Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1155 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Polimeni, Ralph S.
Jakarta: Erlangga, 1985
657.42 POL tt I (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Usry, Milton F.
Jakarta: Erlangga, 1999
657.42 USR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hallak, Jacques
Jakarta : Bhratara Karya Aksara , 1985
658.155 2 HAL a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kianty Yunaztia Puteri
"ABSTRAK
Sebuah proyek tidak akan berhasil jika tidak menganalisa biaya dari proyek tersebut. Tesis ini membahas laporan biaya dari dua proyek yang berbeda. Saya akan menjelaskan tentang analisa biaya dari proyek pemerintah dan proyek dari perusahaan swasta. Tesis ini akan menjelaskan biaya dan manfaat dari dua proyek dari sisi penduduk, lingkungan, dan lain-lain kemudian akan menentukan satu proyek yang memiliki biaya paling sedikit atau manfaat yang lebih besar.

ABSTRACT
A project will not succeed if it does not analyse the costs of the project. This thesis discusses the cost report of two different projects. I will explain the cost analysis of government projects and projects from private companies. This thesis will explain the costs and benefits of the project from the side of the population, the environment, etc. then, it will determine one project that has the least cost or the more borne benefits."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Laode Moh. Saidin
"Pada proyek konstruksi gedung bertingkat banyak faktor yang mempengaruhi biaya Penyimpangan biaya dalam tahap pelaksanaan selalu terjadi,termasuk penyimpangan pada biaya overhead lapangan. Penyimpangan biaya yang terjadi pada akliirnya akan menyebabkan cost overrun.
Untuk menghindari terjadinya cost overrun, maka penyimpangan yang terjadi harus diperbaiki secara dini. Salah satu Cara memperbaiki penyimpangan adalah dengan melakukan tindakan koreksi yang tepat dan efektif.
Hasil analisis dan simulasi yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat 25 variabel tindakan koreksi tunggal dan 18 variabel tindakan koreksi berganda yang mempengaruhi peningkatan kinerja biaya proyek gedung bertingkat tinggi.
Dan variabel tindakan koreksi yang paling berpengaruh terhadap peningkatan kinerja biaya dalam proses pengendalian biaya overhead adalah " penyusunan metode kerja pelaksanaan dan hubungan antar aktivitas untuk digunakan dalam pembuatan network planning".

On highrise building construction project, many factor cause cost overrun. Cost overrun include material cost,labour,equipment,overhead and subcontract. Finally, this deviation cause cost overrun.
To avoid cost overrun, the deviation should correct early. One way to correct it is by doing the effective and exact corrective action.
The result of analisys and simulation has been done show that if the effective corrective action is done so the cost performance will increase. In this research there are 25 variable of single corrective action and 18 double correctly action that influence the progress of overhead cost.
And the most influence corrective action to the progress of cost performance in overhead cost control is "Work method arrangement and relationship between activity that is used in the making of network planning"."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T 8711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Yuanita
"Proyek konstruksi sangat ditentukan oleh kualitas proses pengendalian guna menghasilkan salah satu tujuannya yaitu biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Penyimpangan biaya seringkali terjadi pada tahap pelaksanaan proyek yang disebabkan oleh berbagai komponen biaya seperti material, alat, tenaga kerja, overhead dan subkontraktor sehingga mengakibatkan cost overrun. Dari setiap komponen biaya tersebut diidentifikasi indikator cost overrun yang mempengaruhi penyimpangan biaya. Pada penelitian ini diidentifikasi indikator cost overrun pada penyimpangan biaya tenaga kerja yaitu upah kerja dan tunjangan, biaya lembur dan shift, biaya asuransi, serta biaya transport dan akomodasi.
Untuk memperbaiki penyimpangan biaya diidentifikasi penyebab dan dampak penyimpangan biaya yang terjadi. Dampak penyimpangan biaya berpengaruh terhadap penurunan kinerja biaya tenaga kerja proyek. Dalam penelitian ini dilakukan analisa resiko untuk mengetahui dampak-dampak yang berisiko signifikan dalam menurunkan kinerja biaya. Setelah itu dilakukan analisa statistik terhadap dampak basil analisa resiko dengan bantuan perangkat lunak SPSS var. 11 untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut.
Hasilnya adalah kombinasi dampak keterlambatan dalam pelaksanaan dan dampak tambahan biaya pekerja paling berpengaruh terhadap penurunan kinerja biaya tenaga kerja dengan pengaruh menurunkan kinerja biaya adalah 94,4%. Kedua dampak tersebut beresiko signifikan jika terjadi di lapangan.

Construction Project determined by the quality of controlling process to produce one of its aim which is the expense cost equal to the planned cost. Cost overrun happen in contraction project stage caused by the cost component such as material cost, labor cost, overhead, equipment and subcontractor. Identification the indicator cost overrun from each cost component is the first step. In this thesis, the indicator of labor cost overrun are wage, overtime, insurance and acomodation.
To fix cost overrun, identify the cause and impact first. The impact of cost overrun can cause the decrease of labor cost performance. Risk analysis is done to find out the risk of impact. Statistical analysis is needed to be done in this thesis with software SPSS Version II to find the correlation of dependent variable and the independent variable.
The most significant impacts are combination delay in construction and additional worker cost. These impacts combination can cause 94.4% decrease in labor cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tripoli
"Setiap pelaksanaan proyek konstruksi selalu ditujukan untuk menghasilkan suatu bangunan yang bermutu dengan biaya yang tidak terlalu boros dalam waktu yang sangat terbatas. Untuk mencapai tujuan dimaksud diperlukan pengendalian biaya proyek terhadap biaya langsung (direct cost) yang terdiri dari biaya material, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya subkontraktor, biaya kondisi umum dan biaya overhead.
Jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan subkontraktor maka akan terjadi penyimpangan biaya (cost overrun) yang mengakibatkan menurunnya kinerja proyek. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang disebabkan oleh biaya subkontraktor diperlukan suatu tindakan koreksi (Corrective Action).
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan- perusahaan kontraktor yang telah mengerjakan proyek bangunan gedung bertingkat banyak, dan pada umumnnya terletak di wilayah Jabotabek. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuisioner dan wawancara langsung kepada penenggung jawab yang menangani pelaksanaan proyek konstruksi tersebut. Data tersebut selanjutnya dianalisa berdasarkan statistika dengan program SPSS dan disimulasikan dengan Crystal Ball.
Berdasarkan analisa data diperoleh hasil bahwa tindakan koreksi yang sangat mempengaruhi terhadap kinerja biaya dalam pengelolaan subkontraktor adalah "Hasil memasukkan kedalam klausul kontrak (Hi)" akibat terjadinya force majeur yang berdampak pada tertundanya pelaksanaan. Besarnya tindakan koreksi HI tersebut untuk mengembalikan kepada kinerja semula (kinerja rencana lama dengan kinerja aktual) adalah 6,55 % dengan probabilitas keberhasilan sebesar 71 %.

The three main objectives of any construction projects are to be completed on schedule, within budget and fulfilling the quality requirement. Achieving these objectives requires good project control, particularly project cost control on direct cost which consist of material cost, man power cost, equipment cost, subcontracting cost, and general overhead cost.
Poor subcontracting management can cause cost overrun which lead to decreasing project performance. In order to avoid or reduce cost overrun that caused by subcontracting cost, it requires corrective action.
This research was carried out to identify corrective actions that affecting construction project cost performance. The research was conducted on construction contractor that build high buildings with in the Jabotabek region. Data collecting was alone using questionnares and structured interview with project managers. The data collected was analyzed using statistical soft were, SPSS and Crystal Ball.
Based on data analysis, it was found that corrective action which gives most impact on construction cost performance related to subcontractor is "The included of the impact of force majeur in contract clauses (HI). The total Corrective actions H1 is 6.55 %, that can improve performance to the condition planned, with success probability 71 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T 9433
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Handoyo Widodo
"Laporan Rugi-laba yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia pada umumnya menggunakan metode full costing seperti dianjurkan oleh Persatuan Akuntansi Indonesia. Metode full costing menghitung harga pokok dengan membebankan seluruh komponen biaya baik yang bersifat variabel dan biaya tetap. Kondisi demikian mengakibatkan manajemen terkadang lalai memperhatikan contribution margin yang diberikan oleh setiap jenis/item dan produknya. Untuk itu, menajemen sebaiknya berupaya untuk memperoleh informasi biaya yang relevan sebagai dasar pengambilan keputusan produksi.
Metode variable costing dan activity based costing system dapat dipilih sebagai alternatif untuk pengambilan keputusan produksi karena metode ini memberikan informasi mengenai besarnya biaya variabel yang sungguh-sungguh diserap oleh produk serta informasi contribution margin dari tiap jenis produk. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa berdasarkan metode full costing dan variable costing untuk jenis produk kemeja formal pria, kemeja kasual pria dan pakaian anak wanita sama-sama menunjukkan laba.
Sedangkan untuk jenis produk blouse wanita bila ditinjau dengan metode full costing ternyata menunjukkan adanya kerugian sebesar Rp.15.113.468,00 tetapi bila dicermati dengan menggunakan metode variable costing produk blouse wanita ternyata masih memberikan contribution margin sebesar Rp.41.999.284,00 yang dapat digunakan untuk menutup biaya tetap total. Informasi yang diperoleh dari metode variable costing menunjukkan prestasi yang dapat dicapai oleh setiap jenis produk yang diproduksi.
Dari hasil penelitian ini, direkomendasikan agar manajemen sebaiknya memilih metode variable costing untuk informasi tambahan sebagai pengambilan keputusan produksi khususnya keputusan untuk menghentikan atau meneruskan produksi jenis produk blouse wanita. Walaupun jumlah contribution margin tersebut memang tidak terlalu material dibandingkan omzet penjualan, namun penting untuk diperhatikan karena informasi yang disajikan oleh metode full costing kemungkinan dapat menyesatkan manajemen dalam pengambilan keputusan.
Dengan menggunakan metode variable costing perusahaan sebaiknya tetap memproduksi blouse wanita karena produk tersebut masih memberikan contribution margin bagi perusahaan serta telah mempunyai pasar yang baik di luar negeri."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T10088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wishnu Jati Wikantyasa
"ABSTRAK
Dampak-dampak negatif yang terjadi pada pelaksanaan proyek konstruksi bisa menyebabkan tidak tercapainya : mutu, walau dan biaya sesuai dengan perencanaan. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi penyebab terjadinya dampak negatif tersebut selanjutnya diambil tindakan koreksi. Peralatan merupakan unsur pendukung utama dalam pelaksanaan suatu proyek sehingga perlu dikendalikan supanya tidak terjadi cost overrun. Indikator penyebab terjadinya cost overrun pada manajemen peralatan dibagi menjadi 5 kategori, yaitu : biaya kepemilikan, biaya operasional, biaya pemeliharaan, biaya perbaikan dan biaya pengelolaan (overhead). Berdasarkan hasil survey, indikator biaya operasional mempunyai sumber resiko cost overrun paling banyak Dalam penelitian ini analisa yang dilakukan adalah analisa tingkat resiko yang dilanjutkan dengan analisa statistik dengan bantuan program SPSS 11.0, untuk mencari dampak signifikan kemudian dilakukan simulasi dengan program Crystall Ball, untuk mencari probabilitas terjadinya cost overrun dad dampak signifikan tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada indikator biaya kepemilikan, indikator biaya operasional dan indikator biaya pengelolaan mempunyai dampak signifikan yang sama, yaitu : meningkatnya biaya perbaikan karena kapasitas alas tidak sesuai, profit menurun karena tingginya biaya sewa, profit menurun karena lemahnya sistem administrasi dan penjamin kontrak dan penundaan pelaksanaan kegiatan konstruksi karena tingginya frekuensi perbaikan perbaikan alat. Untuk indikator biaya pemeliharaan, dampak yang signifikan adalah : arus kas mengalami perubahan karena kesalahan dalam merencanakan perkiraan anggaran biaya yang terlalu rendah untuk peralatan, rneningkatnya biaya perbaikan karena kapasitas alat tidak sesuai, dan penundaan pelaksanaan kegiatan konstruksi karena tingginya frekuensi perbaikan perbaikan alat. Sedangkan untuk indikator biaya perbaikan dampak yang signifikan adalah : arus kas mengalami perubahan karena kesalahan dalam merencanakan perkiraan anggaran biaya yang telalu rendah untuk peralatan, meningkatnya tingkat kerusakan alat karena kapasitas alat tidak sesuai, meningkatnya biaya perbaikan karena kapasitas alat tidak sesuai, dan profit menurun karena lemahnya sistem administrasi dan penjamin kontrak.

ABSTRACT
The negative effects of construction a project can make failure to achieve: quantity, time and cost, that have been planned It's necessary to identify& the reason of negative effect for determine the corrective action. Equipment is main support of construction project so they need to be controlled the indicator cost overrun of the equipment management consist of the own cost, operational cost, maintenance cost, repair cost and overhead cost. According survey result, Indicator of operation cost has the most cost overrun risk resource. This thesis use risk level analysis, statistic analysis with SPSS software, then simulation with Crystal Ball Software to find probability of cost overrun. The result indicates that the indicator of own cost, operation cost and overhead have same significant effect. That are the increasing of repair cost because equipment capacity isn't compatible, decrease of profit because highly rent cost, decrease of profit because the weakly of administration system and contract guarantor, and delay of construction project because the highly frequency repair of equipment. For the indicator of maintenance cost, the significant effects are the change of cash flow because the lower budget, increase of repair cost because equipment capacity isn't compatible, and delay of construction project because the highly frequency repair of equipment. Then the significant effect for indicator of repair cost are the change of cash flow because the lower budget, increase of equipment breakage level because equipment capacity isn't compatible, increase of equipment repair cost because equipment capacity isn't compatible, and decrease of profit because the weakly of administration system and contract guarantor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T10216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruhayati Sadili
"Sebelum ditemukannya alat-alat canggih, pengobatan penyakit batu saluran kemih, khususnya batu ureter, adalah dengan cara operasi terbuka (invasif). Namun saat ini pengobatan yang bersifat invasif mulai ditinggalkan, dan beralih ke cara pengobatan yang minimal invasif, bahkan non invasif.
Saat ini, di RSUPN-CM Jakarta, telah tersedia alat untuk mengobati penyakit batu saluran kemih, khususnya batu ureter distal, yang bersifat minimal invasif, yaitu Ureterorenoskop, dan yang bersifat non invasif, yaitu Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Cara pengobatan batu ureter dengan menggunakan alat Ureterorenoskop, disebut tindakan Ureteroskopi (URS).
Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui efektivitas biaya dari pengobatan batu ureter distal, antara yang menggunakan cara URS dengan cara ESWL. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan data sekunder subbagian urologi swadana RSUPN-CM, tahun 2001 periode Juni s/d Desember. Analisis data biaya investasi menggunakan biaya investasi setahun. Analisis biaya menggunakan metode Activity Based Costing (ABC), karena metode ini yang paling cocok untuk menganalisis biaya dalam mengobati penyakit batu ureter distal yang merupakan salah satu jenis kegiatan yang ada di subbagian urologi yang memiliki berbagai jenis kegiatan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, pengobatan batu ureter distal yang paling efektif biaya adalah dengan cara ESWL. Bahkan tindakan ESWL kelas super VIP masih lebih efektif biaya dibandingkan dengan tindakan URS dengan ruang perawatan kelas III.

An Effectiveness Analysis of Distal Urethral Stones Treatment Compared with Ureterorenoskop and Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy at RSUPN-CM Jakarta, 2001Before sophisticated-medical equipment was discovered, invasive surgery was used for Urinary Tract Stone treatments; especially urethral stone. Today, invasive surgery has been no longer implemented, and shifting into minimal or non invasive treatment.
RSUPN-CM Jakarta, has two different medical equipments to treat Urinary Tract Stone patient which are Ureterorenoscop for minimal invasive treatment and Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) for non invasive treatment. The treatment using Ureterorenoscop is called Ureteroscopy (URS).
The aim of this research is to examine and compare the cost effectiveness of urethral distal stone treatment using both equipments. This research is descriptive, using secondary data from subbagian urologi RSUPN-CM in the period of June-December 2001. Meanwhile, data analysis for investment cost is considered in annual base.
The analysis of this study is using Activity Based Costing (ABC) method. This method is the most appropriate method for urethral distal stone treatment since subbagian urologi comprises a broad range of interrelated activities. ABC method, therefore, will evaluate the cost of effectiveness for both URS and ESWL.
The study shows that ESWL is the most effective cost compared to URS. Even, Super VIP using ESWL is more effective than class III URS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>