Ba rsquo Alwi. The tradition continues to be maintained so that the nasab that is descended from the Prophet Muhammad is unbroken, especially for the women. The Mulachela family is one of the little clan of the Ba rsquo Alwi, only two families live in Jakarta,. The Mulachela family is a modern Ba rsquo Alwi. But they remain strict on the implementation of the tradition for both sexes. The purpose of this study is to explain the reasons of the implementation of endogamous marriage in the Mulachela family. The research method used in this thesis is qualitative with life history technique. This research focuses on two syarifahs within the Mulachela family regarding their opinion of the traditions that they are required to live by. Through these two informants, it was found that the reason for endogamous marriage to be retained in the Mulachela family was the fear of being abandoned by the family and the loss of an exclusive identity believed to facilitate them later in the hereafter"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Florencia Irena
"
ABSTRAKPT Ciomas Adisatwa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang peternakan dan pemeliharaan unggas. PT Ciomas Adisatwa mempunyai divisi IT dimana diharapkan dapat memberikan tanggapan dan penanganan layanan IT yang cepat. Namun, pada kenyataannya, tanggapan dan penanganan application support tidak memenuhi target dikarenakan kurangnya tingkat berbagi pengetahuan. Sistem manajemen pengetahuan yang ada kurang dimanfaatkan sebagai sarana sharing pengetahuan. Sistem tersebut sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kinerja penyelesaian application support sehingga tidak harus menunggu sampai ditangani oleh developer tertentu. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat untuk mencari faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku berbagi pengetahuan pada divisi IT PT Ciomas Adisatwa dalam rangka meningkatkan layanan IT. Penelitian ini menganalisis apakah faktor kapital sosial, manajemen dan strategi, dan budaya berpengaruh positif terhadap perilaku berbagi pengetahuan. Metode kuantitatif dengan kuesioner dan pengolahan data dengan algoritma PLS Partial Least Square digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen dan strategi serta budaya merupakan faktor yang dapat meningkatkan perilaku berbagi pengetahuan karyawan divisi IT, dimana perilaku berbagi pengetahuan sendiri dapat meningkatkan kinerja individu.
ABSTRACTPT Ciomas Adisatwa is a company specialized in poultry breeding. This company has an IT division expected to give a fast response and solution. However, there was a fact that the response and solution of applications supporting could not achieve the target because a lack of knowledge sharing behavior was existed. Existing sharing systems were not utilized enough. In fact, those systems should be utilized to optimize performance of applications supporting completion so application supporting didn rsquo t have to wait until it is handled by certain developers only. Therefore, this research was made to find out factors influenced knowledge sharing behavior in IT division of PT Ciomas Adisatwa. This study analyzed the significance of social capital, management and strategy, and culture in IT Division of PT Ciomas Adisatwa for IT service improvement. A quantitative method through questionnaire and data analysis through PLS Partial Least Square algorithm were used. The conclusion of this research were management and strategy and also culture were significant factors affecting knowledge sharing behavior and it could lead to the improvement of individual work performance in IT division of PT Ciomas Adisatwa."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Schrauf, Robert W
Cambridge: Cambridge University Press, 2016
300.721 SCH m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library